Anda di halaman 1dari 28

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini penulis akan menjelaskan beberapa teori yang berkaitan

dengan permasalahan yang akan dibahas sebagai dasar dalam pemahaman sebuah

sistem serta metode yang dipakai untuk kegiatan pengembangan terhadap sistem

itu sendiri.

2.1 Sistem Informasi

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Romney, Steinbart (2015) Mendefinisikan sistem informasi

sebagai berikut :

“Sistem informasi adalah cara-cara untuk mengumpulkan, memasukan, dan


mengolah serta menyimpan data, dengan cara mengendalikan, dan melaporkan
informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan
yang telah ditetapkan”.

Suatu sistem informasi memiliki tiga elemen utama yaitu : Menerima sebagai

masukan, memproses data dengan melakukan perhitungan dan penggabungan

data, memperoleh informasi sebagai keluaran atau output. Ketiga elemen utama

tersebut berlaku baik untuk sistem informasi yang dilakukan secara manual

maupun otomatis. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sistem informasi

memproses data dan kemudian mengubahnya menjadi informasi (Suteja,2015).

Demikian pula didefinisikan oleh penulis lain :

“Sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan,


memasukan, dan mengolah serta menyimpan data, dan cara cara yang di
organisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan, dan melaporkan

II-1
II-2

informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencacpai tujuan


yang telah ditetapkan” (krismanji, 2015:15).

Untuk memudahkan pendekatan terhadap seluk beluk permasalahan informasi

diperlukan pendekatan sistem (system spproach). Sistem adalah himpunan

sesuatu benda nyata atau abstrak (a set of things) yang terdiri dari bagian -

bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan,

berketergantungan dan saling mendukung yang secara keseluruhan bersatu

dalam kesatuan (unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efesien dan efektif.

Informasi yang dilakukan berdasarkan konsep sistem yang disebut sistem

informasi, yaitu suatu rangkaian informasi yang didalamnya terdapat bagian-

bagian yang berhubungan dan saling berketergantungan satu sama lain, mulai

dari bagian yang besar ke bagian yang kebih kecil, yaitu dari sub, subsub,

subsubsub dan seterusnya sampai ke yang terkecil.

Sedangkan menurut Azhar Susanto (2016)

“Sistem informasi adalah kumpulan dari subsistem apapun baik fisik ataupun
non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara
harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi
yang berarti dan berguna”.

Informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai

dengan keperluan tertentu. Data adalah fakta yang sudah ditulis dalam bentuk

catatan atau direkam ke dalam berbagai bentuk media (contohmya komputer).

istilah data dan informasi berbeda, data berupa bahan mentah sehingga perlu

diolah dan relatif belum memberikan manfaat bagi penggunanya sehingga perlu

diolah lebih lanjut melalui media-media suatu model untuk dihasilkan menjadi

suatu informasi yang berguna. Misalnya, ada fakta bahwa seseorang nasabah
II-3

menabung di bank, datanya ada pada slip tabungan atau rekaman komputer. Bila

semua data tabungan yang ada dalam periode tertentu dijumlahkan (diolah),

maka jumlah hasilnya disebut informasi.

Sebenarnya sistem informasi telah digunakan oleh para manajer atau para

pengusaha di dalam mengelola organisasi atau perusahannya terutama dalam

pengambilan keputusan, sebelum teknologi komputer ada. Hanya bentuk sistem

informasi yang digunakan masih disimpan secara manual dengan menggunakan

sistem kearsipan tertentu. Informasi disimpan berupa lembaran-lembaran kertas

yang beraneka macam. Jika informasi tersebut diperlukan maka dokumen-

dokumen tersebut harus dibongkar. Terkadang dokumen yang diperlukan segera

sudah tidak pada tempatnya atau mungkin lembaran telah rusak dan cetakannya

sudah tidak terbaca. Hal ini memperlambat di dalam pengambilan keputusan dan

tidak efesien.

Laudon yang dikutip oleh Mukti,dkk (2014).

“Sistem informasi adalah kumpulan komponen yang saling berhubungan


dalam mengumpulkan, memproses, menyimpan, menyediakan, dan
mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan
pengendalian di dalam organisasi”.

