Anda di halaman 1dari 4

Tugas : Gizi Olahraga

JENIS OLAHRAGA

OLEH :

ARTAWATI
PO.714231182007

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV
2018
JENIS OLAH RAGA
1. Sistem Phosphagen

Cara memproduksi ATP yang paling sederhana dan paling cepat


adalah melibatkan pemberian gugus fosfat dan energi ikatannya dari
creatin fosfat ke ADP (Adenosine DiPhosphat) untuk membentuk ATP
(Adenosine TriPhosphat). Reaksi ini di katalisi oleh enzim kreatine
kinase. ATP secara cepat di pecah menjadi ADP + Pi (Phosphat
Inorganik) pada saat melakukan olahraga.
Kemudian ATP akan dibentuk kembali melalui reaksi CP (Creatine
Phosphat). Tetapi, sel-sel otot hanya menyimpan sejumlah kecil CP,
sehingga jumlah ATP total yang dapat dibentuk melalui reaksi ini sangat
terbatas. Kombinasi ATP dan CP yang disimpan disebut sistem ATP-CP
atau sistem phosphagen. Pembentukan kembali CP membutuhkan
sejumlah ATP dan hanya terjadi selama pemulihan dari exercise.
Sistem ini Menyediakan energi yang siap di gunakan pada
permulaan pada aktifitas fisik dengan menyediakan energi yang dengan
intensitas tinggi.

Sistem Phosphagen ini dapat memberikan tenaga untuk kerja otot


maksimal selama 10-15 detik. Adapun jenis olahraga untuk sistem
phosphagen yaitu:

1. Lompat tinggi
2. Sprint 100 meter
3. Angkat berat
4. Lompat Jauh
5. Lari cepat pada main bola
6. Menyelam
2. Sistem Glikogen Asam Laktat

Apabila aktifitas fisik terus berlanjut sedangkan penyediaan energi


dari sistem anaerobik alaktik sudah tidak mencukupi lagi, maka energi
akan disediakan dengan cara mengurai glikogen otot dan glukosa darah
melalui jalur glikolisis anaerobik (tanpa bantuan oksigen). Glikolisis
anaerobik menghasilkan energi 2-3 ATP, juga menghasilkan asam laktat.
Asam laktat yang terbentuk dan tertumpuk menyebabkan sel menjadi asam
yang akan mempengaruhi efesiensi kerja otot, nyeri otot dan kelelahan.
Asam laktat dapat diolah menjadi energi kembali dalam bentuk glukosa
melalui siklus Corry.

Sistem asam laktak tidak dapat digunakan secara langsung sebagai


sumber energi untuk kontraksi otot. Adapun Jenis olah raga yang di
maksud yaitu :
1. Sepak Bola
2. Bola Voli
3. Bola Basket
4. Lari Cepat 800 meter dan 1500 meter
5. Berenang 200 meter dan 400 meter
6. Skating 1500 meter
7. Bertinju
8. Dayung 200 meter

3. Sistem Oksidative

Untuk aktifitas dengan intensitas rendah (low intensity) yang dilakukan


dalam waktu lama atau lebih dari 2 menit (long duration), energi
disediakan melalui sistem energi aerobik yakni pemecahan nutrion bakar
(karbohidrat, lemak dan protein) dengan bantuan oksigen. ATP yang
dihasilkan oleh sistem ini 20 kali lebih banyak daripada yang dihasilkan
oleh sistem anaerobik yakni sejumlah 38-39 ATP.
Adapun jenis olah raga yang menggunakan sistem energi ini yaitu:

1. Bersepeda
2. Skating 10.000 meter
3. Lari Maraton
4. Jogging
5. Senam
6. Main Ski

Anda mungkin juga menyukai