Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PERENCANAAN KONSOL PENDEK

Tugas Ini Disusun untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah
Konstruksi Beton II yang diampu oleh Bapak Ir. Mohammad Taufiq, MT.

Tugas ini disusun oleh :


Chintya Ayu Permata Herdita (165060401111009)
Ammy Fitriyasari (165060401111012)
Marie Augustin Alvidian P.A.H (165060401111042)
Firda Novita (165060401111004)
Wan Nazli Akbar (165060401111024)

JURUSAN PENGAIRAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
KONSOL PENDEK
Konsol pendek (corbel) adalah kantilever berpenampang tidak prismatis
yang terdapat di muka dalam dari kolom, berfungsi memikul beban terpusat atau
reaksi balok yang cukup besar. Corbel pada umumnya digunakan untuk memikul
balok - balok pracetak, juga memikul system struktur lainnya.
Konsol pendek adalah kantilever yang mempunyai rasio bentang geser (a)
terhadap tinggi efektif (d) < 1 atau a/d < 1. Konsul pendek cenderung bekerja seperti
rangka batang sederhana (simple truss), dengan membentuk ‘batang’ tekan dan
tarik atau seperti balok tinggi, jadi berbeda dengan struktur kantilever biasa
(struktur lentur dengan geser lentur).

Perencanaan umum konsol pendek


• Konsol pendek sering ditemui pada bangunan industri. Salah satunya pada
gudang pabrik untuk meletakkan balok crane.
• Konsol pendek juga ditemui pada bangunan dengan menggunakan sistem
pracetak.
• Berbagai pola retak pada konsol pendek
a/d < 1 geser
Struktur kantilever dengan beban P yang berada di dekat tumpuan jepit
sehingga a/d < 1 akan berperilaku sebagai konsul pendek jika beban P lebih
dominan dibanding berat sendiri struktur (q)
a/d > 1 lentur

Jenis-jenis Keruntuhan yang terjadi pada Konsol Pendek

(a) Runtuh tarik lentur terjadi bila tulangan-tulangan lentur utama mengalami
pelelehan yang berle-bihan, sehinggamenyebabkan beton pada bagian ujung
yang miring dari konsol mengalami ke-hancuran. Retak yang terjadi sangat
lebar.
(b) Belah diagonal terbentuk pada sepanjang strat tekan (compression strut)
setelah terjadinya retak-retak lentur. Keruntuhan ini sepenuhnya disebabkan
oleh tekan geser.
(c) Sederetan retak diagonal yang curam dan pendek-pendek mungkin akan
menyebabkan kerun-tuhan geser gelincir (sliding shear). Pada saat retak-retak
ini saling menyambung, maka konsol akan terpisahkan dari muka kolom.
(d) Bila beban Vudiletakkan terlalu dekat ke ujung kantilever, maka runtuh
belahakan terjadi pada sepanjang tulangan lentur yang dijangkarkan kurang
baik.
(e) Bila pelat penumpu terlalu kecil atau bila konsol terlalu sempit, beton di
bawahnya akan hancur, dan terjadilah runtuh tumpu (bearing failure).
(f) Retak-retak tersebut akan menjadi lebih nyata, bila ada gaya horizontal Nu.
Detail pemasangan tulangan
Gaya-gaya pada konsol pendek
• Gaya Vertikal (Vu)
Berasal dari reaksi perletakan akibat beban mati dan beban hidup
Dimana : Vu = 1,2 VD + 1,6 VL
• Gaya Horisontal/Tarik (Nuc)
Berasal dari susut dan rangkak serta perubahan suhu (N)
Dimana : Nuc = 1,6 N
Nuc > 0,20 Vu
≤ Vu
• Momen Yang Berasal Dari Vu Dan Nuc
Mu = Vu . a + Nuc . (h – d)

Jenis tulangan pada konsol pendek


Avf = Luas tulangan geser friksi (horisontal) untuk menahan gaya geser
berfaktor Vu dihitung berdasarkan shear friction.
Avf = Vu / f m fy
An = Luas tulangan untuk menahan gaya normal Nuc tulangan. An ini dapat
dihitung dengan rumus:
An = Nuc / f fy
Af = Luas tulangan (horisontal) untuk menahan momen berfaktor,
Mu = Vu.a + Nuc (h – d)
Tulangan Af dapat dihitung sebagai berikut:
Af = Mu / 0.85 f fy d


disini telah diambil suatu pendekatan lengan momen jadi  0,85 d.


