2 Sulfiaty-Idris PDF
2 Sulfiaty-Idris PDF
Sulfiaty Idris
SMA Negeri 1 Tompobulu, Perm.Saumata Indah Blok I no 19
Kecamatan Somba Opu,
Kabupaten Gowa; sulfy_jie@yahoo.co.id
Abstrak. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar Program Linear melalui Strategi Pembelajaran Inkuiri dan
aplikasi GeoGebra Siswa Kelas XII IPA1 SMA Negeri 1 Tompobulu pada semester
ganjil tahun pelajaran 2013/2014, dengan jumlah siswa sebanyak 28 orang. Siklus I
dilaksanakan selama 5 kali pertemuan dan Siklus II juga dilaksanakan selama 5 kali
pertemuan termasuk pemberian akhir tes Siklus I dan tes Siklus II. Pengambilan data
dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar dan lembar observasi. Data yang
terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa: (1). Nilai rata-rata hasil belajar Siswa Kelas XII
IPA1 SMA Negeri 1 Tompobulutes akhir siklus I adalah 59,14 dengan kategori sedang
sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II adalah 73,64 dengan kategori
tinggi dan (2). Hasil belajar siswa Kelas XII IPA1 SMA Negeri 1 Tompobulu pada
siklus I ke siklus II mengalami peningkatan melalui strategi pembelajaran inkuiri dan
aplikasi GeoGebra.
1. Pendahuluan
Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan
formal memegang peranan penting, karena matematika merupakan sarana berpikir ilmiah
yang sangat mendukung untuk mengkaji IPTEK. Realisasi pentingnya pelajaran matematika
diajarkan pada peserta didik, tercermin pada ditempatkannya matematika sebagai salah satu
ilmu dasar untuk semua jenis dan jenjang pendidikan.
Berdasarkan pengalaman mengajar, program linear merupakan salah satu materi matematika
yang sulit dipahami siswa. Ini terkait materi prasyarat yang harus dikuasai siswa untuk
mempelajari program linear. Misalnya sistem persamaan dan pertidaksamaan linear. Siswa
kadang berdalih mengatakan bahwa materi prasyarat belum dipahami padahal materi itu
144
Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education Volume 2 Nomor 3 Tahun 2015
http://idealmathedu.p4tkmatematika.org ISSN 2407-7925
sebenarnya telah ada di jenjang sebelumnya (SMP). Namun yang paling dominan muncul
adalah kesulitan siswa dalam memahami soal cerita sehingga berakibat pada rendahnya nilai
hasil tes mereka. Hal ini dibuktikan dengan hasil tes materi program linear pada siswa kelas
XII IPA SMA Negeri 1 Tompobulu tahun pelajaran 2012/2013 dengan nilai rata-rata 53.
Selain itu, model pembelajaran yang dapat meningkatkan motifasi belajar siswa adalah
pembelajaran berbasis komputer. Karena dengan komputer, penyajian materi pelajaran dapat
ditampilkan lebih menarik dengan berbagai modifikasi program yang ada. Misalnya saja
tampilan power point dengan animasi yang beragam akan membawa pembelajaran lebih
menyenangkan bagi siswa. Hal ini tentu saja akan meningkatkan perhatian dan konsentrasi
belajar mereka.
