DASAR-DASAR AKUAKULTUR
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami proses tahapan dalam
kegiatan budidaya ikan betok (Anabas testudineus) meliputi pembenihan dan
pendederan di kolam terpal termasuk proses tahapan kultur pakan alami.
1
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Akuakultur
2
Jelaskan keunggulan dan kelemahan kolam terpal. Kaitkan sifat hidup dan
reproduksi ikan betok sehingga dapat dibudidaya menggunakan kolam terpal.
2.6. Pembenihan
Definisi pembenihan. Jelaskan tahapan utama dalam pembenihan (seleksi
induk, pemijahan, dst).
Definisi pemijahan ikan. Jelaskan masing-masing metode dalam pemijahan
ikan (alami, semi buatan, dan buatan). Jelaskan keunggulan dan kelemahan masing-
masing metode.
Mengapa pemijahan ikan betok dalam praktikum ini menggunakan metode
pemijahan semi buatan (kaitkan sifat reproduksi ikan betok dengan keunggulan serta
kelemahan metode semi buatan).
2.7. Pendederan
3
Definisi pendederan. Jelaskan mengapa tahap pendederan merupakan tahap
yang memiliki risiko paling tinggi dalam kegiatan budidaya. Jelaskan prinsip-prinsip
dalam proses pendederan sehingga diperoleh tingkat kelangsungan hidup (Survival
rate) yang tinggi.
2.8. Pembesaran
Definisi pembesaran. Jelaskan parameter kualitas air apa saja yang harus
dikontrol dalam proses pembesaran.
Jelaskan perbedaan metode pemberian pakan (Ad Libitum, Ad Satiation, dan
Restricted). Jelaskan kelebihan dan kekurangan masing-masing metode.
Jelaskan tipe pakan buatan (mengapung dan tenggelam), sertakan kelebihan
dan kekurangan masing-masing.
4
III. METODE
5
3.3. Prosedur Kerja
3.3.1 Pembuatan Kolam Terpal
Jelaskan prosedur kerja secara rinci dalam bentuk paragraf. Gunakan kalimat
pasif.
3.3.5 Pemijahan
Jelaskan prosedur kerja secara rinci dalam bentuk paragraf. Gunakan kalimat
pasif.
6
Jelaskan prosedur kerja secara rinci dalam bentuk paragraf. Jelaskan metode
pemberian pakan buatan dengan metode restricted (FR 12%). Gunakan kalimat pasif.
7
Beri keterangan di kiri.
8
3.4.7. Yield (Produksi)
Jelaskan definisi Yield. Berikut ini rumus untuk menghitung Yield:
Tampilkan rumusnya di tengah.
Beri keterangan di kiri.
9
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
10
Jelaskan definisi Survival Rate dan Mortality Rate. Kalimat pengantar menuju
tabel.
Tabel 5. Jumlah Ikan Betok (Anabas testudineus) yang Dipelihara terhadap Waktu
t (hari) Jumlah ikan yang hidup (individu) Jumlah ikan yang mati (individu)
0 ………. ………………..
3 ………. ………………..
6 ………. ………………..
9 ………. ………………..
12 ………. ………………..
15 ………. ………………..
18 ………. ………………..
21 ………. ………………..
24 ………. ………………..
SR (%) ……………….
MR (%) …………………
Jumlah kematian ikan tertinggi terjadi pada hari ke …. dengan jumlah ikan yang mati
sebanyak … individu. Sementara itu jumlah kematian ikan terendah terjadi pada hari
Mengapa pada hari ke sekian itu terjadi kematian tertinggi (kaitkan dengan kondisi
saat praktikum).
tabel.
11
Tabel 6. Pertumbuhan Bobot dan Panjang Ikan Betok (Anabas testudineus)
Bobot rata-rata Panjang rata- Biomassa ikan Bobot ikan Biomassa ikan
t (hari)
ikan hidup (g) rata (cm) yang hidup (kg) yang mati (g) yang mati (kg)
0 ………… ………… ………… ………… …………
3 ………… ………… ………… ………… …………
6 ………… ………… ………… ………… …………
9 ………… ………… ………… ………… …………
12 ………… ………… ………… ………… …………
15 ………… ………… ………… ………… …………
18 ………… ………… ………… ………… …………
21 ………… ………… ………… ………… …………
24 ………… ………… ………… ………… …………
Growth
Rate ………… ……………
Relative
Growth ………… ……………
pemeliharaan sebesar …. gram dengan biomassa ikan yang hidup sebesar … kg dan
biomassa ikan yang mati sebesar … kg. Pertumbuhan bobot rata-rata per hari sebesar
… g/hari dengan pertumbuhan bobot relatif sebesar …%. Panjang rata-rata ikan pada
larva.
12
Tabel 7. Laju Pertumbuhan Bobot dan Panjang Spesifik Ikan Betok (Anabas
testudineus)
Pertumbuhan Bobot Pertumbuhan Panjang
t (hari) W (g) Ln W SGR (%) L (cm) Ln L SGR (%)
0 …….. …….. …….. …….. …….. ……..
3 …….. …….. …….. …….. …….. ……..
6 …….. …….. …….. …….. …….. ……..
9 …….. …….. …….. …….. …….. ……..
12 …….. …….. …….. …….. …….. ……..
15 …….. …….. …….. …….. …….. ……..
18 …….. …….. …….. …….. …….. ……..
21 …….. …….. …….. …….. …….. ……..
24 …….. …….. …….. …….. …….. ……..
1
Ln W
1
0.5 0.5
0 0
0 3 6 9 12 15 18 21 24 0 3 6 9 12 15 18 21 24
t (hari ke) t (hari ke)
Gambar 2. Grafik pertumbuhan bobot dan panjang ikan Papuyu (Anabas testudineus)
13
Pertumbuhan bobot dan panjang bersifat eksponensial yang artinya
pertumbuhan bobot dan panjang akan berlangsung secara kontinu hingga mencapai
eksponensial positif hingga saat stadia dewasa pola pertumbuhan akan mencapai fase
sementara itu pola pertumbuhan panjang eksponensial positif terjadi saat hari ke – 0
hingga hari ke … Umumnya fase stasioner akan terjadi saat stadia dewasa kan, jadi
14
15 ……….. ………..
18 ……….. ………..
21 ……….. ………..
24 ……….. ………..
Total Pakan (kg) ……………………
sebesar 12% mengalami peningkatan sejak pemeliharaan hari ke-3 hingga hari ke-24.
Hal ini seiring dengan peningkatan bobot rata-rata ikan selama masa pemeliharaan.
sebanyak …. kg pakan. Semakin kecil nilai FCR maka semakin tinggi efisiensi pakan
Bandingkan nilai FCR hasil praktikum ini dengan nilai FCR budidaya papuyu dari
15
Jelaskan kegunaan perhitungan nilai FCR dalam kegiatan budidaya (kaitkan
dengan cost atau biaya produksi dan keuntungan dalam kegiatan budidaya).
kegiatan pendederan ini sebesar …. kg. Bandingkan nilai Yield yang diperoleh
dengan nilai Yield budidaya papuyu dari referensi lain (buku, jurnal nasional, jurnal
internasional). Jelaskan mengapa Yield hasil praktikum lebih tinggi atau lebih rendah
budidaya.
16
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan itu menjawab tujuan. Jika ada 1 kalimat tujuan maka harus ada 1
kalimat kesimpulan.
5.2 Saran
Saran-saran untuk praktikum Dasar-Dasar Budidaya meliputi saran teknis dan
non teknis.
17