Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sumber daya alam yaitu semua potensi alam, baik berupa benda mati maupun makhluk hidup, yang
berada di bumi dan sanggup dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Penting bagi
kita untuk mengetahui potensi dan persebaran sumber daya alam keutanan, pertambangan, kelautan,
dan pariwisata di indonesia.

B. Rumusan Masalah

Apa saja potensi dan persebaran sumber daya alam kehutanan, pertambangan, kelautan, dan
pariwisata di indonesia?.

C. Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui Apa saja potensi dan persebaran sumber daya alam kehutanan, pertambangan,
kelautan, dan pariwisata di indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. POTENSI DAN PERSEBARAN SUMBER DAYA ALAM KEHUTANAN

Hutan merupakan suatu wilayah yang mana menjadi tempat tumbuhnya pohon- pohon dan jenis
tumbuhan yang lain. Pengertian hutan tidak hanya berhenti sesederhana itu. Hutan juga sanggup
dikatakan sebagai ekosistem yang mejadi tempat hidup dan berinteraksi bagi binatang maupun
tumbuh- tumbuhan. Hutan terdiri dari tiga kepingan utama, yakni kepingan atas, kepingan permukaan
tanah dan kepingan di bawah tanah. Di kepingan atas hutan terdapat kanopi alami yakni dedaunan
pohon yang tumbuh lembat. Di permukaan tanah hutan terdapat guguran daun- daun kering serta
ditumbuhi semak- semak dan rerumputan. Sedangkan di kepingan bawah tanah hutan terdapat unsur
hara, akar tanaman, sumber mata air dan juga dihuni mikroorganisme. Hutan sanggup ditemukan di
wilayah dengan iklim tropis, dataran rendah dan juga dataran tinggi (baca : Jenis Jenis Hutan
Berdasarkan Iklim). Terdapat banyak sekali jenis hutan diantaranya yaitu hutan gugur, hutan sabana,
hutan heterogen, hutan homogen, hutan mangrove, hutan buatan dan hutan hujan tropis. Indonesia
sebagai negara yang berada di garis khatulistiwa mempunyai hutan hujan tropis yang selalu lembab
sepanjang tahun. Keanekaragaman hayati yang berada di dalam hutan hujan tropis sangatlah tinggi.
Hal ini menjadi potensi sumber daya alam tersendiri bagi Indonesia. Potensi sumber daya hutan
sanggup berupa kayu dan non kayu.
a. Kayu
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa hutan ditumbuhi oleh pepohonan berkayu. Potensi hutan
berupa kayu ini banyak dimanfaatkan sebagai materi bangunan, materi baku kertas, materi baku
industri meubel dan lain sebagainya (baca : Pemanfaatan Hutan). Setidaknya terdapat 4000 jenis kayu
yang keberadaannya tersebar di nusantara. Lebih dari 250 jenis kayu tersebut merupakan kayu dengan
nilai irit yang cukup tinggi. Diantara jenis – jenis kayu tersebut yaitu :
• Kayu jati
Potensi hutan berupa kayu yang pertama yaitu kayu jati. Nama latin dari pohon yang menghasilkan
jenis kayu ini yaitu Tectona grandis. Pohon jati tumbuh di hutan buatan maupun hutan alami yang
mempunyai curah hujan berkisar antara 1.500 hingga 2000 mm per tahun. Jati sanggup tumbuh di
dataran tinggi maupun dataran rendah yang tidak digenangi air. Persebaran hutan jati di nusantara
meliputi beberapa daerah menyerupai Pulau Jawa, Nusa Tenggara dan Bali. Di Pulau Jawa sendiri,
persebaran jati paling banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Kayu jati mempunyai tekstur yang keras dan abadi alasannya terdapat minyak di dalamnya. Hal ini
menciptakan kayu jati banyak dimanfaatkan sebagai materi untuk menciptakan interior rumah. Selain
sebagai interior rumah, kayu jati juga digunakan sebagai atap dan tiang penyangga rumah-
rumah tradisional jawa. Kayu jati yang sudah diolah juga sanggup dimanfaatkan untuk menciptakan
kapal dan konstruksi jembatan. Semua manfaat yang sanggup diperoleh dari kayu jati menciptakan
kayu ini mempunyai nilai irit yang tinggi. (baca juga : Pemanfaatan Sumber Daya Alam)
Kayu meranti
Kayu meranti populer di kalangan pertukangan dan perdagangan kayu. Terdapat banyak sekali jenis
