Anda di halaman 1dari 4

NAMA KELOMPOK 2

KELAS: XI ADMINISTRASI PERKANTORAN


1. MILA APRIANA
2. MITA NATALIA
3. VIVI FERONICA

Asas transaksi syirkah

a. Pengertian dan macam syirkah

Syirkah adalah suatu perjanjian usaha antara dua atau beberapa pemilik modal
untuk menyertakan modalnya pada usaha bersama, yang masing-masing
mempunyai hak untuk ikut serta , mewakilkan atau mengugurkan haknya dalam
manajemen usaha. Keuntungan dari hasil usaha bersama ini dapat dibagikan, baik
menurut proporsi penyertaan modal masing-masing, maupun sesuai dengan
kesepakatan bersama.

Para ulama membagi syirkah kedalam empat macam, yaitu sebagai berikut:
1. Syirkah abdan, ialah syirkah antara dua orang atau lebih untuk melakukan
sesuatu usaha yang hasilnya atau upahnya dibagi antara mereka sessuai
dengan perjanjian, misalnya usaha konveksi, bangunan, dan sebagainya.
Abu hanifah dan malik memperbolehkan syirkah ini, sedangkan syafi’I
melarangnya.
2. Syirkah inan, ialah kerja sama antara dua orang atau lebih dalam permodalan
untuk melakukan suatu bisnis atau usaha atau dasar profit and loss sharing
[membagi untung dan rugi]. Syirkah ini disepakati oleh para fuqaha tentang
kebolehannya.
3. Syirkah wujuh, ialah kerja sama antara dua orang atau lebih untuk membeli
sesuatu tanpa modal uang, tetapi hanya berdasarkan kepercayaan para
pengusaha dengan perjanjian bagi hasil. Ulama hanafi dan hambali
memperbolehkan syirkah ini, sedangkan ulama syafi’I dan maliki
melarangnya dengan alasan bahwa syirkah hanya boleh dengan uang dan
pekerjaan, sedangkan unsur uang dan pekerjaan tidak terdapat dalam syirkah
ini.

4. Syirkah mufawadah, ialah kerja sama antara dua orang atau lebih untuk
melakukan suatu usaha dengan uang atau jasa dengan syarat, sama
modalnya, agamanya, mempunyai wewenang melakukan perbuatan dan
masing-masing berhak bertindak atas nama syirkah. Para ulama mazhab
melarang syirkah ini, kecuali abu hanifah yang membolehkannya.

Bentuk-bentuk syirkah yang kita kenal saat ini, antara lain:


1. CV [ Comanditair Venootschap]
2. NV [Naamloze Venootschap]
3. PT [ Perseoran Terbatas]
4. Firma, dan
5. Koperasi.
B. Rukun dan syarat masing-masing syirkah
Rukun syirkah ada tiga, yaitu:
1. Anggota yang berserikat
2. Pokok pokoo perjanjian
3. Sighat [ akad ]
Ada dua macam syarat syirkah, yaitu harta dan syirkah kerja.
1] syarat-syarat syirkah harta, meliputi:
a. Modal hendaknya jelas, artinya dapat dihitung dengan nilai uang.
b. Bila terdapat dua jenis barang pokok, hendaknya dicampur, sehingga barang
itu tidak bias dibedakan.
c. Aturannya harus jelas, agar tidak menimbulkan permasalahan dikemudian
hari.
2] syarat-syarat syirkah kerja, meliputi:
a. Penghasilan [upah] yang diperoleh menjadi milik bersama, dibagi sesuai
dengan perjanjian.
b. Apabila anggota terdiri dari bermacam-macam profesi dan tingkat
pendidikan maka pembagian penghasilan tidak akan sama, disebabkan
perbedaan kualitas jasa yang diberikannya.
c. Presentase pembagian keuntungann, hendaknya ditentukan pada saat
berlansung akad.

c. Hukum syirkah
mengenal hukum syirkah inan [syirkah harta], para ulama mazhab sepakat tentang
kebolehan-kebolehannya, hanya mereka berbeda pendapat dalam masalah syarat-
syaratnya. Syirkah abdan [syirkkah kerja] oara ulama berbeda pendapat dalam hai
ini. Imam syafi’I melarangnya.
Para fuqaha juga berbeda pendapat tentang syirkah wujuh. Imam hanafi dan
hambaki memperbolehkannya, sedangkan imam syafi’I dan maliki melarangnya.
Namun syirkkah mufawadhah, seluruh ulama mazhab melarangnya, kecuali imam
hanafi saja yang memperboehkannya.

d. Hikmah syirkah
Ada beberapa hikmah yang dapat dipetik dari bentuk syirkah ini, anatar lain:
1. Perusahaan dan perdagangan akan lebih maju
2. Permodalan akan lebih besar dan lebih berarti
3. Kemajuan perusahaan akan lebih pesat, karena merupakan hasil pemikiran
orang banyak, dan
4. Bnyak menyerap tenaga kerja.
5.

Anda mungkin juga menyukai