Dengan lahirnya teknologi komputer maka merubah pola pengelolaan data untuk

menjadi suatu informasi yang lebih cepat dan akurat. Melalui software tertentu,

dokumen-dokumen yang berupa lembaran dapat disimpan secara digital dan

dengan sekali sentuhan maka seluruh dokumen yang diperlukan dengan mudah

tersaji dengan cepat dan efesien.


II-4

Begitu juga Menurut Robert yang dikutip oleh Minarni dan Saputra (2014)

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang


mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung oprasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”

Sistem informasi sebagai gabungan yang terorganisasi antara manusia, perangkat

lunak, perangakat keras, jaringan komunikasi dan sumber data dalam mencari,

mengumpulkan, menyusun, mengolah, menyimpan dan menyebarkan informasi

dalam organisasi. Ini berarti sistem informasi merupakan sistem yang

terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi

penggunanya.

Leitch Davis yang dikutip oleh Minarni dan Saputra (2016)


“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam sebuah organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan data transaksi harian yang mendukung
operasi dan bersifat manajerial dan kegiatan strategis yang diperlukan bagi
pihak luar tertentu”.

(Minarni dkk, 2014) Stair (20015:9) menjelaskan bahwa sistem informasi

berbasis komputer dalam suatu organisasi terdiri dari komponen- komponen

berikut :

a. Perangkat keras, yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan

masukan data, memproses data, dan keluaran data.

b. Perangkat lunak, program dan instruksi yang diberikan kekomputer.

c. Database, yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan

sedemikian rupa sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi.


II-5

d. Telekomunikasi, yaitu yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan

sistem komputer secara bersama – sama kedalam suatu jaringan kerja yang

efektif.

e. Manusia, personel dari suatu sistem informasi, meliputi menajer, analisis,

programmer, dan operator, serta tanggung jawab terhadap perawatan sistem.

Sistem informasi mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi

harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial

dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-

laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu.

Sedangkan Tantra berpendapat “sistem informasi adalah kumpulan dari

berbagai prosedur di dalam perusahaan untuk menghasilkan informasi yang

dibutuhkan”. Sistem informasi mengolah data menjadi informasi yang bernilai

untuk mendukung manajemen mengambil keputusan. Karena peran strategisnya

ini sistem informasi berperan penting dalam tumbuh kembang organisasi dan

perusahaan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari susunan perangkat

keras dan perangkat lunak yang bekerja sama dalam mengumpulkan,

memproses, menyimpan serta mengolah data menjadi informasi yang berarti dan

berguna.

2.1.2 Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Pengelolaan atau manajemen yang baik dalam suatu lembaga pendidikan

menjadi hal yang mutlak bagi keberlangsungan hidup lembaga. Salah satu hal
II-6

penting yang dapat mempertahankan bahkan mengembangkan sebuah lembaga

pendidikan adalah pengelolaan sistem informasi secara tepat (Helmawati,

2015:1). Kemajuan ilmu dan teknologi informasi telah banyak mengubah cara

pandang dan gaya hidup masyarakat indonesia dalam menjalankan kegiatannya,

termasuk dalam dunia pendidikan.

Komponen utama yang dibutuhkan untuk menghasilkan sistem informasi

manajemen pendidikan yang efektif dan berkualitas, yaitu tersedianya teknologi

informasi yang digunakan oleh sumber daya manusia yang mampu

mengoprasikannya.

Menurut Sutabri (2016:83)

“Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sebuah sistem manusia atau


mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi
organisasi, manajemen dan proses pengembalian keputusan di dalam suatu
organisasi”

Dengan adanya sistem informasi manajemen pendidikan, organisasi pendidikan

akan merasakan beberapa manfaat sebagai berikut, yaitu: pertama, tersedianya

sistem pengelolaan data dan informasi pendidikan. Kedua, terintegrasinya data

dan informasi pendidikan untuk mendukung proses pengambilan keputusan.

Ketiga tersedianya data dan informasi pendidikan yang lengkap bagi seluruh

stakholders yang bergabung dalam bidang pendidikan. Sistem informasi

manajemen pendidikan digunakan oleh penggunanya sebagai alat bantu

pengambil keputusan dan oleh pihak yang tergabung dalam interganizational

information sistem sehingga organisasi pendidikan dapat berinteraksi dengan

pihak berkepentingan (stakeholders).