pohon meranti yang diantaranya yaitu meranti hitam batang, balangeran, tengkawang gunung, dan
meranti buaya bukit. Jenis- jenis pohon meranti tersebut menghasilkan kayu meranti merah.
Persebarannya meliputi hutan- hutan di Pulau Kalimantan dan Sumatera. Kayu meranti sering
dimanfaatkan sebagai kayu konsrtuksi, penyekat ruangan dalam bangunan, materi pembuatan meubel
dan banyak sekali interior dalam rumah. Selain menghasilkan kayu, pohon meranti juga menghasilkan
resin, yaitu sejenis getah yang keluar dari batang pohon. Resin ini selanjutnya akan dibahas dalam
potensi hutan non kayu.
• Kayu cendana
Kayu cendana dihasilkan dari pohon dengan nama latin Santalum album yang ditemukan di Nusa
Tenggara Timur. Meski demikian, persebaran cendana kini sudah meliputi hutan- hutan di daerah
Jawa dan keseluruhan Nusa Tenggara. Kayu cendana ini sudah menjadi barang langka sehingga
harganya menjadi begitu mahal. Kayu cendana mempunyai aroma yang wangi. Itulah nilai lebih dari
kayu cendana dibandiingkan jenis kayu lainnya. Pemanfaatan kayu cendana diantaranya yaitu sebagai
materi pembuatan dupa & aroma terapi, sebagai adonan parfum, serta materi pembuatan sarung keris.
Kayu akasia
Akasia mempunyai nama latin Acacia mangium. Kayu akasia banyak ditemukan di hutan- hutan Jawa
Barat. Pada awalnya, kayu akasia dimanfaatkan sebagai materi pembuatan kertas. Banyak pabrik
kertas yang mencari pohon akasia dengan usia berkisar antara 3 hingga 5 tahun. Perkembangan
selanjutnya, kayu akasia juga digunakan sebaga materi baku pembuatan furnitur. Hal ini menciptakan
ajakan kayu akasia oleh industri meubel maupun kertas semakin meningkat.
b. Non Kayu
Meskipun potensi hutan secara umum dikuasai dengan kayu, tetapi ada juga potensi lain dari hutan
yang tak kalah bermanfaat (baca : Manfaat Hutan). Potensi hutan ini juga termasuk dalam sumber
daya alam biotik yang sanggup terus diperbaharui (baca juga : Contoh Sumber Daya Alam yang
Dapat Diperbaharui). Beberapa hasil hutan non kayu yaitu madu, buah- buahan, jamur, damar, rotan,
sagu, sutera dan lain sebagainya. Berikut yaitu klarifikasi singkat dari masing- masing referensi
potensi hutan non kayu.
• Buah- buahan – Terdapat banyak sekali jenis buah- buahan yang sanggup diperoleh dari hutan.
Diantara buah- buahan yang sanggup ditemukan di hutan yaitu buah durian, buah bery, buah kaktus
pir berduri, jambu monyet, buah ara, markisa, buah keramu dan lain sebagainya.
• Madu – Cairan kental yang diperoleh dari sarang lebah ini kaya akan manfaat. Madu orisinil
hutan biasanya dijadikan obat herbal dan mempunyai nilai irit yang tinggi.
• Karet – Potensi hutan non kayu yang satu ini bahwasanya yaitu getah dari pohon yang biasa
kita sebut pohon karet. Penghasil karet ini sebetulnya yaitu para atau Hevea brasillensis. Nilai irit
karet juga tergolong tinggi alasannya karet banyak digunakan diberbagai industri menyerupai industri
pembuatan ban.
• Rempah- rempah – Jenis rempah- rempah yang dihasilkan hutan diantaranya yaitu kayu manis,
pala, cengkih dan vanila. Hutan di Maluku banyak menghasilkan rempah- rempah yang sering
diperdagangkan semenjak zaman dahulu. Karena rempah- rempah ini lah dulu Indonesia menjadi
negara tujuan penjajahan Portugis dan Belanda.
Rotan – Batang rotan mempunyai panjang puluhan meter dan banyak dimanfaatkan untuk
menciptakan interior rumah. Sebelum diolah, rotan harus dibersihkan terlebih dahulu alasannya rotan
mempunyai pelepah yang berduri. Sebagian besar rotan di Indonesia dihasilkan dari hutan yang
berada di daerah Sumatera, Jwa, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara.
• Sagu – Potensi hutan non kayu yang berbentuk tepung ini berasal dari proses pengolahan
batang pohon sagu. Penduduk Indonesia kepingan timur mengakibatkan sagu sebagai materi kuliner
pokok. Masyarakat Maluku dan Papua biasanya memanen sagu dari hutan kemudian mengolahnya
menjadi kuliner berjulukan papeda.

