Anda di halaman 1dari 15

ERUDIO, Vol. 2, No.

1, Desember 2013 ISSN: 2302-9021

PENTINGNYA MENGETAHUI GAYA BELAJAR SISWA DALAM KEGIATAN


PEMBELAJARAN DI KELAS

Febi Dwi Widayanti, S.Pd., M.Pd.


Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Wisnuwardhana Malang

Abstrak

Gaya belajar siswa atau modalitas belajar, penting dipahami oleh guru. Setiap siswa
mempunyai kelebihan dan kekurangan, serta preferensi bagaimana sebuah informasi diproses
berbeda pada setiap siswa. Mengetahui gaya belajar siswa, akan mempermudah guru untuk
menyediakan lingkungan yang mendukung dan mempermudah siswa menyerap informasi
secara maksimal. Ada baiknya, selain mengetahui gaya belajar siswa, guru pun harus tahu gaya
belajar dirinya sendiri agar tidak salah paham menanggapi cara belajar siswa. Ide dasar untuk
menemukan gaya belajar, untuk membantu mempermudah siswa ketika belajar. Setiap siswa
mempunyai cara yang paling mudah untuk belajar dan untuk menyerap informasi. Tugas guru
adalah memaksimalkan gaya belajar siswa yang paling menonjol dan memperkenalkan gaya
belajar lainnya agar siswa belajar secara maksimal. Ada tiga jenis gaya belajar (De Porter,
2000), yaitu: (1) gaya belajar visual; (2) gaya belajar auditorial; dan (3) gaya belajar kinestetik.
Siswa dengan gaya belajar visual belajar melalui apa yang mereka lihat, siswa auditorial belajar
melalui apa yang mereka dengar dan siswa kinestetik belajar lewat gerak dan sentuhan.

Kata Kunci: Gaya Belajar, Visual, Auditorial dan Kinestetik

PENDAHULUAN peningkatan kualitas pendidikan di


Pendidikan dimasa lalu dan Indonesia, diantaranya perubahan
masa sekarang termasuk di era kurikulum, penggunaan strategi
globalisasi, diharapkan dapat pembelajaran yang inovatif serta
menghasilkan lulusan yang berkualitas, penggunaan perangkat dalam menilai
memiliki kemampuan dalam keilmuan tingkat keberhasilan siswa. Namun,
dan keimanan. Harapan tersebut usaha ini masih dirasa belum cukup
sebagaimana terdapat dalam Undang- untuk meningkatkan kualitas
Undang No. 20 tahun 2003 tentang pembelajaran siswa. Ada faktor internal
Sistem Pendidikan Nasional pada Bab I yang selama ini masih kurang
pasal 3 menyatakan bahwa : diperhatikan dalam usaha memperbaiki
“Pendidikan Nasional berfungsi kualitas pembelajaran, yaitu gaya
mengembangkan kemampuan dan belajar (learning style). Padahal, dalam
membentuk watak serta peradaban proses pembelajaran setiap siswa
bangsa yang bermartabat dalam rangka memiliki karakteristik (gaya belajar)
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang berbeda-beda dalam menerima
bertujuan untuk berkembangnya potensi informasi.
peserta didik agar menjadi manusia Salah satu keberhasilan dari
yang beriman dan bertakwa kepada kegiatan belajar dapat dilihat melalui
Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, hasil belajar siswa [2]. Peran guru di
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dalam kelas sangat penting dalam
dan menjadi warga negara yang menunjang keberhasilan belajar siswa.
demokratis serta bertanggung jawab” Beberapa hal penting yang
[1]. mempengaruhi keberhasilan belajar
Pemerintah telah banyak yang jarang sekali diperhatikan oleh
melakukan berbagai cara dalam usaha guru adalah karakteristik siswa. Setiap
ERUDIO, Vol. 2, No. 1, Desember 2013 ISSN: 2302-9021

Febi Dwi W : Pentingnya Mengetahui Gaya Belajar Siswa dalam…….Pembelajaran Di Kelas 8

siswa memiliki karakteristik yang kelompok kecil untuk mendiskusikan


berbeda dengan siswa lainnya. pertanyaan yang menyangkut pelajaran
Karakteristik siswa berhubungan tersebut. Cara lain yang juga kerap
langsung dengan hasil belajarnya, disukai banyak siswa adalah model
antara lain kecerdasan, bakat, motivasi, belajar yang menempatkan guru tak
kelas sosial, tingkat aspirasi, persepsi ubahnya sebagai seorang penceramah.
dan sikap. Setiap siswa juga memiliki Guru diharapkan bercerita panjang lebar
kemampuan yang berbeda dalam tentang beragam teori dengan
menghadapi abstraksi, memecahkan segudang ilustrasinya, sementara para
masalah dan belajar. Setiap siswa siswa mendengarkan sambil
memiliki gaya belajar yang berbeda menggambarkan isi ceramah itu
sehingga dalam menerima, mengolah dalam bentuk yang hanya mereka
dan mengingat informasi yang pahami sendiri.
diperoleh juga berbeda-beda. Selama ini Apa pun cara yang dipilih,
guru kurang menyadari hal ini, sehingga perbedaan gaya belajar itu menunjukkan
ketika proses belajar berlangsung guru cara tercepat dan terbaik bagi setiap
kurang memperhatikan jenis gaya siswa untuk dapat menyerap sebuah
belajar yang dimiliki siswa. Ada tiga informasi dari luar dirinya.
jenis gaya belajar [3] , yaitu: 1) gaya Karenanya, sebagai guru harus bisa
belajar visual; 2) gaya belajar auditorial; memahami bagaimana perbedaan
dan 3) gaya belajar kinestetik. Dengan gaya belajar setiap siswa itu,
mengetahui gaya belajar siswa, guru mungkin akan lebih mudah bagi
dapat membantu siswa belajar sesuai guru jika suatu ketika, guru harus
dengan gaya belajar yang dimiliki siswa memandu siswa untuk mendapatkan
sehingga prestasi belajar siswa dapat gaya belajar yang tepat dan memberikan
tumbuh dengan baik melalui hasil yang maksimal bagi dirinya.
pembelajaran yang sesuai dengan gaya
belajarnya. PENGERTIAN GAYA BELAJAR
Kemampuan siswa untuk Gaya belajar adalah suatu cara
memahami dan menyerap pelajaran dalam menerima, mengolah, mengingat
sudah pasti berbeda tingkatnya. Ada dan menerapkan informasi dengan
yang cepat, sedang dan ada pula yang mudah [2]. Dengan mengetahui gaya
sangat lambat. Karenanya, mereka belajar siswa, guru dapat membantu
seringkali harus menempuh cara siswa belajar sesuai dengan gaya belajar
berbeda untuk bisa memahami yang dimiliki siswa sehingga prestasi
sebuah informasi atau pelajaran yang belajar siswa dapat tumbuh dengan baik
sama. Sebagian siswa lebih suka jika melalui pembelajaran yang sesuai
guru mereka mengajar dengan cara dengan gaya belajarnya. Menurut [3]
menuliskan segalanya di papan tulis, masing-masing siswa cenderung
dengan begitu mereka bisa membaca mempunyai gaya belajar yang berbeda-
untuk kemudian mencoba beda yang berguna untuk pembelajaran,
memahaminya. Akan tetapi, sebagian pemrosesan dan komunikasi. Setiap
siswa lain lebih suka jika guru siswa tidak hanya cenderung pada satu
mereka mengajar dengan cara gaya belajar, mereka juga
menyampaikannya secara lisan dan memanfaatkan kombinasi gaya belajar
mereka mendengarkan untuk bisa tertentu yang memberikan mereka bakat
memahaminya. Sementara itu, ada dan kekurangan alami tertentu, menurut
siswa yang lebih suka membentuk [3]. [4] Sedangkan “Gaya belajar
ERUDIO, Vol. 2, No. 1, Desember 2013 ISSN: 2302-9021

