sosial.
PERTEMUAN 2
Metode Eksperimental :
Adanya kontrol
Manipulasi terhadap variabel
Objek diatur lebih dahulu untuk diberikan
perlakuan-perlakuan
Beberapa Kriteria Umum Metode Eksperimental
Tujuan :
Untuk mengadakan generalisasi empiris,
menetapkan konsep-konsep, membuktikan
dan mengembangkan teori.
Ciri-ciri Grounded Research
2. Ilmu Pengetahuan
3. Kebudayaan
4. Sejarah
Kuesioner dan wawancara
A.Tujuan Pembuatan Kuesioner :
1. Memperoleh Informasi yang relevan
dengan tujuan survai .
2. Memperoleh informasi dengan reliabilitas
dan validitas setinggi mungkin .
Isi Pertanyaan :
1. Pertanyaan tentang fakta, umpamanya : Umur,
pendidikan, agama, status perkawinan
2. Pertanyaan tentang pendapat dan sikap :
menyangkut sikap dan responden tentang sesuatu.
3. Pertanyaan tentang informasi : pertanyaan
menyangkut apa yang diketahui oleh responden
dan sejauhmana hal itu tersebut diketahuinya
4. Pertanyaan tentang persepsi diri , responden
menilai perilakunya sendiri dalam hubungannya
dengan yang lain .
Beberapa cara pemakaian kuesioner :
1. Kuesioner digunakan dalam wawancara tatap muka
dengan responden
2. Kuesioner diisi sendiri oleh kelompok
3. Wawancara melalui telpon
4. Kuesioner yang diposkan , dilampiri amplop yang
dibubuhi perangko, untuk dikembalikan oleh
responden setelah diisi
Jenis pertanyaan
1. Pertanyaan Tertutup
2. Pertanyaan terbuka
1
LANJUTAN
2
PENGERTIAN
3
ALUR KERJA DENGAN SAMPLE
SAMPEL POPULASI
TEMUAN
4
MENGAPA
5
PRINSIP-PRINSIP DASAR
6
Ukuran Sampel
7
Menentukan ukuran sampel menurut Slovin
• Menggunakan rumus :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
E = persen kelonggaran ketidaktelitian karena
kesalahan pengambilan sampel yang masih
dapat ditolerir atau diinginkan misalnya 2%
8
CONTOH
Batas-batas kesalahan
Populasi
+1% +2% +3% +4% +5% +10%
500 - - - - 222 83
1500 - - 638 441 316 94
2500 - 1250 769 500 345 96
5000 - 1667 909 556 370 98
10000 5000 2000 1000 588 385 99
50000 8333 2381 1087 617 387 100
9
Menentukan ukuran sampel menurut Gay
Print or Electronic
Observation Survey
Experimentation
11
Types of Sampling Methods
Samples
Non-Probability Probability
Samples Samples
Simple
Quota Random Stratified
Judgement Convinience
Cluster
Snow ball Systematic
Area
Purposive
12
PROBABILITY SAMPLING
Probability Samples
Simple
Random Systematic Stratified Cluster
13
PROBABILITY SAMPLING
15
SIMPLE RANDOM SAMPLING
A. Cara Undian
Dengan cara memberikan nomor-nomor pada
seluruh anggota populasi, lalu secara acak dipilih
nomor-nomor sesuai dgn banyaknya jumlah
sampel yang dibutuhkan.
Ada dua rancangan cara undian :
Pengambilan sampel tanpa pengembalian, yang berarti sampel
yang pernah terpilih tidak akan dipilih lagi. Akan menghasilkan
nilai probabilitas yang tidak konstan
Pengambilan sampel dengan pengembalian, yang berarti sampel
yang pernah terpilih ada kemungkinan terpilih lagi.
Megnghasilkan nilai probabilitas yang konstan
16
B. Cara Tabel bilangan random
17
Contoh menentukan reponden menggunakan tabel bilangan
random
20
Contoh :
21
Perbedaan Stratified Sampling dengan Cluster
Sampling
22
4. Cara sistematis
23
Contoh menggunakan kelipatan :
Menggunakan angka kelipatan 3 untuk
menentukan responden.
Maka responden yang dipilih adalah responden
yang memiliki nomor 3, 6,9, dstnya.
Atau dapat juga dilakukan dengan membagi angka
ukuran populasi dengan angka ukuran sampel :
Jika populasi 400 dan sampel 80, maka 400:80=5
Sehingga responden yang dipilih adalah responden
yang memiliki nomor kelipatan 5. nomor
5,10,15,dstnya
24
NON-PROBABILITY SAMPLING
25
Alasan menggunakan nonprobability sampling :
Total populasi tidak diketahui dengan pasti
Penggunaan probability tidak operasional di
lapangan, karena sampel cenderung akan bias
Analisis antar seksi (cross section) tidak
dipergunakan dalam penelitian
Biaya dan waktu yang tersedia tidak
memungkinkan operasi penelitian menggunakan
probability sampling.
26
Di awal penelitian suatu permasalahan, di
mana tujuannya baru mengumpulkan
informasi mengenai gejala (tujuan
eksploratif), cukuplah menggunakan
nonprobability sampling, belum diperlukan
generalisasi statistik yang akurat.
Kalau populasinya sendiri jumlah anggotanya
kecil (misalnya di bawah 100).
