Disusun oleh :
Ananda Anggy Pamelia
17030204090
PBU 2017
B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengidentifikasi masalah pencemaran lingkungan dalam kehidupan sehari
hari minimal 3 secara mandiri
2. Siswa dapat mengidentifikasi indicator pencemaran lingkungan minimal 3 secara mandiri
3. Siswa dapat menganalisis dampak perubahan lingkungan terhadap keseimbangan
lingkungan secara mandiri
4. Siswa dapat merumuskan gagasan untuk mengatasi perubahan lingkungan setelah
diberikan wacana mengenai kasus perubahan lingkungan secara berkelompok
5. Melalui kegiatan kelompok, siswa dapat membuat proposal desain produk untuk mengatasi
permasalahan perubahan lingkungan secara sistematis
6. Siswa dapat mempresentasikan proposal desain produk dan mengaplikasikan dalam
kehidupan sehari hari dengan benar
C. Materi Pembelajaran
Terlampir
F. Kegiatan pembelajaran
G. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Teknik penilaian : tes tertulis
b. Bentuk instrument : soal pilihan ganda dan uraian
c. Kisi-kisi penilaian :
No. Indicator Bentuk soal
1. 3.11.1 Mengidentifikasi masalah PG no. 2, PG no. 3,
pencemaran lingkungan dalam kehidupan PG no. 4, PG no. 5
sehari-hari dan uraian no. 3
2. 3.11.2 Mengidentifikasi indicator PG no. 1, PG no. 10,
pencemaran lingkungan dan uraian no. 4
3. 3.11.3 Menganalisis dampak dari PG. 6, PG 7, PG 8,
perubahan lingkungan terhadap PG 9, dan uraian no. 1
keseimbangan ekosistem dan 2
2. Keterampilan
a. Teknik penilaian : observasi
b. Bentuk instrument : lembar observasi
c. Kisi-kisi penilaian : terlampir
LEMBAR PENILAIAN
PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN DAUR ULANG LIMBAH
Nama :
Kelas :
Tujuan:
1. Siswa dapat mengidentifikasi masalah pencemaran lingkungan dalam kehidupan sehari
hari minimal 3 secara mandiri
2. Siswa dapat mengidentifikasi indicator pencemaran lingkungan minimal 3 secara mandiri
3. Siswa dapat menganalisis dampak perubahan lingkungan terhadap keseimbangan
lingkungan secara mandiri
2. Alih fungsi lahan hijau menjadi perumahan adalah salah satu penyebab berkurangnya air tanah
dan banjir pada musim hujan. Hal tersebut dapat terjadi karena…
a. semakin banyak perumahan semakin sedikit daerah resapan air
b. semakin banyak perumahan semakin sedikit orang bercocok tanam
c. semakin banyak perumahan semakin banyak limbah cair rumah tangga yang terbuang
sehingga mempengaruhi kesehatan air tanah
d. semakin banyak perumahan menyebabkan banyak orang yang menanam pohon hijau
e. semakin banyak perumahan berpengaruh pada kesuburan tanah
3. Elang mati karena memakan ular, setelah dilakukan penyelidikan ternyata elang tersebut telah
memakan ular memakan ikan kecil yang telah memakan plankton. Plankton tersebut
tercemari oleh DDT. Peristiwa tersebut akibat dari pencemaran….
a. Udara
b. Air
c. Tanah
d. Air dan tanah
e. air dan udara
4. limbah pertanian seperti pupuk dan pestisida yang mengalir ke sungai menyebabkan eceng
gondok bertambah subur. Eceng gondok yang menutupi perairan sungai menupakan indicator
bahwa sungai tersebut tercemar karena…
a. menurunkan kadar oksigen terlarut dalam air
b. menurunkan kadar karbon dioksida dalam air
c. dapat menyebabkan keracunan pad konsumen tingkat akhir
d. terjadi akumulasi logam berat
e. dapat memutus rantai makanan
5. Asap kendaraan bermotor berbahaya untuk kesehatan tubuh karena asap tersebut
mengandung gas yang memiliki daya afinitas yang tinggi terhdap Hb. Gas yang dimaksud
adalah..