II-7

Tujuan dibentuknya sistem informasi manajemen adalah supaya organisasi

memiliki suatu sistem yang dapat diandalkan dalam mengolah data menjadi

informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang

menyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan strategik

Menurut Saondi (2014:133)

“Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan kumpulan dari interaksi


sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah
data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian”.

Berdasarkan defenisi para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa sistem

informasi manajemen adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan

informasi guna mendukung pengambilan kepetusan pada kegiatan manajemen

dalam suatu organisasi.

2.2 Manajemen Sekolah

2.2.1 Pengertian Manajemen

Manajemen pada hakikatnya dapat dipahami sebagai proses kerja

sama dua orang atau lebih dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki

organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Menurut Fatah Manajemen adalah “sebagai proses merencana mengorganisasi,

memimpin dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar

tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien”. Manajemen pada

hakikatnya membutuhkan interaksi dan sinergisitas antar komponen organisasi

dengan menggerakkan sumber daya yang dimiliki, sehingga mampu

mewujudkan harapan dan citacita organisasi. Sebagai suatu ilmu, manajemen

memiliki objek studi, metode, strategi dan pendekatan sehingga dapat digunakan
II-8

dan diterapkan dalam masyarakat. Dengan demikian manajemen memiliki

keterkaitan dengan berbagai disiplin ilmu lainnya, sehingga memungkinkan

manajemen dipelajari, dianalisis, diteliti dan kemudian dikembangkan sebagai

suatu ilmu terapan dalam mengelola suatu organisasi atau perusahaan.

Richard juga mengemukakan bahwa manajemen adalah “pencapaian tujuan

organisasional secara efektif dan efisien melalui perencanaan, pengelolaan,

kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya organisasional”.

Manajemen terdiri atas sistem organisasi yang berhubungan dengan model dan

pola keorganisasian serta sistem manajerial organisasi yang berkaitan dengan

pola-pola pengorganisasian, kepemimpinan, dan kerjasama dalam organisasi

(Hikmat. 2014:11).

Manajemen dalam tataran profesi berlandaskan kepada nilai-nilai etik organisasi,

diperlukan sumber daya manusia dengan keahlian khusus untuk dalam

menjalankan pekerjaan manajerial secara profesional (Chairunnisa, 2016:2).

Brown (dalam Machali. 2016:2) menyebutkan bahwa

“Manajemen merupakan suatu alat atau cara untuk memberdayakan sumber


daya baik dalam bentuk orang, biaya, perlengkapan, bahan, dan metode yang
ada pada suatu organisasi secara efektif untuk mencapai tujuan yang
diinginkan”.

Manajemen adalah proses kegiatan mengelola sumber daya manusia, material,

dan metode (3M: Men, Material, Method) berdasarkan fungsi-fungsi manajemen

agar tujuan dapat tercapai secara efesien dan efektif. Secara oprasional

manajemen dapat diartikan sebagai pelaksanaan fungsi-fungsi unit-unit dalam

organisasi untuk merencanakan, menganggarkan, mengorganisasikan,

mengarahkan, melaksanakan, mengawasi, dan mengevaluasi pkerjaan unit


II-9

masing-masing untuk mencapai tujuan keseluruhan organisasi secara efesien dan

efektif.

Manajemen juga berarti sebagai kelompok pimpinan dalam organisasi.

Manajemen (management) adalah pekerjaan yang dikerjakan oleh manajer

(manager). Disebutkan bahwa pekerjaan manajer bersifat manajerial

(managerial), disamping itu manajerial juga dapat diartikan sebagai pemimpin.

“Manajemen adalah upaya yang di dalamnya mengandung proses


perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian anggota
organisasi yang diimbangi dengan pemberdayaan seluruh sumber daya
organisasi secara efektif dan efisien untuk dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan”. (Stoner dalam Machali, 2016:3).

