Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DASAR HUKUM
PMK Nomor : 218/KM.6/2013,
PMK Nomor : 46/PMK.06/2014
PMK Nomor : 4/PMK.06/2015
1. Pengajuan Aset BMN berupa Tanah dan/atau Bangunan termasuk RUMAH NEGARA (DINAS),
dengan total Usulan Nilai Buku dan/atau Nilai Perolehan >5M sd 10 M dan/atau lebih dari 10M
(format tabel terlampir) diajukan kepada PKNSI DJKN Kementerian Keuangan melalui Biro
Perlengkapan BUA MARI cq. Bagian Inventarisasi Kekayaan Negara.
2. Pengajuan Aset BMN berupa Tanah dan/atau Bangunan, maupun kendaraan dinas roda 4 dan
roda 2 dengan total Usulan Nilai Buku dan/atau Nilai Perolehan > 2,5M sd 5 M (format tabel
terlampir) diajukan kepada kepada Kanwil DJKN Kementerian Keuangan, Satker melalui Pengadilan
Tingkat Banding
3. Pengajuan Aset BMN berupa Tanah dan/atau Bangunan, maupun kendaraan dinas roda 4 dan
roda 2 serta juga Peralatan Mesin dan Meubelair Nilai Perolehan per unit barang > 100 juta/unit,
dengan total Usulan Nilai Buku dan/atau Nilai Perolehan sampai dengan 2,5 M (format tabel
terlampir) diajukan kepada kepada KPKNL setempat, Satuan kerja tingkat pertama melalui
Pengadilan Tingkat Banding.
Jenis Aset Barang Milik Negara berupa Tanah dan Bangunan yang diajukan Penetapan Status
Penggunaan (PSP) ke Pengelola Barang yaitu :
A. Tanah Bangunan Rumah Negara;
B. Tanah Bangunan Kantor Pemerintah;
C. Tanah Bangunan Mess/Wisma/Asrama;
D. Bangunan Gedung Kantor Permanen;
E. Bangunan Tempat Sidang/Zeeting Plaatz;
F. Bangunan Rumah Negara;
G. Bangunan Tempat Ibadah;
H. Gedung Pos Jaga;
I. Pagar Permanen (tidak ada KIB; melampirkan list bmn, laporan kondisi barang, list history);
J. dan lain-lain.
5. Fotokopi Berita Acara Serah Terima Hibah (BAST), Surat Pelepasan Hibah/Akta Hibah dari Pemda
(Pemkab/Pemkot), Persetujuan DPRD setempat bilamana terdapat Aset BMN yang digunakan
adalah diperoleh dari hasil hibah dan telah dicatat dalam Aplikasi SIMAK BMN satuan kerja ;
6. Fotokopi Sertifikat Hak Pakai an. Pemerintah RI cq. Mahkamah Agung RI dan/atau IMB yang telah
dikeluarkan oleh Instansi yang berwenang ;
7. KIB Tanah dan/atau Bangunan update ;
8. Foto/Gambar BMN yang di PSP kan dan ditambahkan keterangan lokasinya ;
9. Surat Pernyataan Kuasa Pengguna Barang atas Fotokopi Sertifikat dan IMB ;
10. List BMN Aset update yang di PSP kan;
11. List History BMN Aset update yang di PSP kan;
12. Laporan Kondisi Barang Aset update yang di PSP kan.
Jenis Aset Barang Milik Negara berupa Kendaraan Dinas R2, R3, R4, Peralatan Mesin dan Meubelair
Nilai Perolehan per unit barang > 100 juta/unit dll yang diajukan Penetapan Status Penggunaan
(PSP) ke Pengelola Barang yaitu :
A. Sepeda Motor;
B. Station Wagon;
C. Minibus (Penumpang 14 orang kebawah);
D. Sedan;
E. Genset;
F. Server;
G. Dll
Catatan :
1. Aset BMN berupa tanah dan/atau bangunan dapat digabung bersamaan dengan kendaraan dinas
dan bmn tanpa bukti kepemilikan dengan nilai perolehan diatas Rp. 100 juta per unit/item
berdasarkan arestasi kewenangan Pengelola Barang;
a) Total Usulan Nilai Buku dan/atau Nilai Perolehan sampai dengan 2,5M kepada KPKNL
b) Total Usulan Nilai Buku dan/atau Nilai Perolehan > 2,5M sd 5 M kepada Kanwil DJKN
2. Pengajuan PSP untuk Tanah dan/atau Bangunan Rumah Negara wajib diajukan kepada DJKN Pusat
melalui Biro Perlengkapan BUA cq. Bagian Inventarisasi Kekayaan Negara.
3. Untuk Aset BMN yang telah dialihfungsikan dari Bangunan Kantor Lama menjadi Bangunan Rumah
Negara tidak diperkenankan dan tidak dapat diajukan Penetapan Status Penggunaan.
Memperhatikan PMK Nomor 138/PMK.06/2010 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara berupa
Rumah Negara khususnya Pasal 11 Ayat (1) dan (2), mengatur bahwa Pengguna Barang melakukan alih
fungsi BMN dapat dilakukan dari Rumah Negara Golongan I dan Rumah Negara Golongan II menjadi
Bangunan Gedung Kantor. Sehingga alih fungsi bangunan gedung kantor menjadi Rumah Negara
belum diatur dengan peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu Bangunan Gedung Kantor
(lama) yang sudah tidak digunakan dan masih dimanfaatkan sebaiknya dialihfungsikan menjadi
Bangunan Mess/Wisma/Asrama, Bangunan Gedung Arsip, maupun Zeeting Plaatz.
Jenis Aset Barang Milik Negara berupa selain Tanah dan/atau Bangunan, Kendaraan Dinas R2, R3,
R4, yakni Peralatan, Mesin, Meubelair, Aktiva Tak Berwujud dengan Nilai Perolehan per unit barang
sampai dengan 100 juta per unit/item yang diajukan Penetapan Status Penggunaan (PSP) ke
Pengguna Barang (KABUA) yaitu :
DASAR HUKUM
PMK Nomor : 46/PMK.06/2014
PMK Nomor : 4/PMK.06/2015
Peraturan Internal untuk 4 (empat) Lingkungan Peradilan di bawah Mahkamah Agung RI untuk
mengakomodir PMK Nomor : 46/PMK.06/2014 dan PMK Nomor : 4/PMK.06/2015 terkait dengan
pelimpahan wewenang bmn yang tidak mempunyai bukti kepemilikan dari pengolola barang kepada
pengguna barang dengan harga perolehan Rp. 100 juta per unitnya mengacu kepada peraturan yang
yang baru yakni :
1. KEPUTUSAN SEKMA RI NOMOR : 23A/SEK/SK/6/2015 tanggal 10 Juni 2015
2. KEPUTUSAN KEPALA BADAN ADMINISTRASI MAHKAMAH AGUNG RI NOMOR 154B/BUA/SK/7/2015
TENTANG PERUBAHAN ATAS SURAT KEPUTUSAN KEPALA BADAN URUSAN ADMINISTRASI
MAHKAMAH AGUNG RI NOMOR 115A/BUA/SK/VI/2011 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN
WEWENANG KEPADA KEPALA BIRO PERLENGKAPAN DAN KETUA/WAKIL KETUA PENGADILAN
TINGKAT BANDING DI LINGKUNGAN MAHKAMAH AGUNG DAN ATAS NAMA KEPALA BADAN
URUSAN ADMINISTRASI MENGAJUKAN PERMOHONAN PERSETUJUAN PENETAPAN STATUS
PENGGUNAAN BARANG MILIK NEGARA tanggal 30 Juli 2015.
Pengajuan Aset BMN tanpa bukti kepemilikan berupa Peralatan, Mesin, Meubelair, Monografi, Aktiva
Tak Berwujud dengan Nilai Perolehan barang sampai dengan Rp. 100 juta per unit/item (format tabel
terlampir) kepada Kepala Badan Urusan Administrasi melalui Kepala Biro Perlengkapan BUA MARI cq.
Bagian Inventarisasi Kekayaan Negara, Pengajuan Satker melalui Pengadilan Tingkat Banding.