Anda di halaman 1dari 15

Nomor : 440/ / PKM Dmi

Revisi Ke :
Tanggal : Januari 2019

KERANGKA ACUAN PROGRAM


AKAN UPAYA/ PELAYANAN PUSKESMAS

Disahkan oleh :
Kepala UPTD Puskesmas Damai

drg. Sekar Dianing Indrati

DINAS KESEHATAN KOTA BALIKPAPAN

UPTD PUSKESMAS DAMAI


KERANGKA ACUAN PROGRAM GIZI UPTD Puskesmas
Damai Tahun 2019

UPTD PUSKESMAS DAMAI


KERANGKA ACUAN PROGRAM
UPAYA GIZI

I. PENDAHULUAN
Upaya perbaikan gizi masyarakat disebutkan dalam undang-undang
No 36 tahun 2009 bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi perorangan dan
masyarakat. Mutu gizi akan tercapai antara lain melalui penyediaan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan profesional di semua institusi pelayanan
kesehatan. Salah satunya pelayanan gizi di Puskesmas. Pendekatan pelayanan
gizi dilakukan melalui kegiatan spesifik dan sensitif,sehingga peran program dan
sektor terkait harus berjalan sinergis.
Perilaku gizi sangat berpengaruh dengan status gizi balita karena
berhubungan dengan bagaimana penduduk mampu mencukupi persediaan
pangan bagi individu dan keluarganya, mampu mengolah dan mengkonsumsi
sesuai kaidah gizi yang benar, mampu memilih jenis makanan yang
memprioritaskan makanan di tengah keluarganya (Suhardjo, 2003)

II. LATAR BELAKANG


Puskesmas Damai terletak di Kelurahan Damai Kecamatan
Balikpapan Kota yang mempunyai 3 wilayah kerja kelurahan yaitu Kelurahan
Damai sebanyak 38 RT, Kelurahan Damai Baru 22 RT dan Kelurahan Damai
Bahagia 42 RT dengan jumlah keseluruhan sebanyak 102 RT dengan luas
wilayah kerja 8,1 km². Dengan jumlah penduduk 45.281 jiwa
Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat,
namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis
dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah
multifaktor, oleh karena itu pendekatan penanggulangannya harus melibatkan
berbagai sektor yang terkait. Sesuai dengan misi Puskesmas Damai no 3 yaitu
“Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan menuju
kemandirian”.
Pelayanan gizi di puskesmas terdiri dari pelayanan gizi di dalam gedung
dan diluar gedung. Pelayanan gizi di dalam gedung umumnya bersifat individual,
dapat berupa pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Kegiatan
didalam gedung juga meliputi perencanaan program pelayanan di luar gedung.
Sedangkan pelayanan gizi diluar gedung umumnya pelayanan gizi pada
kelompok dan masyarakat dalam bentuk promotif dan preventif. Dalam
pelaksanaan pelayanan gizi di Puskesmas, diperlukan pelayanan yang bermutu,
sehingga dapat menghasilkan status gizi yang optimal. Pelayanan gizi yang
bermutu dapat diwujudkan apabila tersedia acuan untuk melaksanakan
pelayanan gizi. Diharapkan kerangka acuan ini dapat menjadi acuan bagi tenaga
gizi di Puskesmas untuk melaksanakan kegiatan pelayanan gizi di Puskesmas
dan jejaringnya.

