Agar lebih mudah menghitung tetesan infus, kita bisa menggunakan rumus
tetesan infus seperti berikut. Pertama kita harus mengetahui rumus dasar
menghitung jumlah tetesan cairan dalam satuan menit dan dalam satuan jam:
Merek Otsuka
faktor tetes = 15 tetes/ml
Merek Terumo
faktor tetes = 20 tetes/ml
Infus Blood set untuk tranfusi memiliki faktor tetes yang sama dengan merek
otsuka, 15 tetes/menit.
Infus set macro drip dengan faktor tetes 10 tetes/menit jarang ditemui di
Indonesia. Biasanya hanya terdapat di rumah sakit rujukan pusat, rumah sakit
pendidikan, atau rumah sakit internasional.
Merek Otsuka
Merek Terumo
Diketahui:
Cairan = 2.400 ml (cc)
Waktu = 12 jam
Faktor tetes Otsuka = 15 tetes/ml
Jawab:
Jadi, pasien tersebut membutuhkan 50 tetes infus untuk menghabiskan cairan
2400 ml dalam waktu 12 jam dengan menggunakan infus set Otsuka.
2.) Seorang pasien datang ke RSUD dan membutuhkan 500 ml cairan RL. Berapa
tetes cairan infus yang dibutuhkan jika kebutuhan cairan pasien mesti dicapai
dalam waktu 100 menit? Di RSUD tersedia infus set merek Terumo.
Diketahui:
Cairan = 500 ml (cc)
Waktu = 100 menit
Faktor tetes Terumo = 20 tetes/ml
Jawab:
Jadi, pasien tersebut membutuhkan 100 tetes infus untuk menghabiskan cairan
500 ml dalam waktu 100 menit dengan menggunakan infus set Terumo.
Jawab:
Jadi, pasien tersebut membutuhkan 100 tetes infus untuk menghabiskan cairan
100 ml dalam waktu 1 jam dengan menggunakan infus set micro drip. Sekian
ulasan untuk Cara Menghitung Tetesan Infus terbaru 2018 yang dapat kami
tuliskan kali ini. Semoga apa yang telah kita pelajari dalam artikel ini dapat
bermanfaat.
Adapun istilah yang sering dipakai untuk tetesan infus oleh tenaga kesehatan
adalah sebagai berikut:
Gtt (gutta) ialah sebuah istilah yang dipakai sebagai nama tetesan infus permenit
untuk infus set makro.
Mgtt (mikrro gutta) ialah sebuah istilah yang dipakai sebagai nama tetesan infus
permenit untuk infus set mikro
TPM ialah sebuah istilah menurut purhito yang dipakai sebagai nama tetesan
infus permenit, bisa dipakai untuk mikro dan makro.
Setelah mengetahui tentang istilah – istilah yang sering dipakai dalam tetesan
infus. sekarang kita ke pembahasan selanjutnya yaitu cara menghitung tetesan
infus. Cara menghitung tetesan infus pada dasarnya dibagi dua yaitu cara
menghitung tetesan infus untuk infus set untuk makro (gtt) dan cara menghitung
tetesan infus untuk infus set mikro (mgtt).
jadi dengan rumus diatas kita dapat menghitung jumlah tetesan yang harus diatur
agar kebutuhan cairan pasien dapat sesuai dengan yang diharapkan.
Apabila seorang pasien datang kerumah sakit dan setelah diperiksa, dokter
menginstruksikan agar diberikan cairan RL sebanyak 500ml dalam waktu 1 jam
menggunakan infus set makro.
Jawab penyelesaian :
Sebenarnya rumus yang digunakan sama saja dengan rumus yang digunakan
menghitung tetesan infus untuk infus set makro. Namun yang berbeda hanyalah
faktor tetesan nya.
Disini kita menggunakan ketetapan faktor tetes infus set makro = 60.
Jadi untuk menghitung tetesan infus untuk infus set mikro tetap gunakan rumus
diatas hanya ganti angka angka faktor tetesan dengan faktor tetes mikro yaitu 60
Seorang pasien anak -anak datang ke rumah sakit dan setelah diperiksa, dokter
menginstruksikan untuk memasukkan cairan NaCl sebanyak 500 ml dalam waktu
2 jam dengan menggunakan infus set mikro.