27
CARA-CARA
a. Cara keputusan (judgment sampling)
Mengambil sampel dengan melakukan pertimbangan
28
B. Cara kuota (Quota sampling)
30
C. Cara Dipermudah (Convinience sampling)
Sampel dengan cara ini adalah yang paling murah dan cepat
dilakukan karena peneliti memiliki kebebasan untuk memilih
siapa saja yang mereka temui.
Kurang bisa diandalkan
Bermanfaat untuk tahap awal penelitian eksploratif saat mencari
petunjuk-petunjuk penelitian, yang akan menghasilkan bukti-
bukti yang cukup melimpah sehingga prosedur pengambilan
sampel yang lebih canggih tidak diperlukan lagi.
31
D. Cara bola salju (Snowball sampling)
32
E. Area Sampling
Populasi dibagi atas beberapa bagian
populasi di mana bagian populasi ini dapat
dibagi-bagi lagi.
dari bagian populasi yang terkecil diambil
sampel sebagai wakilnya untuk masuk
kepada bagian populasi yang lebih besar.
Dari bagian populasi yang lebih besar ini
akan diambil lagi sampel yang akan dipakai
lagi dan seterusnya.
33
F. Purposive Sampling
34
Contoh :
Penelitian untuk meneliti sikap
mahasiswa terhadap peraturan
pemerintah mengenai UU Hak Cipta
Maka dipilih beberapa Perguruan Tinggi
dan Universitas yang dianggap dapat
mewakili bedasarkan penyelidikan atau
kenyataan sebelumnya.
35
Kekeliruan Sampling
• Proses riset harus terbebas atau paling tidak hanya
memilki sedikit kesalahan ataupun kekeliruan baik
pada saat pengumpulan, pengolahan data sampai
dengan saat penyajian informasi sebagai hasil riset
• Secara logis, tidak mungkin rata-rata hitung suatu
sampel yang diambil dari suatu populasi akan sama
persis dengan rata-rata hitung populasi.
36
Kekeliruan sampling :
Adalah kekeliruan yang terjadi pada saat menelaah
sampel, misalnya dalam menentukan jumlah
sampel yang harus diambil
Kekeliruan tak sampling :
Kekeliruan yang terjadi dalam suatu riset yang
disebabkan oleh populasi yang tidak jelas,
pertanyaan yang tidak tepat dan obyek yang diteliti
ternyata tidak seluruhnya didapat.
37
PERTEMUAN 5
• Ho diterima Jika
b ≤ 0, t hitung ≤ tabel
• Ha diterima Jika
b > 0, t hitung > t tabel.
5. Sampel
8 perusahaan
6. Data Yang dikumpulkan
Penjualan (Y) 64 61 84 70 88 92 72 77
Promosi (X) 20 16 34 23 27 32 18 22
7. Analisis Data
Untuk analisis data diperlukan, perhitungan:
1. Persamaan regresi
2. Nilai Prediksi
3. Koefesien determinasi
4. Kesalahan baku estimasi
5. Kesalahan baku koefesien regresinya
6. Nilai F hitung
7. Nilai t hitung
8. Kesimpulan
Persamaan Regresi
Y X XY X2 Y2
64 20 1280 400 4096
61 16 976 256 3721
84 34 2856 1156 7056
70 23 1610 529 4900
88 27 2376 729 7744
92 32 2944 1024 8464
72 18 1296 324 5184
77 22 1694 484 5929
608 192 15032 4902 47094
n( XY ) − ( X )( Y )
b=
n( X 2 ) − ( X ) 2
8(15032) − (192)(609)
b= = 1,497
8(4902) − (192) 2
Y − b( X )
a=
n
Y= 40,082 + 1,497X+e
Nilai Prediksi
• Berapa besarnya penjualan jika promosi sebesar 20?
40,082 + (1,497*20)= 70,022
• Berapa besarnya penjualan jika promosi sebesar 16?
40,082 + (1,497*16)=64,034
• Berapa besarnya penjualan jika promosi sebesar 34?
40,082 + (1,497*34)= 90,98
• Berapa besarnya penjualan jika promosi sebesar 23?
40,082 + (1,497*23)= 74,513
• Berapa besarnya penjualan jika promosi sebesar 27?
40,082 + (1,497*27)=80,501
• Berapa besarnya penjualan jika promosi sebesar 32?
40,082 + (1,497*32)= 87,986
Dan seterusnya…………………….!!!
No Y X XY X2 Y2 Ypred (Y-Ypred)2 (Y-Yrata)2
(Y − Yˆ ) 2
R 2
= 1−
(Y − Y ) 2
Se =
(Y − Yˆ ) 2
Se =
(227,467)
= 6,1576
n−k 8−2
Standar Error Koefesien Regresi
Digunakan untuk mengukur besarnya tingkat kesalahan dari
koefesien regresi:
Se 6,1576
Sb = Sb1 = = 0,359
( X ) 2
(192) 2
X −
2
( 4902) −
n 8
Uji F
Uji F digunakan untuk uji ketepatan model, apakah nilai prediksi mampu
menggambarkan kondisi sesungguhnya:
bj 1,497
Thitung = t hitung = = 4,167
Sbj 0,359
IMPLIKASI
Sebaiknya perusahaan terus meningkatkan
periklanan agar penjualan meningkat.
Pastikan untuk pertemuan berikut
laptop/netbook mahasiswa sudah terinstall
software SPSS
PERTEMUAN 6
sebagai berikut :