GeoGebra adalah salah satu software komputer untuk pendidikan matematika. Software ini
dapat digunakan untuk belajar (visualisasi, komputasi, ekplorasi dan eksperimen) dan
mengajar materi geometri, aljabar, dan kalkulus. Hal paling sederhana yang dapat dilakukan
dengan GeoGebra adalah menggambar titik, ruas garis, vektor, garis, poligon, irisan kerucut,
dan kurva dua dimensi. Program linear merupakan salah satu materi matematika yang dapat
diselesaikan dengan pemanfaatan GeoGebra. Mulai dari persamaan linear dua variabel,
pertidaksamaan linear sampai kepada penyelesaian optimalisasi dengan metode uji titik
pojok atau dengan garis selidik.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dalam penelitian ini diterapkan Strategi
Pembelajaran Inkuiri dan aplikasi GeoGebra dalam pembelajaran program linear untuk
meningkatkan hasil belajar Siswa Kelas XII IPA1 SMA Negeri 1 Tompobulu. Adapun
manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: 1)Bagi siswa. diharapkan dengan
penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri dan aplikasi GeoGebra khususnya pada materi
program linear dapat memperoleh hasil yang lebih baik. 2)Bagi guru, hasil penelitian ini
dapat menjadi masukan atau bahan pertimbangan alternatif pembelajaran untuk mata
pelajaran matematika sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa. 3)Bagi sekolah, hasil
penelitian ini memberikan sumbangan yang baik kepada sekolah dalam rangka perbaikan
pembelajaran guna meningkatkanhasil belajar siswa sehingga dapat menopang pencapaian
target yang diharapkan.
2. Kajian Teori
Hasil belajar siswa dapat diukur dengan menggunakan alat evaluasi yang biasanya disebut
tes hasil belajar sedangkan hasil belajar matematika yang dikemukakan oleh Hudoyo (1990)
adalah tingkat keberhasilan atau penguasaan seorang siswa terhadap bidang studi
145
Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education Volume 2 Nomor 3 Tahun 2015
http://idealmathedu.p4tkmatematika.org ISSN 2407-7925
matematika setelah menempuh proses belajar mengajar yang terlihat pada nilai yang
diperoleh dari tes hasil belajarnya.
Hasil belajar siswa dapat diukur dengan menggunakan alat evaluasi yang biasanya disebut
tes hasil belajar sedangkan hasil belajar matematika yang dikemukakan oleh Hudoyo (1990)
adalah tingkat keberhasilan atau penguasaan seorang siswa terhadap bidang studi
matematika setelah menempuh proses belajar mengajar yang terlihat pada nilai yang
diperoleh dari tes hasil belajarnya.
Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika adalah tingkat keberhasilan dalam
menguasai bidang studimatematika setelah memperoleh pengalaman atau proses belajar
mengajar dalam kurun waktu tertentu yang akan diperlihatkan melalui skor yang diperoleh
dalam tes hasil belajar. Hasil belajar matematika dalam penelitian ini merupakan kecakapan
nyata yang dapat diukur langsung dengan menggunakan tes hasil belajar matematika.
Kecakapan tersebut menyatakan seberapa jauh atau seberapa besar tujuan pembelajaran atau
instruksional yang telah dicapai oleh siswa dalam belajar matematika.
146
Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education Volume 2 Nomor 3 Tahun 2015
http://idealmathedu.p4tkmatematika.org ISSN 2407-7925
ini sering juga dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu
heuriskein yang berarti saya menemukan (Sanjaya, 2008).
Menurut Gulo (2002) dalam Trianto (2010), menyatakan strategi inkuiri berarti suatu
rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa
untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka
dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
Strategi pembelajaran ini menekankan pada proses mencari dan menemukan. Jerome
S.Bruner seorang ahli psikologi (1915) dari Universitas Harvard, Amerika Serikat,
mengemukakan bahwa belajar dengan menggunakan metode penemuan memberikan hasil
yang baik sebab anak dituntut untuk berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah
serta pengetahuan yang menyertainya. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung,
peran siswa dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran
sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing untuk belajar (Sanjaya, 2010).
Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1) orientasi, 2) merumuskan masalah, 3)
merumuskan hipotesis, 4) mengumpulkan data, 5) menguji hipotesis, dan 6) merumuskan
kesimpulan.