Hal ini diperkuat oleh penjelasan yang dikemukakan oleh Machali (2016:4)

yang menjabarkan bahwa inti manajemen adalah “usaha untuk mengelola atau

mengatur organisasi yang diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi yang

telah ditetapkan secara produktif, efektif, dan efisien”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat

disimpulkan bahwa manajemen merupakan suatu proses perencanaan,

pengorganisasian, dan evaluasi penggunaan semua sumber daya organisasi

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2.2.2 Pengertian Manajemen Sekolah

Manajemen atau pengelolaan merupakan komponen integral dan tidak dapat

dipishakan dari proses pendidikan secara keseluruhan. Alasannya tanpa

manajemen tidak mungkin tujuan pendidikan dapat diwujudkan secara optimal,

efektif, dan efesien. Konsep tersebut berlaku disekolah yang memerlukan

manajemen yang efektif dan efesien. Dalam rangka inilah tunbuh kesadaran
II-10

akan pentingnya manajemen sekolah, yang memberikan kewenangan penuh

kepada sekolah dan guru dalam mengatur pendidikan, pengajaran,

mengorganisasi, mengawasi, mempertanaggungjawabkan, mengatur, serta

memimpin sumber-sumber daya insani serta barang-barang untuk membantu

pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan sekolah.

Drucker (dalam Tatang, 2015:17) menyebutkan bahwa

“Prinsip manajemen sekolah berdasarkan kepada sasaran yang


menempatkan pimpinan sekolah dan stakeholders untuk bersama-sama
merumuskan visi, misi, dan tujuan pendidikan yang diterapkan di sekolah”

Manajemen sekolah pada hakikatnya mempunyai pengertian yang hampir sama

dengan manajemen pendidikan. Ruang lingkup dan bidang kajian manajemen

sekolah juga merupakan ruang lingkup dan bidang kajian manajemen

pendidikan. Namun demikian, manajemen pendidikan mempunyai jangkauan

yang lebih luas daripada manajemen sekolah. Dengan perkataan lain,

manajemen sekolah merupakan bagian dari manajemen pendidikan, atau

penerapan manajemen pendidikan dalam organisasi sekolah sebagai salah satu

komponen dari sistem pendidikan yang berlaku. Manajemen sekolah terbatas

pada satu sekolah saja, sedangkan manajemen pendidikan meliputi seluruh

komponen sistem pendidikan, bahkan bisa menjangkau sistem yang lebih luas

dan besar (suprasistem) secara regional, nasional, bahkan internasional.

Sagala (dalam Nurochim, 2016:11) berpendapat bahwa

“Manajemen sekolah atau manajemen pendidikan adalah penerapan ilmu


manajemen dalam proses pembinaan, pengembangan, dan pengendalian usaha
serta praktek-praktek pendidikan yang berlangsung di sekolah”.
II-11

Douglas (dalam Tatang, 2015:17) menyebutkan prinsip-prinsip manajemen

sekolah terdiri atas (a) memprioritaskan tujuan di atas kepentingan pribadi dan

kepentingan mekanisme kerja, (b) mengkoordinasikan wewenang dan tanggung

jawab, (c) memberikan tanggung jawab yang sesuai kepada anggota sekolah (d)

memahami dengan baik faktor psikologis anggota, (e) relativitas nilai-nilai di

sekolah.

Manajemen pendidikan merupakan alternatif strategis untuk meningatkan

kualitas pendidikan. Hasil pnelitian Balitbangdikbud (1991) menunjukan bahwa

manajemen sekolah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas

pendidikan. Manajemen sekolah secara langsung akan mempengaruhi dan

menentukan efektif tidaknya kurikulum, berbagai peralatan belajar, waktu

mengajar, dan proses pembelajaran. Dengan demikian, upaya peningkatan

kualitas pendidikan harus dimulai dengan pembenahan manajemen sekolah, di

samping peningkatan kualitas guru dan pengembangan sumber belajar.

Nurochim (2016:17) menjelaskan bahwa

“Manajemen sekolah adalah dimana sekumpulan sumber daya manusia yang


ada di sekolah menjadi pelaksana berdasarkan pada pembagian tugas yang
telah ditentukan dan saling bekerjasama untuk mencapai tujuan pendidikan dan
tujuan sekolah yang diharapkan”.

Dalam manajemen pendidikan dikenal dua mekanisme pengaturan, yaitu sistem

sentralisasi dan desentralisasi. Dalam sistem sentralisasi, segala sesuatu yang

berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan diatur secara ketat oleh

pemerintah pusat. Sementara dalam sistem desentralisasi, wewenang pengaturan

tersebut diserahkan kepada pemerintah daerah.


II-12

Desentralisasi pengelolaan sekolah perlu diletakkan dalam rangka mengisi

kebinekaan dalam wadah negara kesatuan yang dijiwai oleh rasa persatuan dan

kesatuan bangsa bukan berdasarkan kepentingan kelompok dan daerah secara

sempit.

