Anda di halaman 1dari 16

Nomor : /LPK/X/2012

Lampiran : 1(satu) berkas proposal


Perihal : Kursus Para Propesi Tahun 2012
Kepada yang terhormat :
BANK BRI CABANG TANGERANG
Di_
Tangerang
Assalammu’alaikum Wr.Wb
Diberitahukan dengan hormat bahwa di kabupaten Tangerang bagian utara terdapat sekitar 150
(seratus lima puluh) home Industri yang memanfaatkan bahan dasar kain sebagai bahan baku
utama. Tak pelak lagi keberadaan jenis usaha ini telah ikut serta memelihara lingkungan menjaga
ekosistem bumi dari bahaya limbah industry, menyediakan lapangan kerja dan menumbuhkan
semangat swadaya, serta mengolah limbah yang tidak berguna menjadi prodak yang memiliki
nila ekonomi. Sayangnya, usaha swadaya ini belum menjadi optimal karena kompetensi dan
daya serap tenaga kerja yang rendah, modal usaha yang tidak memadai serta alat-alat produksi
yang masih terbatas dan dalam bentuk yang sederhana. Selain itu, pengelolaan usaha pun belum
mempertimbangkan hasil produksi serta dalam melakukan pemasaran.
Sehubungan dengan hal ini LPK BILKIS IMMAWATI mengajukan Proposal Kursus para
propesi di wilayah Kab. Tangerang bagian utara. Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini
disertakan kerangka acuan kursus para propesi berikut data-data lembaga.
Demikian permohonan ini disampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya di haturkan terima
kasih.
Wassalammu’alaikum Wr.Wb.
Tangerang,November, 2012
MENGETAHUI
PELAKSANA PROGRAM KURSUS MENJAHIT
LPK BILKIS IMMAWATI LPK BILKIS
IMMAWATI
KETUA

H.RIZA FAISAL M.UKI ARIF


\
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur pada tuhan yang maha kuasa, LPK BILKIS
IMMAWATI mengajukan proposal sebagai acuan pelaksanaan program kursus para profesi
dengan bidang keterampilan menjahit di wilayah Kab. Tangerang bagian utara Prop.
Banten Tahun 2012.
Melalui program ini diharapkan terjadi perubahan kultur dikalangan masyarakat yang
memiliki sikap dan etos kerja yang tinggi serta semangat kemandirian dalam berwira usaha, hal
ini sebagai upaya meningkatkan harkat dan kualitas hidup generasi muda.
Pemberdayaan potensi kemasyarakatan di bidang sosial, budaya dan ekonomi merupakan
tanggung jawab semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat untuk secara bersama-sama
dalam menggagas kepedulian pada sesama.
Demikian Proposal ini kami susun dan disampaikan untuk menjadi bahan pertimbangan
dalam proses seleksi.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang

Menyikapi permasalahan pengangguran dan kemiskinan yang menyangkut kerana sosial


ekonomi merupakan masalah besar bangsa Indonesia yang memerlukan problem Solving secara
komperhensif. Menurut data BPS Februari 2008 Jumlah pengangguran terbuka sebanyak 9,43
juta orang (8,64 %), per- Agustus 2008 berjumlah 9,39 juta orang (8,39) dari total angkatan kerja
111,4 juta orang. Pengangguran terbuka didominasi lulusan sekolah menengah kejuruan sebesar
14,31%, perguruan tinggi 12,59%, diploma 11,21%, lulusan SMP 9,39%, dan lulusan dasar
4,57%, dari jumlah pengangguran. Jumlah pengangguran tersebut diperkirakan akan bertambah
dengan adanya krisis keuangan global sebesar 20 juta orang sehingga dari jumlah pengangguran
sebelumnya 9 juta orang akan bertambah menjadi 21 juta orang di tahun 2012.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan angka pengangguran di
Indonesia antar lain :
1. Jumlah pencari kerja lebih besar dari jumlah peluang kerja yang tersedia (kesenjangan
antara supply and the demand)
2. Kesenjangan antara kompetensi pencari kerja dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar
kerja (mis-match)
3. Masih adanya anak putus dan lulus sekolah tidak melanjutkan dan tidak terserap oleh dunia
kerja/berusaha mandiri karna ketiadaan keterampilan yang memadai (unskill labour).
4. Terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK karna krisis global).
5. Terbatasnya sumber daya alam di Kota yang tidak memungkinkan lagi warga masyarakat
untuk mengolah sumber daya alam menjadi mata pencaharian.

