Anda di halaman 1dari 30

BAB 3

TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MANAJEMEN HUBUNGAN


PELANGGAN

Pembahasannya :

1. Asal-usul teknologi CRM (manajemen hubungan pelanggan/costumer


relationship management).
2. Ukuran dan dinamika pasar untuk perangkat lunak aplikasi CRM.
3. Struktur ekositem CRM.
4. Atribut-atribut terpenting dari arsitektur teknologi efektif untuk CRM.
5. Bidang aplikasi utama CRM.
6. Peran kaum analisis dalam teknologi CRM.
7. Bagaimana TI mendukung tahap utama rantai nilai CRM.

ASAL-USUL TEKNOLOGI CRM

Pada dasarnya unsur pembentukan teknologi manajemen hubungan


pelanggan (CRM) sudah ada sejak beberapa dekade yang lalu. Manajemen
hubungan pelanggan telah berkembang dari teknologi terpisah yang mencakup
pusat layanan telepon, sistem otomatisasi tenaga penjualan dan file-file informasi
pelanggan.
Gambar 3.1 Pandangan tunggal atas pelanggan untuk Aplikasi Meja Depan
(Front-Office)

Upaya awal dalam menciptakan orientasi yang tertuju pada pelanggan itu
sering kali terfokus ke dalam, bukan bertujuan memperbaiki pengalaman
pelanggan. Tujuan akhirnya membuat ‘CRM multi-jalur”, yaitu pada jalur
komunikasi pelanggan seperti penjualan, rekanan, pemasaran , dan pusat
pelayanan dikonsolidasikan ke dalam pandangan tunggal di seluruh media
komunikasi termasuk tatap muka, hubungan telepon, e-mail, web, dan nirkabel.
(gambar 3.2.a & gambar 3.2.b)
Gambar 3.2.a Tantangan dalam Komunikasi Banyak Jalur Terpisah antara
Organisasi, Mitranya, dan para Pelanggannya.

CRM multijalur memberikan tantangan teknis yang signifikan. Sebagai


contoh, teknologi yang diperlukan untuk mendukung armada penjualan di
lapangan sangat berbeda dari teknologi yang mendukung pusat layanan telepon
ukuran besar.
Gambar 3.2.b Pengharapan pelanggan: Konsolidasi semua jalur menjadi sebuah
Dialog Tunggal yang konsisten (atas kebaikan customer Connect Australia).

Teknologi web juga memainkan peran penting dalam kemunculan


konsepsi CRM yang lebih luas, yang mencakup pengguna dan bukan lagi personel
langsung ( pelanggan, mitra, dan investor). Browser web memungkinkan para
pengguna eksternal dapat mengakses dan berbagi informasi tanpa menggunakan
perangkat lunak khusus yang harus di instal pada komputer mereka yang
mengarah pada fungsi-fungsi “CRM ekstraperusahaan,’ misalnya layanan
mandiri pelanggan (customer self service), portal mitra, dan portal investor.
(Gambar 3.3).
Gambar 3.3 Contoh Antarmuka Portal Web (atas kebaikan Pivotal Corporation).

PASAR CRM

Struktur Pasar

Pasar CRM telah tumbuh secara drastis sejak awal tahun 1990-an. Tingkat
pertumbuhan dan penetrasi berbeda-beda pada segmen perangkat lunak yang
berbeda, kondisi geografis yang berbeda-beda, dan industri yang berbeda pula.
Perangkat Lunak

Pasar perangkat lunak CRM merukan bagian dari pasar perangkat lunak
aplikasi perusahaan (EAS) sedunia yang mencakup tiga perangkat utama, yakni
manajemen rantai pasokan (SCM), perencanaan sumber daya perusahaan (ERP),
dan CRM.

Gambar 3.4 Ramalan Pendapatan Lisensi EAS Seluruh Dunia (Sumber: Gartner
Dataquest).

Pertumbuhan dimasa depan diharapkan berasal dari fokus terhadap pusat-


pusat kontak yang telah diperbaharui (sebagai perluasan terhadap pusat layanan
telepon tradisional), analisis dan otomatisasi pemasaran, dan otomatisasi layanan
pelanggan melalui banyak jalur.
Gambar 3.5 Prakiraan pertumbuhan segmen perangkat lunak Aplikasi CRM
(Sumber:Gartner Dataquest).

