Tugas Makalah Kimia Laboratorium
Tugas Makalah Kimia Laboratorium
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2. Gelas Ukur
Keterangan : Sebagai tempat untuk mengukur volume.
Gambar :
2
3. Tabung Reaksi
Keterangan : Tempat mereaksikan zat-zatkimia dalam jumlah kecil.
Gambar :
4. Pipet Tetes
Keterangan : Untuk mengambil larutan dalam jumlah sedikit.
Gambar :
3
5. Gelas Beker atau Gelas Piala
Keterangan : Tempat memanaskan dan menyimpan zat sementara.
Gambar :
6. Gelas Arloji
Keterangan : Untuk tempat menimbang zat berbentuk kristal atau padatan.
Gambar :
4
7. Pipet Gondok
Keterangan : Untuk mengambil volume larutan secara tepat.
Gambar :
8. Pipet Mohr
Keterangan : Untuk mengukur volume dengan lebih tepat.
Gambar :
5
9. Labu Takar
Keterangan : Untuk membuat larutan standar, juga bisa digunakan untuk pengenceran
larutan.
Gambar :
6
11. Kertas Saring
Keterangan : Untuk menyaring endapan.
Gambar :
12. Gegep
Keterangan : Untuk pengambilan alat-alat yang tidak bisa diambil dengan tangan.
Gambar :
7
13. Botol Semprot
Keterangan : Untuk menyimpan akuades dalam jumlah terbatas.
Gambar :
14. Statif
Keterangan : Tempat untuk menggantung buret.
Gambar :
8
15. Kasa
Keterangan : Sebagai alat perat panas sehingga pemanasan zat dalam gelas piala akan
menyeluruh.
Gambar :
16. Spritus
Keterangan : Untuk pembakaran diletakan di bawah kaki tiga.
Gambar :
9
17. Piknometer
Keterangan : Untuk mengukur nilai massa jenis atau densitas fluida ada juga yang
sekaligus pengukur suhu.
Gambar :
18. Buret
Keterangan : Untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu dalam proses titrasi.
Gambar :
10
19. Termometer
Keterangan : Digunakan untuk mengukur suhu suatu zat.
Gambar :
11
21. Rak Tabung Reaksi
Keterangan : Untuk meletakan tabung reaksi.
Gambar :
22. Propipet
Keterangan : Digunakan ubtuk menghisap cairan agar masuk ke dalam pipet.
Gambar :
12
23. Labu Didih
Keterangan : Digunakan untuk mendidihkan atau untuk memanaskan larutan.
Gambar :
24. Pengaduk
Keterangan : Untuk mengaduk dan membantu penuangan larutan.
Gambar :
13
25. Neraca Analitik (4 angka)
Keterangan : Untuk menimbang bahan dengan ketepatan 4 angka dibelakang koma.
Gambar :
26. Oven
Keterangan : Digunakan untuk memanaskan zat kimia pada suhu tertentu.
Gambar :
14
27. Botol Gelap
Keterangan : Untuk menyimpan zat yang tidak tahan terhadap cahaya dan oksidasi.
Gambar :
15
29. Desikator
Keterangan : Digunakan untuk mengeringkan, mendinginkan bahan serta mengurangi
lagi kadar air yang tersisa daridalam bahan yang sudah dioven.
Gambar :
30. pH meter
Keterangan : Digunakan untuk mengukur pH suatu larutan.
Gambar :
16
31. Botol Terang
Keterangan : Tempat menyimpan zat yang tahan cahaya.
Gambar :
32. Centrifuge
Keterangan : Digunakan untuk memisahkan partikel berdasarkan berat jenis pada larutan.
Gambar :
17
33. Labu Leher Tiga
Keteangan : Digunakan untuk mendidihkan atau untuk memanaskan larutan.
Gambar :
250 ml 500 ml
100 ml
18
34. Kompor Listrik
Keterangan : Digunakan untuk memanaskan zat-zat kimia dan meningkatkan efektifitas
kerja.
Gambar :
35. Soxhlet
Keterangan : Untuk memisahkan ekstak padatan suatu bahan dengan pelarut organic
dan digunakan pada proses ekstraksi.
Gambar :
19
36. Corong
Keterangan : Untuk memindahkan bahan ketempat yang mediumnya lebih kecil.
Gambar :
20
2.2 Simbol Berbahaya Pada Laboratorium
Beberapa bahan kimia bisa berbahaya sehingga harus berhenti ketika menggunakannya.