9 Febi Dwi W : Pentingnya Mengetahui Gaya Belajar Siswa dalam…….Pembelajaran Di Kelas

adalah cara mengenali berbagai dapat meningkatkan kesadaran


metode belajar yang disukai yang inderawinya. Gambar 1 berikut ini
mungkin lebih efektif bagi siswa menunjukkan hubungan kita sebagai
tersebut”. individu dengan dunia luar (realitas)
Pengertian gaya belajar [5] direpresentasikan oleh kelima indera.
adalah cara yang konsisten yang
dilakukan oleh seorang siswa dalam
menangkap stimulus atau informasi,
cara mengingat, berpikir dan
memecahkan soal. Gaya belajar adalah
cara yang lebih disukai seseorang untuk
memproses pengalaman atau informasi
[6]. Gaya belajar didefinisikan sebagai
suatu cara konsistensi individu untuk
mengkonstruk pengetahuan yang
melingkupi sebuah dorongan kreativitas
antara empat model belajar yang secara
nyata mempengaruhi pengetahuan,
keterampilan atau sikap-sikap melalui
belajar atau pengalaman [7].
Gaya belajar dengan kata Gambar 1. Hubungan Individu dengan Dunia
modalitas belajar, istilah lain untuk Luar (Realitas) Dipresentasikan oleh Kelima
Indera (sumber: Kok, 2008)
modalities adalah sensory acuity yang
artinya suatu sistem yang dimiliki oleh
MACAM-MACAM GAYA
seseorang untuk mengakses dunia luar,
BELAJAR
dan agar yang bersangkutan tetap
Kemampuan siswa untuk
terhubung dengan dunia luar [8]. Padan
memahami dan menyerap
kata Bahasa Indonesia untuk sensory
informasi/pelajaran sudah pasti berbeda
adalah indera. Manusia mempunyai
tingkatnya. Ada yang cepat, sedang dan
lima indera untuk memetakan informasi
ada pula yang sangat lambat. Setiap
yang diaksesnya sehingga “dunia
siswa tidak hanya belajar dengan
kecilnya” yaitu badan, jiwa dan rohnya
kecepatan yang berbeda tetapi juga
terhubung dengan “dunia besar” yaitu
memproses informasi dengan cara
dunia luar. Kelima indera itu adalah
yang berbeda. Karenanya, mereka
penglihatan (visual), pendengaran
seringkali harus menempuh cara
(auditory), perabaan atau perasaan
berbeda untuk bisa memahami sebuah
(kinesthetic), penciuman (olfactory),
informasi atau pelajaran yang sama.
dan pengecapan (gustatory).
Ada tiga jenis gaya belajar [3], yaitu: 1)
Peta hasil pemetaan informasi
gaya belajar visual; 2) gaya belajar
setiap individu akan berbeda dengan
auditorial; dan 3) gaya belajar
peta hasil pemetaan informasi individu
kinestetik.
lain, karena kesadaran inderawi
(sensory awareness) seseorang berbeda
dengan kesadaran inderawi orang lain
[9]. Masing-masing individu berbeda
dalam sistem mengakses dunia luar,
oleh karena itu setiap individu (pribadi)
adalah unik. Akan tetapi, setiap individu
ERUDIO, Vol. 2, No. 1, Desember 2013 ISSN: 2302-9021

Febi Dwi W : Pentingnya Mengetahui Gaya Belajar Siswa dalam…….Pembelajaran Di Kelas 10