Geografi

Pasar AS adalah penggerak utama pertumbuhan selama tahun 1990-an,


meski Eropa telah memegang peran yang kian penting. Kedua kawasan regional
ini menguasai 80-90% penjualan penghasilan perangkat lunak CRM global.
Ramalan Gartner Dataquest menunjukkan bahwa kedua kawasan regional ini akan
terus memainkan peran dominan dalam penghasilan total, meski tingkat
pertumbuhan tertinggi kini diharapkan datang dari Amerika Latin dan Asia
(gambar 3.6)
Gambar 3.6 Tren Geografis dalam Penghasilan Lisensi Baru Perangkat Lunak
Aplikasi CRM (Sumber:Gartner Dataquest).

Industri

Industri sebagai pelopor yang menerapkan program tersebut, seperti


perbankan, keuangan, dan telekomunikasi diharapkan mengalami pertumbuhan
moderat sekitar 10 persen pertahun dari 2002 hingga 2006. Pertumbuhan industri
tertinggi diharapkan merupakan indutri jasa yang mengaplikasi CRM pada skala
luas, misal perdagangan grosir, pergudangan, dan jasa-jasa profesional.
Pertumbuhan sedang diharapkan dalam sektor publik, jasa, dan pabrikan proses
(khusunya barang konsumsi) (Gambar.3.7)
Gambar 3.7 Pendapat dari lisensi Software Aplikasi CRM untuk Industri (dalam
juta dolar) (Sumber:Gartner Dataquest).

Partisipasi Pasar

Ekosistem CRM tersusun atas Vendor perangkat lunak, vendor prangkat


keras, infrastruktur, and penyediaan layanan (Gambar 3.8)

Para Vendor Software

Pemain yang paling dikenal di pasar CRM adalah vendor software.


Spesialis vendor CRM tingkat atas pada tahun 2001 sbb:

1. Siebel (Spesialis CRM).


2. SAP (Enterprise suite).
3. Orache (Enterprise suite).
4. Peoplesoft (Enterprise suite).

Gambar 3.8 Ekosistem CRM

Vendor Perangkat Keras dan Infrastruktur

Tugas kearsitekan dan kinerja CRM sangat menekankan terhadap


perangkat keras dan infrastrukturnya. Pusat layanan telepon, misalnya,
membutuhkan keterpaduan yang ketat antara software pada desktop agen layanan
dan distributor telepon otomatis (ACD/automated call distributor). Telepon
mungkin perlu diprioritaskan dan, jalurnya diatur berdasarkan metrik CRM seperti
nilai pelanggan atau kecenderungan mengapa pelanggan meninggalkan kita.

Para Penyedia Layanan

Para penyedia layanan untuk CRM bisa disegmentasi seperti pada


(Gambar 3.9)

ARSITEKTUR CRM

Arsitektur CRM dapat menjadi sebuah faktor pembatas utama dalam


pemberian hasil proyek CRM. Pemilihan solusi CRM harus mempertimbangkan
isu-isu arsitektur, karena sangat sulit, bahkan mungkin mustahil untuk mengubah
arsitektur sebuah sistem setelah sistem tersebut diinstal.
Gambar 3.10 Tantangan-Tantangan yang Harus Dihadapi Arsitektur CRM

 CRM Multijalur.

Teknologi multijalur sangat penting dalam membuat pelanggan merasa dikenali


dan adanya konsistensi layanan dalam semua tahap komunikasi.

 Jalur-Jalur Teknologi Komunikasi.

CRM dirancang untuk melacak dan mengelola dialog konsisten yang


mencerminkan nilai pelanggan, infrastruktur komunikasi (telepon, e-mail, dan
sistem web) dengan aplikasi CRM.
 Titik-Titik Sentuh Organisasi.

Komunikasi dengan pelanggan tidak sebatas melalui media teknologi, tetapi


dengan orang lain dalam organisasi. Solusi teknologi untuk banyak jalur kontak
mencakup serangkaian aplikasi terpadu untuk semua departemen, pelanggan, and
portal web mitra eksternal, implementasi universal di kalangan organiasi,
teknologi sinkronisasi (untuk mendapatkan informasi mengenai bidang yang
bersangkutan) dan pokok pengetahuan sentral mengenai produk, penetapan harga,
dan kegiatan pelanggan. Meskipun tantangan teknologi sangat signifikan, aspek
yang paling sulit dalam banyak jalur kontak sering kali berupa implementasi
proses bisnis di antara departemen dan, secara eksternal untuk menciptakan bisnis
dialog yang konsisten dengan pelanggan (Gambar 3.11, Kasus 3.2)

Gambar 3.11 Sebuah Padangan 360 Derajat (Multijalur) atas Pelanggan


(Sumber:PeopleSoft).
 Aritektur yang Aplikatif, Fleksibel, Berkinerja Bagus, dan Terukur.