B. POTENSI DAN PERSEBARAN SUMBER DAYA ALAM PERTAMBANGAN

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan materi tambang. Beraneka materi
tambang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri. Aktivitas
pertambangan telah menghasilkan banyak devisa bagi Indonesia.
a. Minyak Bumi dan Gas
Minyak bumi dan gas merupakan sumber energi utama yang ketika ini banyak digunakan untuk
keperluan industri, tranportasi, dan rumah tangga. Saat ini telah dikembangkan sumber energi
alternatif, contohnya bioenergi dari beberapa jenis flora dan sumber energi lainnya, menyerupai
energi matahari, angin, dan gelombang. Namun, produksi energi dari sumber energi alternatif masih
terbatas jumlahnya. Cadangan minyak bumi Indonesia terus berkurang seiring dengan pengambilan
atau eksploitasi yang terus dilakukan. Ada yang memperkirakan dalam kurun waktu 14 tahun ke
depan, cadangan tersebut akan habis dan Indonesia terpaksa harus membeli atau mengimpor dari
negara lain. Hal itu tidak akan terjadi dengan cepat jikalau ditemukan cadangan gres yang
diperkirakan masih besar. Cadangan minyak bumi Indonesia diperkirakan masih cukup besar. Adapun
sebaran penghasil minyak pada sejumlah pulau di Indonesia sebagai potensi sumber daya tambang di
Indonesia sanggup dilihat pada data berikut ini.
Sumatra : Pereula dan Lhokseumawe (Aceh Darussalam), Sungai Pakning dan Dumai (Riau), Plaju,
Sungai Gerong dan Muara Enim (Sumatra Selatan)
Jawa : Jati Barang Majalengka (Jawa Barat), Wonokromo, Delta (Jawa Timur), Cepu, Cilacap (Jawa
Tengah).
Kalimantan : Pulau Tarakan, Balikpapan, Pulau Bunyu dan Sungai Mahakam (Kalimantan Timur),
Rantau, Tanjung, dan Amuntai (Kalimantan Selatan).
Maluku : Pulau Seram dan Tenggara
Papua : Klamono, Sorong, dan Babo
b. Batu Bara
Batu bara yaitu batuan sedimen yang terbentuk dari sisa flora yang telah mati dan mengendap selama
jutaan tahun yang lalu. Unsur-unsur yang menyusunnya terutama yaitu karbon, hidrogen, dan oksigen.
Batu bara digunakan sebagai sumber energi untuk banyak sekali keperluan. Energi yang dihasilkan
kerikil bara sanggup digunakan untuk pembangkit listrik, untuk keperluan rumah tangga (memasak),
pembakaran pada industri kerikil bata atau genteng, semen, kerikil kapur, bijih besi dan baja, industri
kimia, dan lain-lain. Cadangan kerikil bara Indonesia hanya 0,5% dari cadangan kerikil bara dunia.
Namun, dilihat dari produksinya, cadangan kerikil bara Indonesia merupakan yang ke-6 terbesar di
dunia dengan jumlah produksi mencapai 246 juta ton. Batu bara sanggup dijumpai di sejumlah pulau,
yaitu Kalimantan dan Sumatra. Potensi kerikil bara sebagai potensi sumber daya tambang di
Indonesia di kedua pulau tersebut sangat besar. Pertambangan kerikil bara di Kalimantan terdapat di
Kalimantan Timur (Lembah Sungai Berau dan Samarinda), Sumatra Barat (Ombilin dan Sawahlunto),
Sumatra Selatan (Bukit Asam dan Tanjung Enim).
c. Bauksit
Bauksit yaitu sumber bijih utama untuk menghasilkan aluminium. Bauksit bermanfaat untuk industri
keramik, logam, kimia, dan matulergi. Indonesia mempunyai bauksit sebagai potensi sumber daya
tambang di Indonesia yang cukup besar dengan produksi mencapai 1.262.710 ton. Sebagian dari hasil