Berdasarkan SNI:
As = Af + An
As = 2/3 Avf + An
Ah = 0,5 (As – An)
Geometrik Konsol Pendek:
Tinggi konsul pendek pada tepi luar daerah tumpuan tidak boleh kurang dari d/2.
Konsol pendek boleh dibebani atau harus diperhitungkan thd gaya tarik horisontal
Nuc sebesar: 0,2*Vu < Nuc < Vu

Aksi Struktural Konsol Pendek:


Konsol pendek akan beraksi seperti simple truss dg gaya desak pada strut dan gaya
tarik pada tie. Konsol pendek tsb dapat gagal oleh:
 retak sepanjang bidang kontak antara kolom dan konsol
 lelehnya baja tarik (tie)
 Kehancuran desak pd strut
 Kegagalan tumpu secara lokal atau
 geser di bawah bearing plate

Konsep dalam perencanaan konsol pendek


1. Ketentuan ayat 13.9.1 SNI 03‐2847‐2002 berlaku dengan ratio bentang geser
𝑎
terhadap tinggi tidak lebih besar dari satu, dan memikul gaya tarik horizontal
𝑑

Nuc tidak lebih besar dari Vu. Jarak d diukur dari muka tumpuan.
2. Tinggi pada tepi luar daerah tumpuan tidak boleh kurang dari 0,5d
3. Penampang pada muka tumpuan harus direncanakan untuk secara bersamaan
memikiul gaya geser Vu suatu momen [Vu. a + Nuc (h-d)] , dan suatu gaya tarik
horizontal Nuc
 Di dalam suatu perhitungan perencanaan faktor reduksi kekuatan ᵩ harus
diambil 0,75
 Perencanaan tulangan geser friksi Av. Geser friksi adalah geser yang arah
retaknya disalurkan melalui bidangbidang tertentu, seperti: bidang kontak
antara bahan-bahan yang berlainan atau bidang kontak antara dua beton yang
dicor pada waktu yang berbeda. Keadaan ini dapat terjadi pada konsol
pendek. harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :

a. Untuk beton normal kuat geser Vn tidak boleh diambil lebih dari 0,2. fc′.
bw.d ataupun 5,5. bw. d dalam Newton
b. untuk beton ringan berpasir, kuat geser Vn tidak boleh diambil melebihi
𝑎 𝑎
: (0,2 − 0,07 𝑑) 𝑓𝑐 ′ . 𝑏𝑤. 𝑑 ataupun (5,5 − 1,9 𝑑) . 𝑏𝑤. 𝑑 dalam Newton.

 Tulangan Af dirancang untuk menahan momen [Vu. a + Nuc (h- d)]


 Tulangan An yang fungsinya memikul gaya tarik Nuc harus ditentukan dari
Nuc ≤ ϕ. An. fy.
Gaya tarik Nuc tidak boleh diambil kurang dari 0,2Vu kecuali bila digunakan
suatu cara khusus untuk mencegah terjadinya gaya tarik. Gaya tarik Nuc
harus dianggap sebagai suatu beban hidup walaupun gaya tarik tersebut
timbul akibat rangkak, susut dan perubahan suhu.
 Luas tulangan tarik utama As harus diambil sama dengan nilai yang paling
besar dari (Af + An) dan (2/3Avf+An)

4. Sengkang tertutup atau sengkang ikat yang sejajar dengan As dengan luas total
Ah dengan tidak kurang dari 0,5(As‐An), harus disebarkan secara merata dalam
batas dua pertiga dari tebal efektif yang bersebelahan dengan As.
𝐴𝑠 𝐴𝑠𝑓𝑐′
5. Ratio ρ 𝑏𝑑 tidak boleh kurang dari 0,04 𝑓𝑦

6. Pada sisi muka dari konsol pendek, tulangan tarik utama As harus dijangkarkan
dengan salah satu cara berikut :
• Dengan las structural terhadap suatu tulangan transversal yang ukurannya
paling tidak sama, las direncanakan untuk mengembangkan kuat leleh f y
dari batang tulangan As.
• Dengan pembengkokan balik tulangan tarik utama As, hingga membentuk
suatu putaran horizontal, atau
• Dengan cara lain yang mampu memberikan penjangkaran yang positif.
7. Daerah pendukung beban pada konsol pendek tidak boleh mencuat keluar dari
bagian lurus dari batang tulangan tarik utama As, dan tidak pula menjorok
melampaui muka dalam dari batang jangkar transversal (bila ada).
Ringkasan
𝑎
• Untuk merencanakan dimensi konsol pendek maka 𝑑 tidak lebih besar dari

satu
• Tinggi pada tepi luar daerah tumpuan tidak boleh kurang dari 0,5d
• Tulangan tarik total As = Af + An dan dibatasi minimum = 2/3.Avf + An
atau 0,04.bw.d.(fc’/fy).
• Pada permukaan ujung konsol pendek, tulangan As harus diangkur dg.:
a. Tulangan yang dipasang tegak lurus padanya (diamater sama atau lebih
besar) dan dilas dg kekuatan las sama dengan kekuatan tulangan
sebanyak As.
b. Menekuk tulangan tarik As sebesar 180ᵒ
c. Cara lain yang memberikan pengangkuran yang baik