Kegunaan, kinerja, fleksibilitas, dan keterukuran merupakan pertimbangan


terpenting dalam memberikan pengalaman pelanggan yang menyenangkan.

 Ketergunaan (usability).

Ketergunaan (usability) menunjukkan betapa mudahnya sebuah aplikasi


digunakan (dinavigasikan).

 Fleksibilitas.

Fleksibel sebuah aplikasi menentukan berapa alternatif yang tersedia melalui


hiperlink, tombol, atau tabulasi layar. Sebuah aplikasi yg sangat fleksibel biasanya
memiliki banyak link dan tidak mengikuti proses khusus.

 Kinerja Tinggi (ditunjukan pada gambar 3.12).

Kinerja meruapkan salah satu dari banyak fungsi teknologi. Aplikasi CRM yg
berjalan pada sebuah jaringan yg ekstra cepat akan tetap berjalan jika basis
datanya kelebihan beban (overloaded).

 Keterukuran.

Aplikasi CRM hendaknya dinilai berdasarkan jumlah pengguna dan jenis


pengguna yang dapat dibuktikan lewat rekaman akses serentak di website,
sinkronisasi, pusat pelayanan telepon berkapasitas penuh, dll.
Gambar 3.12 Arsitektur CRM Tipikal, Menampilkan Web, Integrasi Back Office
dan Mobile: Tingkatan Database (bawah), Tingkatan Server Aplikasi (tengah),
dan Tingkatan Antarmuka Pengguna (atas).

 Pemodelan Data yang Fleksibel.

Kompleksitas pemodelan data CRM sangat signifikan dan tidak semua


aplikasinya dapat menangani secara memadai.
 Hubungan Atar banyak Orang (Many-to-Many).

Model data CRM harus cukup canggih untuk menangani secarai memadai
hubungan yang rumit antarbanyak orang dan cukup fleksibel untuk memodifikasi
hubungan tersebut.

 Pemodelan Persona/Peran.

Seseorang dapat memiliki berbagai peran dalam sebuah organisasi, model data
CRM harus dapat mewakili karyawan/pelanggan/mitra yang terlibat sebagai
entitas tunggal, dgn pandangan tuggal atas riwayat, profit tunggal, dsb.
Persyaratan untuk teknologi untuk sebuah model data harus mempertimbangkan
hubungan tersebut.

 Mobile dan Perangkat Nirkabel.

 Repositori Aturan-Aturan Bisnis (Metadata).

Aplikasi berbasis metadata memungkinkan sebuah organisasi mengubah aturan


bisnis dengan cukup mudah. Basis data dapat digunakan untuk mencari solusi dan
menyelesaikan masalah di masa mendatang bagi agen-agen layanan, rekanan, dan
pelanggan melalui web.

 Manajemen Pengetahuan.

Sebuah elemen sentral yang CRM-nya efektif mampu menyimpan dan


meningkatkan pengetahuan mengenai pelanggan. Pengetahuan dapat berupa data
transaksi terstruktur semacam riwayat kontak dan keseimbangan akuntansi serta
informasi tidak terstruktur semacam surat dan faks dari pelanggan, serta catatan
perbincangan melalui telepon.

 Browser Web.

Teknologi browser menawarkan keuntungan lain bagi CRM, antarmuka


pelanggan (yang dijalankan melalui tautan) sangat ideal untuk melancarkan aliran
sebagian besar dialog dengan pelanggan karena antarmuka tersebut terstruktur
secara longgar, web juga memainkan peran pentimg dalam integrasi dan solusi
mobile. Penggunaan web sebagai sarana memasarkan, menjual, dan melayani
pelanggan juga mengantarkan pada aplikasi khusus berbasis web terhadap
konfigurator dan pemberi saran.