Pada beberapa kemasan bahan kimia, tertera lambing-lambang yang menunjukkan tingkat
biaya. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman terhadap sifat-sifat zat kimia, proses kimia
yang terjadi, dan alat-alat yang digunakan akan menjadi penyebab utama terjadinya
kecelakaan.
Simbol bahaya adalah simbol dikenali dirancang untuk memperingatkan tentang bahan
berbahaya, lokasi, atau benda, termasuk arus listrik, racun, dan hal-hal lain. Penggunaan
simbol-simbol bahaya sering diatur oleh hukum dan diarahkan oleh organisasi standar.
Simbol bahaya mungkin muncul dengan warna yang berbeda, latar belakang, perbatasan
dan informasi tambahan dalam rangka untuk menentukan jenis bahaya.Simbol bahaya
digunakan untuk pelabelan bahan-bahan berbahaya menurut Peraturan tentang Bahan
Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances).Peraturan tentang Bahan Berbahaya
(Ordinance on Hazardeous Substances) adalah suatu aturan untuk melindungi/menjaga
bahan-bahan berbahaya dan terutama terdiri dari bidang keselamatan kerja. Arah Peraturan
tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances) untuk klasifikasi,
pengepakan dan pelabelan bahan kimia adalah valid untuk semua bidang, area dan aplikasi,
dan tentu saja, juga untuk lingkungan, perlindungan konsumer dan kesehatan manusia.
Istilah bahan berbahaya adalah nama umum dan menurut hukum bahan (Chemicals Law)
didefinisikan sebagai berikut:
Berikut adalah beberapa definisi yang dapat digunakan untuk memahami tentang masalah
hukum :
1. Bahan/zat adalah unsur atau senyawa kimia – bagaimana terjadinya di alam atau
diproduksi dengan cara sintesis (misalnya asbes, bromin, etanol, timbal, dll)
2. Formulasi adalah paduan, campuran atau larutan dari dua bahan atau lebih (misalnya cat,
larutan formaldehid dll)
3. Produk adalah bahan/zat atau formulasi yang diperoleh atau terbentuk selama proses
produksi. Sifat-sifat ini lebik menentukan fungsi produk daripada komposisi kimianya
4. Bahan berbahaya yang didefinisikan di atas memiliki satu sifat atau lebih yang ditandai
dengan simbol-simbol bahaya
Simbol bahaya adalah piktogram dengan tanda hitam pada latar belakang oranye, kategori
bahaya untuk bahan dan formulasi ditandai dengan simbol bahaya, yang terbagi dalam
21
2. Resiko kesehatan (sifat toksikologi) atau
3. Kombinasi dari keduanya.
1. Standar Eropa
Parlemen Eropa dan Dewan mengadopsi Peraturan tentang Klasifikasi , Pelabelan dan
Kemasan Zat dan Campuran ( CLP ) . Ini mulai berlaku pada tanggal 20 Januari 2009.
Peraturan CLP akan menggantikan ketentuan-ketentuan tertentu dari arahan berkaitan
dengan klasifikasi , kemasan dan pelabelan bahan-bahan berbahaya ( Directive
67/548/EEC ) dan persiapan ( Directive 1999/45/EC ) setelah masa transisi . Direktif ini
akan dicabut pada tanggal 1 Juni 2015.
Ketentuan pelabelan mengambil papan Piktogram merah berbingkai bahaya , kata sinyal,
bahaya dan laporan pencegahan diatur dalam GHS PBB , misalnya :
22
Simbol internasional akan menggantikan simbol Eropa pada tahun 2009. Beberapa dari
mereka yang mirip dengan simbol Eropa tetapi tidak ada satu kata yang menggambarkan
bahaya. Fitur yang paling mencolok adalah perubahan simbol pelabelan:
1. Bukan simbol bahaya dengan pencetakan hitam pada persegi panjang oranye-kuning
yang telah digunakan sampai saat ini,
2. Sekarang sembilan Piktogram bahaya dengan simbol hitam pada latar belakang putih
dengan Rhombuses merah berbingkai digunakan untuk memberikan peringatan
Simbol bahaya internasional yang baru dan peringatan dan kalimat pencegahan yang harus
digunakan pada label yang pada akhirnya akan menggantikan tanda bahaya, risiko dan
frase keselamatan. Akan ada masa transisi seperti ini secara bertahap masuk perubahan
harus diselesaikan oleh Desember 2010 untuk zat dan pada Desember 2015 untuk
persiapan.
Sistem baru ini sedang dilaksanakan di seluruh dunia oleh negara-negara termasuk Kanada,
Uni Eropa, Cina, Australia, dan Jepang.
