Anda di halaman 1dari 19

Cara Menghitung Tetesan Infus

Agar lebih mudah menghitung tetesan infus, kita bisa menggunakan rumus
tetesan infus seperti berikut. Pertama kita harus mengetahui rumus dasar
menghitung jumlah tetesan cairan dalam satuan menit dan dalam satuan jam:

Rumus dasar dalam satuan menit

Rumus dasar dalam satuan jam

Rumus Tetes Infus Untuk Dewasa (macro drip)


Infus set macro drip memiliki banyak jenis berdasarkan faktor tetesnya. Infus set
yang paling sering digunakan di instalasi kesehatan Indonesia hanya 2 jenis saja.
Berdasarkan merek dan faktor tetesnya:

 Merek Otsuka
faktor tetes = 15 tetes/ml
 Merek Terumo
faktor tetes = 20 tetes/ml
Infus Blood set untuk tranfusi memiliki faktor tetes yang sama dengan merek
otsuka, 15 tetes/menit.

Infus set macro drip dengan faktor tetes 10 tetes/menit jarang ditemui di
Indonesia. Biasanya hanya terdapat di rumah sakit rujukan pusat, rumah sakit
pendidikan, atau rumah sakit internasional.

Penurunan Rumus Dewasa


Berikut ini adalah rumus tetesan infus makro dengan hasil penurunan dari rumus
dasar (dalam satuan jam), untuk pasien dewasa:

Merek Otsuka

Merek Terumo

Contoh Soal Menghitung Tetesan Infus Macro


1.) Seorang pasien dengan berat 65 kg datang ke klinik dan membutuhkan 2.400
ml cairan RL. Berapa tetes infus yang dibutuhkan jika kebutuhan cairan pasien
mesti dicapai dalam waktu 12 jam? Di klinik tersedia infus set merek Otsuka.

Diketahui:
Cairan = 2.400 ml (cc)
Waktu = 12 jam
Faktor tetes Otsuka = 15 tetes/ml

Jawab:
Jadi, pasien tersebut membutuhkan 50 tetes infus untuk menghabiskan cairan
2400 ml dalam waktu 12 jam dengan menggunakan infus set Otsuka.

2.) Seorang pasien datang ke RSUD dan membutuhkan 500 ml cairan RL. Berapa
tetes cairan infus yang dibutuhkan jika kebutuhan cairan pasien mesti dicapai
dalam waktu 100 menit? Di RSUD tersedia infus set merek Terumo.

Diketahui:
Cairan = 500 ml (cc)
Waktu = 100 menit
Faktor tetes Terumo = 20 tetes/ml

Jawab:
Jadi, pasien tersebut membutuhkan 100 tetes infus untuk menghabiskan cairan
500 ml dalam waktu 100 menit dengan menggunakan infus set Terumo.

Rumus Menghitung Tetesan Infus Untuk Anak (Micro Drip)


Lain halnya dengan dewasa, anak dengan berat badan dibawah 7 kg
membutuhkan rumus infus micro drip dengan faktor tetes yang berbeda.

 Rumus Tetesan Infus Micro drip


faktor tetes = 60 tetes/ml
Penurunan Rumus Tetesan Infus Micro Untuk Anak
Berikut ini adalah rumus cepat hasil penurunan dari rumus dasar (dalam satuan
jam) untuk pasien anak:

Contoh Soal Menghitung Tetesan Infus Anak (Micro Drip)


1.) Seorang ibu datang membawa bayinya yang sakit ke IGD dengan keluhan
diare lebih dari 5 kali. Anak bayi tersebut membutuhkan cairan RL sebanyak 100
ml. Berapa tetes infus yang dibutuhkan jika kebutuhan cairan pasien mesti dicapai
dalam waktu 1 jam?

Jawab:
Jadi, pasien tersebut membutuhkan 100 tetes infus untuk menghabiskan cairan
100 ml dalam waktu 1 jam dengan menggunakan infus set micro drip. Sekian
ulasan untuk Cara Menghitung Tetesan Infus terbaru 2018 yang dapat kami
tuliskan kali ini. Semoga apa yang telah kita pelajari dalam artikel ini dapat
bermanfaat.