a. Karbondioksisa
b. Monoksida
c. Nitrogen
d. Oksigen
e. Sulfur
6. Setelah penyemprotan DDT, nyamuk menjadi resisten insektisida terbut. Hal tersebut
disebabkan karena…
a. Adaptasi nyamuk terhadap insektisida sangat tinggi
b. Dalam tubuh nyamuk, DDT akan terurai dan tidak berbahaya
c. Nyamuk yang disemprot DDT mengalami mutase
d. Nyamuk yang disemprot DDT mengalami resistensi
e. Nyamuk yang disemprot DDT menghasilkan keturunan baru yang resisten
9. Pernyataan berikut yang bukan dampak negative intensifikasi pertanian terhadap lingkungan
adalah…
a. Blooming eceng gondok akibat eutrofikasi
b. Konversi lahan menjadi pemukiman
c. Pencemaran oleh residu pestisida dan insektisida
d. Munculnya jenis hama yang resisten terhadp pestisida
e. Hilangnya spesies hayati akibat pertanian monokultur
10. Jika terjadi pencemaran air tawar oleh DDT, maka kadar tertinggi akan ditemukan pada…
a. Air tawar
b. Fitoplankton
c. Hewan herbivor
d. Hewan karnivor
e. Produsen
B. SOAL ESSAY
Jawablah soal di bawah ini dengan jleas, singkat, dan benar!
1. Orang yang melakukan intensifikasi tanah cenderung melakukan pertanian secara
monokultur. Jelaskan dampat yang ditimbulkan pertanian monokultur terhadap
perubahan lingkungan!
2. Pengendalian hama menggunakan insektisida berupa DDT secara berlebihan
mengakibatkan terjadinya pencemaran air dan tanah. Analisislah mengapa hal tersebut
bisa terjadi!
3. Penggunaan AC, kulkas, dan dispenser yang tidak terkendali mengakibatkan paparan
radiasi sinar ultraviolet semakin bertambah. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
4. Sebutkan dan 2 organisme yang dapat digunakan sebagai parameter pencemaran air dan
analisislah mengapa organisme tersebut dapat digunakan sebagai parameter!
KUNCI JAWABAN LEMBAR PENILAIAN
A. SOAL PILIHAN GANDA
1. C
2. A
3. B
4. A
5. B
6. D
7. C
8. D
9. B
10. D
B. SOAL URAIAN
Terlampir pada rubrik penilaian kognitif tes tulis soal essay
Rubrik penilaian kognitif tes tulis
B. Soal essay
Nama :
Kelompok :
Kelas :
KD 4.11 Merumuskan gagasan pemecahan masalah peubahan lingkungan yang terjadi di sekitar
lingkungan
Tujuan :
1. Siswa dapat merumuskan gagasan untuk mengatasi perubahan lingkungan setelah diberikan
wacana mengenai kasus perubahan lingkungan secara berkelompok
2. Siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok mengenai perubahan lingkungan daur
ulang limbah
3. Siswa dapat mermuskan gagasan untuk membuat proposa untuk mengatasi limbah dalam
kehidupan sehari-hari
Penggunaan pupuk dan pestisida di Indonesia mulai meningkat pesat sejak gerakan
revolusi hijau tahun 1970 an. Sejak itu, penggunaan pupuk dan pestisida menjadi keharusan
bagi petani. Untuk mengantisipasi dampak penggunaan pupuk berlebihan maka pemerintah
mulai menerapkan berbagai peraturan dan teknologi penggunaan pupuk seperti pemupukan
berimbang. Program tersebut mulai diterapkan hingga diterbitkannya Peraturan Pemerintah
tentang budi daya tanaman yang mengatur penggunaan pupuk. Demikian juga kandungan
hara dan logam berat dalam pupuk sudah diatur dalam Permentan No70/Permentan/Sr.
140/10/2011. Dengan sosialisasi yang cukup luas, maka harapannya penggunaan pupuk dapat
dikendalikan. Penggunaan bahan agrokimia yang berlebihan merupakan tantangan utama
dalam pertanian ramah lingkungan. Bahan agrokimia pupuk dan pestisida merupakan salah
satu input teknologi yang sangat dibutuhkan untuk sistem pertanian modern namun juga
berpotensi menimbulkan banyak kerusakan. Penggunaan bahan agrokimia yang sesuai
dengan kebutuhan dan tidak berlebihan tidak akan menyebabkan banyak masalah baik untuk
jangka pendek maupun jangka panjang. Namun penggunaannya yang berlebihan dan tidak
tepat sasaran dapat menyebabkan berbagai permasalahan diantaranya keracunan tanaman,
timbulnya resistensi hama, serta tercemarnya tanah dan air. Selain pencemaran lingkungan,
pengaruh cemaran agrokimia ini juga memberikan dampak negatif terhadap manusia dan
makhluk hidup lainnya.