Sifatnya : Radioaktif
23
Contoh : karbon-14, uranium, plutonium
Cara penangannya :
kalau tidak perlu, jangan menggunakan bahan ini karena bahan ini memancarkan sinar-
sinar radioaktif yang dapat merusak/mmtikan sel-sel tubuh.
Berikut ini dijelaskan simbol-simbol bahaya termasuk notasi bahaya dan huruf kode
(catatan: huruf kode bukan bagian dari simbol bahaya). Kemasan bahan kimia dapat
mengandung satu bahkan lebih simbol bahaya. Namun demikian, kemasan tanpa simbol
bahaya bukanlah berarti bahwa bahan kimia tersebut aman dan bebas bahaya, untuk itu
diperlukan kehati-hatian dalam penanganan bahan kimia.
24
persediaan/cadangan ,
b
a
h
a
n
m
u
d
25
3. Extremely flammable (amat Bahan-bahan dan formulasi yang Contoh bahan .
sangat mudah terbakar) ditandai dengan notasi bahaya. dengan sifat
EXTREMELY FLAMMABLE tersebut
merupakan likuid yang memiliki adalah dietil
titik nyala sangat rendah (di eter (cairan)
bawah 0o C) dan titik didih dan propane
rendah dengan titik didih awal (gas)
(di bawah +35oC).
F
Bahan amat sangat mudah
terbakar berupa gas dengan
udara dapat membentuk suatu
campuran bersifat mudah
meledak di bawah kondisi
normal.
26
tambahan pasokan energi dan n
akhirnya terbakar, juga diberi t
label sebagai highly flammable. u
.
Frase-R untuk bahan sangat
mudah terbakar : R11
27
terbakar
(menimbulkan
api) dengan
sendirinya.
7. Very toxic (sangat beracun) Bahan dan formulasi yang Contoh bahan –
ditandai dengan notasi bahaya dengan sifat
VERY TOXIC dapat tersebut
menyebabkan kerusakan misalnya
kesehatan akut atau kronis dan kalium
bahkan kematian pada sianida,
konsentrasi sangat rendah jika hydrogen
masuk ke tubuh melalui sulfida,
inhalasi, melalui mulut nitrobenzene
(ingestion),atau kontak dengan dan atripin.
T+ kulit.
28
kelinci) 50 – 400 mg/kg dengan sifat t
berat badan tersebut a
misalnya u
Frase-R untuk bahan beracun : solven-solven
R23, R24 dan R25 seperti m
metanol a
Bahan dan formulasi yang (toksik) dan s
memiliki sifat : benzene u
(toksik, k
Karsinogenik karsinogenik).
(Frase-R :R45 dan karbon k
R40) tetraklorida (C e
Mutagenik Cl4), d
(Frase- Hidrogen a
R :R47) sulfida (H2S), l
Toksik untuk Benzena a
reproduksi (Frase-R (C6H6) m
:R46 dan R40) atau
t
Sifat-sifat merusak secara kronis u
yang lain (Frase- b
R :R48) ditandai dengan simbol u
bahaya TOXIC SUBSTANCES .
dan kode huruf T.
29
Frase-R untuk bahan berbahaya : n
R20, R21 dan R22
t
Sifat-sifat merusak secara kronis u
yang lain (Frase-R:R48) yang b
tidak diberi notasi toxic, akan u
ditandai dengan simbol bahaya h
HARMFUL SUBSTANCES dan
kode huruf Xn. a
t
Bahan-bahan yang dicurigai a
memiliki sifat karsinogenik, juga u
akan ditandai dengan simbol
bahaya HARMFUL h
SUBSTANCES dan kode huruf i
Xn, bahan pemeka (sensitizing n
substances) (Frase-R :R42 dan d
R43) diberi label menurut a
spektrum efek apakah dengan r
simbol bahaya untuk ‘harmful i
substances’ dan kode huruf Xn
atau dengan simbol bahaya p
‘irritant substances’ dan kode e
huruf Xi. n
g
Bahan yang dicurigai memiliki h
sifat karsinogenik dapat i
menyebabkan kanker dengan r
probabilitas tinggi melalui u
inhalasi, melalui mulut p
(ingestion) atau kontak dengan a
kulit. n
.