Mnurut Nur dan Harun (2016) “Manajemen sekolah merupakan proses

mengelola sekolah melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengawasan sekolah agar mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan”.

Manajemen sekolah ini dimaksudkan untuk dapat memenuhi kebutuhan

stakeholder, sehingga seluruh proses dan tahapannya mulai dari perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dimaksudkan untuk dapat

menyesuaikan dengan harapan sekolah dan para stakeholder. Manajemen

sekolah berkenaan dengan seluruh komponen pembelajaran di sekolah, mulai

dari kurikulum, kesiswaan, hingga sarana dan prasarana yang keseluruhannya

dikelola untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan di sekolah.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa manajemen sekolah adalah penerapan konsep dan fungsi-

fungsi manajemen ke dalam proses pengelolaan sekolah sesuai dengan tujuan

yang ingin dicapai oleh sekolah.

2.3 Perangkat Lunak dan Database

Sistem informasi manajemen sekolah berbasis web di kelompok bermain

(Kober) Harapan Bunda Sumedang ini menggunakan framework laravel dalam

bahasa pemograman PHP. Laravel adalah pengembangan website berbasis MVC

yang ditulis dalam PHP yang dirancang untuk meningkatkan kualitas perangkat
II-13

lunak dengan mengurangi biaya pengembangan awal dan biaya pemeliharaan,

dan untuk meningkatkan pengalaman bekerja dengan aplikasi dengan

menyediakan sintaks yang ekspresif, jelas dan menghemat waktu. Laravel

termasuk salah satu framework PHP yang mengadopsi arsitektur perangkat

lunak MVC (Model,View,Controller). Sehingga dalam proses pengembangan

aplikasi web script yang dibuat akan menjadi beberapa bagian, yaitu model yang

akan berhubungan langsung dengan database, view yang akan berhubungan

langsung dengan tampilan dari aplikasi, dan controller yang akan menjadi

pengatur antara model dan view.

Menurut A.S Rosa dan Shalahudin. M (2018:43) dalam bukunya yang

berjudul Rekayasa Perangakat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek.

“Sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya

adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat

informasi tersedia saat dibutuhkan”

Database adalah kumpulan semua data yang disimpan dalam suatu file atau

beberapa file. Secara oprasional dapat kita katakan bahwa database adalah daftar

yang terdiri dari beberapa kolom yang masing-masing kolom berisikan satu jenis

(item) data. Dengan database diharapkan tidak terjadi kelebihan (redundancy)

atau duplikasi penyimpanan data yang sama dalam satu organisasi. Redundancy

adalah penyimpanan item data yang sama lebih dari suatu lokasi fisik. Umumnya

suatu data tertentu hanya disimpan pada satu file tetapi dapat dihubungkan

dengan data pada lain file.


II-14

Sistem Manajemen Database (Database Management system) salah satu

rangkaian program-program yang mengolah sebuah database dan menyediakan

mekanisme-mekanisme melalui mana jenis-jenis data dapat disimpan, dicari

kembali, dan diubah. Seperti file perangkat lunak manajer, sebuah DBMS adalah

bahan tambahan perangkat lunak yang ditempatkan antara komputer dan

pemakai. Dengan DBMS terentuklah hubungan antarfile sehingga data dalam

file tersebut dapat dihubungkan satu sama lain, misalnya untuk keperluan

pembuatan laporan.

Menurut A.S Rosa dan Shalahudin. M (2018:28) dalam bukunya yang

berjudul Rekayasa Perangakat Lunak Terstruktur “Database atau basis data

adalah media untuk menyimpan data agar dapat di akses dengan mudah dan

cepat”.

Adapun tujuan menggunakan database sebagai sebuah markas atau basis

semua data dalam sistem informasi diantaranya :

a) Tidak Terjadi Redudansi Basis Data

Database bisa membantu meminimalkan redudansi data. Redudansi sendiri

merupakan terjadinya data-data ganda dalam berkas-berkas yang berbeda.

b) Integritas Data Terjaga

Database memastikan integritas data yang tinggi dimana database akan

memastikan keakuratan, aksesbilitas, konsistensi dan juga kualitas tinggi pada

suatu data.

c) Independensi Data Terjaga


II-15

Database menjaga independensi data dimana orang lain tidak dapat merubah

data meskipun data bisa diakses.

d) Kemudahan Berbagi Data

Menggunakan perangkat lunak database bisa digunakan untuk berbagi data atau

informasi dengan sesama pengguna lainnya.

e) Menjaga Keamanan Data

Database menjamin keamanan suatu informasi dan data, dimana Anda bisa

menyisipkan kode akses untuk data-data tertentu yang tidak bisa diakses

bersama.

f) Kemudahan Akses Data

Dengan database bisa memudahkan untuk mengakses dan mendapatkan data

karena semua data terorganisir dengan baik.