Dari kelima faktor tersebut yang dominan adalah faktor pertama sampai ketiga yang
menyebabkan pengangguran di Indonesia saat ini. Dari gambaran tersebut diatas maka
diperlukan pemberdayaan kepemudaan melalui program kewirausahaan menjadi skala prioritas
untuk mengatasi percepatan menurunkan angka pengangguran. Dampak yang di berikan atas
pengagguran yang mayoritas adalah dikalangan pemuda atau menimbulkan gejolak sosial dan
ekonomi dan pada gilirannya akan terjadi penyalagunaan narkoba, kriminalitas, pergaulan bebas,
premanisme, trafficking dan lain sebagainya.
Kondisi tersebut akan mengganggu pembangunan disegala bidang dan stabilitas nasional
maka Direktur Pembinaan Kursus Lan Kelembagaan Direktorat Jendral PNFI Defdiknas
mengadakan program kursus para propesi melalui lembaga keterampilan kursus sebagai salah
satu solusi mengatasi masalah pengangguran, kimiskinan dan masalah sosial lainnya dalam
pemberdayaan, pengembangan dan perlindungan pemuda. Keberadaan LPK Bilkis Immawati
merasa terpanggil untuk urut bertpartisipasi melalui program ini dalam rangka mengatasi
problematika kepemudaan di bidang ekonomi dan sosial.
Program kursus para propesi (KPP) merupakan salah satu bentuk program pemberdayaan
propesi kepemudaan yang diprioritaskan pada pemuda usia produktif yang tidak sekolah,
pengangguran karena tidak memiliki keterampilan, yang tergolong miskin dengan
menitikberatkan pada pendidikan dan pelatihan keterampilan (vocational) sesuai dengan
kebutuhan pasar, dunia usaha dan industri, serta potensi lokal yang layak dikembangkan menjadi
usaha ekonomi.
Pendekatan Kursus Para Profesi (KPP) adalah salah bentuk penyelesaian masalah
membantu penanganan degradasi moral kerja dan semangat kewirausahaan dikalangan generasi
muda melalui program pelatihan keterampilan kegiatan usaha menjahit diharapkan tercipta
mentalitas kerja yang tangguh dan pencerahan dalam pembangunan semangat kewirausahaan
yang memiliki kemandirian, profesionalisme dan daya saring yang tinggi.
Membekali dengan kemampuan dasar keterampilan usaha menjahit manajemen, akutansi,
membentuk jaringan kemitraan dengan dunia usaha agar pasca pendidikan kecakapan hidup (life
skill) akan terwujud perubahan sikap mental dan terbentuk jaringan kemitraan dengan
pemangku (stake holder) lainnya dalam konteks pengembangan usaha.
Dasar pemikiran di atas menjadikan wilayah pantura Kab. Tangerang, Prop. Banten dan
menjadi pemilihan program menjahit didasarkan dan di dukung oleh bermacam aspek antara
lain :
