Disusun oleh:
Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kehadiran Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas “Makalah mengenai
perkembangan anak 0-13 tahun” mata kuliah Asesmen Perkembangan Anak.
Adapun tujuan pembuatan makalah ini yakni untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Asesmen Perkembangan Anak.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan memotivasi penulis, terutama pada tim dosen mata kuliah
Asesmen Perkembangan Anak. Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik serta saran dari semua pihak yang dapat
membangun sangat diharapkan oleh penulis untuk memberikan perbaikan.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita memohon pertolongan dan meminta
petunjuk. Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih,
dengan harapan mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Aamiin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa pertumbuhan anak seharusnya diperhatikan secara seksama oleh orang
tua, karena proses tumbuh kembang anak akan mempengaruhi kehidupan
merekapada masa mendatang. Jika perkembangan anak luput dari perhatian orang
tua maka anak akan tumbuh seadanya sesuai dengan yang hadir dan menghampiri
mereka.
Perkembangan anak merupakan segala perubahan yang terjadi pada usia anak,
yaitu pada masa infancy todlerhood (usia 0-3 tahun), early childhood (usia 3-6
tahun), middle childhood (usia 6-11 tahun). Perubahan yang terjadi pada diri anak
tersebut meliputi perubahan pada aspek fisik, emosi, kognitif, dan psikososial.
Masa usia sekolah dasar merupakan masa kelanjutan dari masa bayi dan
prasekolah anak. Masa ini terjadi dari usia 5 sampai 12 tahun yang ditandai
dengan terjadinya perkembangan-perkembangan pada diri anak diantaranya fisik
dan juga kognitifnya.
Ketika bidang perkembangan manusia menjadi salah satu ilmu yang
berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan manusia baik itu secara
fisik, kognitif, bahasa, sosial, dan emosional. Tanpa disadari perkembangan itu
dimulai pada saat di dalam kandungan seorang ibu.
Perkembangan (Syamsu Yusuf L.N dan Nani M. Sugandhi, 2011) adalah suatu
proses perubahan dalam diri individu atau organisme, baik fisk maupun psikis
menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis,
progresif, dan berkesinambungan.
Pada masa perkembangan manusia mulai dari masa kanak-kanak sampai
dengan masa dewasa akhir selalu mengalami perubahan. Pada masa
perkembangan kanak-kanak terdapat beberapa cara anak-anak mengalami
perkembangan, mulai dengan cara-cara “biasa”saja sampai dengan cara yang “luar
biasa”. Tetapi, tidak sedikit orang tua tidak memahami bagaimana anak-anak
mengalamai proses perkembangannya.
Melihat masalah diatas, oleh sebab itu penulis membuat makalah mengenai
tugas-tugas perkembangan anak mulai dari usia 0- 13 tahun. Tidak hanya itu
penulis pun menjelaskan bagaimana proses perkembangan pada masa kanak-
kanak baik dari aspek kognitif, bahasa, sosial, maupun emosi.
B. Rumusan Masalah
Berdasar latar belakang yang penulis ambil di atas, maka masalah yang akan
penulis bahas diantaranya:
1. Bagaimana masa perkembangan anak usia 0 sampai 13 tahun?
2. Bagaimana karakteristik anak usia 0 sampai 13 tahun ?
3. Apa saja permasalahan yang terjadi dalam perkembangan anak usia 0 sampai
13 tahun ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana masa perkembangan anak usia 0 sampai 13
ahun.
2. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik anak Usia 0 sampai 13 Tahun.
3. Untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dalam perkembangan anak usia 0
sampai 13 tahun.
D. Manfaat Penulisan
1. Sebagai tugas mata kuliah perkembangan peserta didik
2. Sebagai bahan referensi untuk bahan ajar
3. Sebagai bahan baca bagi ibu yang memiliki anak usia 0-13 tahun
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkembangan
Perkembangan anak manusia merupakan sesuatu yang kompleks. Artinya
banyak faktor yang turut berpengaruh dan saling terjalin dalam berlangsungnya
proses perkembangan anak. Baik unsure-unsur bawaan maupun unsure-unsur
pengalaman yang diperoleh dalam berinteraksi dengan lingkungan sama-sama
memberikan kontribusi tertentu terhadap arah dan laju perkembangan ank
tersebut.
Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan seseorang bersifat tidak
dapat digambarkan dengan angka dan perubahan bersifat tetap, perkembangan
tidak dibatasi oleh usia. Contoh, ketika seseorang belajar maka ia akan semakin
cerdas karena setiap orang mempunyai kesempatan yang sama dalam belajar ilmu
pengetahuan.
Perkembangan adalah perubahan yang progesif dan kontinyu
(berkesimnambungan) dalam diri individu mulai lahir sampai mati. Pengertian
lainnya yaitu : Perubahan–perubahan yang dialami individu atau organisme
menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara sistematis, progesif, dan
berkesinambungan baik menyangkut fisik maupun psikis.