Potensi cemaran berupa akumulasi logam berat banyak ditemukan pada pemupukan P
terutama jenis fosfat alam (Raii et al. 2013, Syers e t al. 1987). Batuan fosfat alam dapat
digunakan langsung ke tanaman agar lebih ekonomis. Namun demikian batuan fosfat alam
mengandung logam berat. Sehingga penggunaan fosfat alam dalam jangka panjang dapat
mengakumulasi logam berat dalam tanah. Ini merupakan salah satu penyumbang keracunan
logam berat dalam tanah. Kelebihan unsur hara dalam tanah akan menyebabkan toksisitas
bagi tanaman, kerusakan bagi lingkungan, sebaliknya pada kondisi tanah kekurangan unsur
hara akan terjadi defisiensi bagi beberapa unsur hara tertentu yang selanjutnya menyebabkan
degradasi lahan. Pemulihan lahan tercemar dengan pemulihan lahan terdegradasi sama sulit
dan beratnya. Oleh karena itu pengelolaan lahan yang ramah lingkungan dalam arti menjaga
keseimbangan alam, keberlangsungan produksi tanaman, dan kesehatan lingkungan menjadi
sangat penting.
C. LANGKAH KERJA
1. Cacah sayuran dengan blender hingga halus. Kemudian campuran dimasukkan ke dalam
galon
2. Tambahkan EM4 500 ml, air 500 ml, dan molase 100 ml.
3. Aduk sampai campuran di dalam galon homogen dan ukur pH campuran
4. Tutup galon dengan dengan penutup yang telah di pasang dengan selang plastik
5. Kemudian selang plastik di hubungkan ke gelas ukur yang terisi air penuh. Selanjutnya
inkubasi selama 5 hari.
6. Pupuk organic cair di keluarkan melalui kran yang telah terpasang di galon
D. Diskusi
Setelah melakukan kegiatan percobaan, jawablah kegiatan diskusi di bawah ini!
2. Mengapa harus terdapat pengukuran kimia seperti pH dan berapa pH yang sesuai
dalam pembuatan pupuk cair?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
3. Selain pupuk organic cair, solusi apa yang bisa Anda tawarkan untuk mengatasi
wacana di atas? Berikan pendapat Anda dan buatlah desain produk untuk mengatasi
hal tersebut!
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA
1. Fungsi EM4 adalah mengaktifkan bakteri pelarut, menigkatkan kandungan humus tanah
lactobonillus, sehingga mampu memfermentasikan bahan organic bahan organic menjadi asam
amino. Bila disemprotkan di daun mampu meningktakan jumlah klorofil, fotosintesis
meningkat dan percepat kematangan uah dan mengurangi buah busuk. Selain itu juga berfungsi
mengikat nitrogen dari udara, menghasilkan senyawa baru yang berfungsiantioksidan,
menekan bau limbah, menggemburkan tanah, meningkatkan daya dukung lahan,
meningkatkan cita rasa produksi pangan, perpanjang daya simpan produksi pertanian,
meningkatkan kualitas daging, dan meningkatkan kualitas air.