2.3.1 Xampp

Menurut Winarno, Zaki dan Smitdev (2014:1) “XAMPP adalah software web

server yang bisa dipakai untuk mengakomodasi sistem operasi yang anda pakai

(X), Apache (A), MySQL (M), PHP (P), dan Perl (P).”

Sedangkan menurut Buana (2014:4)

“XAMPP adalah perangkat lunak opensource yang bisa diunggah secara


gratis dan bisa dijalankan di semua sistem operasi seperti Windows, Linux,
Solaris dan Mac dan xampp ini sendiri dibuat dan dikembangkan oleh Apache
Friends perangkat lunak tersebut berisi kumpulan beberapa perangkat lunak
yang dibutuhkan antara lain PHP, Apache, Mysql dan PHPMyAdmin”.

Sedangkan menurut Ardhana (2016:14) “mengatakan bahwa XAMPP

merupakan sebuah perangkat lunak gratis sehingga bebas digunakan”.


II-16

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa xampp adalah aplikasi server yang mudah di pasang di

berbagai sistem operasi terdiri dari beberapa perangkatlunak antara lain PHP,

Apache, Mysql dan PHPMyAdmin.

2.3.2 MySQL (My Structure Query Language)

MySQL adalah sebuah database manajemen system (DBMS) popular

yang memiliki fungsi sebagai relational database manajemen system (RDBMS).

Selain itu MySQL software merupakan suatu aplikasi yang sifatnya open source

serta server basis data MySQL memiliki kinerja sangat cepat, reliable, dan

mudah untuk digunakan serta bekerja dengan arsitektur client server atau

embedded systems. Dikarenakan faktor open source dan popular tersebut maka

cocok untuk mendemontrasikan proses replikasi basis data.

Tujuan utama dari DBMS adalah untuk memberikan tinjauan abstrak

data kepada user (pengguna). Jadi sistem menyembunyikan informasi tentang

bagaimana data disimpan, dipelihara, dan tetap dapat diambil (akses) secara

efisien. Pertimbangan efisien di sini adalah bagaimana merancang struktur data

yang kompleks tetapi masih tetap bisa digunakan oleh pengguna awam tanpa

mengetahui kompleksitas strukturnya. Menurut Ruko Mandar (2017:34)

“MySQL merupakan sebuah server database SQL atau DBMS yang multiuser,

multithread yang bersifat open source di bawah ini lisensi GNU General Public

Licenci (GPL)”.
II-17

Sedangkan menurut Buana (2014:2)

“MySQL merupakan database server yang paling sering digunakan dalam


pemrograman PHP”. Dan menurut Winarno, Zaki dan Smitdev (2015:115)
“merupakan database yang mengakomodasi fitur-fitur standar SQL statement,
ada banyak hal yang bisa dilakukan dengan MySQL dengan PHP”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa MySQL (My Structure Query Language) adalah bahasa yang

digunakan untuk mengelolah data agar lebih mudah dimanipulasi.

2.4 Laravel

Laravel adalah sebuah MVC web development framework yang didesain

untuk meningkatkan kualitas perangkat lunak dengan mengurangi biaya

pengembangan dan perbaikan serta meningkatkan produktifitas pekerjaan

dengan sintak yang bersih dan fungsional yang dapat mengurangi banyak waktu

untuk implementasi (Widodo dan Purnomo, 2016). “Lavarel merupakan

framework dengan versi PHP yang up-to-date, karena Laravel mensyaratkan

PHP versi 5.3 keatas”.

“Laravel merupakan framework PHP yang menekankan pada kesederhanaan

dan fleksibilitas pada desainnya” (Naista, 2016).

Laravel memberikan keterbaruan alat untuk berinteraksi dengan database disebut

dengan migration. Dengan migration, pengembang dapat dengan mudah untuk

melakukan modifikasi sebuah database pada sebuah platform secara independen

karena implementasi skema database direpresentasikan dalam sebuah class.