Adapun istilah yang sering dipakai untuk tetesan infus oleh tenaga kesehatan
adalah sebagai berikut:

 Gtt (gutta) ialah sebuah istilah yang dipakai sebagai nama tetesan infus permenit
untuk infus set makro.
 Mgtt (mikrro gutta) ialah sebuah istilah yang dipakai sebagai nama tetesan infus
permenit untuk infus set mikro
 TPM ialah sebuah istilah menurut purhito yang dipakai sebagai nama tetesan
infus permenit, bisa dipakai untuk mikro dan makro.
Setelah mengetahui tentang istilah – istilah yang sering dipakai dalam tetesan
infus. sekarang kita ke pembahasan selanjutnya yaitu cara menghitung tetesan
infus. Cara menghitung tetesan infus pada dasarnya dibagi dua yaitu cara
menghitung tetesan infus untuk infus set untuk makro (gtt) dan cara menghitung
tetesan infus untuk infus set mikro (mgtt).

Cara Menghitung Tetesan Infus Makro (gtt)


infus set makro sering dipakai untuk pasien dewasa karena pada infus set ini debit
cairan yang dikeluarkan lebih besar, sehingga diharapkan pemenuhan cairan
untuk pasien lebih cepat. namun untuk kasus tertentu ada kalanya infus set makro
juga diapakai untuk anak – anak.

Rumus menghitung tetesan infus untuk infus set makro:

Keterangan faktor tetes makro = 20

jadi dengan rumus diatas kita dapat menghitung jumlah tetesan yang harus diatur
agar kebutuhan cairan pasien dapat sesuai dengan yang diharapkan.

Contoh soal menghitung tetesan infus makro :

Apabila seorang pasien datang kerumah sakit dan setelah diperiksa, dokter
menginstruksikan agar diberikan cairan RL sebanyak 500ml dalam waktu 1 jam
menggunakan infus set makro.

Jawab penyelesaian :

Jadi berdasarkan perhitungan diatas, untuk memasukkan cairan Rl sejumlah


500ml dalam waktu 1 jam kita harus mengatur tetesan infus dalam satu menit
166,7 gtt, namun biasa dibulatkan menjadi 167 gtt. Catatan : ubahlah waktu yang
diberikan kedalam bentuk menit.

Cara Menghitung Tetesan Infus Mikro (mgtt)


Infus set mikro sering dipakai untuk pasien anak – anak karena debit cairan yang
dikeluar 3 kali lebih sedikit dibandingkan infus set makro, namun pada kasus
tertentu infus set mikro juga bisa dipakai untuk pasien dewasa. Berikut rumus
menghitung tetesan infus untuk infus set mikro

Sebenarnya rumus yang digunakan sama saja dengan rumus yang digunakan
menghitung tetesan infus untuk infus set makro. Namun yang berbeda hanyalah
faktor tetesan nya.

Disini kita menggunakan ketetapan faktor tetes infus set makro = 60.
Jadi untuk menghitung tetesan infus untuk infus set mikro tetap gunakan rumus
diatas hanya ganti angka angka faktor tetesan dengan faktor tetes mikro yaitu 60

Contoh soal menghitung tetesan infus mikro :

Seorang pasien anak -anak datang ke rumah sakit dan setelah diperiksa, dokter
menginstruksikan untuk memasukkan cairan NaCl sebanyak 500 ml dalam waktu
2 jam dengan menggunakan infus set mikro.

Jawaban dan penyelesaian:

Jadi berdasarkan perhitungan diatas, untuk memasukkan cairan NaCl sebanyak


500ml dalam waktu 2 jam menggunakan infus set mikro maka kita harus
mengatur tetesan infus dalam satu menit 250 mgtt.
Istilah yang sering digunakan dalam pemasangan infus

• gtt= makro tetes


• mgtt= mikro tetes
• jumlah tetesan = banyaknya tetesan dalam satu menit

Rumus Tetap Tetesan Infus

• 1 gtt = 3 mgtt
• 1 cc = 20 gtt
• 1 cc = 60 mgtt
• 1 kolf = 1 labu = 500 cc
• 1 cc = 1 mL
• mggt/menit = cc/jam
• konversi dari gtt ke mgtt kali (x) 3
• konversi dari mgtt ke gtt bagi (:) 3
• 1 kolf atau 500 cc/ 24 jam = 7 gtt
• 1 kolf atau 500 cc/24 jam = 21 mgtt
• volume tetesan infus yang masuk per jam infus set mikro ialah = jumlah
tetesan X 1
• volume tetesan infus yang masuk per jam infus set makro ialah = jumlah
tetesan X 3

Rumus :
Untuk lebih memahami, kita harus terlebih dahulu mengetahui rumus untuk
menghitung jumlah tetesan cairan dalam hitungan menit dan jam.