1. Sistematis adalah perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling
ketergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian–bagian organisme
(fisik & psikis) dan merupakan satu kesatuan yang harmonis.
2. Progesif adalah perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, dan
mendalam baik secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis)
3. Berkesinambungan adalah perubahan pada bagian atau fungsi organisme
berlangsung secara beraturan.
Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti (never ending
process) artinya manusia secara terus menerus berkembang dipengaruhi oleh
pengalaman atau belajar. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi
artinya setiap aspek perkembangan individu baik fisik, emosi, intelegensi maupun
sosial saling mempengaruhi jika salah satu aspek tersebut tidak ada.
Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu artinya perkembangan
terjadi secara teratur sehingga hasil perkembangan dari tahap sebelumnya yang
merupakan prasyarat bagi perkembangan selanjutnya. Perkembangan fisik dan
mental mencapai kematangannya pada waktu dan tempo yang berbeda (ada yang
cepat dan ada yang lambat), Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas
tertentu. Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan / fase
perkembangan.
Dalam perkembangan masa kanak-kanak (usia 2-12/13 tahun) dibagi menjadi
2 periode yaitu Early childhood dan Late childhood. Masa Kanak-kanak Awal
(Early Chilhood), Awal masa kanak-kanak berlangsung dari dua sampai enam
tahun. Masa ini dikatakan usia pra kelompok karena pada masa ini anak-anak
mempelajari dasar-dasar perilaku sosial sebagai persiapan bagi kehidupan sosial
yang lebih tinggi yang diperlukan untuk penyesuaian diri pada waktu masuk kelas
1 SD. Masa Kanak-kanak Akhir (Late Chilhood), Akhir masa kanak-kanak atau
masa anak sekolah ini berlangsung dari umur 6 tahun sampai umur 12 tahun.
Selanjutnya Kohnstam menamakan masa kanak-kanak akhir atau masa anak
sekolah ini dengan masa intelektual, dimana anak-anak telah siap untuk
mendapatkan pendidikan di sekolah dan perkembangannya berpusat pada aspek
intelek. Adapun Erikson menekankan masa ini sebagai masa timbulnya “sense of
accomplishment” di mana anak-anak pada masa ini merasa siap untuk enerima
tuntutan yang dapat timbul dari orang lain dan melaksanakan/menyelesaikan
tuntutan itu. Kondisi inilah kiranya yang menjadikan anak-anak masa ini
memasuki masa keserasian untuk bersekolah.
Dalam pembahasan perkembangan masa kanak-kanak (usia 2-12/13 tahun),
dapat mencakup tugas perkembangan, perkembangan kognitif, perkembangan
bicara/bahasa, perkembangan social, dan perkembangan emosi.
B. Tugas Perkembangan
Terdapat seperangkat standard yang diharapkan dimiliki oleh manusia dalam
setiap rentangan usia kehidupannya, untuk mempersiapkan diri memasuki alam
kehidupan rentangan usia berikutnya agar yang bersangkutan memiliki keutuhan
pribadi dalam arti yang seluas-luasnya.
Standar atau tolak ukur yang diharapkan dimiliki itu dikaitkan dengan
perkembangan piker, sikap dan perasaan, kemauan, psikomotor, dan perlakuan
nyata.
Tugas-tugas perkembangan diartikan lebih konkrit sebagai berikut :
1. Tugas-tugas perkembangan adalah petunjuk-petunjuk yang memungkinkan
seseorang mengerti dan memahami apa yang diharapkan atau dituntut oleh
masyarakat dan lingkungan lain terhadap seseorang dalam usia-usia tertentu.
2. Tugas-tugas perkembangan merupakan petunjuk bagi seseorang tentang apa
dan bagaiman yang diharapkan dari padanya pada masa yang akan datang, jika
dia kelak telah mencapainya.
C. Perkembangan dari berbagai aspek
1. Pertumbuhan Fisik atau Jasmani
Perkembangan fisik atau jasmani anak sangat berbeda satu sama lain, sekalipun
anak-anak tersebut usianya relatif sama, bahkan dalam kondisi ekonomi yang
relatif sama pula. Sedangkan pertumbuhan anak-anak berbeda ras juga
menunjukkan perbedaan yang menyolok. Hal ini antara lain disebabkan perbedaan
gizi, lingkungan, perlakuan orang tua terhadap anak, kebiasaan hidup dan lain-
lain.
Nutrisi dan kesehatan amat mempengaruhi perkembangan fisik anak.
Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan pertumbuhan anak menjadi lamban,
kurang berdaya dan tidak aktif. Sebaliknya anak yang memperoleh makanan yang
bergizi, lingkungan yang menunjang, perlakuan orang tua serta kebiasaan hidup
yang baik akan menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak.