2.4. GeoGebra
Dalam pembelajaran (TIM, 2013), GeoGebra dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan,
misalnya:1)Membuat dokumen terkait pembelajaran matematika, misalnya untuk penyiapan
bahan ajar, modul belajar, makalah, bahan presentasi dll. Sebagai contoh GeoGebra
digunakan untuk melukis bangun geometri. Gambar yang dihasilkan ini dapat disalin ke
aplikasi lain semisal ke aplikasi pengolah kata (misalnya MS Word), aplikasi presentasi
(misalnya MS Powerpoint), atau aplikasi lain untuk diolah lebih lanjut. 2)Membuat media
pembelajaran atau alat bantu pengajaran matematika. Media ini dapat digunakan untuk
menjelaskan konsep matematika atau dapat juga digunakan untuk eksplorasi, baik untuk
ditayangkan di depan kelas oleh guru atau siswa bereksplorasi menggunakan komputer
sendiri. 3)Membuat lembar kerja digital dan interaktif. 4)Menyelesaikan atau mem-verifikasi
permasalahan matematika. Dalam hal ini dapat dimanfaatkan untuk mengecek jawaban soal.
Namun, perlu diperhatikan bahwa siswa jangan diarahkan untuk mencari jawaban dengan
147
Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education Volume 2 Nomor 3 Tahun 2015
http://idealmathedu.p4tkmatematika.org ISSN 2407-7925
GeoGebra tapi lebih kepada mengecek jawaban, penekanannya adalah kepada proses yang
benar.
3. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang terdiri dari
beberapa tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.Subjek
dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPA1 SMAN 1 Tompobulu sebanyak 28 orang,
pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014.
Penelitian tindakan kelas (PTK) dilaksanakan sebanyak dua siklus yaitu dengan siklus I
sebanyak 5 kali pertemuan dan siklus II sebanyak 5 pertemuan dengan masing-masing 4 kali
pertemuan pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran inkuiri dan aplikasi GeoGebra
dan 1 kali pertemuan untuk tes di akhir siklus.
Gambaran umum prosedur penelitian untuk tiap siklus adalah sebagai berikut:
Tahap Perencanaan
Hal-hal yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah: (1) menelaah kurikulum matematika
SMA kelas XII IPA, (2) menyusun alokasi waktu penelitian dan menyiapkan bahan ajar, (3)
membimbing siswa untuk menginstal GeoGebra pada laptop mereka, (4) membuat RPP,
lembar observasi dan tes akhir siklus.
Tahap Tindakan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah: (1) melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan RPP yang menerapkan Strategi Pembelajran Inkuiri dan aplikasi GeoGebra dengan
model pembelajaran kooperatif (2) melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran di
kelas serta respon yang diberikan siswa serta menganalisis hasil belajar yang diperoleh.
Tahap Observasi
Pada tahap ini observasi dilakukan terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan
lembar observasi yang telah dipersiapkan dengan mencatat semua kejadian yang terjadi
dalam pelaksanaan tindakan serta pada saat mengadakan evaluasi.
Tahap Refleksi
Hasil yang diperoleh dari tahap obervasi dan evaluasi kemudian dianalisis pada tahap ini,
untuk melihat apakah kegiatan yang dilakukan telah dapat meningkatkan hasil belajar
matematika dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri dan aplikasi GeoGebra. Pada
tahap ini dilihat sampai dimana faktor-faktor yang diselidiki telah dicapai. Hal-hal yang
dipandang masih kurang akan ditindak lanjuti pada siklus II dengan menggunakan keempat
tahap seperti pada siklus I dan memberikan model tindakan yang lebih memperbaiki dengan
tetap mempertahankan apa yang sudah baik.
Jenis data yang didapatkan adalah data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes hasil belajar
dan data kualitatif yang diperoleh dari hasil observasi tentang kondisi pelaksanaan
pembelajaran.
148
Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education Volume 2 Nomor 3 Tahun 2015
http://idealmathedu.p4tkmatematika.org ISSN 2407-7925
Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Data mengenai
hasil belajar siswa dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan analisis deskriptif yang
terdiri atas rataan (mean), rentang, median, standar deviasi, nilai maksimum dan nilai
minimum yang diperoleh.Adapun teknik analisis data kualitatif adalah dengan menggunakan
hasil observasi.