Gambar Ilustrasi Pemakaian


SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER KONSTRUKSI BETON II

Rencanakan suatu konsol pendek untuk menopang beban vertical Vu = 220 kN pada
jarak a = 135 mm dari muka kolom, lebar konsol b = 250 mm, tinggi total
h = 490 mm, tinggi efektif d = 390 mm, fc’ = 30 mPa, fy = 400 mPa, berat konsol
sendiri boleh diabaikan.

Jawaban
Diketahui :
Vu = 220 kN = 22000 Pa
a = 135 mm = 0,135 m
b = 250 mm = 0,25 m
h = 490 mm = 0,49 m
d = 390 mm = 0,39 m
fc’ = 30 mPa = 30000 Pa
Fy = 400 mPa = 400000 Pa
Penyelesaian :
Vu = 220 kN
H = 27,64 kN
a = 135 mm
𝑉𝑢
 Vn = 0,65
220
= 0,65 = 338,462 kN

 0,2 x fc x Bw x d > Vn
0,2 x 30 x 250 x 390 > 338,462
585000 N > 338,462
585 kN > 338,462 kN  OK !!
 5,50 x Bw x d > Vn
5,50 x 250 x 390 > 338,462
536250 N > 338,462
536,25 kN > 338,462 kN  OK!!
𝑉𝑛
 Avf = 𝑓𝑦 𝑥 𝜇
338,462
=400 𝑥 1,4

= 0,604395 mm
= 604,3956 mm2
 Nuc = 0,2 x Vu
= 0,2 x 220
= 44 Kn
(𝑉𝑢 𝑥 𝑎+𝑁𝑢𝑐 (ℎ−𝑑))
 Af = (∅ 𝑥 𝑓𝑦 𝑥 (0,85 𝑥 𝑑))

(220 𝑥 135+44 (490−390))


= (0,65 𝑥 400 𝑥 (0,85 𝑥 390))

= 0,3956 m
= 395,637545 mm
𝑁𝑢𝑐
 An = 0,65 𝑥 𝐹𝑦
44
= 0,65 𝑥 400 = 0,169 m = 169,23079 mm2

 Mu = a x d + Nuc x ( h – d)
= 135 x 390 + 44 x ( 490 - 390)
= 34100 = 34,1 kNm

Menentukan Tulangan pokok As


2
 As = ( 3 x Avf ) + An
2
= ( 3 x 604,395 ) + 169,2307

= 572,16117 mm2
 As = Af + An
= 395,6375 + 169,23076
= 564,8683 mm2
𝑓𝑐′
 As min = 0,04 x xbxd
𝑓𝑦
30
= 0,04 x 400 x 250 x 390

= 292,5 mm2
Dengan mempertimbangkan as tulangan pokok, maka dipilih as yang paling besar
As yang digunakan adalah 572,16117 mm2

As sengkang :
 As = 0,5 x ( As yang digunakan – An)
= 0,5 x (575,16117 – 169,23079)
= 201,4652 mm2
∅Sengkang = 10 mm
∅Utama = 14 mm
Jumlah tulangan pokok = 5 mm
1
As tulangan pokok = 4 x 3,14 x 14 x 14 x 6

= 769,3
Jumlah tulangan sengkang = 7
1
As tulangan sengkang = 4 x 3,14 x 10 x 10 x 7

= 549,5
𝑎 135
 < 1  390 < 1
𝑑

 0,3461 < 1  OK!!


h = 490 mm
b = 250 mm = 0,25 m
p = 100 mm
d =h–p
= 490 – 100
= 390 mm = 0,39 m
d’ = p + ( 0,5 x ∅Utama )
= 100 + ( 0,5 + 14) = 107 mm
𝑑′ 107
=
𝑑 390

= 0,2743
𝑀 34,1
= 0,25 𝑥 (0,39)^
𝑏 𝑥 𝑑2

= 896,778
0,04 𝑥 𝐹𝑐′
𝜌 𝑚𝑖𝑛 = 𝐹𝑦
0,04 𝑥 30
= 400

= 0,003
𝜌 𝑐𝑎𝑙 = 0,003  didapat dari tabel

Anda mungkin juga menyukai