10 Irritant Xi Bahan dan formulasi dengan Contoh bahan H
notasi ‘irritant’ adalah tidak dengan sifat i
(menyebabkan iritasi) korosif tetapi dapat tersebut n
menyebabkan inflamasi jika misalnya d
kontak dengan kulit atau selaput isopropilamina a
lendir. , kalsium r
klorida dan i
Frase-R untuk bahan irritant : asam dan basa
R36, R37, R38 dan R41 encer. k
o
n
a
.
30
11. Corrosive (korosif) C Bahan dan formulasi dengan Contoh bahan H
notasi CORROSIVE adalah dengan sifat i
merusak jaringan hidup. Jika tersebut n
suatu bahan merusak kesehatan misalnya asam d
dan kulit hewan uji atau sifat ini mineral seperti a
dapat diprediksi karena HCl dan r
karakteristik kimia bahan uji, H2SO4maupu i
seperti asam (pH <2) dan basa n basa seperti
(pH>11,5), ditandai sebagai larutan NaOH k
bahan korosif. (>2%). o
t
Frase-R untuk bahan korosif : a
R34 dan R35.
31
14. Flammable Gas Simbol pengaman yang Hydrogen
(Gas mudah terbakar ) digunakan untuk transportasi acetylene
atau penyimpanan gas yang
mudah terbakar.
32
17. Miscellaneous danger
33
20. Organic Peroxide Simbol keamanan bahan kimia Asam
yang digunakan dalam peroksiasetat
(Peroksida organic) transportasi dan penyimpanan
peroksida organik.
–
34
23. Stow away from foodstuffs Bahan Berbahaya bagi dijauhkan
dari bahan yang dapat dimakan.
(Menyelundup jauh dari bahan
makanan)
35
2.3 Tata Tertib dan Prosedur Penggunaan Laboratorium
36
5. INSTRUKTUR PRAKTIKUM BERSAMA PETUGAS LABORATORIUM
BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP JALANNYA PRAKTIKUM
6. INSTRUKTUR PRAKTIKUM WAJIB MENGECEK BARANG/ALAT YANG AKAN
DIGUNAKAN SESUAI DENGAN BON PINJAM BARANG/ALAT, APABILA
TERJADI KEKURANGAN/KERUSAKAN SEGERA LAPOR KEPADA PETUGAS
LABORATORIUM
7. KETENTUAN TERSEBUT DIATAS BERSIFAT MENGIKAT DAN APABILA
TIDAK DIPATUHI MAKA PETUGAS LABORATORIUM TIDAK BERTANGGUNG
JAWAB TERHADAP PELAKSANAAN PRAKTIKUM
8. KETENTUAN YANG BELUM TERCANTUM DISINI AKAN DIATUR KEMUDIAN
1. PERSIAPAN
2. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3. AKHIR PRAKTIKUM
4. SEMUA ALAT YANG TELAH SELESAI DIPAKAI HARUS DIBERSIHKAN
KEMBALI (DILAP SAMPAI KERING).
5. MELAKUKAN INVENTARIS ALAT YANG DIPINJAM MELALUI BON
PEMINJAMAN.
6. SELESAI PRAKTEK, RUANG LABORATORIUM DALAM KEADAAN BERSIH
SEPERTI SEMULA (KEBERSIHAN MENJADI TANGGUNG JAWAB
PENGGUNA/PRAKTIKAN).
7. SETELAH PRAKTIKUM PRAKTIKAN DIWAJIBKAN
8. SEMUA PRAKTIKAN TIDAK DIPERKENANKAN PULANG SEBELUM
KEGIATAN PRAKTEK SELESAI DAN LABORATORIUM DALAM KEADAAN
BERSIH.
37
KACA MATA PELINDUNG DIPAKAI SELAMA DILABORATORIUM (TERUTAMA
BILA BEKERJA DENGAN BAHAN YANG EXPLOTIF)
JANGAN MENGGOSOK-GOSOK MATA ATAU ANGGOTA BADAN LAIN DENGAN
TANGAN YANG MUNGKIN SUDAH TERKONTAMINASI BAHAN KIMIA.
MEMPERHATIKAN PETUNJUK BAHAYA DAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA
KECELAKAAN LABORATORIUM
SEMUA KECELAKAAN KERJA HARUS SEGERA DILAPORKAN.
BARANG-BARANG SELAIN ALAT TULIS DILARANG BERADA DALAM RUANGAN
LABORATORIUM.