10. Mengingat apa yang dilihat


11. Selalu mengadakan kontak mata
Gambar 2. Mind Map Gaya Belajar (sumber: 12. Berbicara cepat, hampir tanpa titik
Ayahbunda.co.id) koma
13. Menjaga jarak dengan orang lain
Karakteristik/ciri-ciri secara supaya dapat melihat lebih jelas
umum siswa dengan gaya belajar 14. Berpikir selalu “gambar besarnya”
masing-masing [8],[10],[11], yaitu:
Catatan:
A. VISUAL Ciri-ciri ke 6, 7, 8, 9, 10 dapat dikaitkan
Menitikberatkan pada ketajaman dengan cara belajar, topik dan model
penglihatan. Artinya, bukti-bukti proses belajar mengajar.
konkret harus diperlihatkan terlebih
dahulu agar mereka paham. Gaya B. AUDITORIAL
belajar seperti ini mengandalkan Mengandalkan pada pendengaran untuk
penglihatan atau melihat dulu buktinya bisa memahami dan mengingatnya.
untuk kemudian bisa mempercayainya. Karakteristik gaya belajar seperti ini
Ada beberapa karakteristik yang khas benar-benar menempatkan pendengaran
bagi siswa yang memiliki gaya belajar sebagai alat utama menyerap informasi
visual, yaitu 1) kebutuhan melihat atau pengetahuan. Artinya, kita harus
sesuatu (informasi/pelajaran) secara mendengar, baru kemudian kita bisa
visual untuk mengetahuinya atau mengingat dan memahami informasi
memahaminya; 2) memiliki kepekaan itu. Ada beberapa karakteristik yang
yang kuat terhadap warna; 3) memiliki khas bagi siswa yang memiliki gaya
pemahaman yang cukup terhadap belajar auditorial, yaitu, 1) siswa yang
masalah artistik; 4) memiliki gaya belajar ini adalah semua
memiliki kesulitan dalam berdialog informasi hanya bisa diserap melalui
secara langsung; 5) terlalu reaktif pendengaran; 2) memiliki kesulitan
terhadap suara; 6) sulit mengikuti untuk menyerap informasi dalam
anjuran secara lisan; dan 7) seringkali bentuk tulisan secara langsung; dan 3)
salah menginterpretasikan kata atau memiliki kesulitan menulis ataupun
ucapan. membaca. Kata-kata khas yang
digunakan oleh orang auditorial dalam
Ciri-ciri siswa/individu dengan gaya pembicaraan tidak jauh dari
belajar Visual, yaitu: ungkapan “aku mendengar
1. Posisi kepala terangkat ke atas ke
arah orang yang sedang berbicara
2. Eye accessing melihat ke atas
3. Nafas pada dada bagian atas, tipis
4. Posisi leher lurus dan tegak
5. Penampilan rapi, warna serasi,
teratur
6. Mengingat dengan gambar
7. Lebih suka membaca dari pada apa yang kau katakan” dan kecepatan
dibacakan bicaranya sedang [3].
8. Membutuhkan gambaran dan
tujuan menyeluruh
9. Menangkap detail
ERUDIO, Vol. 2, No. 1, Desember 2013 ISSN: 2302-9021

11 Febi Dwi W : Pentingnya Mengetahui Gaya Belajar Siswa dalam…….Pembelajaran Di Kelas

informasi tanpa harus membaca


penjelasannya.
Ciri-ciri siswa/individu dengan gaya
belajar Auditorial, yaitu: Ciri-ciri siswa/individu dengan gaya
1. Posisi kepala menoleh ke arah belajar Kinestetik, yaitu:
orang yang sedang berbicara 1. Posisi kepala dan dahi agak
2. Eye accessing ke arah dan sejajar menunduk
dengan telinga 2. Eye accessing menunduk atau
3. Nafas merata di seluruh menunduk ke arah kanan
permukaan dada 3. Nafas dalam, di daerah diafragma
4. Memandang jauh 4. Jarang mengadakan kontak mata
5. Menghindari kontak mata 5. Suara nada rendah, tempo lambat
6. Perhatiannya mudah terpecah 6. Sering berjeda ketika berbicara
7. Berbicara dengan pola berirama 7. Berdiri berdekatan
8. Selalu mengulang apa yang baru 8. Banyak bergerak
mereka dengar 9. Suka sentuhan, merasakan
9. Belajar dengan cara mendengarkan informasi
dan menggerakkan bibir/bersuara 10. Belajar dengan melakukan
saat membaca 11. Cenderung asosiasi dengan
10. Berdialog secara internal dan pengalaman mereka sendiri
eksternal 12. Menunjuk tulisan saat membaca
11. Sikap tubuh lemah lembut dan 13. Menanggapi secara fisik
mengalir 14. Mudah terganggu oleh emosi
12. Berdiri dekat dengan orang lain sendiri
supaya dapat mendengar jelas
13. Mudah terganggu oleh kebisingan Catatan:
14. Cara berpikir kronologi Ciri-ciri ke 8, 9, 10, 11, dapat dikaitkan
dengan tcara belajar, topik dan model
Catatan: proses belajar mengajar.
Ciri-ciri ke 6, 7, 8, 9, 10, 13, 14, dapat
dikaitkan dengan cara belajar, topik dan Hanya beberapa siswa yang
model proses belajar mengajar. memiliki satu macam gaya belajar
secara menonjol. Pada umumnya siswa
C. KINESTETIK memiliki lebih dari satu macam gaya
Mengharuskan individu yang belajar, misalnya memiliki gabungan
bersangkutan menyentuh sesuatu yang antara gaya belajar kinestetik dan visual
memberikan informasi tertentu agar ia atau gaya belajar auditorial dan visual,
bisa mengingatnya. Tentu saja ada dan sebagainya.
karakteristik gaya belajar seperti ini Indentifikasi gaya belajar
yang tidak semua individu bisa visual, auditorial dan kinestetik
melakukannya. Karakteristik yang khas membedakan bagaimana kita
bagi siswa yang memiliki gaya belajar menyerap informasi untuk menentukan
kinestetik, yaitu menempatkan tangan dominasi otak dan bagaimana siswa
sebagai alat penerima informasi utama memproses informasi. Model ini
agar bisa terus mengingatnya. Hanya awalnya dikembangkan oleh Anthony
dengan memegangnya saja, siswa yang Gregorc, profesor di bidang
memiliki gaya belajar ini bisa menyerap kurikulum dan pengajaran di
Universitas Connecticut. Kajian
ERUDIO, Vol. 2, No. 1, Desember 2013 ISSN: 2302-9021