Kriteria yang digunakan untuk analisis kuantitatif adalah teknik kategorisasi standar yang
ditetapkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Nuramar, 2006) sebagai berikut:
Skor Kategori
0 – 34 Sangat Rendah
35 – 54 Rendah
55 – 64 Sedang
65 – 84 Tinggi
85 – 100 Sangat Tinggi
Statistik Nilai
Subjek 28
Skor Ideal 100
Skor Tertinggi 97
Skor Terendah 26
Rentang Skor 71
Skor Rata-rata 59,14
Median 58,50
Standar Deviasi 24,31
Jika skor hasil belajar matematika siswa dikelompokkan ke dalam skala lima, maka
distribusi skor siswa seperti adalah sebagai berikut:
Tabel 3.Distribusi Frekuensi Kriteria Tes Hasil Belajar Program Linear Siswa Siklus I.
149
Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education Volume 2 Nomor 3 Tahun 2015
http://idealmathedu.p4tkmatematika.org ISSN 2407-7925
4. 65 – 84 Tinggi 8 28,57
5 85 – 100 Sangat Tinggi 5 17,86
Jumlah 28 100
Sedangkan hasil analisis deskriptif tes hasil belajar program linear setelah dilaksanakan
pembelajaran dengan strategi pembelajaran inkuiri dan aplikasi GeoGebra pada siklus II
adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Statistik Skor Tes Hasil Belajar Program Linear Siswa Siklus II
Statistik Nilai Statistik
Subjek 28
Skor Ideal 100
Skor Tertinggi 100
Skor Terendah 35
Rentang Skor 65
Skor Rata-rata 73,64
Median 69,00
Standar Deviasi 18,24
150
Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education Volume 2 Nomor 3 Tahun 2015
http://idealmathedu.p4tkmatematika.org ISSN 2407-7925
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kriteria Tes Hasil Belajar Program Linear Siswa Siklus II
No. Skor Kategori Frekuensi Persentase
1. 0 - 34 Sangat Rendah 0 0,00
2. 35 – 54 Rendah 14 14,29
3. 55 – 64 Sedang 2 7,14
4. 65 – 84 Tinggi 12 42,86
5 85 – 100 Sangat Tinggi 10 35,71
Jumlah 28 100.00
Dalam siklus II ini, lembar observasi yang digunakan sama dengan di siklus I menyangkut
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Beberapa perubahan tidakan yang dilakukan
adalah upaya perbaikan berdasarkan refleksi dari siklus I diantaranya: (1) dilakukan
pergantian anggota kelompok tanpa mengubah struktur kelompok, (2) lebih memperketat
pengawasan pada siswa yang melakukan perbuatan kurang positif, (3) lebih memotivasi dan
memberikan penghargaan kepada siswa yang aktif dalam pembelajaran.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar program linear siswa
kelas XII IPA1 SMANegeri 1 Tompobulu yang diajar dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri
dan aplikasi GeoGebra mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Hal ini terlihat
disebabkan karena dengan pendekatan inkuiri dan aplikasi GeoGebra yang dipadu dengan
model pembelajaran kooperatif, siswa mengembangkan kemampuan berfikir kreatifnya
dalam memecahkan berbagai masalah yang ada dalam pemikirannya. Sehingga siswa dapat
membangun kemampuan diri mencari dan menemukan sendiri jawaban dari masalah yang
diberikan. Siswa juga lebih termotivasi dengan GeoGebra karena selain tampilannya yang
menarik, GeoGebra juga membantu siswa untuk menemukan jawaban dari masalah yang
diberikan. Siswa merasa senang karena dalam belajar program linear mereka juga dapat
menambah pengetahuan mereka tentang IT.
Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi dari siklus I sampai II ternyata strategi pembelajaran
inkuiri dan aplikasi GeoGebra yang diterapkan pada pokok bahasan program linear
menjadikan siswa memperoleh pengalaman belajar yang menyenangkan dan keaktifan siswa
dapat ditumbuhkembangkan. Dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri dan
aplikasi GeoGebra pada proses belajar mengajar maka siswa lebih termotivasi karena materi
151
Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education Volume 2 Nomor 3 Tahun 2015
http://idealmathedu.p4tkmatematika.org ISSN 2407-7925
yang disajikan tidak langsung disampaikan oleh guru dan mereka merasa tertarik dengan
hasil tampilan GeoGebra. Siswa yang mengkonstruksi sendiri materi yang akan dipelajari.
