Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang studi : keperawatan komunitas dan keluarga


Pokok Bahasan : TBC
Sub Pokok Bahasan :
Sasaran : Ibu – ibu PKK Rt 05 Rw 6
Jam : 16.00
Waktu : 30 menit
Hari / Tanggal : Jumat, 5 Febuari 2016
Tempat :
Penyuluh : Mahasiswa profesi ners ump

A. Latar Belakang
Di indonesia salah satu penyakit yang ditakuti pada abad ke 13. TBC adalah penyebab no 8
kematian anak usia 1 hingga 4 tahun pada tahun 20 berdasarkan data dari WHO tahun 1993
didapatkan fakta bahwa sepertiga penduduk bumi telah diserang oleh penyakit TBC. Sekitar 8
juta orang dengan kematian 3 juta orang pertahun. Di perkiraan dalam tahum 2002 – 2020
akan ada 1 miliar manusia terinfeksi, sekitar 5-10 persen berkembang menjadi penyakit dan 40
persen yang terkena penyakit berakhir dengan kematian.
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit lama, namun sampai saat ini masih belum bisa
dimusnahkan. Jika dilihat secara global TBC membunuh 2 juta penduduk dunia setiap
tahunnya, dimana angka ini melebihi penyakit infeksi lainnya. Setelah cina dan india sulit
memusnahkan penyakit yang di sebabkan oleh bakteri Mycrobacterium Tuberculosis ini
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah munculnya bakteri yang resisten terhadap
obat yang di gunakan.
B. Tujuan instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu dapat mengiformasikan dan
mengetahui tentang penyakit TBC sehingga dapat menjaga kesehatan dan lingkungan sekitar
C. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu ibu PKK dapat menjelaskan kembali
 Pengertian TBC
 Proses penularan TBC
 Gejala – gejala TBC
 Pengobatan TBC
 Pemeriksaan penunjang
D. Strategi Pelaksanaan
Strategi yang digunakan dalam penyuluhan ini berupa :
1. Ceramah dan
2. Tanya jawab.
E. Draft Rencana Proses Pelaksanaan
No waktu Kegitan penyuluhan Peserta

1 3 menit Pembukaan
 Memberi salam  Menjawab
 Menjelsakan tujuan pembelajaran salam
 Menyebutkan materi pokok bahasan  Mendengarkan
yang akan disampaikan  Memperhatikan
2 15 menit Pelaksanaan
Menjelaskan materi penyuluhan secara  Menyimak dan
berurutan dan teratur. memperhatikan
Materi:
 Pengertian TBC  Menyimak dan
 Proses penularan TBc memperhatikan
 Gejala gejala TBC
 Pengobatan TBC
 Pemeriksaan penunjang
3 10 menit Evaluasi Bertanya dan
 Meminta ibu ibu menjelaskan atau menjawab
menyebutkan kembali: pengertian TBC, pertanyaan
gejala gejala TBC, penularan TBC,
pengobatan dan pemeriksaan
penunjang.
 Memberikan pujianatas keberhasialan
ibu dalam menjelaskan pernyataan dan
memperbaikan kesalahan serta
menyimpulakan
4 2 menit Penutup
Mengucapkan terimakasih dan Menjawab salam
mengucapkan salam
F. Media Penyuluhan
1. Materi SAP
2. Lembar balik/ power point presentation
3. leaflet
G. tempat dan Waktu
Hari/tanggal : jumat, 5 Febuari 2016
Waktu : 16.00 sd selesai
Tempat :
H. Metode Evaluasi
1. Metode evaluasi : tanya jawab
2. Jenis evaluasi : lisan
I. Kriteria Evaluasi
1. Ibu ibu PKK mampu menjelaskan dan memahami pengertia TBC
2. Ibu ibu PKK mengetahui dan memahami proses penularan TBC
3. Ibu ibu PKK memahami dan mengetahui bagaimana gejala – gejala yang di timbulkan
dari penyakit TBC
4. Ibu ibu PKK mengetahui Cara pencegahan yang tepat dan benar terhadap penyakit
TBC
J. Materi
1. Pengertian TBC
2. Proses penularan TBC
3. Gejala gejala TBC
4. Pengobatan TBC
5. Pemeriksaan penunjang

K. Referensi
DepKes R.I. 2001. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Cetakan 6.
Jakarta: DepKes R.I.

Mansjoer, A dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Ed. 5, Jilid I. Jakarta: Media
Aesculapius.

Sudoyo, Aru, dkk, 2009. Buku Ajar Penyakit Dalam, Jilid 1,2,3, edisi keempat.
Internal Publishing: Jakarta
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
mikobakterium tuberkulosis (Depkes, RI. 2001, hlm.7).
tuberkulosis adalah infeksi yang disebabkan oleh mikobakterium tuberkulosis
dengan gejala yang sangat bervariasi. ( Mansjoer, Arif ;2001)
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan Mycobacterium Tuberculosis
yang hampir seluruh organ tubuh dan terserang olehnya tapi yang paling banyak
adalah paru – paru. ( sudoyo aru , dkk: 2009)