Febi Dwi W : Pentingnya Mengetahui Gaya Belajar Siswa dalam…….Pembelajaran Di Kelas 12

investigatifnya menyimpulkan adanya peristiwa-peristiwa yang teratur dan


dua kemungkinan dominasi otak, yaitu rapi. Adalah mudah bagi mereka
1) Persepsi konkret dan abstrak; dan 2) meneropong hal-hal penting, seperti
Kemampuan pengaturan secara titik-titik kunci dan detail-detail
sekuensial (linear) dan acak (nonlinear). penting. Proses berpikir mereka logis,
Ini dapat dipadukan menjadi empat rasional, dan intelektual.
kombinasi kelompok perilaku yang Aktifitas favorit pemikir
disebut gaya berpikir. Gregorc sekuensial abstrak adalah membaca
menyebut gaya-gaya ini dengan dan jika suatu proyek perlu diteliti,
sekusensial konkret, sekuensial abstrak, mereka akan melakukannya dengan
acak konkret, acak abstrak. Siswa yang mendalam. Mereka ingin mengetahui
termasuk dalam kategori ”sekuensial” sebab-sebab dibalik akibat dan
cenderung memiliki dominasi otak memahami teori serta konsep. Biasanya,
kiri, sedang siswa yang berpikir secara mereka lebih suka bekerja sendiri
”acak” biasanya termasuk dalam daripada berkelompok.
dominasi otak kanan[12].
3. Pemikir Acak Konkret (AK)
1. Pemikir Sekuensial Konkret (SK) Pemikir Acak Konkret
Pemikir sekuensial konkret mempunyai sikap eksperimental yang
berpegang pada kenyataan dan proses diiringi dengan perilaku yang kurang
informasi dengan cara yang teratur, terstruktur. Seperti pemikir sekuensial
linear, dan sekuensial. Bagi para SK, konkret, mereka berdasarkan pada
realitas terdiri dari apa yang dapat kenyataan, tetapi ingin melakukan
mereka ketahui melalui indra fisik pedekatan coba-salah (trial and error).
mereka, yaitu indra penglihatan, Karenanya, mereka sering melakukan
peraba, pendengaran, perasa dan lompatan intuituf yang diperlukan
penciuman. Mereka memperhatikan untuk pemikiran kreaktif yang
dan mengingat realitas dengan mudah sebenarnya.
dan mengingat fakta-fakta, informasi, Mereka mempunyai dorongan
rumus-rumus dan aturan-aturan kuat untuk menemukan alternatif
khusus dengan mudah. Catatan atau dengan mengerjakan segala sesuatu
makalah adalah cara baik bagi orang- dengan cara mereka sendiri. Waktu
orang ini untuk belajar. Pelajar SK bukanlah perioritas bagi orang-orang
harus mengatur tugas-tugas menjadi AK, dan mereka cenderung tidak
proses tahap demi tahap dan berusaha menperdulikannya terutama jika
keras untuk mendapatkan sedang terlibat dalam situasi yang
kesempurnaan pada setiap tahap. menarik. Mereka lebih terorientasi
Mereka menyukai pengarahan dan pada proses daripada hasil; akibatnya,
prosedur khusus. Karena kebanyakaan proyek-proyek sering kali tidak berjalan
dunia bisnis yang sangat baik. sesuai dengan yang mereka rencanakan
karena kemungkinan yang muncul dan
2. Pemikir Sekuensial Abstrak (SK) yang mengandung ekplorasi selama
Realitis bagi para pemikir proses.
sekuensial Abstrak adalah dunia teori
metafisis dan pemikiran abstrak. 4. Pemikir Acak Abstrak
Mereka suka berpikir dalam konsep Dunia ”nyata” untuk pelajar
dan menganalisa informasi. Mereka acak abstrak adalah dunia perasaan
sangat menghargai orang-orang dan dan emosi. Mereka tertarik pada
ERUDIO, Vol. 2, No. 1, Desember 2013 ISSN: 2302-9021

13 Febi Dwi W : Pentingnya Mengetahui Gaya Belajar Siswa dalam…….Pembelajaran Di Kelas

nuansa, dan sebagian lagi cenderung Hasil belajar keterampilan siswa


pada mistisisme. Pikiran AA menyerap diperoleh dari kerja ilmiah yang
ide-ide, informasi, kesan dan dilakukan oleh siswa pada kegiatan
mengaturnya dengan refleks (kadang- percobaan. Sedangkan hasil belajar
kadang hal ini memakan waktu lama afektif diperoleh dari sikap siswa
hingga orang lain tidak menyangka selama mengikuti proses kegiatan
bahwa orang AA mempunyai reaksi pembelajaran dari awal sampai akhir,
dan pendapat). Perasaan juga lebih baik pada saat diskusi kelas maupun
meningkatkan atau mempengaruhi diskusi kelompok, ataupun ketika
belajar mereka. Mereka berkiprah kegiatan pembelajaran yang lainnya.
dilingkungan yang tidak teratur yang Penting bagi guru untuk
berkaitan dengan orang-orang. memperhatikan beberapa tipe gaya
Pemikir AA mengalami belajar yang berbeda-beda ini ketika
peristiwa secara holistik. Mereka akan merancang pembelajaran dan
perlu melihat keseluruhan gambar aktivitas-aktivitas di dalamnya yang
sekaligus, bukan bertahap. Dengan melibatkan siswa. Harus
alasan inilah, mereka akan terbantu jika diseimbangkan antara apa yang
mengetahui bagaimana segala sesuatu menjadi minat individu dengan apa
terhubung dengan keseluruhannya yang terbaik bagi kelompok. Guru
sebelum masuk ke dalam detail. juga harus memperhatikan karakter
Walaupun orang-orang AA cukup khusus individu ketika
banyak jumlahnya, dunia tidak menyimpannya dalam sebuah
berjalan dengan gaya AA. Orang-orang kelompok. Guru harus jeli, siswa
dengan cara pikir seperti ini bekerja mana yang butuh perhatian lebih,
dengan baik dalam situasi-situasi yang siswa mana yang butuh banyak
kreatif dan harus bekerja lebih giat penjelasan dan siswa mana yang
dalam situasi yang lebih teratur. butuh banyak praktek bahasa.
Inilah beberapa cara bagi orang-orang Sebagaimana diketahui bahwa
AA untuk memanfaatkan bakat gaya belajar adalah cara yang relatif
mereka degan sebaik-baiknya. tetap dan konsisten yang dilakukan
seorang siswa dalam menangkap
IMPLEMENTASI GAYA BELAJAR stimulus atau informasi, cara
DALAM PEMBELAJARAN mengingat, cara berpikir dan cara
Hasil Belajar adalah kemampuan memecahkan masalah. Maka dapat
yang dimiliki siswa setelah siswa dikatakan bahwa gaya belajar
menerima pengalaman belajar, baik merupakan salah satu dari karakteristik
berupa aspek kognitif, afektif dan siswa. Gaya belajar dan kualitas
psikomotorik [13]. Kemampuan pembelajaran memiliki hubungan erat
manusia yang diperoleh melalui proses dan pengaruh terhadap proses
belajar meliputi tiga hal, yaitu pembelajaran dalam rangka mencapai
achievment, capacity dan atitude. Hasil tujuan pembelajaran [2].
belajar di sekolah tidak hanya dapat Pada dasarnya karakter siswa
diukur dari hasil tes saja (dari segi yang satu berbeda dengan siswa lainnya
kognitif), tetapi juga dari sikap siswa dan kemampuan tiap anak dalam
(afektif) dan keterampilan siswa menguasai serta memahami suatu bahan
(psikomotor). Hasil belajar siswa dari pelajaran berbeda-beda pula. [14]
segi kognitif diperoleh berdasarkan Dalam hal ini siswa merupakan
hasil ujian yang diberikan pada siswa. individual yang unik artinya tidak ada
ERUDIO, Vol. 2, No. 1, Desember 2013 ISSN: 2302-9021