TIDAK BERSENDA GURAU, MAKAN/MINUM DAN MEROKOK DALAM RUANG
LABORATORIUM
MENGISI BUKU PENGGUNA LABORATORIUM (ABSENSI)
MEMBAYAR BIAYA PENGGANTIAN BARANG HABIS PAKAI (REAGEN, GAS, DLL)
YANG TELAH DITENTUKAN
MENGECEK BARANG ALAT YANG DIGUNAKAN SESUAI DENGAN BON PINJAM
BARANG/ALAT, BILA TERJADI KEKURANGAN/KERUSAKAN SEGERA LAPORKAN
KEPADA PETUGAS LABORATORIUM.
38
PAKAIAN TERBAKAR PENTING SEKALI UNTUK MEMBARINGKAN DAN
MENGGULINGKAN PENDERITA. TETAP BERDIRI AKAN MEMBAHAYAKAN
PERNAPASAN DAN MATA PENDERITA.
JIKA TERKENA BAHAN KIMIA KOROSIF, BAIK PADA KULIT ATAU MATA, HAL
PERTAMA YANG HARUS DILAKUKAN IALAH MENCUCINYA DENGAN AIR
SEBANYAK-BANYAKNYA, KEMUDIAN MENCARI PERTOLONGAN KE
INSTRUKTUR.
JANGAN MENCOBA MENCICIPI APAPUN ATAUPUN MENCIUM ASAP/UAP DARI
MULUT TABUNG, TETAPI KIPASLAH UAP TERSEBUT DENGAN TANGAN KE
MUKA ANDA, KALO DIERLUKAN
BAHAN KIMIA DENGAN UAP BERACUN ATAU MERANGSANG SELALU
DITEMPATKAN DIALMARI ASAM, JUGA SEMUA PEKERJAAN YANG BERKENAAN
DENGAN PENGGUNAAN BAHAN TERSEBUT HARUS DILAKUKAN DALAM ALMARI
ASAM.
UNTUK MENGENCERKAN ASAM, TUANGKAN ASAM PEKAT KEDALAM AIR,
TIDAK SEBALIKNYA.
BERAPA BAHAN KIMIA MEMERLUKAN PENANGANAN KHUSUS SEPERTI ASAM
DAN BASA PEKAT, BROMINO, DIMITIL, SULFAT, P0, SENYAWA SIANIDA, H2S,
PELARUT BERACUN SEPERTI DIKLOROMETAN DAN PELARUT YANG MUDAH
TERBAKAR SEPERTI ASETON, ETANOL, PETROLIUM ETER.
BAHAN KIMIA DIPAKAI BERSAMA DAN DISIMPAN DIMEJA KERJA REAGEN
KHUSUS YANG DIPERLUKAN DAN TIDAK TERSEDIA AKAN DIHELASKAN OLEH
PEMBIMBING
CAIRAN DAN LARUTAN HARUS DIBUANG BAK PENCUCI DAN DIGELONTOR
DENGAN AIR SEBANYAK-BANYAKNYA
PADATAN HARUS DIBUANG DIWADAH TERTENTU, JANGAN DIDALAM BAK
PENCUCI
TUTUP BOTOL JANGAN DILETAKKAN DIMEJA TETAPU TETAP DIPEGANG
DITANGAN, UNTUK KEMUDIAN DITUTUP KEMBALI
REAGEN YANG TELAH DIAMBIL DARI TEMPATNYA (DESENDOK ATAU DIHISAP)
TIDAK BOLEH DIKEMBALIKAN KETEMPAT SEMULA.
BOTOL BAHAN YANG TELAH DIPAKAI HARUS DIKEMBALIKAN KE RAK, TIDAK
BOLEH DIBAWA KETEMPAT SENDIRI KARENA AKAN MENGGANGGU
PEMAKAIAN OLEH PRAKTIKAN LAIN
AMBIL SECUKUPNYA SAJA UNTUK PERCOBAAN
UNTUK MEMBERSIHKAN PERALATAN HARUS MEMPERHATIKAN SIFAT ALAT
TERUTAMA ALAT GELAS
SELANG TABUNG DILEPAS DAN SELANJUTNYA TABUNG GAS DIMASUKKAN
KEMBALI PADA TEMPATNYA
HARUS SESUAI DENGAN KONDISI SEBELUM PRAKTIKUM
SETIAP KEKURANGAN ALAT HARAP DICATAT DAN DILAPORKAN PADA
PETUGAS LABORATORIUM
TANDA BUKTI PENERIMAAN DAN PENGEMBALIAN ALAT DARI PETUGAS
LABORATORIUM
SEMUA ALAT DITEMPATKAN PADA TEMPAT YANG TELAH DITENTUKAN
39
LANTAI DIPEL DAN TIDAK TERDAPAT KOTORAN DIDALAM RUANG
LABORATORIUM
MEMBUAT LAPORAN SEMENTARA YANG DISERAHKAN KEPADA
PEMBIMBING/PETUGAS LABORATORIUM DAN SUDAH DISETUJUI
MELAKUKAN EVALUASI PRAKTIKUM, YANG DILAKUKAN BERSAMA
PEMBIMBING BERSAMAAN DENGAN WAKTU MENYERAHKAN LAPORAN
SEMENTARA
40
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Di era globalisasi ini, kemajuan teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat,
antara lain ditemukannya bahan kimia yang bermanfaat dan sangat penting. Dalam
kehidupan kita sehari-hari, makanan minuman, sampai ke produk kosmetik yang kita pakai
pun sebagian besar berasal dari produk kimia. Oleh karena itu, kita harus mengenal bahan-
bahan kimia dan alat-alat untuk menggunakannya didalam laboratorium, serta tata tertib dan
keselamatan kerja pada laboratorium.