pertambangan bauksit dimanfaatkan untuk industri dalam negeri dan sebagian lainnya diekspor.
Bauksit ditambang di daerah Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat (Singkawang).
d. Pasir Besi
Pasir besi dimanfaatkan untuk industri logam besi dan industri semen. Aktivitas penambangan pasir
besi sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia sanggup ditemukan di Cilacap (Jawa Tengah),
Sumatra, Lombok, Yogyakarta, Gunung Tegak (Lampung), Pegunungan Verbeek (Sulawesi Selatan),
dan Pulau Sebuku (Kalimantan Selatan).
Emas
Emas umumnya dimanfaatkan untuk perhiasan. Berdasarkan data Tekmira ESDM, produksi emas
Indonesia pada tahun 2003 mencapai 141.019 ton. Emas ditambang di Jawa Barat (Cikotok dan
Pongkor), Papua (Freeport, Timika), Kalimantan Barat (Sambas), Nanggroe Aceh Darussalam
(Meulaboh), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Riau (Logos), dan Bengkulu (Rejang
Lebong).
f. Timah
Timah dimanfaatkan sebagai materi baku logam pelapis, solder, cendera mata, dan lain-lain.
Aktivitas penambangan timah sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia terdapat di Sungai
Liat (Pulau Bangka), Manggara (Pulau Belitung), dan Dabo (Pulau Singkep) serta Pulau Karimun.
g. Tembaga
Tembaga banyak dimanfaatkan dalam industri peralatan listrik, industri konstruksi, pesawat terbang,
kapal laut, atap, pipa ledeng, dekorasi rumah, mesin-mesin pertanian, pengatur suhu ruangan, dan
lain-lain. Aktivitas penambangan tembaga terdapat di Papua oleh PT. Freeport.
h. Nikel
Nikel yaitu materi paduan logam yang banyak digunakan pada industri logam. Nikel sebagai potensi
sumber daya tambang di Indonesia ditambang di daerah Soroako, Sulawesi Tenggara. Daerah lain
yang mempunyai potensi nikel yaitu Papua dan Maluku.
i. Aspal
Aspal digunakan sebagai materi utama untuk menciptakan jalan. Aspal sebagai potensi sumber daya
tambang di Indonesia ditambang di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.
j. Mangan
Mangan banyak digunakan untuk proses pembuatan besi baja, pembuatan baterai kering, keramik,
gelas, dan sebagainya. Mangan sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di
daerah Tasikmalaya (Jawa Barat), Kiripan (Yogyakarta), dan Martapura (Kalimantan Selatan).
Belerang
Belerang sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia banyak ditemukan di Gunung Welirang,
Jawa Timur dan Gunung Patuha, Jawa Barat.
l. Marmer
Marmer terbentuk dari proses malihan kerikil gamping atau kerikil kapur. Suhu dan tekanan bekerja
pada kerikil gamping alasannya adanya tenaga endogen atau tenaga dari dalam bumi. Marmer banyak
digunakan untuk seni pahat, patung, meja, dinding, lantai rumah, dan lain-lain. Marmer sebagai
potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di Tulungagung (Jawa Timur), Lampung, dan
Makassar.
m. Yodium
Yodium digunakan sebagai materi baku utama untuk larutan obat dalam alkohol, kesehatan, herbisida,
industri desinfektan, serta digunakan dalam garam supaya lebih sehat. Yodium sebagai potensi
sumber daya tambang di Indonesia ditambang di Semarang (Jawa Tengah) dan Mojokerto (Jawa
Timur).