• 1 gtt = 3 mgtt
• 1 cc = 20 gtt
• 1 cc = 60 mgtt
• 1 kolf = 1 labu = 500 cc
• 1 cc = 1 mL
• mggt/menit = cc/jam
• konversi dari gtt ke mgtt kali (x) 3
• konversi dari mgtt ke gtt bagi (:) 3
• 1 kolf atau 500 cc/ 24 jam = 7 gtt
• 1 kolf atau 500 cc/24 jam = 21 mgtt
• volume tetesan infus yang masuk per jam infus set mikro ialah = jumlah
tetesan X 1
• volume tetesan infus yang masuk per jam infus set makro ialah = jumlah
tetesan X 3
Rumus :
Untuk lebih memahami, kita harus terlebih dahulu mengetahui rumus untuk
menghitung jumlah tetesan cairan dalam hitungan menit dan jam.
Contoh soal
Seorang pasien datang ke rumah sakit dan membutuhkan 500 ml RL cair.
Bagaimana infus diperlukan jika kebutuhan cairan pasien harus dicapai dalam
100 menit?
Mengingat:
Cairan = 500 ml (cc)
Waktu = 100 menit
Faktor tetes = 20 tetes
Jawaban:
Dengan demikian, pasien ini memerlukan infus untuk menghabiskan 100 hingga
500 ml cairan dalam 100 menit menggunakan infus set Terumo.
Anak-anak (drip mikro)
Seperti orang dewasa, anak dengan berat badan kurang dari 7 kg membutuhkan
infus set dengan tetes faktor yang berbeda.
Tetes mikro, faktor tetes:
1 ml (cc) = 60 tetes / cc
Baca juga : Cara Menghitung Berat Badan Ideal Pria Dan Wanita
Berikut adalah cepat kehilangan hasil formula dari rumus dasar (dalam jam)
untuk pasien anak:
Lalu bagaimana mencari jumlah tetesan/ detik ? kita hanya tinggal merubah
rumus dan menggunakan angka angka yang ada.
Rumus :
Contoh Soal :
Jika soal diatas menyatakan bahwa tetesan per/ menit= 21 tetes/menit maka
tetesan per detiknya adalah ?
Jawaban : 1 menit= 60 detik, Jadi jika 21 tetes dalam waktu 60 detik maka
hitungan perdetiknya adalah : 60/21= 2,857 ( kalian bulatkan menjadi 3 ) jadi
artinya dalam waktu 3 detik itu ada 1 tetes
Mudah kan ?
Untuk lebih mudah nya saya membuatkan patokan yang sudah di hitung, jadi
rekan-rekan hanya tinggal mengingatnya saja,
Contoh soal :
Berapa tetes per menit (TPM) jika cairan yang dimasukkan 500 ml dan habis
dalam waktu 8 jam?
Jawab :
a. Bila faktor tetesan makro.
Tetes Per Menit = Jumlah cairan infus (ml)
(Makro) Lamanya infus (jam) x 3
Tetes Per Menit = 500 ml
(Makro) 8 jam x 3
Tetes Per Menit = 500
(Makro) 24
Tetes Per Menit = 20
(Makro)
Jadi, cairan tersebut harus diberikan 20 TPM.
b. Faktor tetesan mikro.
Tetes Per Menit = Jumlah cairan infus (ml)
(Mikro) Lamanya infus (jam)
Tetes Per Menit = 500 ml
(Mikro) 8 jam
Tetes Per Menit = 60
(Mikro)
Jadi, cairan tersebut harus diberikan 60 TPM.
Menghitung Dosis Obat Kaplet atau Tablet atau Pil
Obat tablet, pil dan kaplet ialah obat bubuk yang dipadatkan yang terdiri dari satu
atau lebih jenis obat dalam bentuk lonjong, bulat atau lempengan yang diberikan
hanya melalui oral (mulut) dan sublingual (bawah lidah).
Rumus yang sering digunakan dalam menghitung dosis obat kaplet atau pil atau
tablet cukup mudah yaitu
Keterangan :
Order obat ialah jumlah dosis yang diminta.
Sediaan obat ialah jumlah dosis atau total kandungan dalam satu kaplet, pil, atau
tablet.
Contoh soal
Dokter menginstruksikan untuk memberikan paracetamol (PCT) tablet 250 mg,
sedangkan satu tablet PCT memiliki sediaan/dosis 500 mg
Jawab :
250/500 = ½ tablet yang diberikan
Contoh soal
Dokter meresepkan Cefotaxim injeksi 3 dd 330 mg intravena dengan sediaan obat
1000 mg cefotaxim. Berapakah yang harus diberikan ?