Olahraga juga merupakan faktor penting pada pertumbuhan fisik anak. Anak
yang kurang berolahraga atau tidak aktif sering kali menderita kegemukan atau
kelebihan berat badan yang dapat mengganggu gerak dan kesehatan anak.
Orang tua harus selalu memperhatikan berbagai macam penyakit yang sering kali
diderita anak, misalnya bertalian dengan kesehatan penglihatan (mata), gigi,
panas, dan lain-lain. Oleh karena itu orang tua selalu memperhatikan kebutuhan
utama anak, antara lain kebutuhan gizi, kesehatan dan kebugaran jasmani yang
dapat dilakukan setiap hari sekalipun sederhana.
2. Perkembangan Intelektual dan Emosional
Perkembangan intelektual anak sangat tergantung pada berbagai faktor utama,
antara lain kesehatan gizi, kebugaran jasmani, pergaulan dan pembinaan orang
tua. Akibat terganggunya perkembangan intelektual tersebut anak kurang dapat
berpikir operasional, tidak memiliki kemampuan mental dan kurang aktif dalam
pergaulan maupun dalam berkomunikasi dengan teman-temannya.
Perkembangan emosional berbeda satu sama lain karena adanya perbedaan
jenis kelamin, usia, lingkungan, pergaulan dan pembinaan orang tua maupun guru
di sekolah. Perbedaan perkembangan emosional tersebut juga dapat dilihat
berdasarkan ras, budaya, etnik dan bangsa.
Perkembangan emosional juga dapat dipengaruhi oleh adanya gangguan
kecemasan, rasa takut dan faktor-faktor eksternal yang sering kali tidak dikenal
sebelumnya oleh anak yang sedang tumbuh. Namun sering kali juga adanya
tindakan orang tua yang sering kali tidak dapat mempengaruhi perkembangan
emosional anak. Misalnya sangat dimanjakan, terlalu banyak larangan karena
terlalu mencintai anaknya. Akan tetapi sikap orang tua yang sangat keras, suka
menekan dan selalu menghukum anak sekalipun anak membuat kesalahan sepele
juga dapat mempengaruhi keseimbangan emosional anak.
Perlakuan saudara serumah (kakak-adik), orang lain yang sering kali bertemu
dan bergaul juga memegang peranan penting pada perkembangan emosional anak.
Dalam mengatasi berbagai masalah yang sering kali dihadapi oleh orang tua dan
anak, biasanya orang tua berkonsultasi dengan para ahli, misalnya dokter anak,
psikiatri, psikolog dan sebagainya. Dengan berkonsultasi tersebut orang tua akan
dapat melakukan pembinaan anak dengan sebaik mungkin dan dapat
menghindarkan segala sesuatu yang dapat merugikan bahkan memperlambat
perkembangan mental dan emosional anak.
Stres juga dapat disebabkan oleh penyakit, frustasi dan ketidakhadiran orang
tua, keadaan ekonomi orang tua, keamanan dan kekacauan yang sering kali
timbul. Sedangkan dari pihak orang tua yang menyebabkan stres pada anak
biasanya kurang perhatian orang tua, sering kali mendapat marah bahkan sampai
menderita siksaan jasmani, anak disuruh melakukan sesuatu di luar
kesanggupannya menyesuaikan diri dengan lingkungan, penerimaan lingkungan
serta berbagai pengalaman yang bersifat positif selama anak melakukan berbagai
aktivitas dalam masyarakat.
3. Perkembangan Bahasa
Bahasa telah berkembang sejak anak berusia 4 – 5 bulan. Orang tua yang bijak
selalu membimbing anaknya untuk belajar berbicara mulai dari yang sederhana
sampai anak memiliki keterampilan berkomunikasi dengan mempergunakan
bahasa. Oleh karena itu bahasa berkembang setahap demi setahap sesuai dengan
pertumbuhan organ pada anak dan kesediaan orang tua membimbing anaknya.
Fungsi dan tujuan berbicara antara lain: (a) sebagai pemuas kebutuhan, (b)
sebagai alat untuk menarik orang lain, (c) sebagai alat untuk membina hubungan
sosial, (d) sebagai alat untuk mengevaluasi diri sendiri, (e) untuk dapat
mempengaruhi pikiran dan perasaan orang lain, (f) untuk mempengaruhi perilaku
orang lain.
Potensi anak berbicara didukung oleh beberapa hal. Yaitu: (a) kematangan alat
berbicara, (b) kesiapan mental, (c) adanya model yang baik untuk dicontoh oleh
anak, (d) kesempatan berlatih, (e) motivasi untuk belajar dan berlatih dan (f)
bimbingan dari orang tua.