Rumus dasar dalam hitungan menit


Rumus dasar dalam jam

Faktor tetes rumus dewasa

Biasanya Untuk Faktor Tetes Dewasa : 20


Faktor Tetes anak : 60

Contoh soal
Seorang pasien datang ke rumah sakit dan membutuhkan 500 ml RL cair.
Bagaimana infus diperlukan jika kebutuhan cairan pasien harus dicapai dalam
100 menit?

Mengingat:
Cairan = 500 ml (cc)
Waktu = 100 menit
Faktor tetes = 20 tetes

Jawaban:

Dengan demikian, pasien ini memerlukan infus untuk menghabiskan 100 hingga
500 ml cairan dalam 100 menit menggunakan infus set Terumo.
Anak-anak (drip mikro)
Seperti orang dewasa, anak dengan berat badan kurang dari 7 kg membutuhkan
infus set dengan tetes faktor yang berbeda.
Tetes mikro, faktor tetes:
1 ml (cc) = 60 tetes / cc
Baca juga : Cara Menghitung Berat Badan Ideal Pria Dan Wanita

Penurunan rumus anak

Berikut adalah cepat kehilangan hasil formula dari rumus dasar (dalam jam)
untuk pasien anak:

Lalu bagaimana mencari jumlah tetesan/ detik ? kita hanya tinggal merubah
rumus dan menggunakan angka angka yang ada.

Rumus :

Contoh Soal :
Jika soal diatas menyatakan bahwa tetesan per/ menit= 21 tetes/menit maka
tetesan per detiknya adalah ?

Jawaban : 1 menit= 60 detik, Jadi jika 21 tetes dalam waktu 60 detik maka
hitungan perdetiknya adalah : 60/21= 2,857 ( kalian bulatkan menjadi 3 ) jadi
artinya dalam waktu 3 detik itu ada 1 tetes
Mudah kan ?

Untuk lebih mudah nya saya membuatkan patokan yang sudah di hitung, jadi
rekan-rekan hanya tinggal mengingatnya saja,

Untuk yang makro


• 20 tetes/menit=1cc = 60 cc/jam, Lamanya habis= 500 cc/60= 8,3 =8 jam
(bulatkan )
• 15 tetes/menit= 11 jam
• 10 tetes permenit=17 jam artinya dalam waktu 1 jam=30 cc
• 5 tetes permenit= 33 jam
• 60 tetes/menit= 3 jam
• 40 tetes/menit= 4 jam
• 30 tetes/ menit= 6 jam
Untuk yang mikro
Silahkan di hitung sendiri saja yah sesuai rumus.
Sedikit patokan tambahan mengenai pola pemberian tetesan infus yang harus
habis sebagai berikut :

• 1 kolf = 500 cc = 7 tts/mnt, habis dalam 24 jam.


• 2 kolf = 1000 cc = 14 tts/mnt, 1 kolfnya habis dalam 12 jam, sehingga 24 jam
habis 2 kolf.
• 3 kolf = 1500 cc = 20 tts/mnt, 1 kolfnya habis dalam 8 jam, sehingga 24 jam
habis 3 kolf.
• 4 kolf = 2000 cc = 28 tts/mnt, 1 kolfnya habis dalam 6 jam, sehingga 24 jam
habis 4 kolf.
• 5 kolf = 2500 cc = 35 tts/mnt, 1 kolfnya habis dalam 4.5 jam, sehingga 24 jam
habis 5 kolf.

Cara Menghitung Tetesan Infus


Menurut Purohito, cara menghitung tetesan infus per menit (TPM) secara
sederhana adalah:
Tetes Per Menit = Jumlah cairan infus (ml)
(Makro) Lamanya infus (jam) x 3
Tetes Per Menit = Jumlah cairan infus (ml)
(Mikro) Lamanya infus (jam)

Contoh soal :
Berapa tetes per menit (TPM) jika cairan yang dimasukkan 500 ml dan habis
dalam waktu 8 jam?
Jawab :
a. Bila faktor tetesan makro.
Tetes Per Menit = Jumlah cairan infus (ml)
(Makro) Lamanya infus (jam) x 3
Tetes Per Menit = 500 ml
(Makro) 8 jam x 3
Tetes Per Menit = 500
(Makro) 24
Tetes Per Menit = 20
(Makro)
Jadi, cairan tersebut harus diberikan 20 TPM.
b. Faktor tetesan mikro.
Tetes Per Menit = Jumlah cairan infus (ml)
(Mikro) Lamanya infus (jam)
Tetes Per Menit = 500 ml
(Mikro) 8 jam
Tetes Per Menit = 60
(Mikro)
Jadi, cairan tersebut harus diberikan 60 TPM.
Menghitung Dosis Obat Kaplet atau Tablet atau Pil
Obat tablet, pil dan kaplet ialah obat bubuk yang dipadatkan yang terdiri dari satu
atau lebih jenis obat dalam bentuk lonjong, bulat atau lempengan yang diberikan
hanya melalui oral (mulut) dan sublingual (bawah lidah).
Rumus yang sering digunakan dalam menghitung dosis obat kaplet atau pil atau
tablet cukup mudah yaitu

Keterangan :
Order obat ialah jumlah dosis yang diminta.
Sediaan obat ialah jumlah dosis atau total kandungan dalam satu kaplet, pil, atau
tablet.