B. Proses Penularan TBC


Sumber penularan adalah dahak penderita TBC yang mengandung
kuman TBC. TBC menular melalui udara bila penderita batuk, bersin dan
berbicara, percikan dahaknya yang mengandung kuman TBC melanyang
lanyang di udara dan terhirup oleh orang lain
Penyakit TBC biasa nya menular melalui udara yang tercemar dengan
bakteri mikrobaktorium turberkulusayang dilepaskan pada saat penderita TBC
batuk dan pada anak- anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita
TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru paru
akan berkembang biak menjadi banyak terutama pada orang dengan daya
tahan tubuh yang rendah, dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau
kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi
hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak,ginjal, saluran pencernaan,
tulang kelenjar getah bening dan lain lain. Meskipun demikian organ tubuh
yang paling sering yaitu paru – paru

C. Gejala – Gejala TBC


1. Demam
2. Batu/ batuk darah selama 3 minggu
3. Sesak nafas
4. Nyeri dada
5. Keringat malam
6. Suara khas pda perkusi dada
7. Penurunan nafsu makan dan berat badan menurun
8. Lemah
D. Pencegahan TBC
1. Hidup sehat
2. Makan yang bergizi
3. Istirahat cukup
4. Olahraga teratur
5. Hindari stress
6. Bila batuk ditutup mulutnya
7. Jangan meludah sembarangan
8. Lingkungan sehat
9. Vaksinasi pada bayi dan anak

E. Pengobatan TBC
Karena pemakaian obat tunggal banyak terjadi resistensi karena
sebagian besar kuman Tuberkulosis memang dapat dibinasakan tetapi
sebagian kecil tidak, maka terapi Tuberkulosis dilakukan dengan memakai
paduan obat. Dengan paduan 2 obat ini kemungkinan awal dapat diabaikan
karena :
- jarang ditemukan retensi terhadap 2 macam obat atau lebih
- pola retensi terbanyak adalah terhadap INH
Jenis Obat :
1. obat primer
- Isoniazid
- Rifampisin
- Pita zinamid
- Streptomisin
- Etambutol
2. Obat sekunder
- Etionamid
- Prorionamid
- Sikloscren
- Kanamisin
- Para amine salicylic acid
- Tiasetazon
- Viomycin

F. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan fisik
Tempat kelainan yang paling dicurigai adalah bagian apeks/puncak
paru. Bila dicurigai adanya infiltrat yang agak luas, didapatkan perkusi redup
dan auskultasi suara nafas yang bronchial, suara nafas tambahan ronki
basah kasar dan nyaring. Bila infiltrasi diliputi oleh penebalan bronchial,
suara nafasnya menjadi vesikuler melemah. Bila terdapat cavitas yang
cukup besar, perkusi memberikan suara hipersonor atau timpani dan
auskultasi memberikan suara amforik.
Pada TBC paru yang lanjut dengan fibrosis yang luas sering
ditemukan atrofi dan retraksi otot otot interkostal. Bagian paru yang sakit
menjadi menciut dan menarik isi mediastinum atau paru yang lain. Paru yang
sehat menjadi hiperinflasi. Bila jaringan fibrotik lebih dari setengah jumlah
jaringan paru akan terjadi pengecilan daerah aliran darah paru sehingga
meningkatkan tekanan arteri pulmonalis yang mengakibatkan terjadi cor
pulmonal dengan gagal jantung kanan seperti takipnea. Takikardi, right
ventrikuler lift, right atrial gallop, graham Iteal murmur, bunyi P yang
mengeras, kenaikan tekanan vena jugularis, hepatomegali, asites, edema.
2. Pemeriksaan radiologis
Pada awal penyakit dimana lesi masih merupakan sarang sarang
pneumonia gambaran radiologis adalah berupa bercak bercak seperti awan
dengan bekas yang tidak tegas. Bila lesi sudah diliputi jaringan ikat dan
terlihat bayangan berupa bulatan dengan bekas yang tegas. Gambaran TBC
milier berupa bercak bercak halus tersebar merata pada seluruh lapangan
paru. Gambaran radiologis lain yangs erring menyertai TBC paru adalah
penebalan pleura, efusi pleura atau empisema, pneumothorak (bayangan
hitam radio lusen di pinggir paru atau pleura)
3. Pemeriksaan laboratorium
a) Darah
Pada saat TBC aktif, jumlah lekosit meningkat dengan
diferensiasi ke kiri, laju endap darah meningkat, jumlah limfosit di
bawah normal. Bila penyakit mulai sembuh, junlah lekosit kembali
normal, LED mula mula menurun kemudian normal, jumlah limfosit
tetap meningkat.
b) Sputum
Untuk menemukan kuman BTA, diagnosis dipastikan. Criteria
sputum BTA positif adalah bila sekurang kurangnya ditemukan 3 batang
kuman BTA dalam satu sediaan.
c) tes tuberculin
Biasanya dipakai cara mantoux yakni dengan menyuntikkan 0,1
cc tuberculin purified protein derivated intakutan berkekuatan 5 T>U
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
TUBERCULOSIS
DI DESA KARANGNANAS RT V RW VI

DISUSUN OLEH:
AGUS KHK ()
APRI RIJAL ()
AGUS WERY ()
AYA NUR WIDHIAWATI ()
DADANG ()
EKA PURWATI ()
NIKEN KUSUMA WARDANI ()
YUYUN NORIKA ()
YOGI ()
WAWAN HERDIANA ()

PROGRAM PENDIDIKAN PROFENSI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2016

Anda mungkin juga menyukai