Di samping adanya berbagai dukungan tersebut juga terdapat gangguan
perkembangan berbicara bagi anak, yaitu: (a) anak cengeng, (b) anak sulit
memahami isi pembicaraan orang lain.
4. Perkembangan Moral, Sosial, dan Sikap
Kepada orang tua sangat dianjurkan bahwa selain memberikan bimbingan juga
harus mengajarkan bagaimana anak bergaul dalam masyarakat dengan tepat, dan
dituntut menjadi teladan yang baik bagi anak, mengembangkan keterampilan anak
dalam bergaul dan memberikan penguatan melalui pemberian hadiah kepada ajak
apabila berbuat atau berperilaku yang positif.
Terdapat bermacam hadiah yang sering kali diberikan kepada anak, yaitu yang
berupa materiil dan non materiil. Hadiah tersebut diberikan dengan maksud agar
pada kemudian hari anak berperilaku lebih positif dan dapat diterima dalam
masyarakat luas.
Fungsi hadiah bagi anak, antara lain: (a) memiliki nilai pendidikan, (b)
memberikan motivasi kepada anak, (c) memperkuat perilaku dan (d) memberikan
dorongan agar anak berbuat lebih baik lagi.
Fungsi hukuman yang diberikan kepada anak adalah: (a) fungsi restruktif, (b)
fungsi pendidikan, (c) sebagai penguat motivasi.
Syarat pemberian hukuman adalah: (a) segera diberikan, (b) konsisten, (c)
konstruktif, (d) impresional artinya tidak ditujukan kepada pribadi anak melainkan
kepada perbuatannya, (e) harus disertai alasan, (f) sebagai alat kontrol diri, (g)
diberikan pada tempat dan waktu yang tepat.
5. Perkembangan Motorik
Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak
seorang anak. Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengn
kematangan saraf dan otot anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun,
adalah merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan
sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.
Jadi dapat disimpulkan pula bahwa perkembangan motorik berarti
perkembangan pengendalian gerakan jasmani melalui kegiatan pusat syaraf, urat
syaraf dan otot yang terkoordinasi. Pengendalian tersebut berasal dari
perkembangan refleksi dan kegiatan massa yang ada pada waktu lahir. Sebelum
perkembangan itu terjadi anak akan tetap tidak berdaya.
Perkembangan motorik pada usia ini menjadi lebih halus dan lebih
terkoordinasi dibandingkan dengan masa bayi. Anak – anak terlihat lebih cepat
dalam berlari dan pandai meloncat serta mampu menjaga keseimbangan
badannya. Untuk memperhalus ketrampilan – ketrampilan motorik, anak – anak
terus melakukan berbagai aktivitas fisik yang terkadang bersifat informal dalam
bentuk permainan. Disamping itu, anak – anak juga melibatkan diri dalam
aktivitas permainan olahraga yang bersifat formal, seperti senam, berenang, dll.
D. Perkembangan anak 0-13 Tahun
1. perkembangan anak umur 0-1 tahun
a. Perkembangan Kognitif :
Anak mengembangkan pemahaman tentang dunia melalui koordinasi antara
pengalaman sensoris dengan gerakan motorik-fisik.
Anak mulai mengembangkan kemampuan yang lebih dari sekedar refleks,
namun sudah membentuk pola sensori motor yang kompleks serta mulai
mengoperasikan simbol-simbol primitif.
Anak merupakan tahap “hilang dari pandangan, hilang dari fikiran” (objek
performance) rasa ingin tahu yang sangat tinggi terhadap seusatu yang dapat
dilihatnya menangis.
Mengeluarkan suara-suara untuk mencari perhatian
b. Perkembangan Bahasa :
Memiliki kecenderungan untuk mempersepsikan bahwa suatu rentang suara
yang dimiliki kelas fonemik yang sama itu adalah identik.
Mengorganisasikan bunyi bicara kedalam kategori fnemik bahasa ibu.
Melakukan babbling menggunakan inotasi dan pola bunyi yang menyerupai
bahasa ibu
Mendeteksi kata-kata dalam arus pembicaraan.
Menggunakan gestur praverbal
Mulai mengembangkan kepekaan terhadap unit ungkapan/ ucapan alamiah.
c. Perkembangan sosial :
Cenderung melakukan permainan yang bersifat menyendiri (Solitary Play).
Anak mulai menunjukkan minat nyata untuk melihat teman-temannya dan
berusaha mengadakan kontak social.
Memperhatikan dan tersenyum pada wajah yang dikenalnya.
Senang diayun.
Mengenali ibunya.
d. Perkembangan Emosional :
Secara umum masih suka tegang.
Ada senyuman di wajah.
mengenal rasa tidak nyaman.
e. Perkembangan Motorik
mengendalikan otot mata.
menggunakan seluruh panca inderanya.
mengangkat kepala ketika ditengkurapkan.
mengendalikan gerakan kepala dan lengan.