Migration dapat berjalan pada beberapa basis data yang telah didukung Laravel

(MySQL, PostgreSQL, MSSQL, dan SQLITE) dan untuk implementasi active


II-18

record pada Laravel disebut Eloquent yang menggunakan standard modern

OOP. Laravel juga memberikan sebuah Command Line Interface disebut dengan

artisan dengan artisan, pengembang dapat berinteraksi dengan aplikasi untuk

sebuah aksi seperti migrations, testing, atau membuat controller dan model.

Selain itu, laravel juga memiliki Blade template engine yang memberikan

estetika dan kebersihan kode pada view secara parsial.

2.5 Perancangan Sistem Informasi

2.5.1 Metodologi Waterfall

Model Waterfall merupakan salah satu model pengembangan perangkat

lunak yang ada di dalam model SDLC (Sequencial Development Life Cycle).

Menurut A.S Rosa dan Shalahudin. M (2018:28) mendefinisikan Model

Waterfall dalam bukunya yang berjudul Rekayasa Perangakat Lunak

Terstruktur dan Berorientasi Objek sebagai berikut :

“Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial

linier (sequential linier) atau alur hidup klasik (classic life cycle)”.

Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara

sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan

tahap pendukung (support).

Metode Waterfall adalah suatu proses pengembangan perangkat lunak

berurutan, di mana kemajuan dipandang sebagai terus mengalir ke bawah

(seperti air terjun) melewati fase-fase perencanaan, pemodelan, implementasi

(konstruksi), dan pengujian.


II-19

Gambar 2.1 Ilustrasi Model Waterfall

Sumber : Sasmito Ginanjar, (2017), Jurnal Informatika.

Berikut adalah penjelasan dari model SDLC waterfall :

1. System enginering (rekayasa perangkat lunak), tahap awal ini yaitu mencari

dan melihat apa yang dibutuhkan sistem yang akan di aplikasikan dalam sebuah

perangkat lunak.

2. Requirements analysis (analisis kebutuhan), dalam langakah ini merupakan

analisa terhadap kebutuhan sistem, melakukan analisis terhadap permasalahan

yang dihadapi dan menetapkan kebutuhan perangkat lunak.

3. Design, merepresentasikan kebutuhan-kebutuhan yang sudah ada dalam

pembuatan perangkat lunak sebelum memulai coding.

4. Coding (implementasi), penulisan bahasa pemograman supaya perangkat

lunak tersebut bisa dijalankan pada komputer. Tahap ini merupakan

implementasi dari tahap desain.


II-20

5. Testing (pengujian), pengujian kode perangkat lunak yang tadi telah dibuat

dengan tujuan supaya input-output sesuai dengan permintaan klien dan

perangkat lunak bebas dari kesalahan.

6. Maintenance (perawatan), perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan

yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus

beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat

mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk

perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tetapi tidak untuk membuat

perangkat lunak baru.

2.5.2 UML (Unified Modeling Language)

UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk

sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. UML bisa

juga berfungsi sebagai sebuah (blue print) cetak biru karena sangat lengkap dan

detail. Dengan cetak biru ini maka akan bias diketahui informasi secara detail

tentang koding program atau bahkan membaca program dan

menginterpretasikan kembali ke dalam bentuk diagram (reserve enginering).

Menurut A.S Rosa dan Shalahudin. M (2018:137) “UML merupakan bahasa

visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan

menggunakan diagram dan teks-teks pendukung”.

pemodelan sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-

permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari

dan dipahami.
II-21

“Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan

grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan dari sebuah sistem

pengembangan software berbasis object oriented.” (Mamed Rofendy Manalu,

2015)

Berdasarkan beberapa pemaparan yang dikemukakan diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa Modeling Language (UML) adalah bahasa pemodelan yang

berbentuk grafis yang digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan suatu

sistem perangkat lunak.

2.5.3 Model UML

UML muncul karena adanya kebutuhan pemodel visual untuk

menspesifikasikan, menggambarkan, membangun dan dokumentasi dari sistem

perangkat lunak. UML mempunyai beberapa atau sejumlah elemen grafis yang

bisa dikombinasikan mejadi diagram. Diagram tersebut akan menggambarkan

atau mendokumentasikan beberapa aspek dari sebuah sistem.

UML hanya berfungsi untuk melaukan pemodelan. Jadi penggunaan UML tidak

terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataanya UML paling

banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek. (A.S Rosa dan

Shalahudin. M 2018:138)

UML sendiri terdiri dari atas pengelompokan diagram-diagram sistem

menurut sifatnya yaitu statis atau dinamis. UML, mempunyai 8 diagram yaitu :
II-22

1. Use Case Diagram

Menurut A.S Rosa dan Shalahuddin. M (2018:155) “Use case atau

diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem

informasi yang akan dibuat”. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara

satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat.

Simbol yang digunakan dalam use case diagram adalah sebagai berikut :

Gambar 2.2 Simbol-simbol pada Use Case Diagram

Sumber : Heriyanto Yunahar, (2018), Jurnal Intra-Tech.


II-23

2. Clas Diagram

Menurut A.S. Rosa dan Shalahudin. M (2018:141)

“Class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian

kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang

disebut atribut dan metode atau oprasi. Atribut merupakan variable-variable

yang dimilki oleh suatu kelas. Oprasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang

dimiliki oleh suatu kelas”.

Simbol yang digunakan dalam class diagram adalah sebagai berikut :

Gambar 2.3 Simbol-simbol pada class diagram

Sumber : Heriyanto Yunahar, (2018), Jurnal Intra-Tech.


II-24

3. Squence Diagram

Menurut A.S, Rosa dan Shalahudin. M (2018:165) “Squence diagram

menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu

hidup objek dam message yang dikirimkan dan diterima antar objek”.

Simbol yang digunakan dalam squence diagram adalah sebagai berikut :

Gambar 2.4 Simbol-simbol pada squence diagram

Sumber : Heriyanto Yunahar, (2018), Jurnal Intra-Tech.

4. Activity Diagram

Menurut A.S, Rosa dan Shalahudin. M (2018:161)

“Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran

kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada

pada perangkat lunak”.


II-25

Activity diagram menggambarkan aktvitas sistem bukan apa yang

dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

Simbol yang digunakan activity diagram adalah sebagai berikut :

Gambar 2.5 Simbol-simbol pada activity diagram

Sumber : Heriyanto Yunahar, (2018), Jurnal Intra-Tech.

5. Diagram Collaboration juga merupakan diagram Interaction berfungsi

membawa informasi yang sama dengan diagram Squence, tetapi lebih

memuaskan atau memfokuskan pada kegiatan obyek dari waktu informasi itu

dikirimkan.

Simbol yang digunakan dalam Diagram Collaboration adalah sebagai berikut :


II-26

Gambar 2.6 Simbol-simbol pada Diagram Collaboration

Sumber : Heriyanto Yunahar, (2018), Jurnal Intra-Tech.

6. Diagram State Chart

Menurut A.S, Rosa dan Shalahudin. M (2018:163) “State chart diagram

adalah diagram status digunakan untuk menggambarkan perubahan status atau

transisi status dari sebuah mesin atau sistem objek”.

Simbol yang digunakan dalam state chart diagram adalah sebagai berikut :

Gambar 2.7 Simbol-simbol pada State Chart Diagram

Sumber : Heriyanto Yunahar, (2018), Jurnal Intra-Tech.


II-27

7. Diagram Component

Menurut A.S, Rosa dan Shalahudin. M (2018:148) “Diagram komponen

atau component diagram dibuat untuk menunujukan organisasi dan

ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem”.

Diagram komponen fokus pada kompnen sistem yang dibutuhkan dan ada

didalam sistem.

Simbol yang digunakan dalam Diagram Component adalah sebagai berikut :

Gambar 2.8 Simbol-simbol pada Diagram Component

Sumber : Heriyanto Yunahar, (2018), Jurnal Intra-Tech.


II-28

8. Deployment Diagram

Menurut A.S, Rosa dan Shalahudin. M (2018:154) “Diagram deployment

atau deployment diagram menunjukan konfigurasi komponen dalam proses

eksekusi aplikasi”

Simbol yang digunakan dalam Deployment Diagram adalah sebagai berikut :

Gambar 2.9 Simbol-simbol pada Deployment Diagram

Sumber : Heriyanto Yunahar, (2018), Jurnal Intra-Tech.

Anda mungkin juga menyukai