2. Pengukuran kimia harus dilakukan untuk menyesuaian kondisi kimia pada pupuk organic cair
dengan kondisi kimia pada proses metabolisme tanaman. pH yang sesuai dalam pembuatan
pupuk cair adalah antara 4 – 9
3. Solusi yang dapat ditawarkan adalah penerapan hidroponik atau aquaponik, karena dapat
menekan tingkat pencemaran tanah pada pertanian (sesuai dengan kreativitas siswa)
Rubrik penilaian keterampilan
No. Aspek yang Skor
dinilai 1 2 3 4
1. Format ‒ Informasi tidak ‒ Informasi ‒ Informasi ‒ Informasi
penulisan diorganisasi diorganisasi diorganisasi diorganisasi
melalui heading melalui melalui melalui heading
‒ Paragraph tidak heading heading ‒ Paragraph
sesuai dengan ‒ Paragraph ‒ Paragraph sesuai dengan
kaidah penulisan tidak sesuai sesuai dengan kaidah
yang baik dengan kaidah kaidah yang penulisan yang
‒ Penulisan kurang penulisan baik baik
memenuhi yang baik ‒ Penulisan ‒ Penulisan
standar format ‒ Penulisan kurang memenuhi
kurang memenuhi standar format
memenuhi standar format
standar format
2. Pendahuluan ‒ Pengungkapan ‒ Pengungkapan ‒ Latar belakang ‒ Latar belakang
latar belakang latar belakang diungkapkan diungkapkan
tidak kurang dengan dengan
komprehensif komprehensif komprehensif komprehensif
‒ Rumusan ‒ Rumusan ‒ Rumusan ‒ Rumusan
masalah tidak masalah masalah sesuai masalah sesuai
sesuai dengan kurang sesuai dengan latar dengan latar
latar belakang dengan latar belakang belakang
‒ Tujuan belakang ‒ Tujuan ‒ Tujuan
penelitian tidak ‒ Tujuan penelitian penelitian
sesuai dengan penelitian kurang sesuai sesuai dengan
masalah kurang sesuai dengan masalah
‒ Manfaat dengan masalah penelitian
penelitian tidak masalah penelitian ‒ Manfaat
tepat pada ‒ Manfaat ‒ Manfaat penelitian tepat
sararan penelitian penelitian sasaran
kurang tepat tepat sasaran
pada sasaran
3. Tinjauan ‒ Tinjauan pustaka ‒ Tinjauan ‒ Tinjauan ‒ Tinjauan
pustaka tidak relevan pustaka kurang pustaka pustaka relevan
dengan masalah relevan dengan relevan dengan dengan
penelitian masalah masalah masalah
‒ Pengutipan penelitian penelitian penelitian
tinjauan pustaka ‒ Pengutipan ‒ Pengutipan ‒ Pengutipan
kurang sesuai tinjauan tinjauan tinjauan
standar pustaka kurang pustaka kurang pustaka sesuai
sesuai standar sesuai standar standar
4. Metodologi ‒ Rancangan ‒ Rancangan ‒ Rancangan ‒ Rancangan
kurang sesuai sesuai sesuai sesuai dengan sesuai dengan
dengan
dengan masalah masalah masalah masalah
penelitian penelitian penelitian penelitian
‒ Pemilihan ‒ Pemilihan ‒ Pemilihan ‒ Pemilihan
instrument instrument instrument instrument
penelitian tidak penelitian penelitian tepat penelitian tepat
tepat kurang tepat ‒ Metode ‒ Metode
‒ Metode analisis‒ Metode analisis yang analisis yang
yang digunakan analisis yang digunakan digunakan
tidak tepat digunakan kurang tepat tepat
kurang tepat
5. Kelayakan ‒ Ide proposal ‒ Ide proposal ‒ Ide proposal ‒ Ide proposal
tidak memenuhi kurang memenuhi memenuhi
kaidah-kaidah memenuhi kaidah-kaidah kaidah-kaidah
plagiarism kaidah-kaidah plagiarism plagiarism
‒ Jadwal plagiarism ‒ Jadwal ‒ Jadwal
pengumpulan ‒ Jadwal pengumpulan pengumpulan
ridak sesuai pengumpulan kurang sesuai sesuai tenggang
tenggang kurang sesuai tenggang pengumpulan
pengumpulan tenggang pengumpulan
pengumpulan
Pedoman Penskoran
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai = 𝑥 100
20
Rubrik Penilaian Sikap
Skor
No. Aspek yang dinilai
1 2 3 4
1. Datang tepat waktu
2. Memakai jas lab saat kegiatan
praktikum
3. Bertanggung jawab membawa bahan
dan alat praktikum yang harus dibawa
siswa
4. Antusias dalam kegiatan pembelajaran
maupun praktikum
5. Aktif dalam kegiatan kelompok
6. Aktif dalam menyatan pendapat dalam
presentasi kelompok
7. Menghormati pendapat orang lain
8. Mengerjakan dan mengumpulkan tugas
sesuai waktu yang telah disepakati
9. Membersihkan ruangan setelah
dilakukan kegiatan praktikum
10. Salam dan mengucapkan terimakasih
kepada guru dan sesama teman saat
kegiatan telah selesai
Keterangan :
Skor 1: Kurang baik / kadang-kadang
2: cukup
3: baik / sering
4: Sangat baik / sangat sering
Pedoman Penskoran
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai = 𝑥 100
40