Febi Dwi W : Pentingnya Mengetahui Gaya Belajar Siswa dalam…….Pembelajaran Di Kelas 14

dua orang siswa yang sama persis, tiap a. Memberikan pembelajaran


siswa memiliki perbedaan satu dengan dengan menggunakan beragam
lainnya. Perbedaan individual ini bentuk grafis untuk
berpengaruh pada cara belajar dan hasil menyampaikan informasi atau
belajar. Karenanya, perbedaan individu materi pelajaran.
perlu diperhatikan oleh guru dalam Perangkat grafis itu berupa slide,
upaya pembelajaran yaitu dengan film, gambar ilustrasi, catatan,
memperhatikan gaya belajar siswa coretan-coretan, dan kartu gambar
dengan cara pengelompokan dengan warna warni menarik yang
berdasarkan gaya belajar. bisa digunakan untuk menjelaskan
Dalam proses pembelajaran di suatu informasi secara berurutan.
kelas, hendaknya guru tidak hanya b. Dorong siswa untuk menguatkan
memperhatikan strategi dalam konsepnya dengan menggunakan
mengajarnya saja tapi juga simbol/warna.
memperhatikan perbedaan karakteristik c. Gunakan salinan kata kunci
masing-masing siswa. Setiap siswa yang dibagikan kepada siswa
memiliki cara/gaya belajar yang selanjutnya siswa mendefinisikan
berbeda-beda, sehingga dalam dengan bahasanya sendiri.
menerima, mengolah, dan mengingat d. Gunakan gambar berwarna,
informasi yang diperoleh juga berbeda- grafik, tabel sebagai media
beda. Dengan mengetahui gaya belajar pembelajaran.
siswa, guru dapat mengarahkan mereka e. Pergunakan setiap
untuk belajar sesuai dengan gaya belajar gambar/tulisan/benda di dalam
yang mereka miliki sehingga dapat kelas sebagai sumber
dengan mudah menerima pelajaran dan pembelajaran.
dapat meningkatkan hasil belajarnya. 2. Siswa gaya belajar auditorial
Upaya yang dapat dilakukan pengajar a. Menerapkan pembelajaran dengan
adalah memperhatikan gaya belajar berdiskusi kelompok dan
siswa dengan cara pengelompokan menjelaskan pokok bahasan
berdasarkan gaya belajar. dengan panjang lebar yang
Langkah awal yang harus kemudian oleh siswa diringkas
dilakukan oleh pengajar adalah dalam bentuk lisan dan direkam
memperkenalkan siswa untuk untuk kemudian didengarkan dan
mengenali gaya belajarnya sendiri dipahami, atau siswa dapat juga
dengan mempergunakan angket gaya menggunakan tape perekam yang
belajar, kemudian setelah guru digunakan untuk merekam bacaan
menganalisisnya, hasil angket atau catatan yang dibacakan atau
disampaikan kepada siswa dan mereka penjelasan guru untuk kemudian
dianjurkan mengambil langkah-langkah di dengar kembali.
belajar yang sesuai dengan gaya b. Variasikan vokal saat
belajarnya. memberikan penjelasan, seperti
Guru memberikan pembelajaran intonasi, volume suara, ataupun
yang beragam sehingga kecepatannya.
mengakomodasi ketiga jenis gaya c. Gunakan pengulangan-
belajar, yang harus dilakukan guru pengulangan konsep yang sudah
terhadap siswa yaitu: diberikan (jelaskan berulang-
1. Siswa gaya belajar visual ulang).
d. Tutor sebaya.
ERUDIO, Vol. 2, No. 1, Desember 2013 ISSN: 2302-9021