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Mengetahui masalah gizi, cara mengatasi masalah gizi, dan
meningkatkan status gizi masyarakat.
B. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga
dan seluruh anggota untuk mewujudkan perilaku gizi yang baik dan
benar
2. Meningkatkan perhatian dan upaya peningkatkan status gizi warga
dari berbagai institusi pemerintah dan swasta
3. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas gizi dalam
merencanakan, melaksanakan, membina, memantau dan
mengevaluasi Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
4. Terselenggaranya Pelayanan Gizi yang melibatkan Partisipasi
Masyarakat
5. Terwujudnya rangkaian kegiatan Pencatatan dan pelaporan Gizi dan
tersedianya situasi Pangan dan Gizi.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
A. Kegiatan Pokok
1. Distribusi dan Sweeping Vitamin A;
2. Pembinaan Posyandu Bayi – Balita;
3. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan Balita Gizi Kurang/
Buruk dan Ibu Hamil;
4. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Penyuluhan PMBA;
5. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri;
6. Refreshing Kader Posyandu;
7. Pertemuan Kelompok Pendukung Ibu Menyusui (KP-BUSUI);
8. Pelacakan dan Validasi Kasus Balita Gizi Buruk;
9. Pemantauan Garam Beryodium tingkat Rumah Tangga;

B. Rincian Kegiatan
1. Klinik Konsultasi Gizi :
a. Pasien mendaftar di Loket pendaftaran;
b. Pasien langsung berkonsultasi ke klinik gizi;
c. Atau pasien berasal dari Poli Umum atau Poli KIA;
d. Pasien bisa dirujuk antar poli.
2. Distribusi Vitamin A :
a. Dilakukan oleh Petugas Gizi, Pembina posyandu dan Kader
posyandu
b. Dilakukan di 75 Posyandu dan 35 PAUD/ TK wilayah kerja
Puskesmas Damai
c. Dilakukan 2 kali dalam setahun yaitu di bulan Februari dan Agustus
3. Pembinaan Posyandu Bayi – Balita
a. Dilakukan oleh Pembina posyandu
b. Dilakukan di 75 Posyandu
c. Dilakukan 11 bulan (11 kali) dalam setahun
4. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan Balita Gizi Kurang/
Buruk dan Ibu Hamil KEK
a. Dilakukan oleh petugas gizi dan pemegang program
b. Diberikan selama 90 hari ( 3 Bulan )
5. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Penyuluhan PMBA
a. Dilakukan oleh petugas gizi dan kader PMBA yang telah dilatih
b. Dilakukan sekali dalam setahun di 20 Posyandu
6. Pemberian Zat Besi & Asam Folat pada Remaja Putri
a. Dilakukan oleh petugas gizi
b. Dilakukan sekali dalam setahun di 6 Sekolah tingkat SLTP/ SLTA
7. Refreshing Kader Posyandu
a. Dilakukan oleh petugas gizi
b. Dilakukan sekali dalam setahun
8. Pertemuan Kelompok Pendukung Ibu Menyusui (KP-BUSUI)
a. Dilakukan oleh konselor ASI Puskesmas
b. Dilakukan sekali dalam setahun
9. Pelacakan Kasus Balita Gizi Buruk
a. Dilakukan oleh Tim pelacakan Balita Gizi Buruk
b. Dilakukan setiap bulan
10. Pemantauan Garam Beryodium tingkat Rumah Tangga
a. Dilakukan oleh petugas puskesmas yang telah dilatih
b. Dilakukan sekali dalam setahun