a. Posisi geografis wilayah pantura kab. Tangerang berada pendampingan dengan DKI Jakarta
yang merupakan pusat pemerintahan, perdagangan dan industri yang relevan dengan potensi
sebagai wilayah penyangga ibu kota Negara untuk mengembangkan potensi daerah dan
masyarakat Kab. Tangerang pada gilirannya akan memberikan dampak positif secara
langsung maupun tidak langsung dengan konsep pengembangan potensi kewilayahan atau
daerah yang didukung dengan infrastruktur dan sumber daya manusia yang memadai.
b. Pengembangan potensi dan unggulan penghasilan daerah ; tersedianya dengan mudah sarana
dan prasarana seperti teknologi dan bahan baku pendukung usaha secara mandiri serta
terbentuknya peluang lapangan kerja di pasar jasa perdagangan dan industri yang secara
signifikan akan meningkatkan taraf hidup masyarakat dan kontribusi pada peningkatkan PAD
(Penghasilan Asli Daerah). Juga tersedianya tenaga kerja terampil yang siap bekerja di sector
garmen, bermuara terjadinya penguatan SDM dalam upaya peningkatan kualitas hidup
masyarakat agar terciptanya iklim berusaha dan bekerja yang sehat dengan pemanfaatan
potensi lokal dan IPTEK yang berorientasi pasar.
c. Dampak positif diharapkan dari program dirasakan manfaatnya secara langsung atau tidak
langsung di wilayah kerja proyek/program diselenggarakan, diantaranya akan di bentuk kultur
baru dalam berusaha dan bekerja di bidang keterampilan menjahit. Terbentuknya sentra
produksi kepemudaan keterampilan menjahit yang di upayakan terjadi kerjasama dengan
jaringan kemitraan di bidang jahit menjahit pasca produksi, maka perlu di bentuk wahana
fasilitas melalui kelompok Usaha Bersama di harapkan menjadi basis utama dalam
pengembangan usaha pasca program pendidikan kecakapan hidup (life skill).
2. Tujuan Program
Melaksanakan Program Kursus Para Profesi (KPP) melalui lembaga pelatihan keterampilan yang
bermuatan pendidikan kecakapan hidup dengan kegiatan usaha menjahit, yang bertujuan sebagai
berikut :
a. Memberdayakan lembaga pelatihan kursus untuk berpartisipasi dalam mengentasan
pengangguran dan kemiskinan dalam upaya mengurangi angka pengangguran.
b. Memberdayakan para pemuda usia produktif untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap mental sesuai dengan kebutuhan atau peluang pasar kerja pada Dunia Usaha dan
Dunia Industri (DUDI) dan atau berusaha mandiri.
c. Membekali pengetahuan dan keterampilan berbasiskan kecakapan hidup keterampilan usaha
menjahit agar mampu meningkatkan kualitas hidup dalam rangka memperbaiki kondisi sosial
ekonomi dikalangan pemuda.

