Rambo Akprii Ketik
Rambo Akprii Ketik
KEUANGAN
Konsep statistik umum yang digunakan dalam pengendalian keuangan dilakukan
dengan pendekatan rasio keuangan. Rasio ini merupakan pervbandingan dua angka/ jumlah
pemvbanding tersebut dapat dinyatakan dalam berbagai cara. Rasio mengungkapkan
hubungan matematis antara suatu jumlah dengan jumlah lainnya atau perbandingan antara
pos satu dengan yang lainnya. Rasio akan bermanfaat apabila rasio trersebut memperlihatkan
suatu hubungan yang bermakna seperti hubungan antara penjualan dan biaya pemasaran.
Menurut Brigham dan Houston (2012) Karena Perbedaan tujuan dan harapan yang
ingin dicapai, maka analisis keuangannya juga beragam. Rasio keuangan biasanya dinyatakan
dalam satuan persentase(%) atau kali . Pengelompokkan rasio keuangan dapat dilakukan
dengan beberapa cara. Namun tidak ada satu analisis rasio yang dapat menjawab semua
kepentingan, berikut kelompok rasio keuangan :
Rasio likuiditas merupakan aset yang diperdagangkan dipasar aktif sehingga dapat
dikonversi dengan cepat menjadi kas pada harga pasar yang berlaku, sedangkan posisi
likuiditas suatu perusahaan mampu melunasi utangnya ketika utang tersebut jatuh tempo pada
tahun berikutnya? apakah perusahaan akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban
tersebut ? Analisis Likuiditas penuh membutuhkan penggunaan anggaran kas, tetapi dengan
menghubungkan kas dengan aset lancar lainnya dengan liabilitas jangka pendek, analisis
rasio memberikan ukuran likuditas yang cepat dan mudah digunakan. Dua rasio likuiditas
yang umum digunakan sebagai berikut:
Rasio lancar merupakan salah satu rasio yang paling umum digunakan untuk mengukur
likuiditas perusahaan atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi liabilitas jangka pendek
tanpa menghadapai kesulitan. Berikut Formula Rasio Lancar :
Aset Lancar
Rasio Lancar =
Liabilitas Jangka Pndek
Jika liabilitas jangka pendek naik lebih cepat daripada aset lancar, maka rasio lancar
akan turun dan ini pertanda adanya masalah .
Persediaan pada umumnya merupakan aset lancar perusahaan yang setidaknya likuid
sebagai sehingga persediaan merupakan aset, dimana kemungkinan besar akan terjadi
kerugian jika terjadi likuidasi. Oleh karena itu, rasio yang mengukur kemampuan, perusahaan
untuk membayar liabilitas jangka pendek tanpa mengandalkan penjualan persediaan sangat
penting artinya.
Penjualan
Rasio Perputaran Persediaan =
Persediaan
Penjualan
Rasio Perputaran Aset Tetap =
Aset Tetap Neto
Penjualan
Rasio Perputaran Total Aset =
Total Aset
Total Utang
Rasio Utang =
Total Aset
EBIT
Rasio Kelipatan Bunga =
Beban Bunga
Rasio ini mengukur sanpai sejauh mana laba operasi dapat mengalami penurunan
sebelum perusahaan tidak mampu memenuhi beban bunga tahunan. kegagalan dalam
membayar bungan akan menyebabkan pihak kreditor melakukan tindakan hukum dan
kemungkinan berakhir dengan kebangkrutan. perhatikan bahwa yang digunakan sebagai
pembilang adalah laba sebelum bunga dan pajak, kemampuan perusahaan untuk menbayar
bunga berjalan tidak berpengaruh oleh pajak.
3. Rasio Cakupan EBITDA
Rasio TIE akan berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi
beban bunga tasa utangnya, tetapi ini memiliki dua kelamahan:
- Bunga bukan satu-satunya beban keuangan yang bersifat tetap, perusahaan juga harus
mengurangi utangnya sesuai jadwaL, dan banyak perusahaan menyewa aset dan akibatnya
harus melakukan pembayaran aset. jika gagl membayar kembali utang atau melunasi
pembayaran sewanya, perusahaan terpaksa harus menyatakan bangkrut.
- EBIT tidak mencerminkan seluruh arus kas yang tersedia untuk melunasi utang, terutama
perusahaan yang memiliki beban penyusutan dan amortisasi yang tinggi.
Berikut rumus untuk memasukkan kelemahan ini,
Rasio ini sangat berguna bagi pemberi pinjaman yang relatif bersifat jangka pendek,
seperti bank yang jarang memberikan pinjaman diatas jangka waktu lima tahun. dalam waktu
jangka panjang, dana tersebut harus diinvestasikan kembali untuk mempertahankan pabrik
dan peralatan karena jika tidak perusahaan tidak dapat terus menjalankan usahanya.
RASIO PROFITABILITAS
Profitabilitas merupakan kemampuan yang dicapai oleh perusahaan dalam satu
periode tertentu. Dasar penilaian profitabilitas adalah laporan keuangan yang terdiri dari
laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi perusahaan. Analisis profitabilitas bertujuan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laaba, baik dalam hubungannya
dengan penjualan, aset maupun modal sendiri. jadi, hasil profitabilitas dapat dijadikan
sebagai tolak ukur ataupun gambaran tentang efektivitas kinerja manajemen ditinjau dari
keuntungan yang diperoleh dibandingkan dengan hasil penjualan dan investasdi perusahaan.
1. Margin Laba atas Penjualan
Margin laba atas penjualan (profit margin on sales) dihitung dengan :
Laba Neto
Margin Laba atas Penjualan =
Penjualan
Laba Neto
Imbal Hasil atas Aset(ROA) =
Total Aset
EBIT
Rasio kemampuan dasar untuk menghasilkan (BEP) =
Total Aset
Laba Neto
Imbal Hasil atas Ekuitas (ROE) =
Ekuitas