15 Febi Dwi W : Pentingnya Mengetahui Gaya Belajar Siswa dalam…….Pembelajaran Di Kelas

e. Sekali-kali, ubahlah konsep menyampaikan bahan ajar dengan cara


materi ajar ke dalam bentuk yang bervariasi. Jika bahan ajar
percakapan, pendiktean, diskusi, disampaikan sesuai dengan jenis gaya
atau rekaman audio yang bisa belajar maka siswa yang bersangkutan
didengar siswa. dapat mencapai hasil belajar yang
f. Selingi dengan musik. maksimal.
Contoh yang dapat diaplikasikan
3. Siswa gaya belajar kinestetik dalam merangsang ketiga gaya belajar
a. Memberikan pembelajaran adalah sumber belajar untuk siswa
dengan cara selalu berorientasi (bahan ajar dan LKS) dan instrumen
pada fisik dan banyak bergerak. pembelajaran disesuaikan dengan ketiga
b. Belajar melalui pengalaman gaya belajar. Selain itu dapat juga
dengan menggunakan model atau dengan cara guru menugaskan setiap
alat peraga, belajar di siswa, misalnya bagi siswa visual dapat
laboratorium, dan bermain sambil diberikan tugas/proyek untuk membuat
belajar. peta pikiran atau bisa juga membuat
c. Menguji memori ingatan dengan power point tentang materi yang akan
cara melihat langsung fakta di dipelajari. Bagi siswa auditorial dapat
lapangan. ditugaskan membuat rekaman suara
d. Saat membimbing secara (berupa nyanyian) tentang materi yang
perorangan biasakan akan dipelajari. Bagi siswa kinestetik,
berdiri/duduk di samping siswa. guru dapat menugaskan kepada mereka
e. Buat aturan main agar siswa untuk membuat ringkasan mengenai
boleh melakukan banyak gerak percobaan tentang materi yang akan
di dalam kelas. dipelajari [2],[15].
f. Peragakan konsep secara
demonstratif, sambil siswa Aktivitas-aktivitas yang
memahaminya secara bertahap. berbeda memerlukan cara berpikir
g. Biasakan berbicara kepada setiap yang berbeda pula, jadi keuntungan
siswa secara pribadi saat di untuk mengetahui dominasi otak
dalam kelas. adalah cara dominan yang mana yang
h. Gunakan drama/simulasi konsep dapat dilakukan dan apa yang dapat
secara konkret. dilakukan untuk mengembangkan cara
berpikir yang lain. Siswa yang berbakat
Sebaiknya guru dapat melayani tampaknya dapat belajar dengan cara
semua siswa dengan ketiga gaya belajar yang sama baik secara visual,
tersebut. Guru membantu setiap siswa auditorial, dan kinestetik. Mereka
untuk melibatkan seluruh gaya belajar lebih seimbang dalam mengunakan
yang dimilikinya, karena dengan belahan otak kanan dan otak kiri.
melibatkan seluruh gaya belajar tersebut Siswa dapat meningkatkan
akan dapat membantu siswa untuk kemampuannya untuk belajar dan
memahami materi pelajaran yang berhubungan dengan temannya dengan
diterimanya. Pada pembelajaran ini, mengembangkan gaya belajar yang
guru akan mengalami kerepotan di awal paling tidak disukai. Siswa visual dapat
pembelajaran pada saat menyiapkan mengembangkan cara-cara auditorial
bahan ajar karena guru harus bisa dan kinestetik dengan berbicara
melayani keperluan siswa sesuai gaya mengenai berbagai hal dan
belajarnya. Hal ini berarti guru harus melakukannya dengan gerakan tubuh.
ERUDIO, Vol. 2, No. 1, Desember 2013 ISSN: 2302-9021

Febi Dwi W : Pentingnya Mengetahui Gaya Belajar Siswa dalam…….Pembelajaran Di Kelas 16

Misalnya setelah menghadiri suatu Pada penelitian yang dilakukan


seminar, siswa visual menceritakan [5] menunjukkan hasil belajar yang
kepada temannya secara terperinci lebih baik yang ditunjukkan dengan
dengan menggunakan tangan dan nilai hasil belajar dan kemampuan High
tubuhnya untuk menekankan hal-hal Order Thinking (HOT) yang tinggi.
dan informasi penting. Dengan pengelompokan berdasarkan
Siswa auditorial, menunggu gaya belajar, maka siswa lebih mudah
sampai seminar selesai kemudian memahami materi sebab siswa belajar
membuat peta pikiran dari informasi sesuai dengan cara/gaya belajar mereka
yang ditangkap, dengan menggunakan dan mereka dapat berkumpul sesuai
beraneka macam warna, simbol, dan dengan komunitas mereka. Pada
grafik. Seperti orang-orang visual, pembelajaran di kelas, siswa visual,
siswa juga dapat mengembangkan siswa auditorial dan siswa kinestetik
cara kinestetik dengan melakukan saling berkumpul sesuai dengan gaya
konsep-konsep kunci dengan gerakan belajarnya. Mereka belajar sesuai gaya
tubuh, atau dengan benar-benar belajar yang mereka miliki. Kelompok
membentuk model untuk auditorial memiliki nilai lebih tinggi
mendemonstrasikannya, kalau ini daripada kelompok yang lain. Ketika
memungkinkan. proses pembelajaran berlangsung,
Siswa kinestetik, juga dapat kelompok auditoral memiliki nilai
membuat peta pikiran dari materi afektif tertinggi. Hal ini berarti, siswa
yang didapatkan dan menarik gambaran auditorial lebih aktif selama kegiatan
dari hal tersebut (siswa kinestetik diskusi kelompok dan kegiatan-kegiatan
suka menggambar) untuk selama proses pembelajaran
mengembangkan gaya visual siswa. berlangsung. Siswa auditorial lebih suka
Lalu berbicara dengan suara keras, belajar dengan cara mendengarkan, jadi
dengan mengatur atau mengubah- antar sesama kelompok saling
ubah nada dan keras suara untuk menjelaskan. Mereka saling tanya
menekankan bagian-bagian penting dan jawab diantara teman-temannya. Untuk
mencoba untuk berbicara dengan irama. kelompok visual, mereka lebih suka
belajar dengan cara melihat gambar
PENTINGNYA GAYA BELAJAR daripada mendengarkan. Kelompok
DALAM PENERAPAN DI KELAS visual lebih suka membaca yang disertai
Berbagai penelitian telah dengan gambar. Mereka lebih cepat
dilakukan untuk membuktikan bahwa paham jika materi disajikan dalam
ternyata kita memiliki cara belajar bentuk visual, misalnya powerpoint dan
dan berpikir yang berbeda-beda. Kita video. Sedangkan pada kelompok
akan merasa lebih efektif dan lebih kinestetik, mereka lebih mudah
baik dengan menggunakan lebih memahami materi dengan cara
banyak mendengarkan, namun orang mempraktikkan teori yang didapat.
lain merasa lebih baik dengan [16] Bahwasanya penerapan
membaca bahkan ada yang merasa gaya belajar yang sesuai akan
bahwa hasilnya akan optimal jika kita meningkatkan proses pembelajaran,
belajar langsung mempraktikkan apa bahkan ditegaskan pula olehnya jika ada
yang akan dipelajari. Bagaimana cara kesesuaian antara model pembelajaran
kita belajar akan mempengaruhi struktur dengan gaya belajar maka akan tercipta
otak. suasana belajar produktif di dalam
kelas. Hasil penelitian yang dilakukan
ERUDIO, Vol. 2, No. 1, Desember 2013 ISSN: 2302-9021