Contoh soal
Dokter menginstruksikan untuk memberikan paracetamol (PCT) tablet 250 mg,
sedangkan satu tablet PCT memiliki sediaan/dosis 500 mg
Jawab :
250/500 = ½ tablet yang diberikan

Cara Menghitung Dosis Obat Sirup


Obat sirup ialah satu atau kumpulan-kumpulan macam-macam obat yang
dilarutkan dalam air serta biasanya ditambahkan pemanis atau elixir yang
diberikan melalui oral.
Contoh soal
Soal 1
Dokter membuat resep yaitu sanmol sirup 150 mg prn. Sediaan obat sanmol sirup
ialah 300 mg tiap 5 ml. Berapakah dosis yang akan diberikan ?
Diketahui : Order dokter 150 mg
: Sediaan obat 300 mg
: Pelarut 5 ml
Ditanya : Berapa ml yang akan diberikan ?
Jawab :
150 / 300 x 5 = 2,5 ml
Jadi dosis yang diberikan ialah 2,5 ml yang mengandung 150 mg sanmol forte
Soal 2
Metronidazole injeksi 3dd x 250 mg sediaan obat metronidazole injeksi pada
setiap 100 ml ialah 500 mg. Berapakah dosis yang akan diberikan ?
Diketahui : Order dokter 250 mg
: Sediaan obat 500 mg
: Pelarut 100 ml
Ditanya : Berapa ml yang akan diberikan ?
Jawab :
250/500 x 100 = 50 ml
Jadi setiap 50 ml mengandung metronidazole 250 mg
Menghitung Dosis Obat Serbuk
Obat serbuk ialah satu atau kumpulan berbagai macam obat yang diproses dalam
bentuk bubuk/serbuk yang hanya diberikan melalui intravena dan harus
dilarutkan dengan air. Adapun beberapa contoh obat serbuk ini yaitu antibiotik
seperti cefotaxim, cefriaxone dan lain-lain. Untuk menghitung dosis obat serbuk
diperlukan kreatifitas dalam menentukan pelarutnya, walaupun pada umumnya
obat serbuk ini dilarutkan dengan 10 cc aquabides.
Dalam menghitung dosis obat serbuk kurang lebih sama saja dengan cara
menghitung obat sirup hanya saja kita memiliki kebebasan dalam menentukan
jumlah pelarut tetapi perlu diperhatikan untuk menentukan pelarut jangan terlalu
sedikit karena akan terlalu pekat, maka saat diberikan akan terlalu sakit.

Contoh soal
Dokter meresepkan Cefotaxim injeksi 3 dd 330 mg intravena dengan sediaan obat
1000 mg cefotaxim. Berapakah yang harus diberikan ?
Diketahui : Order dokter 330 mg
: Sediaan obat 1000 mg
: Pelarut 10 cc
Jawab :
330/1000 x 10 = 3,3 cc
Dalam jumlah 3,3 cc akan sulit kita berikan untuk pasien maka jumlah perlaru
kita ubah menjadi 9 cc agar mempermudah pemberian obat, yaitu
330/1000 x 9 = 3 cc

Menghitung Dosis Obat yang Menggunakan Alat (Syringe Pump dan Infus
Pump)
Biasanya kita menemukan beberapa obat-obatan yang diberikan melalui
intravena dalam jangka waktu yang lama sehingga menyesuaikannya dengan
menggunakan alat baik syringe pump maupun infuse pump. Adapun beberapa
obat tersebut yaitu heparin (inviclot), dobutamin, dopamin, lasix (furosmide),
cordaron (amiodaron), dan lain-lain.
Rumus menghitung dosis obat yang menggunakan alat

Contoh
Dokter meresepkan 1000 IU/jam, sediaan obat setiap 1 ml heparin ialah 5000 IU.
Jumlah pelarut ialah 100 cc.
Jawab :
1000 IU/60 menit x 60 mgtt/cc x 100 cc/5000 IU
16.66 x 60 x 0,02 = 20 cc/jam

Catatan :
§ Saat menghitung dosis obat yang menggunakan alat, sangat perlu diperhatikan
kesamaan satuan dosis yang digunakan contoh order dokter 0,05 mcg
(mikrogram) tetapi sediaan obat 200 mg maka kita harus mengubah sediaan obat
menjadi 200.000 mcg.
§ Adapun yang perlu diperhatikan ialah waktu pemberian, misalnya dobutamin
0,1 mcg/kg BB/jam, maka satuan jam kita harus ubah menjadi menit yaitu 60
menit. Jika order dokter sudah dalam satuan menit maka meninya ialah 1 menit.