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Melaksanakan kegiatan Gizi sesuai dengan Tata Nilai UPTD Puskesmas
Damai;
2. Koordinasi dengan Lintas Program dan Lintas Sektor dalam melaksanakan
kegiatan Gizi;
3. Membentuk tim pelaksana kegiatan dengan lintas program;
4. Menentukan jadwal kegiatan Gizi;
5. Mesosialisasikan jadwal pelaksanaan kepada Lintas Program dan Lintas
Sektor dalam melaksanakan kegiatan Gizi;
(a) Konsultasi gizi
1. Pasien mendaftar di pendaftaran
2. Pasien langsung datang ke klinik gizi atau melalui rujukan dari
Pelayanan Umum atau Pelayanan KIA
3. Petugas memberikan konseling
(b) Distribusi Vitamin A
1. Penanggung jawab program (selanjutnya disebut petugas)
mengumpulkan jumlah data sasaran (balita 6 – 59 Bulan) dari Kader
dan Guru PAUD/ TK serta keperluan untuk Pelayanan Umum/
Pelayanan KIA selama 6 Bulan kedepan
2. Petugas mengecek ketersediaan Kapsul Vitamin A (Biru dan Merah)
3. Petugas menghitung kebutuhan Vitamin A
4. Petugas membuat dan menyerahkan surat permohonan Vitamin A ke
Dinas Kesehatan Kota (DKK) sesuai kebutuhan
5. Petugas menerima Surat Bukti Barang Keluar (SBBK) dari Dinas
Kesehatan Kota (DKK)
6. Petugas mengambil Vitamin A di Instalasi Farmasi Kota (IFK) dengan
menyerahkan SBBK dari DKK
7. Petugas menyediakan Vitamin A untuk stok keperluan Pelayanan
Umum dan atau Pelayanan KIA
8. Petugas menyerahkan Vitamin A untuk stok keperluan Pelayanan
Umum dan Pelayanan KIA ke bagian Farmasi Puskesmas
9. Petugas menentukan jadwal pemberian Vitamin A
10. Petugas mensosialisasikan jadwal pemberian Vitamin A kepada kader
dan guru
11. Petugas mengkonfirmasi dan memastikan kembali jadwal pemberian
Vitamin A dengan kader minimal sehari sebelum pelaksanaan
12. Petugas menyiapkan Vitamin A untuk masing-masing posyandu dan
sekolah PAUD/TK sesuai jumlah data sasaran
13. Petugas membagikan Vitamin A kepada masing-masing Kader
posyandu dan Guru PAUD/ TK
14. Petugas memberikan penyuluhan kepada sasaran
15. Petugas / Kader/ Guru melakukan pemberian Vitamin A di posyandu
dan PAUD/ TK kepada sasaran pada bulan Februari dan Agustus
16. Petugas melakukan pencatatan dan merekap pelaporan disribusi
Vitamin A dari kader dan guru
17. Petugas menyerahkan hasil laporan kegiatan kepada Kepala
Puskesmas dan diteruskan ke DKK
18. Petugas menyerahkan sisa stok Vitamin A (apabila ada) ke bagian
farmasi
(c) Pembinaan Posyandu Bayi – Balita
1. Penanggung Jawab kegiatan menentukan jadwal Pelaksanaan
Posyandu diawal tahun
2. Penanggung jawab kegiatan mensosialisasikan jadwal posyandu pada
seluruh pembina posyandu
3. Penanggung jawab kegiatan mensosialisasikan jadwal posyandu pada
Kader posyandu dan tokoh masyarakat yang terkait
4. Pembina posyandu (selanjutnya disebut petugas) menkonfirmasi dan
memastikan kembali jadwal pelaksanaan posyandu dengan kader
minimal sehari sebelum pelaksanaan
5. Petugas mempersiapkan administrasi kegiatan (surat tugas, visum,
daftar hadir dan buku kegiatan harian)
6. Petugas berkunjung ke posyandu binaan masing – masing
7. Petugas memantau dan membimbing kader di kegiatan meja 1
(pendaftaran), meja 2 (penimbangan BB dan atau pengukuran PB/
TB), meja 3 (pengisian dan pengeplotan KMS) dan kegiatan meja 4
(memberikan penyuluhan khususnya kasus bayi – balita 2T atau
BGM, bumil KEK dan menginterpretasikan status pertumbuhan)
8. Petugas melakukan kegiatan meja 5 yaitu pelayanan/ konseling
kesehatan
9. Petugas memantau dan membimbing kader dalam pencatatan
pelaporan hasil kegiatan posyandu
10. Petugas meminta visum posyandu/ RT
11. Petugas mencatatan hasil kegiatan posyandu di buku kegiatan
12. Petugas melakukan evaluasi dan membuat rencana tindak lanjut
untuk pembinaan di bulan berikutnya
13. Petugas melakukan tindak lanjut pada bulan berikutnya
14. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan
15. Petugas menyerahkan laporan hasil kegiatan kepada Kepala
Puskesmas dan diteruskan ke DKK
(d) Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan Balita Gizi Kurang/
Buruk dan Ibu Hamil KEK
1. Penanggung jawab program (selanjutnya disebut petugas)
mengidentifikasi status gizi balita/ pasien TB baik dari data hasil
pelayanan klinis Puskesmas maupun dari pelaporan kader
2. Petugas membuat daftar kebutuhan bahan makanan lokal
3. Petugas memesan bahan makanan lokal ke rekanan sesuai daftar
kebutuhan yang telah dibuat
4. Petugas PPHP menerima bahan makanan yang diserahkan oleh
rekanan sesuai daftar kebutuhan
5. Petugas PPHP memeriksa kelayakan bahan makanan yang
diserahkan oleh rekanan
6. Petugas PPHP menyerahkan bahan makanan yang telah diperiksa
kepada penanggung jawab program sesuai daftar kebutuhan
7. Petugas membuat tanda terima pemberian bahan makanan tambahan
pemulihan
8. Petugas menghubungi sasaran (orang tua balita/ Ibu Hamil KEK)
9. Petugas memberikan/ menyerahkan bahan makanan tambahan
kepada sasaran
10. Petugas memberikan penjelasan kepada sasaran mengenai
pengolahan bahan makanan tambahan yang akan diberikan dan
waktu pemberian selama 90 hari berturut-turut
11. Petugas melakukan pengukuran antropometri untuk di monitor dan di
evaluasi dalam jangka waktu satu kali dalam sebulan
12. Petugas menyerahkan tanda terima pemberian makanan tambahan
kepada sasaran untuk ditandatangani
13. Petugas mengevaluasi hasil pemberian PMT Pemulihan melalui hasil
antropometri dalam jangka waktu satu kali dalam sebulan
14. Petugas melakukan tindak lanjut dari hasil evaluasi dalam jangka
waktu satu kali dalam sebulan
15. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan
16. Petugas menyerahkan laporan hasil kegiatan kepada Kepala
Puskesmas dan diteruskan ke Dinas Kesehatan
(e) Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Penyuluhan PMBA
1. Petugas mengidentifikasi sasaran kegiatan berdasarkan jumlah bayi -
balita usia 6 - 24 Bulan
2. Petugas berkoordinasi dengan kader PMBA serta kader posyandu
yang wilayahnya menjadi sasaran tempat kegiatan untuk menentukan
bersama jadwal dan tempat pelaksanaan kegiatan serta penyediaan
alat (PMBA Kit) dan bahan (contoh makanan matang pabrikan)
3. Petugas membuat daftar kebutuhan bahan makanan PMBA
4. Petugas memesan bahan makanan PMBA ke rekanan sesuai daftar
kebutuhan yang dibuat
5. Petugas PPHP menerima bahan makanan yang diserahkan oleh
rekanan sesuai daftar kebutuhan
6. Petugas PPHP memeriksa kelayakan bahan makanan yang
diserahkan oleh rekanan
7. Petugas PPHP menyerahkan bahan makanan yang telah diperiksa
kepada penanggung jawab kegiatan (petugas) sesuai daftar
kebutuhan
8. Petugas membuat tanda terima bahan makanan PMBA
9. Petugas memberikan/ menyerahkan bahan makanan PMBA kepada
kader posyandu wilayah sasaran kegiatan
10. Petugas menyerahkan tanda terima bahan makanan PMBA kepada
kader posyandu wilayah sasaran kegiatan untuk ditandatangani
11. Petugas dan kader PMBA berkunjung ke posyandu tempat
pelaksanaan kegiatan
12. Petugas memberikan penyuluhan (penjelasan pemberian makanan
pada bayi dan anak sesuai usia (0-6 bulan, 6-9 bulan, 9-12 bulan, 12-
24 bulan), frekuensi, jumlah, tekstur, variasi, responsif dan
kebersihan.
13. Petugas berkoordinasi dengan kader PMBA mempraktekkan
pembuatan makanan sesuai usia (6 bulan, 6 - 9 bulan, 9 -12 bulan, 12
- 24 bulan), frekuensi, jumlah, tekstur, variasi, responsif dan
kebersihan
14. Petugas berkoordinasi dengan kader PMBA mempraktekkan
pembuatan makanan/ bubur pabrikan
15. Petugas menjelaskan perbedaan makanan lokal buatan sendiri
dengan makanan/ bubur pabrikan
16. Petugas membuka kesempatan kepada peserta/ sasaran untuk
mengajukan pertanyaan
17. Petugas melakukan umpan balik dengan mengajukan beberapa