 Aliran Kerja

Teknologi aliran kerja dapat diprogram untuk memonitor kondisi yang telah
ditentukan sebelumnya, kesesuaian layanan dengan pelanggan tetap terjaga dan
mendapatkan pengalaman yang konsisten dan dapat diprediksi (Gambar 3.16)
Gambar 3.16 Contoh Proses Aliran Kerja untuk Penugasan Utama (Sumber:
Siebel System)

Contoh aliran kerja mencakup hal-hal sebagai berikut:

Ekalasi : “jika sebuah telepon layanan berjalan selama 20 jam dan sangat
tegas, serta diperuntukkan bagi pelanggan bernilai tinggi, dan statusnya tidak
ditetapkan hubungi manajer layanan’.

Otomatisasi proses : ‘saat sebuah e-mail datang dari seorang pelanggan


di bagian.., secara otomatis sistem akan menjawabnya sebagai berikut..”

Penugasan : “saat sebuah petunjuk datang dari website, lihatlah produk


yang sedang ditawarkan, bagian, dan beban kerja tenaga penjualan saat ini, dan
serahkanlah petunjuk itu kepada orang terbaik’.

Penulisan skrip melalui dialog: ‘ketika seorang pelanggan menelepon,


jalankan agen pusat layanan telepon dengan skrip sambutan standar. Catatlah
jawaban pelanggan, kemudian tentukan tindakan terbaik dan, kemudian, berikan
sebuah skrip kepada agen tersebut. Lanjutkan proses ini untuk meningkatkan
peluang melakukan upsell kepada pelanggan tersebut.”

Navigasi proses : “jika pelanggan tidak memberikan password mereka,


secara otomatis navigasikan user ke layar identifikasi pelanggan’.

Integrasi: ‘jika pelanggan menyampaikan pemesanan yang sudah


dikonfirmasi, secara otomatis kirimkanlah pesanan (order) tersebut ke sistem
pemenuhan untuk verifikasi dan realisasi pengiriman.”

 Integrasi

Apapun teknologi integrasi yang digunakan, CRM pada umumnya membutuhkan


tidak kurang dari empat bidang integrasi, yaitu :

Integrasi Aplikasi ; Integrasi aplikasi mengikat sistem CRM dan sistem


bisnis lain, seperti akuntansi, penagihan, inventori, dan sumber daya manusi.

Integrasi Telepon ; Integrasi telepon mengikat aplikasi CRM ke dalam


sistem telepon. Dengan integrasi itu memungkinkan panggilan masuk dapat
dikirim kepada orang yang tepat berdasarkan identitas penelpon dan, panggilan
keluar dibuat secara otomatis dari desktop pusat layanan telepon.

Integrasi e-mail ; Integrasi e-mail memiliki fungsi serupa dengan telepon,


mempersingkat proses komunikasi dengan pelanggan. Integrasi e-mail mencakup
pemuatan e-mail sebagai hasil dari proses aliran kerja internal (misalnya, begitu
pesanan siap dikirim, secara otomatis sistem akan mengirim e-mail ke pelanggan
untuk memberitahukan detil-detil kiriman) dan juga membuat balasan e-mail
secara otomatis.

Integrasi Web ; Tantangan signifikan bagi banyak organisasi yang


menerapkan CRM adalah integrasi website (registrasi pelanggan, dasar
pengetahuan dan solusi, informasi produk, informasi penetapan harga dll.).
Integrasi web juga mencakup webchat atau kolaborasi web. Teknologi ini
memungkinkan organisasi membantu pelanggan yang ada di web, tanpa mereka
harus meninggalkan halaman web yang mereka kunjungi.

APLIKASI CRM

Manajemen Produk dan Pelanggan

Gambar 3.20 & 3.21 menunjukan hubungan dan atribut tipikal dari
informasi pelanggan dan produk

Gambar 3.20 Komponen-komponen CRM: Pelanggan


Gambar 3.21 Komponen-komponen CRM:Produk (Bagian-bagian Aplikasi CRM
ini seing kali Terkhusus untuk Industri atau Perusahaan)

Aplikasi manajemen hubungan pelanggan secara umum terbagi menjadi tiga


fungsi utama, yakni pemasaran, penjualan, dan layanan.

Pemasaran

Proses pemasaran CRM mencakup kegiatan mengakses dan


menyegmentasi pelanggan (sering kali berdasarkan nilai pelanggan) dengan
menggunakan daftar hasil untuk menjalankan dan mengevaluasi hasil untuk
mengidentifikasi tingkat kepastian pasar dan upaya penjualan yang sedang
berlangsung.
Gambar 3.22 Komponen-komponen CRM:Otomatisasi Pemasaran

Penjualan

Teknologi utama yang mendukung proses penjualan meruapakan


sinkronisasi mobile atau solusi nirkabel, yang memungkinkan para tenaga
penjualan mengakses sistem CRM ketika sistem sedang aktif.