C. POTENSI DAN PERSEBARAN SUMBER DAYA ALAM KELAUTAN

Sumber daya laut yaitu unsur hayati dan non hayati yang terdapat di wilayah laut. Luas laut Indonesia
meliputi 2/3 dari seluruh luas wilayah Indonesia, yaitu 5,8 juta km2. Di dalam laut tersebut, tersimpan
kekayaan alam yang luar biasa besarnya. Potensi sumber daya laut Indonesia tidak hanya berupa ikan,
tetapi juga materi tambang menyerupai minyak bumi, nikel, emas, bauksit, pasir, bijih besi, timah, dan
lain-lain yang berada di bawah permukaan laut. Kekayaan yang sanggup dimanfaatkan dari sumber
daya laut yang lain yaitu sumber daya alam berupa mangrove, terumbu karang, dan lain-lain. Sumber
daya tersebut dikenal dengan sumber daya pesisir.
a. Perikanan
Budi Daya Ikan Sumber daya perikanan laut yaitu salah satu potensi sumber daya laut di indonesia
yang semenjak dulu telah dimanfaatkan penduduk. Laut Indonesia mempunyai angka potensi lestari
yang besar, yaitu 6,4 juta ton per tahun. Yang dimaksud dengan potensi lestari yaitu potensi
penangkapan ikan yang masih memungkinkan bagi ikan untuk melaksanakan regenerasi hingga
jumlah ikan yang ditangkap tidak mengurangi populasi ikan. Berdasarkan hukum internasional,
jumlah tangkapan yang diperbolehkan yaitu 80% dari potensi lestari tersebut atau sekitar 5,12 juta ton
per tahun. Kenyataannya, jumlah hasil tangkapan ikan di Indonesia belum mencapai angka tersebut.
Ini berarti masih ada peluang untuk meningkatkan jumlah tangkapan yang diperbolehkan. Jika
dibandingkan sebaran potensi ikannya, terlihat adanya perbedaan secara umum antara wilayah
Indonesia kepingan Barat dan Timur. Di Indonesia kepingan Barat dengan rata-rata kedalaman laut 75
meter, jenis ikan yang banyak dtemukan yaitu ikan pelagis kecil. Kondisi agak berbeda terdapat di
daerah Indonesia Timur dengan rata-rata kedalaman laut mencapai 4.000 m. Di daerah Indonesia
kepingan Timur, banyak ditemukan ikan pelagis besar menyerupai cakalang dan tuna. Selain ikan
yang tersedia di lautan, penduduk Indonesia juga banyak yang melaksanakan budi daya ikan, terutama
di daerah pesisir. Di pantai utara Pulau Jawa, banyak masyarakat yang berbagi perjuangan budi daya
ikan dengan memakai tambak. Jenis ikan yang dikembangbiakkan disana yaitu ikan bandeng dan
udang. Selain ikan, kekayaan laut Indonesia juga berada di wilayah-wilayah pesisir berupa hutan
mangrove, rumput laut, padang lamun, dan terumbu karang. Indonesia mempunyai lebih dari 13 ribu
pulau sehingga garis pantainya sangat panjang. Garis pantai Indonesia panjangnya mencapai 81.000