pertanyaan yang berkaitan dengan kegiatan
18. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan
19. Petugas menyerahkan laporan hasil kegiatan kepada Kepala
Puskesmas dan diteruskan ke Dinas Kesehatan
(f) Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada Remaja Putri
1. Penanggung jawab program (selanjutnya disebut petugas)
mengumpulkan jumlah data sasaran (murid remaja putri usia 12 – 18
Tahun) dari Guru SLTP/ SLTA
2. Petugas mengecek ketersediaan tablet tambah darah
3. Petugas menghitung kebutuhan tablet tambah darah
4. Petugas membuat dan menyerahkan surat permohonan barang tablet
tambah darah ke Dinas Kesehatan Kota (DKK) sesuai kebutuhan
5. Petugas menerima Surat Bukti Barang Keluar (SBBK) dari Dinas
Kesehatan Kota (DKK)
6. Petugas mengambil tablet tambah darah di Instalasi Farmasi
Kesehatan (IFK) dengan menggunakan SBBK yang diberikan dari
Dinas Kesehatan Kota (DKK)
7. Petugas menyiapkan tablet tambah darah untuk masing-masing
sekolah SLTP dan SLTA sesuai jumlah data sasaran
8. Petugas menentukan jadwal pelaksanaan kegiatan pemberian tablet
tambah darah
9. Petugas mensosialisasikan jadwal pelaksanaan pemberian tablet
tambah darah
10. Petugas membuat tanda terima pemberian tablet tambah darah
11. Petugas berkunjung ke sekolah sesuai dengan jadwal kegiatan
masing-masing
12. Petugas memberikan penyuluhan kepada sasaran
13. Petugas berkoordinasi dengan Guru membagikan tablet tambah darah
kepada sasaran
14. Petugas mengajak dan memimpin seluruh sasaran untuk meminum
tablet tambah darah secara bersamaan
15. Petugas menyerahkan tanda terima pemberian tablet tambah darah
kepada pihak sekolah untuk ditandatangani
16. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan
17. Petugas menyerahkan laporan hasil kegiatan kepada Kepala
Puskesmas dan diteruskan ke Dinas Kesehatan
18. Petugas menyerahkan sisa stok tablet tambah darah (apabila ada) ke
bagian farmasi
(g) Refreshing Kader Posyandu
1. Penanggung jawab kegiatan (selanjutnya disebut petugas)
menentukan jadwal dan tempat pelaksanaan
2. Petugas dan tim pelaksana berkoordinasi dengan tempat yang akan
dipakai untuk acara Refreshing kader
3. Petugas mensosialisasikan jadwal pelaksanaan dan tempat kegiatan
4. Petugas mengirimkan undangan kepada beberapa kader posyandu
(156 kader)
5. Petugas mengkonfirmasi dan memastikan kembali jadwal dan tempat
pelaksanaan kegiatan minimal sehari sebelum pelaksanaan
6. Petugas membuat susunan acara dan keperluan administrasi (daftar
hadir, visum, tanda terima perlengkapan peserta)
7. Petugas menyiapkan tempat acara satu jam sebelum pelaksanaan
kegiatan
8. Petugas menyiapkan dan membagikan administrasi (daftar hadir,
konsumsi, perlengkapan peserta dan tanda terimanya) kepada
peserta
9. Petugas membagikan soal pre test dan menentukan batas waktu pre
test
10. Petugas mengisi acara sesuai susunan acara
11. Petugas membagikan soal post test dan menentukan batas waktu
post test
12. Petugas membagikan lembar evaluasi pelatihan kepada peserta
13. Petugas menutup acara kegiatan
14. Petugas mengecek dan menyelesaikan administrasi (visum, tanda
terima, daftar hadir)
15. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan
16. Petugas menyerahkan laporan hasil kegiatan kepada Kepala
Puskesmas dan diteruskan ke Dinas Kesehatan
(h) Pertemuan Kelompok Pendukung Ibu Menyusui (KP-BUSUI)
1. Penanggung jawab kegiatan (selanjutnya disebut petugas)
menentukan jadwal dan tempat pelaksanaan
2. Petugas mensosialisasikan jadwal pelaksanaan dan tempat kegiatan
kepada pihak terkait (kader)
3. Petugas mengirimkan undangan kepada pihak terkait (kader)
4. Petugas mengkonfirmasi dan memastikan kembali jadwal dan tempat
pelaksanaan kegiatan pertemuan kelompok pendukung ibu menyusui
minimal sehari sebelum pelaksanaan