3. Hasil Yang Ingin Dicapai


Melaksanakan program kursus Para profesi (KPP) melalui lembaga pelatihan
keterampilan yang bermuatan pendidikan kecakapan hidup dengan kegiatan usaha menjahit,
hasil yang ingin dicapai sebagai berikut :

a. Peserta Program Kursus para Profesi (KPP) lembaga pelatihan keterampilan yang memiliki
motivasi dan sikap entrepreneurship(wirausaha) yang mandiri dan profesionalitas kerja yang
tinggi pasca program, serta mampu mentranspormasikan IPTEK, keterampilan dan wawasan
dari narasumber dan fasilitator.
b. Terciptanya budaya entrepreneurship (wirausaha) dan etos kerja yang tinggi di kalangan
pemuda dalam menghadapi dunia usaha dan kerja serta memiliki kompetensi dalam
membangun jaringan kemitraan dengan pemangku kepentingan (stake holder), melalui
komunitas kelompok usaha bersama sebagai bentuk konkrit dalam membangun budaya usaha
dan kerja yang mandiri.
BAB II
KEGIATAN PENYELENGGARAAN

1. Gambaran Umum Kegiatan


Pemberdayaan masyarakat melalui program Kursus Para Profesi (KPP) melalui lembaga
pelatihan keterampilan yang bermuatan pendidikan kecakapan hidup dengan kegiatan usaha
keterampilan menjahit dengan gambaran umum kegiatan sebagai berikut :
a. Persiapan
Melakukan survey ke lapangan (need assasment)
Mencatat seluruh kebutuhan pendidikan/pelatihan
Mendesain bentuk pendidikan/pelatihan
Menunjuk Instruktur/narasumber
Mengadakan seleksi calon peserta program
Merencanakan perkiraan pembinaan program

b. Pelaksanaan
Melakukan pencatatan setiap proses pelatihan
Menginflementasikan seluruh rencana program
Melakukan pengawasan program
Memberikan tes awal dan tes akhir pada peserta
Melakukan praktek

c. Pemagangan
Untuk terciptanya link and match dengan dunia usaha dan industri atau pasar kerja maka
diadakan kegiatan pemagangan bagi peserta program
Selama pemagangan peserta program tetap melakukan komunikasi dengan fasilitator
guna memediasi kebutuhan peserta program dengan mitra tempat pemagangan

d. Penyaluran Kerja
Setelah melakukan masa pemagangan peserta program membuat rencana aksi yang di
fasilitasi dengan peralatan dan pendampingan dengan melaksanakan aktifitas sebagai
usaha mandiri secara individu atau berkelompok dan bagi yang akan memasuki pasar
kerja sebagai wahana praktikum (Workshop).

e. Pasca pelaksanaan program


Peserta program setelah melakakukan tahapan pembelajaran teoritis dan praktek dan
pemagangan mendapat modalitas usaha, peralatan dan sertifikat.
Melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) mampu diharapkan tercipta hubungan
sinerji yang baik sesame kelompok, fasilitator dan pemangku kepentingan (stake
holder).
Kelompok usaha bersama (KUBE) mampu membangun pengembangan usaha dengan
konsep kemitraan dengan pemangku kepentingan (stake holder)

2. Organisasi Pelaksanaan
Dalam melaksanakan program kewirausahaan pemuda melalui lembaga pelatihan kursus
yang bermuatan pendidikan kecakapan hidup keterampilan menjahit dengan organisasi pelaksana
kegiatan sebagai berikut :

a. Penanggung jawab program : Karsa Wangun Sasama


Ketua Pelaksana : M. UKI ARIEF
Sekretaris : ASEP SURYATNA
Bendahara : ROMLI

Bidang-bidang :
Administrasi / TU : AHMAD SOBARI
Pendidikan Kecakapan Hidup : ARSOMA,S.E
Kemitraan dan Kemadirian : RATMONO,S.E
Humas dan Publikasi : TAUFIK
Uraian tugas dan tanggung jawab pengurus sebagai berikut :
Ketua : merencanakan, melaksanakan, mengawasi dan
mengevaluasi pada setiap program pendidikan
luar sekolah dibantu oleh penanggung jawab
masing-masing program.
Sekretaris :membantu, ketua, dalam kegiatan
mencatat mengolah dan menganalisis hal-hal yang berkaitan dengan
kegiatan lembaga.
Bendahara : membantu ketua dalam mencatat dan
mengendalikan keuangan lembaga

Bidang pendidikan : membantu ketua dalam merencanakan mengola


Kecakapan hidup dan melaksanakan pendidikan kecakapan hidup
Bidang kemandirian & : membantu ketua dalam menjalin kerjasama
Kemandirian usaha dengan para pihak atau pemangku kepentingan
(stake holder) yang terkait.
Bidang humas & : membantu ketua dalam penyebaran informasi
Pulikasi membangun komunikasi dengan para pihak dan
Publikasi.

