KABUPATEN TASIKMALAYA
(disusun untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah manajaemen agribisnis)
Disusun oleh:
Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan atas segala nkmat dan
karunia-Nya sehingga makalah dengan judul “Kelembagaan Usahatani Padi Organik di
Kabupaten Tasikmalaya” bisa tersusun dengan baik. Makalah ini disusun guna
melengkapi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Agribisnis di Program Studi
Agribisnis Fakultas Pertanian, Universitas Siliwangi.
Penyusunan makalah ini tentu tidak lepas dari bantuan semua pihak, oleh
karenanya penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. Hj. Candra Nuraini M.si., S.P. selaku dosen pembimbing mata kuliah
Manajemen Agribisnis.
2. Seluruh anggota kelompok yang selalu kompak dan saling melengkapi.
3. Teman-teman sekelas dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
sehingga masukan serta saran yang sangat membangun senantiasa penulis nantikan untuk
perbaikan. Semoga hasil penulisan ini memberikan manfaat dan inspirasi bagi pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
A. Agribisnis ......................................................................................................... 3
B. Kelembagaan .................................................................................................... 4
C. Kelembagaan Agribisnis .................................................................................. 4
D. Usahtani ........................................................................................................... 4
E. Padi Organik..................................................................................................... 5
A. Simpulan ........................................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Luas lahan sawah yang telah disertifikasi organik internasional oleh IMO
Swiss seluas 320 dan sebagian oleh BioCert untuk SNI Organik. Bulan Mei 2010
anggota Gapoktan Simpatik bertambah 6 kelompok tani setelah disertifikasi
Organik Indonesia oleh Lembaga Sertifikasi Sucofindo sehingga total areal sawah
organik Gapoktan Simpatik mencapai 352 ha.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kelembagaan subsistem agribisnis padi organik ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kelembagaan subsistem agribisnis padi organik
D. Manfaat
A. AGRIBISNIS
Soekartawi (1993) Agribisnis berasal dari kata agri dan bisnis. Agri
berasal dari bahasa Inggris, agricultural (pertanian). Bisnis berarti usaha komersial
dalam dunia perdagangan. Agribisnis adalah kesatuan kegiatan usaha yang
meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil
dan pemasaran produk-produk yang ada hubungannya dengan pertanian dalam arti
luas. Strategi pembangunan yang berwawasan agribisnis pada dasarnya
menunjukan arah bahwa pengembangan agribisnis merupakan suatu upaya yang
sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu: menarik dan mendorong
munculnya industri baru di sektor pertanian, menciptakan struktur pertanian yang
tangguh, efesien dan fleksibel, menciptakan nilai tambah, meningkatkan
penerimaan devisa, menciptakan lapangan pekerjaan dan memperbaiki pembagian
pendapatan (Soekartawi, 2001:1).
Pengertian Agribisnis Menurut Sjarkowi dan Sufri (2004) Agribisnis
adalah setiap usaha yang berkaitan dengan kegiatan produksi pertanian, yang
meliputi pengusahaan input pertanian dan atau pengusahaan produksi itu sendiri
atau pun juga pengusaha pengelolaan hasil pertanian. Agribisnis, dengan
perkataan lain, adalah cara pandang ekonomi bagi usaha penyediaan pangan.
Sebagai subjek akademik, agribisnis mempelajari strategi memperoleh keutungan
dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pascapanen, proses
pengolahan, hingga tahap pemasaran. Pengertian Agribisnis Menurut Wibowo
dkk, (1994) Pengertian agribisnis mengacu kepada semua aktivitas mulai dari
pengadaan, prosesing, penyaluran sampai pada pemasaran produk yang dihasilkan
oleh suatu usaha tani atau agroindustri yang saling terkait satu sama lain. Dengan
demikian agribisnis dapat dipandang sebagai suatu sistim pertanian yang memiliki
beberapa komponen sub sistem yaitu, sub sistem usaha tani/ yang memproduksi
bahan baku sub sistem pengolahan hasil pertanian, dan sub sistem pemasaran hasil
pertanian
3
4
B. KELEMBAGAAN
Kelembagaan ialah sekumpulan jaringan dan relasi sosial yg melibatkan
orang, memiliki tujuan tertentu, memiliki norma, serta memiliki struktur.
Kelembagaan mengandung dua aspek yakni ”aspek kultural” dan ”aspek
struktural”. Aspek kultural terdiri dari hal-hal yang lebih abstrak yang
menentukan “jiwa” suatu kelembagaan yaitu nilai, norma, dan aturan,
kepercayaan, moral, ide, gagasan, doktrin, keinginan, kebutuhan, orientasi, dan
lain-lain Sementara, aspek struktural lebih statis, yang berisi struktur, peran,
hubungan antar peran, integrasi antar bagian, struktur umum, struktur
kewenangan, hubungan kegiatan dengan tujuan, aspek solidaritas, keanggotaan,
profil, kekuasaan, dan lain-lain.