5. Petugas berkoordinasi dalam membuat susunan acara
6. Petugas menyiapkan keperluan administrasi (daftar hadir, visum,
konsumsi)
7. Petugas menyiapkan tempat acara satu jam sebelum pelaksanaan
kegiatan
8. Petugas menyiapkan dan membagikan administrasi (daftar hadir,
konsumsi)
9. Petugas berkoordinasi mengisi acara pertemuan
10. Petugas membuka kesempatan kepada peserta/ sasaran untuk
mengajukan pertanyaan
11. Petugas melakukan umpan balik dengan mengajukan beberapa
pertanyaan yang berkaitan dengan kegiatan
12. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan
13. Petugas menyerahkan laporan hasil kegiatan kepada Kepala
Puskesmas dan diteruskan ke Dinas Kesehatan
(i) Pelacakan Kasus Balita Gizi Buruk
1. Penanggung jawab program gizi mempelajari laporan balita gizi buruk
yang masuk ke Puskesmas
2. Penanggung jawab program gizi berkoordinasi dengan Tim Pelacakan
gizi buruk (1 orang dokter, 1 orang perawat, 1 orang sanitarian)
menentukan jadwal kunjungan
3. Tim Pelacakan gizi buruk (selanjutnya disebut petugas) menyiapkan
alat Antropometri
4. Petugas menyiapkan administrasi (visum, form pelacakan balita gizi
buruk)
5. Petugas melapor pada ketua RT setempat/ kader
6. Petugas berkoordinasi dengan kader setempat melakukan kunjungan
rumah sasaran (balita gizi buruk)
7. Petugas melakukan konfirmasi ulang penilaian status gizi (mengukur
BB, TB, LILA, Lingkar Kepala) dan pemeriksaan kesehatan serta
memeriksa kesehatan lingkungan
8. Petugas mencatatan hasil pelacakan sesuai form pelacakan
9. Petugas melakukan evaluasi dan membuat rencana tindak lanjut di
bulan berikutnya
10. Petugas melakukan tindak lanjut pada bulan berikutnya
11. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan
12. Petugas menyerahkan laporan hasil kegiatan kepada Kepala
Puskesmas dan diteruskan ke DKK
(j) Pemantauan Garam Beryodium tingkat Rumah Tangga
1. Petugas menentukan sampel rumah tangga yang akan diperiksa dan
jadwal pelaksanaan kegiatan
2. Petugas menyiapkan administrasi (visum, form pemeriksaan garam
beryodium) dan iodina test
3. Petugas mensosialisasikan jadwal pelaksanaan pada kader terkait
4. Petugas datang ke lokasi sesuai jadwal
5. Petugas berkoordinasi dengan kader melakukan pemeriksaan garam
dengan cara mengambil 1 sdm sampel garam yang akan diuji
kemudian meneteskan 1 – 3 tetes iodina test pada sampel garam
6. Petugas membaca hasil uji dengan kriteria sebagai berikut :
a. Bila garam berubah warna menjadi unggu tua (seperti tertera di
etiket botol), maka garam tersebut mengandung cukup iodium
(>30 ppm)
b. Bila garam ungu muda atau keputih-putihan maka garam tersebut
mengandung kurang iodium (< 30 ppm)
c. Bila warna tidak berubah maka garam tersebut tidak mengandung
iodium
7. Petugas mencatat hasil uji pada form pemeriksaan garam beryodium
8. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan
9. Petugas menyerahkan laporan hasil kegiatan kepada Kepala
Puskesmas dan diteruskan ke DKK
Dalam pelaksanaan kegiatan di UPTD Puskesmas Damai harus berjalan
sesuai dengan tata nilai Puskesmas yaitu :
1. Profesional : Melaksanakan tugasnya sesuai dengan standar yang
ditetapkan agar dapat memberikan pelayanan yang bermutu.
2. Empati : Mengerti dan memahami kebutuhan dan harapan pelanggan/
pengguna puskemas maupun sesama petugas.
3. Dinamis : Penuh semangat dalam bekerja dan cepat menyesuaikan diri
dengan keadaan.
4. Unggul : Menjadi pribadi yang lebih baik.
5. Loyal : Mengikuti arahan pimpinan dalam rangka meningkatkan
pelayanan yang bermutu sesuai standar.
6. Ikhlas : Tulus dalam memberikan pelayanan.
VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Memberikan pelayanan kegiatan gizi yang bermutu sesuai SOP
2. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah dibuat
3. Kerjasama lintas program dan lintas sektoral