Guru hanya bertindak sebagai fasilitator dan membimbing siswa seperlunya, sehingga
pembelajaran lebih menyenangkan dan lebih bermakna.
Pada pendekatan ini pula siswa dituntut lebih aktif dimana pengetahuan yang mereka peroleh
merupakan hasil dari mereka sendiri dengan bimbingan dari guru dan bantuan GeoGebra
sehingga pengetahuan tersebut akan membekas lebih lama dipikiran mereka. Tetapi tidak
semua topik atau pokok bahasan bisa disajikan dengan menggunakan strategi inkuiri dan
juga dalam menyajikan materi dengan strategi ini membutuhkan waktu yang agak lama.
Siswa merasa tertarik dengan masalah yang harus diselesaikan dalam evaluasi sehingga
mereka termotivasi untuk belajar. Selain itu, materi yang didapatkan menjadi pengetahuan
yang melekat dalam jangka waktu yang tidak singkat karena di diperoleh dari hasil
penemuan siswa sendiri dengan sedikit bimbingan dari guru.Dengan demikian hipotesis
tindakan dan indikator kinerja dapat dicapai sehingga tidak perlu dilakukan pelaksanaan
siklus selanjutnya.
a. Nilai rata-rata hasil belajar Siswa Kelas XII IPA1 SMA Negeri 1 Tompobulu tes akhir
siklus I adalah 59,14 dengan kategori sedang sedangkan nilai rata-rata hasil belajar
siswa pada siklus II adalah 73,64 dengan kategori tinggi
b. Hasil belajar siswa Kelas XII IPA1 SMA Negeri 1 Tompobulu pada siklus I ke siklus II
mengalami peningkatan melalui strategi pembelajaran inkuiri dan aplikasi GeoGebra.
a. Dalam kegiatan pembelajaran dengan strategi pembelajaran inkuiri, peneliti harus lebih
memotivasi siswa dan siswa dituntut untuk aktif sehingga terjalin komunikasi yang baik
antar siswa, maupun guru dengan siswa.
b. Mengaplikasikan GeoGebra dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa
c. Sebagai tindak lanjut penerapan, pada saat proses belajar mengajar berlangsung,
diharapkan guru lebih kreatif menyajikan permasalahan yang bervariasi agar siswa lebih
termotivasi, lebih aktif dan lebih terlatih untuk menemukan penyelesaian.
Daftar Pustaka
Abdurrahman, M. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:Penerbit Rineka Cipta.
Hudojo, Herman. 1990. Strategi Mengajar Belajar Matematika. Malang:IKIP Malang.
Khairuddin, http://media.p4tkmatematika.org/wp-
content/uploads/2013/01/Prolin_Geogebra2.pdf,diakses 22 Oktober 2013
Masnaini. 2003. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika melalui Pemberian Kuis Dengan
Mencongak di Awal Setiap Pertemuan Pada Siswa Kelas V SDN 353 Patalabunga. Skripsi.
Makassar:Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar.
152
Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education Volume 2 Nomor 3 Tahun 2015
http://idealmathedu.p4tkmatematika.org ISSN 2407-7925
Nuramar. 2006. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII 4 SMP Negeri 3 Makassar
Melalui Pembelajatan Koperatif dengan Mengintensifkan Scaffolding. Skripsi.
Makassar:Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar.
Sahid, Aktivitas Belajar Persamaan Lingkaran dan Garis Singgungnya dengan Software
GeoGebra,http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/10_GeoGebra4Lingkaran.pdf, diakses
20 Oktober 2013.
Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:Prenada Media Grup.
TIM PPPPTK Matematika. 2013. Pengenalan Aplikasi GeoGebra, Diklat Online-PPPPTK
Matematika.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:Kencana.
153