Contoh
Dokter meresepkan dobutamin 0,1 mcg/kg BB/menit, sediaan dopamin ialah 200
mg. Sedangkan berat badan pasien yaitu 60 kg. Dilarutkan dalam 50 cc
Jawab :
0,1 mcg/1 menit x 60 mgtt/cc x 60 kg x 50 cc/200.000 mcg
6 x 60 x 0,00025 = 0,09 ml

Mengenai Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan


sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh
komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat
untuk meningkatkan kualitas hidup. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari
keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang
membentuk kepribadian.

GERMAS dapat dilakukan dengan cara: Melakukan aktifitas fisik, Mengonsumsi


sayur dan buah, Tidak merokok, Tidak mengonsumsi alkohol, Memeriksa
kesehatan secara rutin, Membersihkan lingkungan, dan Menggunakan jamban.
Pada tahap awal, GERMAS secara nasional dimulai dengan berfokus pada tiga
kegiatan, yaitu
1) Melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari,
2) Mengonsumsi buah dan sayur; dan
3) Memeriksakan kesehatan secara rutin.
Tiga kegiatan tersebut dapat dimulai dari diri sendiri dan keluarga, dilakukan saat
ini juga, dan tidak membutuhkan biaya yang besar, tutur Menkes.

GERMAS merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh Presiden RI yang


mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya
kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen bangsa dalam
memasyarakatkan paradigma sehat. Untuk menyukseskan GERMAS, tidak bisa
hanya mengandalkan peran sektor kesehatan saja. Peran Kementerian dan
Lembaga di sektor lainnya juga turut menentukan, dan ditunjang peran serta
seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari individu, keluarga, dan masyarakat dalam
mempraktekkan pola hidup sehat, akademisi, dunia usaha, organisasi
kemasyarakatan, dan organisasi profesi dalam menggerakkan anggotanya untuk
berperilaku sehat; serta Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah dalam
menyiapkan sarana dan prasarana pendukung, memantau dan mengevaluasi
pelaksanaannya.

Salah satu dukungan nyata lintas sektor untuk suksesnya GERMAS, diantaranya
Program Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat yang berfokus pada pembangunan akses air
minum, sanitasi, dan pemukiman layak huni, yang merupakan infrastruktur dasar
yang mendukung Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Badan Pengawas
Obat dan Makanan dalam hal keamanan pangan.

Dalam kehidupan sehari-hari, praktik hidup sehat merupakan salah satu wujud
Revolusi Mental. GERMAS mengajak masyarakat untuk membudayakan hidup
sehat, agar mampu mengubah kebiasaan-kebiasaan atau perilaku tidak sehat.
Untuk itu, Pemerintah RI diwakili Menteri Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan RI, Puan Maharani, mencanangkan GERMAS pada 15
November 2016 di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Tidak hanya di Bantul,
GERMAS juga dicanangkan di sembilan wilayah lainnya, yaitu: Kabupaten
Bogor (Jawa Barat), Kabupaten Pandeglang (Banten), Kota Batam (Kepulauan
Riau), Kota Jambi (Jambi), Surabaya (Jawa Timur), Madiun (Jawa Timur), Pare-
pare (Sulawesi Selatan), Kabupaten Purbalingga (Jawa Tengah), Kabupaten
Padang Pariaman (Sumatera Barat).
Pencanangan GERMAS menandai puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional
(HKN) ke-52 yang jatuh pada 12 November 2016. Tahun ini, HKN ke-52
mengusung tema Indonesia Cinta Sehat dengan sub tema Masyarakat Hidup
Sehat, Indonesia Kuat. Tema ini harus dimaknai secara luas, seiring dengan
Program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga melalui gerakan
masyarakat hidup sehat (GERMAS). Secara khusus, GERMAS diharapkan dapat
meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat untuk hidup sehat,
meningkatkan produktivitas masyarakat, dan mengurangi beban biaya
kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai