Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah mengikuti percobaan ini, mahasiswa diharapkan mampu untuk:
1. Menentukan tegangan permukaan air, paraffin cair, minyak wijen (ol.
Sesame), ol. Olive, minyak jarak (ol. Ricini), tween 80, Na lauryl sulfat.
2. Mengamati pengaruh surfaktan terhadap tegangan permukaan.
B. TEORI UMUM
Didalam zat cair suatu molekul dikelilingi oleh molekul-molekul
lainnya yang sejenis dai segala arah, sehingga gaya tarik menarik sesama
molekul (gaya kohesi) adalah sama. Pada permukaan zat cair terjadi gaya
tarik menarik antara molekul zat cair dengan molekul udara (gaya adhesi)
cenderung untuk masuk kedalam. Tetepi hal ini tidak terjadi karena adanya
gaya yang bekerja sejajar dengan permukaan. Sedangkan tegangan antar
permukaan selalu lebih kecil dari tegangan permukaan karena gaya adhesi
antara dua zat cair yang tidak bercampur selalu lebih besar dari gaya yang
merupakan salah satu sifat penting lainnya dari cairan.
Permukaan zat cair mempunyai sifat ingin merenggang, sehingga p
ermukaannyaseolah-olah ditutupi oleh suatu lapisan yang elastis.
Hal ini disebabkan adanya gayatarik-menarik antar partikel sejenis
didalam zat cair sampai ke permukaan. Di dalamcairan, tiap molekul
ditarik oleh molekul lain yang sejenis di dekatnya dengan
gayayang sama ke segala arah. Akibatnya tidak terdapat suatu sisa atau
(resultan) gaya yang bekerja pada masing masing suatu molekul.
Adanya gaya atau tarikan kebawah menyebabkan permukaan cairan
berkontraksi dan berada dalam keadaan tegang. Tegangan ini disebut juga
dengan tegangan permukaan. (Herinaldi, 2004).
Tegangan permukaan juga dapat diartikan sebagai gaya persatuan
panjang yang harus dikerjakan sejajar permukaan untuk mengimbangi gaya
tarikan kedalam pada cairan. Hal tersebut terjadi karena pada permukaan,
gaya adhesi (antara cairan dan udara) lebih kecil dari dari gaya kohesi antara
molekul cairan sehingga menyebabkan terjadinya gaya kedalam pada
permukaan cairan (Douglas, 2001). Adapun tegangan antar muka, yaitu
gaya persatuan panjang yang terdapat pada antarmuka dua fase cair yang
tidak bercampur. Tegangan antar muka selalu lebih kecil dari pada tegangan
permukaan karena gaya adhesi antara dua cairan tidak bercampur lebih
besar dari pada adhesi antara cairan dan udara (Douglas, 2001).
Pada umumnya zat cair memiliki permukaan mendatar, tetapi
apabila zat cair bersentuhan dengan zat atau dinding bejana, maka
permukaan bagian tepi yang bersentuhan dengan dinding akan
menlengkung. Gejala melengkungnya permukaan zat cair disebut dengan
ministus (Yasid, 2004).
Tegangan permukaan juga merupakan sifat fisik yang berhubungan
dengan gaya antar molekul dalam cairan dan didefinisikan sebagai
hambatan peningkatan luas permukaan cairan. Awalnya tegangan
permukaan didefinisikan pada antar muka cairan dan gas. Namun, tegangan
yang mirip juga ada pada tegangan antar muka cairan-cairan, atau padatan
dan gas. Tegangan semacam ini secara umum juga dapat dikatakan sebaai
tekanan antar muka (Douglas, 2001).
Molekul-molekul yang berada dalam fase cair seluruhnya akan
dikelilingi oleh molekul-molekul dengan gaya tarik-menarik yang sama ke
segala arah. Sedangkan molekul pada permukaan mengalami tarikan
kedalam rongga cairan karena gaya tarik-menarik didalam rongga cairan
lebih besar dari pada gaya tarik-menarik oleh molekul uap yang diatas
permukaan cairan. Hal ini berakibat permukaan cenderung mengerut untuk
mencapai luas yang sekecil mungkin (Halliday, 1991).
Daya tarik kaplier disebabkan oleh tegangan permukaan dan oleh
nilai relatif adhesi antara cairan dan benda padat terhadap kohesi cairan.
Cairan yang membasahi benda padat mempunyai adhesi yang lebih besar
dari pada kohesi. Kegiatan tegangan permukaan dalam hal ini menyebabkan
cairan naik kedalam tabung vertical kecil yang terendam sebagian dalam
cairan itu. Bagi cairan yang tidak membasahi benda padat, tegangan
permukaan cenderung tidak membasahi benda padat, tegangan permukaan
cenderung untuk menekan meniskus cekung dalam tabung vertikel kecil.
Bila sudut kontak antara cairan dan zat padat diketahui maka kenaikan
kaplier tesebut dapat dihitung untuk bentuk meniskus yang diasumsikan
(Parrot, 1970).
Tegangan yang terjadi pada air, akan bertambah dengan
penambahan garam-garam anorganik atau senyawa senyawa elektrolit,
tetapi akan berkurang dengan penambahan senyawa organik tertentu antara
lain sabun. Didalam teori ini dikatan bahwa penambahan emulgator akan
menurunkan dan menghilangkan tegangan permukaan yang terjadi pada
bidang batas sehingga antara kedua zat cair tersebut akan mudah bercampur
(Mawarda, 2009).
Bahan pembasah adalah bahan bahan yang dapat menurunkan
tegang antar uka partikel-partikel yang tidak mudah larut. Bahan pembasah
yang umum digunakan adalah surfaktan yang memindai udara subtansi lain
yang terabsorbsi pada permukaan partikel padatan. Sehingga memudahkan
terbasahinya partikel padatan oleh cairan spembawa (RPS, 1998).
Metode terisomer Du-Nouy Metode cincin Du-Nouy bisa digunakan
untuk mengukur tegangan permukaan ataupun tegangan antar muka. Prinsip
dari laat ini adalah gaya yang diperlukan untuk melepas suatu cincin platina
iridium yang diperlukan sebanding dengan tegangan permukaan atau
tegangan antar muka (Atfins, 1994).
Metode kenaikan kaplier, cairan itu akan naik ke pipa sampai
ketinggian tertentu bila tabung kaplier diletakan dalam cairan disebuah
kaplier beaker glass, hal ini disebabkan bilamana kekuatan adhesi antar
molekul-molekul cairan dan dinding kaplier lebih besar daripada kohesi
antar molekul-molekul cairan.
Tegangan muka = ½ r h d g
Keterangan :
r = jari-jari kaplier
h = tinggi kenaikan
d = kerapan cairan
g = gaya gravitasi
G. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpuklan, bahwa:
1. Penentuan tegangan permukaan dapat dilakukan dengan metode
kenaikan kaplier dan metode cincin Du Nouy.
2. Prinsip kerja pipa kaplier adalah bila mana gaya adhesi antara
molekul zat cair dan dinding kaplier itu lebih besar dari pada gaya
kohesi antara molekul-molekul zat cair, maka zat cair akan terus
menerus naik kedalam pipa kaplier yang disebabkan karena adanya
tegangan muka, sampai gerakan keatas tersebut tepat seimbang
dengan gaya ke bawah gravitasi.
3. Kelebihan menggunkan kenaikan pipa kaplier yaitu yaitu
membutuhkan waktu yang relatif singkat serta cara kerja yang lebih
praktis.
4. Sedangkan kekurangan menggunakan pipa kaplier adalah hasil
pengukuran tinggi yang kurang valid karena pengaruh tekanan saat
pipa dimasukan ke dalam larutan.
H. DAFTAR PUSTAKA