17 Febi Dwi W : Pentingnya Mengetahui Gaya Belajar Siswa dalam…….Pembelajaran Di Kelas

[15] menunjukkan bahwa identifikasi 1. Gaya belajar seseorang terdiri dari


gaya belajar menunjukkan pengaruh tiga, yaitu: visual, auditorial dan
yang signifikan terhadap hasil belajar. kinestetik.
Penelitian serupa yang dilakukan oleh 2. Gaya belajar merupakan modalitas
[7] menyatakan bahwa hasil belajar belajar seseorang yang “built up”
kimia siswa dengan memperhatikan sejak manusia lahir. Tidak ada
gaya belajar menunjukkan hasil yang gaya belajar yang lebih baik antara
lebih tinggi dibandingkan hasil belajar ketiga gaya belajar, tergantung
tanpa memperhatikan gaya belajar. bagaimana memaksimalkannya.
Beberapa penelitian terhadap 3. Dalam mengolah informasi, dapat
mahasiswa menunjukkan bahwa dipadukan menjadi empat
dengan gaya belajar yang mirip kombinasi kelompok perilaku yang
dosen pengampu matakuliah tertentu, kita sebut gaya berpikir, yaitu
mahasiswa cenderung memiliki kinerja sekusensial konkret, sekuensial
yang lebih baik atau lebih tinggi abstrak, acak konkret, dan acak
tingkat kepuasannya [18]. Dalam abstrak.
penelitiannya terhadap mahasiswa 4. Observasi dan penelitian gaya
biologi, [19] menyarankan supaya gaya belajar siswa sangat diperlukan
belajar disesuaikan dengan oleh pengajar (guru, dosen,
karakteristik mata kuliah sehingga instruktur, tentor) untuk mendesain
dapat dirumuskan strategi model, pendekatan, strategi dan
pembelajaran yang beragam yang metode pembelajaran.
dimungkinkan strategi tersebut lebih
mempengaruhi prestasi belajar Berdasarkan simpulan di atas,
mahasiswa program studi pendidikan disarankan beberapa hal:
biologi. 1. Secara personal, diharapkan
Penelitian yang dilakukan oleh seseorang dapat mengetahui gaya
[20] mengungkapkan bahwa penerapan belajarnya sehingga dapat
strategi pembelajaran yang sesuai memaksimalkan potensi dan gaya
dengan karakteristik siswa dan materi belajar yang dimiliki.
pelajaran akan mempengaruhi hasil 2. Dalam hubungannya dengan
belajar yang diperoleh siswa. Oleh pembelajaran, pengajar (guru,
karena itu dianjurkan bagi guru-guru dosen, instruktur, tentor)
fisika agar mempertimbangkan seharusnya melakukan obserbasi,
karaktristik siswanya terutama dalam eksplorasi dan penelitian sebelum
hal gaya belajar sebelum memilih melakukan kegiatan pembelajaran,
strategi pembelajaran yang akan sehingga dapat menentukkan
diterapkan dalam mengajarkan pokok pendekatan, strategi, model, dan
bahasan tertentu, sebab kecenderungan metode pembelajaran yang tepat
gaya belajar yang dimiliki siswa juga untuk mengakomodasi keseluruhan
turut memberi pengaruh yang berbeda gaya belajar peserta didik.
terhadap hasil belajar siswa.
DAFTAR RUJUKAN
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan uraian di atas, dapat [1]Depdiknas.2003.http://www.depdiknas.ht
disimpulkan: m.
[2] Widayanti, F. D. 2010. Pengaruh
Pengelompokan Siswa Berdasarkan
Gaya Belajar dan Multiple Intelligences
ERUDIO, Vol. 2, No. 1, Desember 2013 ISSN: 2302-9021

Febi Dwi W : Pentingnya Mengetahui Gaya Belajar Siswa dalam…….Pembelajaran Di Kelas 18

pada Model Pembelajaran Learning Pembinaan Peningkatan Mutu Tenaga


Cycle terhadap Hasil Belajar Kimia Kependidikan. Dikti.
Siswa Kelas XI IPA SMAN 3 Lumajang. [15] Fitriyah, L. A. 2007. Penerapan Model
Tesis tidak diterbitkan. Malang: Kooperatif Tipe TAI dan Kegiatan
Pascasarjana Universitas Negeri Remidi dengan Memperhatikan
Malang. Modalitas Belajar Siswa Kelas X SMA
[3] DePorter, B., Reardon, M. & Singer- Laboratorium UM pada Pokok
Nourie, S. 1999. Quantum Teaching: Bahasan Tata Nama Senyawa dan
Mempraktikkan Quantum Learning di Persamaan Reaksi. Skripsi tidak
Ruang-Ruang Kelas. Terjemahan oleh diterbitkan. Malang: Jurusan Kimia
Ari Nilandri. 2000. Bandung: Kaifa. Universitas Negeri Malang.
[4] Kemp, J. E. 1994. The Instructional [16] Tubi´c, T., & Hamilo˘glu, K. 2009.
Design Process. Alih bahasa: Asril Linking Learning Styles and Teaching
Marjohan. Bandung: Penerbit ITB. Styles. Chapter 9: 133-143. Serbia:
[5] Nasution. 2005. Berbagai Pendekatan Faculty of Education, University of
dalam Proses Belajar dan Mengajar. Novi Sad.
Bandung: Bumi Aksara. [17] Widayanti, F. D. 2007. Penerapan
[6] Samples, B. 2005. Revolusi Belajar Kooperatif Model Jigsaw dan
untuk Anak. Terjemahan Kaifa. Kegiatan Remidi dengan
Jakarta: Kaifa. Memperhatikan Modalitas Belajar
[7] Kolb, D. A. and Kolb, A. Y. 2005. The Siswa Kelas X SMA Laboratorium UM
Kolb Learning Style Inventory-Version pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia.
3.1 Technical Specifications. Skripsi tidak diterbitkan. Malang:
Experience Based Learning Systemm, Jurusan Kimia Universitas Negeri
Inc. Case Western Reserve University. Malang.
[8] Kok, E. J. 2008. N L P untuk Semua. [18] Gaiger. 1992. Learning Style of
Surabaya: Penerbit Enerjik Kharisma. Student and Instructor: on Analysis
[9] Iskandar, S. M. 2011. Pemberdayaan of Course Perfomance and
Pebelajar Kimia melalui Modalitas Satisfaction. The Accounting
dan Strategi Pembelajaran (Pidato Education Journal.
Pengukuhan Guru Besar). Malang: [19] Tanta. 2010. Pengaruh Gaya Belajar
Universitas Negeri Malang. terhadap Hasil Belajar Mahasiswa
[10]DePorter, B. & Hernacki, M. 1992. pada Mata Kuliah Biologi Umum
Quantum Learning: Membiasakan Program Studi Pendidikan Biologi
Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Universitas Cenderawasih. Jurnal
Terjemahan oleh Alwiyah Kependidikan Dasar, Vol 1, No 1,
Abdurrahman. 2003. Bandung: Kaifa. September 2010.
[11]Haryanto. 2011. Macam-Macam Gaya [20] Halim, A. 2012. Pengaruh Strategi
Belajar.(Online),(http://belajarpsikolo Pembelajaran dan Gaya Belajar
gi.com/macam-macam-gaya-belajar/, terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa
diakses 28 Desember 2013). SMPN 2 Secanggang Kabupaten
[12] Hasrul. 2009. Pemahaman tentang Langkat. Jurnal Tabularasa PPS
Gaya Belajar. Jurnal MEDTEK. Vol 1, UNIMED, Vol 9, No 2, Desember
No 2, Oktober 2009. Dosen Jurusan 2012.
Pendidikan Teknik Elektro Fakultas
Teknik UNM
[13] Dimyati & Mudjiono. 1994. Belajar Lampiran Kuesioner Gaya Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta: Dirjen
Pendidikan Tinggi DEPDIKBUD. KUESIONER GAYA BELAJAR
[14] Dimyati & Mudjiono. 2002. Belajar VISUAL-AUDITORIAL-KINESTETIK (V-
A-K)
dan Pembelajaran. Jakarta: Proyek
ANGKET 1
ERUDIO, Vol. 2, No. 1, Desember 2013 ISSN: 2302-9021

