Anda di halaman 1dari 8

Pengertian analisis teknikal

Analisis teknikal adalah sebuah metode analisa yang menitik beratkan pada pola pergerakan
harga dalam rentang waktu tertentu untuk memprediksi arah pergerakan harga selanjutnya. Oleh
karena itu dalam penerapannya, analisis teknikal banyak menggunakan grafik dalam proses
analisis nya.
Fungsi dan manfaat analisis teknikal
Setiap trader atau investor memiliki pertanyaan yang sederhana. Apakah sekarang sudah
waktunya harus membeli atau menjual?, diharga berapakah kiranya harus beli atau jual?. Dari
pertanyaan pertanyaan diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi utama dari analisis teknikal adalah
memberikan sinyal jual atau beli sehingga trader bisa mengetahui kapankah waktu yang tepat
untuk melakukan penjualan atau pembelian. Analisis teknikal memang bisa memberikan sinyal
jual atau beli, namun hasilnya tidak bisa dipastikan 100% akurat, sehingga diperlukan analisa
analisa pendukung lainnya.
chart
Agar dapat mengetahui pola pergerakan harga dengan mudah, maka data harga digambarkan
dalam bentuk grafik / chart. Ada beberapa jenis chart yang biasa dipakai, antara lain.
1. Line chart ( garis )
2. Bar chart ( batang )
3. Candlestick chart ( lilin)
Secara umum, semua grafik memiliki dua sumbu, yaitu vertical dan horizontal dimana sumbu
vertical menunjukan posisi harga sedangkan sumbu horizontal menunjukan rentang waktu.

Gambar 1.
1. Line chart ( garis )
Adalah grafik yang paling mudah dibaca. Bentuk nya berupa garis yang
menghubungkan harga penutupan dalam suatu periode waktu tertentu. Line chart
ditunjukan pada gambar.1

2. Bar chart ( batang )


Adalah grafik yang terdiri dari deretan bar yang berbentuk seperti tiang yang
memiliki garis kecil horizontal disebelah kanan dan kiri nya yang berfungsi untuk
menunjukan harga pembukaan dan harga penutupan, dimana garis sebelah kanan
menunjukan harga penutupan dan garis horizontal sebelah kiri menjukan harga
pembukaan.

Keterangan:
Warna : hijau = harga naik
merah = harga turun
High = harga tertinggi
Low = harga terendah
Open = harga pembukaan
Close = harga penutupan
Gambar 2. (struktur bar chart)

Gambar 3. bar chart


3. Candlestick chart ( lilin )
Grafik candlestick pada dasarnya hampir sama dengan bar chart (gambar 3).
Hanya saja perbedaannya terletak pada body yang lebih besar yang dapat memudahkan
trader membaca kenaikan dan penurunan harga.

Gambar 4 (struktur candlestick)

Gambar 5. Candlestick chart


Satu buah bar atau candle mewakili satu periode
waktu tertentu. Misalnya chart yg digunakan
memiliki time frame D1 (satu hari), maka setiap
satu buah bar / candle mewakili satu hari.
Jika terlihat 5 buah candle / bar, maka artinya
harga telah bergerak selama 5 hari.

Gambar 6. (time frame)

Trend (kecenderungan arah harga)


Jika diperhatikan dengan seksama, pergerakan harga dalam grafik mempunyai arah
kecenderungan tertentu, kecenderungan arah pergerakan harga inilah yang disebut trend.

Jenis jenis trend.


a. Mayor trend ( trend utama )
Trend yang menjadi arah utama pergerakan harga.
b. Secondary / medium trend ( trend menengah )
trend yang terdapat didalam mayor trend.
c. Minor trend
Trend terkecil, terdapat didalam medium trend.
Gambar .7
Jenis jenis trend berdasarkan arahnya.
a. Trend naik ( up trend ) harga cenderung mengarah keatas ( naik )

ditandai dengan puncak yang lebih tinggi (HH) dan lembah yang lebih tinggi (LH)
b. Trend turun ( down trend ) harga cenderung mengarah kebawah ( turun )
ditandai dengan puncak yang lebih rendah (HL) dan lembah yang lebih rendah (LL)
c. Trend mendatar (sideways ) harga cenderung bergerak mendatar
Memiliki puncak dan lembah yang hampir sama tinggi atau sejajar.
Cara termudah untuk mengetahui arah trend yaitu dengan menarik garis dari puncak yang
satu ke puncak yang lainnya, atau dari lembah satu ke lembah yang satunya seperti di
gambar. 8 dan gambar. 9
Gambar. 8

Gambar. 9

Support & resisten


Garis support adalah level dimana terdapat kecenderungan harga akan naik, dikarenakan
pembeli yang lebih banyak dari pada penjual, sedangkan garis resisten adalah level dimana
terdapat kecenderungan harga akan mengalami penurunan karena jumlah penjual lebih banyak.
Untuk memudahkan, garis resisten dapat diibaratkan sebagai atap rumah, sedangkan garis
support sebagai lantai rumah. Kedua garis tersebut berperan sebagai pembatas arah pergerakan
harga. jika harga di ibaratkan sebagai bola basket. Ketika bola dilempar keatas dan kemudian
membentur atap maka bola tersebut akan memantul kebawah, tetapi ketika sampai dibawah dan
membentur lantai maka bola akan memantul lagi keatas. Seperti itulah peran dari garis support
dan resisten.
Garis resisten digambar dengan cara menarik garis dari puncak (H) satu ke puncak yang
lainnya sedang kan garis support support digambar dengan cara menarik garis dari lembah (L)
satu ke lembah selanjutnya, seperti gambar.10
Gambar. 10
Bila suatu garis support tertembus maka garis tersebut akan menjadi sebuah resisten.
Begitu juga sebaliknya, ketika suatu garis resisten tertembus maka akan berubah menjadi
support. Garis resisten dinyatakan tertembus apabila harga penutupan pasar berada diatas garis
resisten, begitu juga sebaliknya garis support dinyatakan tertembus apabila harga ditutup
dibawah garis support tersebut. Seperti gambar.11

Gambar.11
.Daftar pustaka
Seputarforex.com
Finansialku.com
Tradingview.com
Teknikal analisis untuk profit maksima. Edisi 2, desmon wira
.Technical analysis for mega profit, odianto oong

Anda mungkin juga menyukai