Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

Menurut WHO (1968) rumah sakit adalah institusi yang merupakan bagian integral dari
organisasi kesehatan sosial yang berfungsi menyediakan pelayanan kesehatan yang lengkap baik
kuratif dan preventif bagi pasien rawat jalan dan rawat inap melalui kegiatan medik serta perawatan.
Rumah sakit juga merupakan pusat pendidikan dan latihan tenaga kesehatan serta riset kesehatan.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit,
menyatakan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan,
kemajuan teknologi dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu
meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya. Selanjutnya pada pasal 1 dipertegas bahwa rumah sakit adalah
institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

Rumah sakit gigi dan mulut adalah rumah sakit khusus yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut dan merupakan sarana pendidikan dan penelitian tenaga kesehatan gigi
tingkat akademik (S1) dan profesi (dokter gigi dan dokter spesialis) serta pendidikan magister (S2)
dan doktoral (S3). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1173 tahun 2004 tentang
rumah sakit gigi dan mulut menyatakan bahwa rumah sakit gigi dan mulut adalah sarana pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut perorangan untuk pelayanan
pengobatan dan pemulihan tanpa mengabaikan pelayanan peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit yang dilaksanakan melalui pelayanan rawat jalan, gawat darurat dan pelayanan tindakan
medis.

RSGM USU merupakan Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut dibawah naungan Universitas
Sumatera Utara. RSGM USU adalah sarana pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang juga
digunakan sebagai sarana proses pembelajaran, pendidikan dan penelitian bagi profesi tenaga
kesehatan kedokteran gigi, serta terikat melalui kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Gigi dan
Kolegium Kedokteran Gigi. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1173/MENKES/PER/IX/2004 pasal 8 dan 9, dalam penyelenggaraannya, RSGM USU menyediakan
sarana dan prasarana yang sesuai dengan fungsinya, yaitu menyelenggarakan pelayanan medik gigi
dasar, spesialistik, pelayanan penunjang, pelayanan rujukan, pelayanan gawat darurat, pendidikan,
penelitian dan pengembangan.

1
BAB II
RUMAH SAKIT KHUSUS GIGI DAN MULUT

A. Pengertian
Menurut PerMenKes RI Nomor 56 Tahun 2014 tentang klasifikasi dan perizinan rumah
sakit, Rumah Sakit adalah sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan
kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian. Berdasarkan
bentuk pelayanannya, Rumah Sakit dapat dibedakan :
- Rumah Sakit Umum
- Rumah Sakit Khusus
Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) tergolong rumah sakit khusus.

Menurut Permenkes RI Nomor 1173/MENKES/PER/2004, RSGM adalah sarana pelayanan


kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut perorangan untuk pelayanan
pengobatan dan pemulihan tanpa mengabaikan pelayanan peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit yang dilaksanakan melalui pelayanan rawat jalan, gawat darurat dan pelayanan tindakan
medik.

Fungsi RSGM adalah menyelenggarakan :


 Pelayanan medik gigi dasar, spesialistik dan subspesialistik.
 Pelayanan penunjang; seperti pelayanan kefarmasian, laboratorium, radiologi gigi, pelayanan
anastesi.
 Pelayanan rujukan;
 Pelayanan gawat darurat kesehatan gigi dan mulut;
 Pendidikan;
 Penelitian dan pengembangan.

B. Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan


Pendidikan RSGM Pendidikan adalah RSGM yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
gigi dan mulut, yang juga digunakan sebagai sarana proses pembelajaran, pendidikan dan penelitian
bagi profesi tenaga kesehatan kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya, dan terikat melalui
kerjasama dengan fakultas kedokteran gigi. Penyelenggaraan Rumah Sakit Gigi dan Mulut
bertujuan menyediakan sarana untuk meningkatkan mutu pelayanan, pendidikan, penelitian di
bidang kesehatan gigi dan mulut dari tingkat dasar sampai spesialistik sesuai dengan tuntutan
masyarakat dan perkembangan IPTEK Kedokteran dan Kedokteran Gigi, serta menjadi sarana
upaya rujukan.
Berdasarkan fungsinya Rumah Sakit Gigi dan Mulut dibedakan menjadi RSGM Pendidikan
dan Non Pendidikan. RSGM Pendidikan harus menyediakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut

2
yang meliputi pelayanan medik gigi dasar, spesialistik dan atau subspesialistik. RSGM Pendidikan
harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Kebutuhan akan proses pendidikan;
b. Fasilitas dan peralatan fisik untuk pendidikan;
c. Aspek manajemen umum dan mutu pelayanan rumah sakit;
d. Aspek keuangan dan sumber dana; dan
e. Memiliki kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Gigi dan Kolegium Kedokteran Gigi.