Implementasi teknologi otomatisasi tenaga penjualan sering kali disertai


dengan implementasi metodologi penjualan. Hal ini sangat diperlukan karena
teknologi saja tidak dapat meningkatkan proses manajemen dan standarisasi.
Gambar 3.23 Komponen-komponen CRM: Otomatisasi Tenaga Penjualan

Layanan dan Daya Dukung

Elemen sebtral dalam layanan CRM adalah permintaan layanan atau apa
yang dikenal sebagai trouble ticket. Elemen sentral itu digunakan untuk melacak
proses pelayanan hingga tuntas, termasuk pemesanan dan finalisasi layanan
Gambar 3.24. Komponen-komponen CRM: Otomatisasi Layanan

Manajemen Hubungan Rekanan

Para rekanan dan anggota jaringan membutuhkan daya dukung untuk


mengelola hubungan yang efektif dengan pelanggan. Daya dukung ini mencakup
pemasaran, penjualan, dan fungsi pelayanan melalui jalur tersebut. Selain itu
manjemen hubungan rekanan juga membutuhkan fungsi khusus yang harus
didukung oleh semacam pendaftaran dan kualifikasi rekanan, pengembangan
rencana dan tujuan bisnis, asesmen terhadap kinerja, pelatihan rekanan,
administrasi dana pemasaran di antara organisasi, dan program insentif rekanan
khusus.

Stakeholder yang lain

Aplikasi manajemen hubungan meluas hingga melampaui wilayah


pelanggan, jalur, dan rekanan. Stakeholder-stakeholder lain dari CRM adalah
karyawan, investor, dan pemasok.
Manajemen Hubungan Karyawan

CRM membutuhkan karyawan yg efektif dan penuh pemahaman. Aplikasi


manajemen hubungan karyawan (ERM; dikenal sebagai bisnis-ke-karyawan
(B2E) dalam memberikan fungsi pendukung untuk memastikan bahwa karyawan
dibekali ketrampilan, pengetahuan, dan motivasi. Aplikasi tersebut al
:penyampaian berita, tujuan, pelatihan, kinerja, pendaftaran nama, manajemen
pengetahuan, dan fungsi intensif yang umum disajikan dalam portal karyawan.

Manajemen Hubungan Pemasok

Sistem manajemen pemasok awalnya hanya fokus pada aspek transaksi


pembelian, penerimaa, dan pembayaran, namun sekarang fokus untuk
mengembangkan efisiensi rantai persediaan yang memicu munculnya
implementasi teknologi semacam optimalisasi rantai persediaan.

Portal Hubungan Investor

Website investor memungkinkan investor mengakses informasi penting,


misalnya pengenalan sekilas tentang perusahaan, visi dan misi, strategi, laporan
keuangan, publikasi dan presentasi, pengarsipan undang-undang, pandangan
analis, dan taksiran pasar. Melalui website investor dapat mendaftar, mengirim
permintaan informasi, mendaftar milis, dan memberikan umpan balik.

Analisis CRM

Pandangan analitis atas pelanggan dibutuhkan untuk memahami beberapa


tolok ukur prestasi CRM, seperti nilai, kepuasan dan kecenderungan pelanggan
mengapa meninggalkan kita. Ketiga tahap analitis pada CRM termuktahir, dalam
tatanan kompleksitas yang meningkat mencakup pelaporan standar, pemrosesan
analitis online (OLAP) dan penggalian data.

Pelaporan Standar

Pelaporan CRM dapat disusun sebelum atau berdasarkan permintaan. Pada


umumnya laporan standar diberikan dengan aplikasi software CRM, pelaporan
dibuat atas pesanan permintaan memberi kesempatan kepada pengguna untuk
memilih suatu perangkat, kemudian perangkat tersebut dapat digunakan untuk
menyusun laporan yang dibutuhkan saat ini.

Pemrosesan Analitis Online (OLAP)

Teknologi OLAP memungkinkan informasi diubah ke dalam format yang


sesuai dengan analisis dan pemeriksaan ad hoc dan disimpan dalam gudang data.