Di dalam laboratorium dapat ditemukan berbagai macam alat yang terbuat dari kaca,
pelastik, karet, logam dan lain-lain. Peralatan tersebut ada yang berfungsi sebagai wadah dan
pengukuran volume. Wadah dan pengukuran volume ada yang ditera dengan telit, seperti
alat ukur pipet volumetrik, pipet mohr, labu takar dan buret serta ada yang tidak perlu ditera
dengan teliti. Pengukuran dengan alat-alat tersebut akan mempengaruhi hasil praktikum
secara kuantitatif.
Selain itu kebersihan dari alat dapat mempengaruhi hasil praktikum. Apabila alat yang akan
digunakan tersebut tidak bersih, maka akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya
pada alat tersebut masih tersisa zat kimia, maka zat tersebut dapat saja bereaksi dengan zat
yang kita gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan kegagalan dalam praktikum.
Tentunya mengenal dan memahami alat laboratorium sangatlah penting bagi praktikan agar
praktikum berjalan lancar.
Simbol bahaya adalah simbol dikenali dirancang untuk memperingatkan tentang bahan
berbahaya, lokasi, atau benda, termasuk arus listrik, racun, dan hal-hal lain. Penggunaan
simbol-simbol bahaya sering diatur oleh hukum dan diarahkan oleh organisasi standar.
Simbol bahaya mungkin muncul dengan warna yang berbeda, latar belakang, perbatasan dan
informasi tambahan dalam rangka untuk menentukan jenis bahaya.Simbol bahaya digunakan
untuk pelabelan bahan-bahan berbahaya menurut Peraturan tentang Bahan
Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances).Peraturan tentang Bahan Berbahaya
(Ordinance on Hazardeous Substances) adalah suatu aturan untuk melindungi/menjaga
bahan-bahan berbahaya dan terutama terdiri dari bidang keselamatan kerja. Arah Peraturan
tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances) untuk klasifikasi,
pengepakan dan pelabelan bahan kimia adalah valid untuk semua bidang, area dan aplikasi,
dan tentu saja, juga untuk lingkungan, perlindungan konsumer dan kesehatan manusia.
Tata tertib dan prosedur penggunaan laboratorium juga harus ditaati agar tidak terjadi
kecelakaan dalam praktikum dan keselamatan kerja pada laboratorium harus lebih di
perhatikan.
41
3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan adalah setiap praktik harus menjaga kebersihan diri, alat dan
ruang laboratorium. Praktikan juga diharapkan bekerja dengan teliti. Ketika percobaan
berlangsung praktikan harus bisa menjaga keselamatan kelompok, jangan egois, serta
sesama praktikan tidak boleh bercanda ketika percobaan sedang berlngsung. Diharapkan
sebelum melakukan praktikum dosen ataupun guru yang mengajar terlebih dahulu
menjelaskan tetang keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium kimia seperti
pengenalan alat serta fungsi pakainya, pengenalan simbol berbahaya yang terdapat pada
laboratorium, serta tata tertib dan prosedur penggunaan laboratorium.
42
DAFTAR PUSTAKA
Brady, James E. 1994. “Kimia Universitas Edisi Kelima”. Jilid Pertama. Penerbit Erlangga:
Jakarta.
Day, R.A. Jr and, A. L. Underwood. 1998. “Analisis Kimia Kualitatif”. Edisi Kelima. Penerbit
Erlangga. Jakarta.
Walton. 1998. Kamus Istilah Kimia Analitik Indonesia. Pusat Pembinaan dan
43