C. KELEMBAGAAN AGRIBISNIS
1. Kelembagaan Usaha Tani umumnya terdiri dari :
a. Rumah Tangga Petani
b. Kelompok Petani
c. Perusahaan Budidaya
2. Kelembagaan Pasca panen umunya terdiri dari :
a. Jasa Pengolahan hasil
b. Usaha Agroindustri
3. Kelembagaan Pemasaran Hasil terdiri dari :
a. Kelembagaan pemasaran di lokasi
b. Kelembagaan pemasaran di luar wilayah
4. Kelembagaan Penunjang umumnya terdiri dari :
a. Kelembagaan Permodalan
b. Kelembagaan Penyuluh pertanian
D. USAHATANI
Usahatani adalah ilmu yang mempelajari tentang cara petani mengelola
input atau faktor-faktor produksi (tanah, tenaga kerja, modal, teknologi, pupuk,
benih, dan pestisida) dengan efektif, efisien, dan kontinyu untuk menghasilkan
produksi yang tinggi sehingga pendapatan usahataninya meningkat. Adapun
5
E. PADI ORGANIK
Padi merupakan salah satu tanaman yang dapat dibudidayakan secara
organik. Pertanian organik merupakan jawaban atas dampak revolusi hijau yang
digalakkan pada era 60-an yang telah menyebabkan kesuburan tanah berkurang
dan kerusakan lingkungan akibat pemakaian pupuk dan pestisida kimia yang tidak
terkendali. Sistem pertanian yang berbasis bahan high input energy (bahan fosil)
sperti pupuk kimia dan pestisida dapat merusak sifat-sifat tanah dan pada akhirnya
akan menurunkan produktifitas tanah untuk beberapa waktu yang akan datang
6
Metode yang digunakan adalah dengan mencari informasi di jurnal dan website
yang ada di google.
BAB IV
PROFIL PELAKU USAHA
8
BAB V
PEMBAHASAN
9
pemeliharaan sampai dengan pasca panen telah sesuai dengan manajemen mutu
secara standar internasional. Kontrol terhadap kualitas budidaya dilakukan secara
rutin oleh ICS (Internal Control System). Sertifikasi internasional dilakukan 1-2
kali dalam setahun oleh IMO. Hal ini dilakukan sebagai persyaratan untuk
menghasilkan produk yang berkualitas sesuai standar internasional. Keterkaitan
antara kelompok tani, gabungan kelompok tani, penyuluh pertanian, perusahaan
beras organik, NGO dan lembaga pensertifikasi sangat erat dalam proses budidaya
padi organik. Lembaga-lembaga tersebut bersinergi untuk menghasilkan dan
menjamin produk dari subsistem usahatani agar memenuhi standar internasional.
10
grosir dan konsumen. Dalam penelitian ini ditemukan adanya koperasi desa yang
terlibat dalam pemasaran padi organik dengan melakukan kerjasama dengan
Gapoktan Simpati. Peran dari koperasi ini adalah melakukan pembelian gabah
dari petani dan selanjutnya didistribusikan ke Gapoktan Simpati.
11
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
Usahatani padi organik merupakan salah satu budidaya dengan prinsip
menggunakkan bahan-bahan yang berasal dari alam sehingga kesehatan nya. Jawa
barat merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia dengan luas lahan dan
produksi padi sawah terbesar ke 3 setelah jawa timur dan jawa tengah. Desa
Mekarwangi Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah
yang ada di provinsi jawa barat yang terkenal sebagai daerah sentra padi organik
nya yang sudah mendunia. Di desa tersebut terdapat satu gapoktan yaitu
GAPOKTAN SIMPATIK yang bergerak dibidang usahatani padi organik sejak
tahun 2000. Gapoktan simpatik memiliki manajemen dan kelembagaan
agribisnisnya yang baik. Kelembagaan agribisnis padi yang terjalin berupa
kerjasama dengan lembaga penyedia input atau saprotan, lembaga on farm/
budidayanya, lembaga pengolahan, lembaga pemasaran, dan lembaga penunjang.
B. Saran
1. Lembaga pendidikan harus berkontribusi lebih banyak didalamnya, terutama untuk
menciptakan SDM yang lebih unggul dalam bidang penyuluhan sehingga bisa
tercipta GAPOKTAN lainnya yang mampu berkembang seperti GAPOKTAN
SIMPATIK yang berhasil mendapat perhatian dan penghargaan Internasional.
2. Lembaga penelitian dan pengembangan teknologi dituntut harus lebih
mengembangkan jenis varietas padi organik yang bisa menangani masalah jangka
waktu dari tanam hingga panen supaya mampu bersaing dengan padi komersial
lainnya.
3. Lembaga pemerintahan diusulkan untuk menjadikan GAPOKTAN SIMPATI
menjadi percontohan bagi tiap daerah di Kab. Tasikmalaya khususnya serta
membuat rencana Lokalisasi usahatani komoditas organic lainnya di tiap
desa/kecamatan dengan masing-masing desa/kecamatan mengunggulkan komoditas
yang berbeda dan kedepannya tidak hanya padi organic yang mampu di ekspor
melainkan komoditas pertanian.
12
DAFTAR PUSTAKA
Candra nuraini. 2016. Model Kelembagaan pada Agribisnis Padi Organik
Kabupaten Tasikmalaya. DOI:10.18196/agr.2121
Jurnal Ekonomi Pembangunan Volume 14, Nomor 1, Juni 2013, hlm. 92-101RANCANG
BANGUN MODEL KELEMBAGAAN AGRIBISNIS PADI ORGANIK DALAM
MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN
DOKUMENTASI