3. Jadwal Kegiatan
Dalam melaksanakan Program Kursus Profesi (KPP) lembaga pelatihan keterampilan yang
bermuatan pendidikan kecakapan hidup dengan keterampilan usaha menjahit dengan jadwal
kegiatan sebagai berikut :

DESEMBER 2012 s/d APRIL 2013

NO KEGIATAN 12 1 2 3 4 5 6 7 8

1 Identifikasi jenis kegiatan

2 Identifikasi calon peserta

3 Identifikasi lokasi program

4 Identifikasi narasumber

5 Identifikasi kemitraan

6 Pengajuan proposal

7 Penetapan program

8 Pelaksanaan program

9 Pemagangan peserta

10 Pasca program/Pendampingan

11 Monitoring dan evaluasi

12 Laporan pelaksanaan program

4. Jadwal Kegiatan
Sasaran peserta program kewirausahaan melalui lembaga kursus dan pelatihan yang bermuatan
pendidikan kecakapan hidup sebagai berikut :

1. Pemuda usia produktif 18-35 tahun


2. Menganggur
3. Berasal dari keluarga yang kurang mampu
4. Minimal dapat membaca, tulis dan hitung
5. Memiliki minat/keinginan dengan program yang direncanakan
6. Mampu bekerjasama dalam kelompok
7. Jumlah peserta didik 50 orang

5. Tenaga Pendidik/Narasumber/Instruktur
Penyelenggaraan program kursus para profesi (KPP) melalui pendidikan kecakapan
hidup dengan keterampilan menjahit dengan tenaga pendidik / instruktur kegiatan sebagai
berikut :

No Narasumber Kompotensi Lembaga/Instansi

1 KOMARUDIN Monifation LPP-UMKM


LPK-BILKIS
2 ASEP SURYATNA Marketing
IMMAWATI
3 SALURI.SPd Enterpreneurship YAYASAN KAWASA

4 ARSOME.SE Bisnis Plan YAYASAN KAWASA

5 RATMONO,S.E Disiplin Usaha YAYASAN KAWASA

SURYADI & LPK-BILKIS


6 Keterampilan Menjahit
ARIEF,HENDRIK IMMAWATI
SURYADI & LPK-BILKIS
7 Mekanik Mesin Jahit
ARIEF,HENDRIK IMMAWATI

6. Mitra Kerja
Penyelenggaraan program Kursus Para Profesi (KPP) melakukan kemitraan dengan unit mitra
usaha lembaga dan LPP-UMKM ( Lembaga Pembiayaan dan Pengembangan Usaha Mikro
Kecil Menengah) Kab. Tangerang dalam rangka Permodalan dan Pengenbangan Pesera kursus
pasca pelatihan yang bergerak dan sekaligus memasarkan hasil produksi peserta Kursus
(terlampir profil lembaga dan MOU/akad kerjasama.
7. Sarana dan Prasarana
LPK Bilkis Immawati memiliki sarana dan prasarana penunjang dalam mendukung program
Kursus Para Profesi yang bermuatan pendidikan kecakapan hidup dengan keterampilan menjahit
sbb :

a. 1 Buah Ruang belajar


b. 10 Set Kursi belajar
c. 1 Set Meja dan Kursi pimpinan
d. 1 Set Meja dan Kursi staf
e. 1 Buah Ruangan Pimpinan
f. 1 Buah Ruangan Karyawan
g. 1 Set Kursi dan Meja Tamu
h. 1 Unit Papan Board
i. 1 Set Mikrofon
j. 10 Unit Mesin Jahit (Listrik)
k. 1 Unit Mesin Obras.
BAB III
JADWAL DAN MATERI PELATIHAN

1. Materi Pelatihan
Program kewirausahaan masyarakat melalui lembaga kursus berbasis pendidikan kecakapan
hidup dengan materi pelatihan sebagai berikut :

Mata Penanggung
No Hari/Tgl Jam Narasumber
Pelatihan Jawab
1 Senin,10-Jan-2013 08.00-08.45 Registrasi - Panitia
Upacara
08.45-09.30 -
pembukaan
09.30-10.00 Istirahat -
Achievement Ir.Endang
10.00-10.45 Panitia
monifation Rukmana
Achievement Ir.Endang
10.45-11.30 Panitia
monifation Rukmana
Dasar
11.30-12.15 Arsoma.SE Panitia
Kewirausahaan
12.15-14.00 Istirahat -
Dasar
14.00-14.45 Arsoma.SE Panitia
Kewirausahaan
Sikap
14.45-15.30 Arsoma.SE Panitia
kewirausahaan
15.30-16.00 Istirahat -
Sikap
16.00-16.45 Arsoma.SE Panitia
kewirausahaan
2 Selasa,11-Jan-2013 08.45-09-30 Kepemimpinan M.El Furqon Panitia
09.30-10.00 Istirahat -
10.00-10.45 Kepemimpinan M.El Furqon Panitia
Disiplin dlm
10.45-11.30 Saluri.SPd Panitia
dunia usaha
Disiplin dlm
11.30-12.15 Saluri.SPd Panitia
dunia usaha
12.15-14.00 Istirahat -
Keterampilan
14.00-14.45 Arief Panitia
menjahit
Tehnik
14.45-15.30 memotong Arief
aneka model
15.30-16.00 Istirahat
Tehnik
16.30-16.45 Asep Supriyatna
Pengemasan

2. Strategi Pelatihan
Pelaksanaan proses pelatihan program kursus para profesi (KPP) melalui lembaga pelatihan
kursus berbasis pendidikan kecakapan hidup dengan menggunakan pendekatan strategi pelatihan
sebagai berikut :
a. Proses Pelatihan
Program pelatihan kursus para profesi menggunakan pendekatan pendidikan orang dewasa
(andrologi) yang di awali dengan memberikan materi pembelajaran yang bersifat teoritis
aplikatif, pengembangan wawasan yang bermuara pada peningkatan ilmu pengetahuan serta
keterampilan praktis.
b. Proses Evaluasi dan Monitoring
Aktivitas evaluasi pembelajaran selama pendidikan merupakan metode pengukuran kualitas dan
kuantitas kemampuan daya serap peserta didik dalam mentranspormasikan ilmu pengetahuan dan
keterampilan praktis selama kegiatan berlangsung. Kegiatan monitoring / pengawasan dilakukan
dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan agar tercipta suasana proses belajar dan mengajar yang
efektif dan efisien.
c. Praktek, Pemagangan dan Pendampingan
Pasca pelatihan program kursus para profesi melalui lembaga pelatihan keterampilan berbasis
kecakapan hidup peserta di berikan alokasi waktu di Workshop selama 6 (enam) hari merupakan
bagian aplikasi ilmu pengetahuan, wawasan, dan keterampilan praktis yang diperoleh selama
pendidikan. Kegiatan pemagangan dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan dilokasi unit mitra usaha
LPK Bilkis Immawati. Dan pendampingan dilakukan selama 1 tahun dalam rangka pembinaan,
pengembangan dan pemberdayaan potensi peserta didik agar tingkat kemandirian dapat di
aktualisasikan.
d. Hasil dan Dampak yang di Harapkan
Peserta program kursus para profesi diharapkan memiliki kemampuan ilmu pengetahuan,
teknologi keterampilan yang memadai agar tercipta transformasi perkembangan teknologi dan
keterampilan praktis serta member dampak personalitas pada peserta dunia usaha dan industry
atau berwirausaha / bekerja mandiri dalam masyarakat produktif / kelompok belajar usaha juga
member dampak positif pada masyarakat dilingkugan peserta didik.
3. Hasil yang akan di Capai
Pada peserta program kursus para profesi (KPP) dengan keterampilan menjahit diharapkan hasil
yang akan dicapai sebagai berikut :
No Indikator Kualitatif
Pengalokasian dana dapat terserap sesuai dengan
a Pembiayaan
perencanaan awal program
Peserta pendidikan sejumlah 50 orang dapat mengikuti
b Peserta seluruh tahapan kegiatan pendidikan kecakapan hidup
dengan baik diharapkan lulus 100% dengan sertifikat
Instruktur yang memiliki kompetensi di bidangnya dapat
c Instruktur menghadiri setiap rangkaian kegiatan sesuai dengan jadwal
pembelajaran yang sudah ditentukan
Materi pelatihan yang di berikan diharapkan dapat
d Materi Pelatihan meningkatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan
keterampilan praktis para peserta
Fasilitator atau penyelenggara diharapkan mampu
e Fasilitator
mengelola kegiatan sesuai dengan perencanaan program
Tersedianya fasilitas pendukung sesuai dengan kebutuhan
f Fasilitas Gedung pendidikan kecakapan hidup yang berorientasi pada
keterampilan menjahit
BAB IV
RENCANA PENGGUNAAN ANGGARAN

1. Honor Instruktur / Narasumbera


a. Instruktur
Rp 10.000 X 8 Jam X 26 hari X 6 Bulan : Rp. 12.480.000,00
b. Narasumber dan panitia pembukaan acara
Rp 200.000 X 2 hari X 10 orang : Rp. 4.000.000,00
2. Pemakaian Listrik
Rp.500.000 X 6 bulan : Rp. 3.000.000,00
3. Perawatan Mesin
Rp. 100.000 X 11 unit X 6 bulan : Rp. 6.600.000,00
4. Biaya Pemakaian Jarum / Sperpart Mesin
Rp. 20.000 X 10 unit X 6 bulan : Rp. 1.200.000,00
5. Biaya Akomodasi Pemeliharaan tempat
Rp. 500.000 X 6 bulan : Rp. 3. 000.000,00
6. Administrasi / ATK / Dokumentasi dan Publikasi
Rp. 150.000 X 6 bulan : Rp. 900.000,00
7. Bahan Praktek / Modul
Rp. 250.000 X 50 peserta kursus : Rp. 12.500.000,00
8. Biaya Evaluasi / sertifikasi
Rp. 200.000 X 50 peserta : Rp. 10.000.000,00
9. Honor Suvervisor
Rp. 1800.000 X 6 bulan : Rp. 10. 000.000,00
10. Biaya Monitoring dan Pelaporan
Rp. 1. 820.000 X 6 bulan X 1orang : Rp. 10. 920.000,00
Jumlah : Rp. 74.200.000,00
terbilang : (Tujuh Puluh Empat Juta Dua Ratus Ribu Rupiah)
BAB V
PENUTUP

Demikian proposal ini kami susun mudah-mudahan dapat menjadi acuan untuk
mnetapkan program pendidikan luar sekolah yang bermuatan life skill. Atas perhatian dan
kerjasamanya saya haturkan terima kasih
DAFTAR ISI

PERMOHONAN
KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang………………………………………………………………………………1
2. Tujuan Program…………………………………………………….…………………….. 3
3. Hasil Yang Ingin Dicapai…………………………………….…………………………… 3

BAB II KEGIATAN PENYELENGGARAAN


1. Gambaran umum Kegiatan…………………..…………………………………………. 5
2. Organisasi Pelaksanaan………...………………………………………………………. 6
3. Jadwal Kegiatan………………………………………………………………………….. 7
4. Peserta Kegiatan…………………………………………………………………………. 8
5. Tenaga Pendidik/Narasumber/Instruktur………………………………………………. 8
6. Mitra Kerja………………………………………………………………………………… 8
7. Sarana dan Prasarana…………………………..…………………………………….. 9

BAB III JADWAL DAN MATERI PELATIHAN


1. Materi Pelatihan…………………………………….…….……………………………. 10
2. Strategi Pelatihan………………………………………..…………………………….. 11
3. Hasil Yang Akan Dicapai………………………………………………...……………. 12
BAB IV RENCANA PENGGUNAAN ANGGARAN…………………………………….. 13
BAB V PENUTUP..…..……………………………………………………………………… 14

Anda mungkin juga menyukai