VII. SASARAN
Sasaran kegiatan / program gizi yaitu :
1. Bayi
2. Balita
3. Remaja
4. Ibu hamil
5. Ibu nifas
6. PUS
7. WUS
8. Pasien dengan permasalahan gizi

VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 Pendidikan gizi v v v v v v v v v v v v
masyarakat
2 Konseling laktasi v v v v v v v v v v v v
3 Konseling gizi v v v v v v v v v v v v
4 Pemantauan v v v v v v v v v v v v
pertumbuhan di
posyandu
5 Distribusi dan v v
Sweeping Vitamin A
6 Pengelolaan v v v v v v v v v v v v
pemberian Tablet
Tambah Darah (TTD)
untuk ibu hamil dan
ibu nifas
7 Pemantauan Garam v v
Yodium di Tingkat
Rumah Tangga
8 Edukasi dalam rangka v v v v v v v v v v v v
pencegahan anemia
pada remaja putri dan
WUS
9 Surveilens gizi v v v v v v v v v v v v
10 Pengukuran TBABS v
11 Pembinaan gizi di v v v v v v v v v v v V
institusi
12 Kerjasama lintas v v v v v v v v v v v v
sektor dan lintas
program

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulan, dengan
pelaporan hasil-hasil kegiatan yang dicapai pada bulan tersebut

X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Hasil kegiatan dicatat dan dilaporkan. Hasil kegiatan yang sudah dilakukan,
dianalisa, dievaluasi, dilaporkan ke Kepala UPTD Puskesmas. Dari tingkat
puskesmas dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Balikpapan.
2. Dilakukan pelaporan tahunan hasil kegiatan, dianalisa dan dilaporkan kepada
Kepala UPTD Puskesmas. Dari tingkat puskesmas dilaporkan ke Dinas
Kesehatan Kota Balikpapan.

Mengetahui, Balikpapan, Januari 2019


Kepala UPTD Puskesmas Damai Penanggung Jawab Program Gizi

drg. Sekar Dianing Indrati Rina Susanti, A.Md.G

Anda mungkin juga menyukai