km, ukuran ini merupakan panjang pantai kedua terpanjang di dunia sesudah Kanada. Oleh alasannya
itu, potensi sumber daya alam di wilayah pesisir sangat penting bagi Indonesia. Tidak salah jikalau
pemerintah di bawah pemerintahan presiden Jokowi memfokuskan pembangunan maritim di
Indonesia. Kekayaan alam kita yang berupa ikan malah banyak diambil oleh oknum-oknum dari
negara lain berupa praktik pencurian ikan atau illegal fishing. Ada beberapa wilayah perairan
Indonesia yang rawan dengan aktivitas illegal fishing. Wilayah yang paling rawan dengan praktik
pencurian ikan yaitu Laut Arafuru (Papua) di Timur perairan Indonesia.
b. Hutan Mangrove
Hutan Mangrove Hutan mangrove (hutan bakau) yaitu tipe hutan yang berada di daerah pasang surut
air laut. Saat air pasang, hutan mangrove digenangi oleh air laut, sedangkan pada ketika air surut,
hutan mangrove bebas dari genangan air laut. Umumnya hutan mangrove berkembang baik pada
pantai yang terlindung, muara sungai, atau laguna. Tumbuhan yang hidup di habitat hutan mangrove
tahan terhadap garam yang terkandung di dalam air laut. Ada dua fungsi hutan mangrove sebagai
potensi sumber daya laut di indonesia yaitu fungsi ekologis dan ekonomis. Fungsi ekologis hutan
mangrove yaitu sebagai habitat (tempat hidup) binatang laut untuk berlindung, mencari makan, dan
berkembang biak. Fungsi ekologis yang lain dari hutan mangrove yaitu untuk melindungi pantai dari
erosi air laut. Fungsi irit hutan mangrove berupa nilai irit dari kayu pepohonan dan makhluk hidup
yang ada di dalamnya. Biasanya penduduk memanfaatkan kayu sebagai materi kayu bakar atau materi
pembuat arang. Kayu bakau juga sanggup dijadikan materi pembuat kertas. Selain kayu, hutan
mangrove juga dihuni oleh bermacam-macam jenis fauna yang bernilai ekonomis, contohnya udang
dan jenis ikan lainnya yang berkembang biak dengan baik di wilayah ini. Hutan mangrove tersebar di
pesisir sebelah barat Pulau Sumatra, beberapa kepingan ada di pantai utara Pulau Jawa, sepanjang
pesisir Pulau Kalimantan, Pesisir Pulau Sulawesi, Pesisir sebelah Selatan Papua, dan beberapa pulau
kecil lainnya. Jumlah hutan mangrove di Indonesia mencapai angka 3.716.000 ha (data dari
UNESCO). Hutan mangrove Indonesia tidak tersebar secara merata. Luas terbesar hutan mangrove
berada di Pulau Papua yang mencapai 3,7 juta ha. Berikutnya yaitu Kalimantan (165 ribu ha),
Sumatra (417 ribu ha), Sulawesi (53 ribu ha), Jawa (34,4 ribu ha), Bali dan Nusa Tenggara (3,7 ha).
c. Terumbu Karang
Terumbu karang yaitu terumbu (batuan sedimen kapur di laut) yang terbentuk dari kapur yang