19 Febi Dwi W : Pentingnya Mengetahui Gaya Belajar Siswa dalam…….Pembelajaran Di Kelas

Berilah tanda cek (√) pada kolom yang telah 8 Apakah


disediakan sesuai dengan pilihan anda! Anda lebih
Sangat Kadang- suka
No Pertanyaan Sering
sering kadang membaca
1 Apakah daripada
Anda rapi dibacakan?
dan teratur? 9 Apakah
2 Apakah Anda suka
Anda mencoret-
berbicara coret selama
dengan menelepon/
cepat? menghadiri
3 Apakah rapat?
Anda 10 Apakah
perencana Anda lebih
dan pengatur suka
jangka melakukan
panjang demonstrasi
yang baik? daripada
4 Apakah berpidato?
Anda 11 Apakah
pengeja Anda lebih
yang baik menyukai
dan seni
dapatkah daripada
Anda musik?
melihat 12 Apakah
kata-kata Anda tahu
dalam apa yang
pikiran harus
Anda? dikatakan,
5 Apakah tetapi tidak
Anda lebih terpikir kata
ingat apa yang tepat?
yang dilihat
daripada Subtotal …. (x2) ……( x1) …..( x 0)
yang
didengar? Total ……. .. + ……. +
6 Apakah = ………
Anda
menghafal
dengan ANGKET 2
asosiasi Berilah tanda cek (√) pada kolom yang
visual? telah disediakan sesuai dengan pilihan
7 Apakah anda!
Anda sulit Sangat Kadang
mengingat No Pertanyaan Sering
sering -kadang
perintah
1 Apakah
lisan kecuali
Anda
jika
berbicara
dituliskan,
kepada diri
dan apakah
sendiri saat
Anda sering bekerja?
meminta
2 Apakah
orang
Anda mudah
mengulang
terganggu
ucapannya?
oleh
ERUDIO, Vol. 2, No. 1, Desember 2013 ISSN: 2302-9021

Febi Dwi W : Pentingnya Mengetahui Gaya Belajar Siswa dalam…….Pembelajaran Di Kelas 20

keributan? 11 Apakah
3 Apakah Anda benyak
Anda bicara, suka
menggerakk berdiskusi,
an dan
bibir/melafal menjelaskan
kan kata saat panjang
membaca? lebar?
4 Apakah 12 Apakah
Anda suka Anda lebih
membaca baik
keras-keras mengeja
dan keras-keras
mendengark daripada
an? menulisnya?
5 Dapatkah
Anda Subtotal …. (x2) …( x1) …..( x 0)
mengulang
dan Total …… .. + ……. + ……
menirukan
nada, = ……
perubahan,
dan warna
suara? ANGKET 3
6 Apakah Berilah tanda cek (√) pada kolom yang
Anda merasa telah disediakan sesuai dengan pilihan
menulis itu anda!
sulit, tetapi Sangat Kadang
pandai No Pertanyaan Sering
sering -kadang
bercerita? 1 Apakah Anda
7 Apakah berbicara
Anda dengan
berbicara lambat?
dengan pola 2 Apakah Anda
berirama? menyentuh
8 Apakah orang untuk
menurut mendapatkan
Anda, Anda perhatiannya?
adalah 3 Apakah Anda
pembicara berdiri dekat-
yang fasih? dekat saat
9 Apakah berbicara
Anda lebih dengan
menyukai seseorang?
musik 4 Apakah Anda
daripada berorientasi
seni? pada fisik dan
10 Apakah banyak
Anda belajar bergerak?
melalui 5 Apakah Anda
mendengar belajar
dan melalui
mengingat manipulasi
apa yang dan praktik?
didiskusikan 6 Apakah Anda
daripada menghafal
yang dilihat? dengan
ERUDIO, Vol. 2, No. 1, Desember 2013 ISSN: 2302-9021

21 Febi Dwi W : Pentingnya Mengetahui Gaya Belajar Siswa dalam…….Pembelajaran Di Kelas

berjalan dan
melihat?
7 Apakah Anda
menggunakan
jari untuk
menunjuk
saat
membaca?
8 Apakah Anda
banyak
menggunakan
isyarat
tubuh?
9 Apakah Anda
tak bisa
duduk tenang
untuk waktu
lama?
10 Apakah Anda
membuat
keputusan
berdasarkan
perasaan?
11 Apakah Anda
mengetuk-
ngetuk pena,
jari, atau kaki
saat
mendengarka
n?
12 Apakah Anda
meluangkan
waktu untuk
berolahraga
dan
berkegiatan
fisik lainnya?

Subtotal ….(x2) ……( x1) …..(x0)

Total ……. .. + ……. + .….…

= …..…

Keterangan:
Angket 1 : Gaya Belajar Visual
Angket 2 : Gaya Belajar Auditorial
Angket 3 : Gaya Belajar Kinestetik

Anda mungkin juga menyukai