Diketahui : Order dokter 330 mg
: Sediaan obat 1000 mg
: Pelarut 10 cc
Jawab :
330/1000 x 10 = 3,3 cc
Dalam jumlah 3,3 cc akan sulit kita berikan untuk pasien maka jumlah perlaru
kita ubah menjadi 9 cc agar mempermudah pemberian obat, yaitu
330/1000 x 9 = 3 cc
Menghitung Dosis Obat yang Menggunakan Alat (Syringe Pump dan Infus
Pump)
Biasanya kita menemukan beberapa obat-obatan yang diberikan melalui
intravena dalam jangka waktu yang lama sehingga menyesuaikannya dengan
menggunakan alat baik syringe pump maupun infuse pump. Adapun beberapa
obat tersebut yaitu heparin (inviclot), dobutamin, dopamin, lasix (furosmide),
cordaron (amiodaron), dan lain-lain.
Rumus menghitung dosis obat yang menggunakan alat
Contoh
Dokter meresepkan 1000 IU/jam, sediaan obat setiap 1 ml heparin ialah 5000 IU.
Jumlah pelarut ialah 100 cc.
Jawab :
1000 IU/60 menit x 60 mgtt/cc x 100 cc/5000 IU
16.66 x 60 x 0,02 = 20 cc/jam
Catatan :
§ Saat menghitung dosis obat yang menggunakan alat, sangat perlu diperhatikan
kesamaan satuan dosis yang digunakan contoh order dokter 0,05 mcg
(mikrogram) tetapi sediaan obat 200 mg maka kita harus mengubah sediaan obat
menjadi 200.000 mcg.
§ Adapun yang perlu diperhatikan ialah waktu pemberian, misalnya dobutamin
0,1 mcg/kg BB/jam, maka satuan jam kita harus ubah menjadi menit yaitu 60
menit. Jika order dokter sudah dalam satuan menit maka meninya ialah 1 menit.
Contoh
Dokter meresepkan dobutamin 0,1 mcg/kg BB/menit, sediaan dopamin ialah 200
mg. Sedangkan berat badan pasien yaitu 60 kg. Dilarutkan dalam 50 cc
Jawab :
0,1 mcg/1 menit x 60 mgtt/cc x 60 kg x 50 cc/200.000 mcg
6 x 60 x 0,00025 = 0,09 ml
Salah satu dukungan nyata lintas sektor untuk suksesnya GERMAS, diantaranya
Program Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat yang berfokus pada pembangunan akses air
minum, sanitasi, dan pemukiman layak huni, yang merupakan infrastruktur dasar
yang mendukung Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Badan Pengawas
Obat dan Makanan dalam hal keamanan pangan.
Dalam kehidupan sehari-hari, praktik hidup sehat merupakan salah satu wujud
Revolusi Mental. GERMAS mengajak masyarakat untuk membudayakan hidup
sehat, agar mampu mengubah kebiasaan-kebiasaan atau perilaku tidak sehat.
Untuk itu, Pemerintah RI diwakili Menteri Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan RI, Puan Maharani, mencanangkan GERMAS pada 15
November 2016 di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Tidak hanya di Bantul,
GERMAS juga dicanangkan di sembilan wilayah lainnya, yaitu: Kabupaten
Bogor (Jawa Barat), Kabupaten Pandeglang (Banten), Kota Batam (Kepulauan
Riau), Kota Jambi (Jambi), Surabaya (Jawa Timur), Madiun (Jawa Timur), Pare-
pare (Sulawesi Selatan), Kabupaten Purbalingga (Jawa Tengah), Kabupaten
Padang Pariaman (Sumatera Barat).
Pencanangan GERMAS menandai puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional
(HKN) ke-52 yang jatuh pada 12 November 2016. Tahun ini, HKN ke-52
mengusung tema Indonesia Cinta Sehat dengan sub tema Masyarakat Hidup
Sehat, Indonesia Kuat. Tema ini harus dimaknai secara luas, seiring dengan
Program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga melalui gerakan
masyarakat hidup sehat (GERMAS). Secara khusus, GERMAS diharapkan dapat
meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat untuk hidup sehat,
meningkatkan produktivitas masyarakat, dan mengurangi beban biaya
kesehatan.