sebagian besar dihasilkan dari koral (binatang yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya).
Jika ribuan koral membentuk koloni, koral-koral tersebut akan membentuk karang. Sebagai negara
kepulauan, Indonesia merupakan negara yang mempunyai terumbu karang terluas di dunia. Luas
terumbu karang Indonesia mencapai 284,3 ribu km2 atau setara dengan 18% dari terumbu karang
yang ada di seluruh dunia. Kekayaan terumbu karang Indonesia tidak hanya dari luasnya, akan tetapi
juga keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. Keanekaragaman hayati terumbu karang sebagai
potensi sumber daya laut di indonesia juga yang tertinggi di dunia. Di dalamnya terdapat 2.500 jenis
ikan, 2.500 jenis moluska, 1.500 jenis udang-udangan, dan 590 jenis karang. Mengapa terumbu
karang banyak ditemukan di wilayah Indonesia? Terumbu karang akan sanggup tumbuh dengan baik
pada suhu perairan laut antara 21O - 29O C. Pada suhu lebih besar atau lebih kecil dari itu,
pertumbuhan terumbu karang menjadi kurang baik. Karena Indonesia berada di daerah tropis dan
suhu perairannya hangat, pantaslah jikalau terumbu karang banyak ditemukan di Indonesia.
Pertumbuhan terumbu karang juga akan baik pada kondisi air yang jernih dan dangkal. Kedalaman air
yang baik untuk tumbuhnya terumbu karang tidak lebih dari 18 meter. Jika lebih besar dari kedalaman
tersebut, pertumbuhan terumbu karang juga akan menjadi kurang baik. Selain persyaratan tersebut,
terumbu karang juga mensyaratkan salinitas (kandungan garam air laut) yang tinggi. Oleh alasannya
itu, terumbu karang sulit hidup di sekitar muara sungai alasannya kadar garam air lautnya menurun
jawaban bercampurnya air sungai ke laut. Mengapa terumbu karang wajib dilindungi dari kerusakan?
Terumbu karang mempunyai banyak manfaat, baik manfaat yang bersifat ekonomis, ekologis,
maupun sosial ekonomi. Adapun citra dari manfaat terumbu karang tersebut yaitu sebagai berikut.
Manfaat ekonomi : sebagai sumber makanan, obat-obatan, dan objek wisata bahari. Manfaat ekologis
: mengurangi hempasan gelombang pantai yang sanggup berakibat terjadinya abrasi. Manfaat sosial
ekonomi : sebagai sumber perikanan yang sanggup meningkatkan pendapatan para nelayan. Terumbu
karang juga sanggup menjadi daya tarik objek wisata yang sanggup meningkatkan pendapatan
penduduk sekitar dari aktivitas pariswisata. Terumbu karang banyak ditemukan di kepingan tengah
wilayah Indonesia menyerupai di Sulawesi, Bali, Lombok, dan Papua. Konsentrasi terumbu karang
juga ditemukan di Kepulauan Riau, pantai barat dan ujung barat Sumatra.
D. POTENSI DAN PERSEBARAN SUMBER DAYA ALAM PARIWISATA