Gambar 3.26 Teknologi OLAP untuk para pengguna CRM (atas kebaikan
Customer Connect Australia)
Penggalian Data

Penggalian data adalah sebuah kemampuan analitis yang penting pada


sejumlah industrian. Proses penggalian data bertujuan mengidentifikasi pola-pola
huhungan dalam dara, dengan menggunakan proses seleksi, eksplorasi, dan
pemodelan.

Pembiayaan Berbasis Kegiatan

Sistem pembiayaan standr tradisional pada umunya bersifat ‘produksentris


senttries’. Akibatnya, sistem ini kurang rinci dalam menggunakan analisis biaya
melalui jalur dan pelanggan. Namun, CRM bergantung pada pemahaman
profitabilitas pelanggan, yaitu sebuah kalkulasi yang membutuhkan informasi
pembiayaan pada tingkat pelanggan.

TEKNOLOGI UNTUK RANTAI NILAI CRM

Gambar 3.28 Rantai Nilai CRM


Rantai nilai CRM menggambarkan secara sistematis teknologi yang
diuraiakan dalam bab ini, untuk memberikan tingkat profitabilitas dan kepuasan
pelanggan yang tinggi.

Analisis Profil Pengembanga Pengembanga Mengelola


Portofolio Pelanggan n Jaringan n Proposisi Siklus Hidup
Pelanggan Nilai Pelanggan
Pelanggan Struktur Profil Manajemen Defenisi Pelacakan
dan produk pelanggan pelanggan pelanggan penentuan kecacatan
harga dan
produk,
penghargaan
pelanggan
Pemasaran Segmentasi Pemodelan Dana Kustomisasi, Manajemen
prediktif pengembangan promosi, promosi,
pemasaran penentuan manajemen
rekanan posisi yang acara,
kompetitif pemasaran
lewat e-mail
Penjualan Peramalan Data Analisis Metodologi Entri
historis, penjualan penjualan pemesanan,
analisis rekanan konfigurator
penghasila pemesanan,
n penjualan
perusahaan,
belanja web
Layanan Biaya untuk Data Layanan Persetujuan Manajemen
melayani historis, mandiri tingkt layanan permintaan
pelacakan rekanan layanan,
keluhan, pemesanan
analisis layanan,
kepuasan swalayan,
pelanggan layanan
lapangan
PRM Rekruiten mitra Portal Manajemen Data Tim rekanan
mitra rekanan perkembangan penjualan
pemasaran
Pemangku ERM, SRM, Kajian kinerja
kepentinga portal investor
n yang lain
Analisis Nilai seumur Kebututha Kinerja Penentuan Kinerja
hidup n rekanan harga, penjualan,
pelanggan, pelanggan, profitabilitas kinerja
biaya akuisisi, kesukaan dan insentif layanan, kartu
biaya pelanggan, nilai yang
mempertahanka kepuasan seimbang
n pelanggan pelanggan
Panggilan Analisis Wawasan Analisis Skoring
data profitabilitas pelanggan rekanan perpindahan
pelanggan pelanggan,
skoring
kecenderunga
n untuk
membeli
Penentuan Pemodelan Biaya yang
biaya biaya sesungguhnya
berbasis
kegiatan

Gambar 3.29 Bagaimana Kemampuan CRM Terpetakan dalam Rantai Nilai


CRM.
KESIMPULAN

Pasar teknologi informasi CRM telah tumbuh pesat sejak kelahirannya


pada dasawarsa 1980-an. Dewasa ini, pertumbuhan tersebut digerakan oleh para
vendor aplikasi software CRM. Pertumbuhan itu diharapkan berlanjut, sekalipun
dengan tingkat yang lebih lambat, hingga kemasa depan.

Penggunaan CRM yang efektif dalam sebuah organisasi membutuhkan


persiapan teknologi CRM pendukung yang sesuai. Teknologi informasi
manajemen hubungan pelanggan membentuk sebuah pondasi dimana rantai nilai
pelanggan yang sedang dibangun dan mencakup sebuah arsitektur berkinerja
tinggi melalui banyak jalur komunikasi, aksesibilits melalui teknologi, teknologi
web mobile, analisis dan manajemen informasi pelanggan, otomatisasi prose dan
aliran kerja eskalasi, integrasi dengan sistem dan teknologi lain, dan perangkat
aplikasi yang beragam, termasuk pemasaran, penjualan, pelayanan, dan kemitraan
yang sesuai dengan kebutuhan industri.

Anda mungkin juga menyukai