Negara Indonesia dikaruniai Yang Mahakuasa dengan banyak sekali wilayah dan fenomena alam
yang mempunyai keindahan dan daya tarik yang sangat beraneka ragam. Selain itu juga mempunyai
banyak sekali macam suku bangsa dengan variasi tradisi, watak istiadat, seni, dan budaya yang
beraneka ragam. Di samping itu banyak pula jumpai peninggalan sejarah. Semua kondisi alam dan
sosial tersebut merupakan sumber daya yang sangat potensial untuk dioptimalisasikan bagi
kepentingan sektor pariwisata.
Secara umum objek wisata di muka bumi sanggup dibedakan menjadi tiga, yaitu objek wisata alam,
meliputi keindahan alam pegunungan, hutan, cagar alam dan suaka margasatwa, danau, pantai, dan
daerah laut, objek wisata budaya berafiliasi dengan bangunan bersejarah, tradisi dan watak istiadat
kelompok masyarakat, hasil karya seni dan kerajinan, museum, monumen, benteng, taman hiburan.
Agro Wisata, yaitu objek wisata yang berafiliasi dengan aktivitas pertanian dan hasilnya.

Persebaran beberapa objek wisata yang ada di negara Indonesia antara lain sebagai berikut.
a. Pulau Sumatra
Taman Nasional Gunung Leuser, Danau Laut Tawar, Rantau Prapat, Danau Toba, Brastagi, Danau
Maninjau, Danau Singkarak, Benteng Fort de Kock, Lembah Anai, Danau Ranau, Suaka Alam Way
Kambas, dan Benteng Marlborough.
b. Pulau Jawa
Gunung Tangkuban Perahu, Maribaya, Pangandaran, Pelabuhan Ratu, Museum Geologi, Taman Mini
Indonesia Indah, Ancol, Museum Satria Mandala, Museum Gajah, Monumen Nasional, Kebun
Binatang Ragunan, Planetarium, Dataran Tinggi Dieng, Batu Raden, Gua Jatijajar, Candi Borobudur,
Prambanan, Keraton Jogja, Kota Gede, Pantai Parangtritis, Kaliurang, Makam Imogiri, Gunung
Bromo-Tengger, Taman Nasional Baluran, dan Pemandian Tretes.
c. Bali
Pantai Kuta, Legian, Tanah Lot, Danau Batur, Klungkung, Pura Besakih, Daerah Trunyan, dan
banyak sekali macam kesenian.
d. Kalimantan
Pantai Pasir Panjang, Danau Riam Kanan, Museum Lambung Mangkurat, Istana Kesultanan Sambas,
Taman Nasional Tanjung Puting, dan masyarakat Dayak.
e. Nusa Tenggara
Gunung Tambora, Taman laut Gili Air, Taman Nasional Komodo, dan Danau Kelimutu.
f. Sulawesi
Taman Laut Bunaken, Danau Tondano, Tana Toraja, Suaka marga satwa Anoa dan burung Maleo,
Mesjid bau tanah Palopo, Taman wisata Renboken, dan Pantai Losari.
g. Papua
Danau Sentani, Pantai Koren, Hutan wisata Supiori Tanjung Kasuari, Tugu Pepera, Tugu peninggalan
gugurnya Yos Sudarso, dan lokasi bekas markas Jendral Doglas Mc. Arthur.
BAB III

KESIMPULAN

Hutan merupakan suatu wilayah yang mana menjadi tempat tumbuhnya pohon- pohon dan jenis
tumbuhan yang lain.
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan materi tambang. Beraneka materi
tambang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri. Aktivitas
pertambangan telah menghasilkan banyak devisa bagi Indonesia.
Sumber daya laut yaitu unsur hayati dan non hayati yang terdapat di wilayah laut. Luas laut Indonesia
meliputi 2/3 dari seluruh luas wilayah Indonesia, yaitu 5,8 juta km2. Di dalam laut tersebut, tersimpan
kekayaan alam yang luar biasa besarnya.
Negara Indonesia dikaruniai Yang Mahakuasa dengan banyak sekali wilayah dan fenomena alam
yang mempunyai keindahan dan daya tarik yang sangat beraneka ragam. Selain itu juga mempunyai
banyak sekali macam suku bangsa dengan variasi tradisi, watak istiadat, seni, dan budaya yang
beraneka ragam. Di samping itu banyak pula jumpai peninggalan sejarah.
DAFTAR PUSTAKA

/search?q=persebaran-objek-wisata-di-indonesia_7031
/search?q=persebaran-objek-wisata-di-indonesia_7031
/search?q=persebaran-objek-wisata-di-indonesia_7031
http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hutan/potensi-sumber-daya-alam-hutan
MAKALAH
“POTENSI DAN PERSEBARAN SUMBER DAYA ALAM STRATEGIS INDONESIA”

D
I
S
U
S
U
N

Oleh :
Nama Kelompok :
 EKA FAUZIAH NINGSIH
 LATIFAH YUNARNI
 HAMDANI
 AHMAD HABIB
 AKBAR

Anda mungkin juga menyukai