C. Persyaratan Sarana dan Prasarana Bangunan Serta Peralatan RSGM


Menurut Menurut PERMENKES RI Nomor 1173/MENKES/PER/2004 persyaratan sarana
dan prasarana bangunan serta peralatan RSGM adalah sebagai berikut:
a. Ruang Rawat Jalan;
b. Ruang Gawat Darurat;
c. Ruang pemulihan/Recovery room ;
d. Ruang Operasi;
e. Farmasi dan Bahan Kedokteran Gigi;
f. Laboratorium Klinik;
g. Laboratorium Teknik Gigi;
h. Ruang Sentral Sterilisasi;
i. Radiologi;
j. Ruang Tunggu;
k. Ruang Administrasi;
l. Ruang Toilet; dan Prasarana yang meliputi tenaga listrik, penyediaan air bersih, instalasi
pembuangan limbah, alat komunikasi, alat pemadam kebakaran dan tempat parkir.

D. Tenaga Kerja wajib pada RSGM


RSGM harus mempunyai tenaga yang meliputi :
1. Tenaga medis kedokteran gigi :
a. Dokter Gigi
b. Dokter Gigi Spesialis yang meliputi:
1) Bedah Mulut;
2) Meratakan Gigi (Orthodonsi);
3) Penguat Gigi (Konservasi);
4) Gigi Tiruan (Prosthodonsi);
5) Kedokteran Gigi Anak (Pedodonsi);
6) Penyangga Gigi (Periodonsi); dan
7) Penyakit Mulut; 2. Dokter/Spesialis lainnya :
a. Dokter dengan pelatihan PPGD
b. Dokter Anestesi

3
c. Dokter Penyakit Dalam
d. Dokter spesialis anak
3. Tenaga Keperawatan :
a. Perawat Gigi
b. Perawat
4. Tenaga Kefarmasian:
a. Apoteker
b. Analis farmasi
c. Asisten apoteker
5. Tenaga Keteknisisan Medis :
a. Radiografer
b. Teknisi Gigi
c. Analis kesehatan
d. Perekam medis
6. Tenaga Non Kesehatan :
a. Administrasi
b. Kebersihan

E. Jenis-jenis Komponen Pelayanan RSGM


Jenis-jenis komponen pelayanan RSGM terdiri dari:
a. Konsultasi medis;
b. Administrasi rumah sakit;
c. Penunjang Diagnostik;
d. Tindakan Medik Operatif;
e. Tindakan Medik Non Operatif;
f. Radiologi;
g. Farmasi;
h. Ambulans dan jasa rumah sakit;
i. Bahan dan alat habis pakai;
j. Laboratorium klinik;
k. Laboratorium teknik gigi;
l. Pelayanan untuk pendidikan dan penelitian, bagi RSGM Pendidikan

F. Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit


Dalam menjalankan fungsinya, rumah sakit menggunakan berbagai bahan dan fasilitas atau
peralatan yang dapat mengandung bahan berbahaya dan beracun. Interaksi rumah sakit dengan
manusia dan lingkungan hidup di rumah sakit dapat menyebabkan masalah kesehatan lingkungan
yang ditandai dengan indikator menurunnya kualitas media kesehatan lingkungan di rumah sakit,
seperti media air, udara, pangan, sarana dan bangunan serta vektor dan binatang pembawa penyakit.

4
Akibatnya, kualitas lingkungan rumah sakit tidak memenuhi standar baku mutu kesehatan
lingkungan dan persyaratan kesehatan yang telah ditentukan.
Kesehatan lingkungan rumah sakit adalah upaya pencegahan penyakit dan/atau gangguan
kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari
aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial di dalam lingkungan rumah sakit. Kualitas lingkungan
rumah sakit yang sehat ditentukan melalui pencapaian atau pemenuhan standar baku mutu kesehatan
lingkungan dan persyaratan kesehatan pada media air, udara, tanah, pangan, sarana dan bangunan,
dan vektor dan binatang pembawa penyakit. Standar baku mutu kesehatan lingkungan merupakan
spesifikasi teknis atau nilai yang dibakukan pada media lingkungan yang berhubungan atau
berdampak langsung terhadap kesehatan masyarakat di dalam lingkungan rumah sakit. Sedangkan
persyaratan kesehatan lingkungan adalah kriteria dan ketentuan teknis kesehatan pada media
lingkungan di dalam lingkungan rumah sakit.
Standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan, penyelenggaraan
kesehatan lingkungan, manajemen kesehatan lingkungan rumah sakit, pembinaaan dan pengawasan,
dapat dilihat di Permenkes Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.

5
BAB III
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT USU

A. Sejarah Singkat

Sejak 25 Agustus 1965, Balai Pengobatan Gigi Fakultas Kedokteran Gigi USU Medan telah
menerima pasien sebagai latihan pendidikan. Balai Pengobatan Gigi FKG USU telah berganti nama
menjadi Rumah Sakit Gigi dan Mulut ( RSGM) FKG USU.

RSGM terdiri dari delapan klinik, yaitu Klinik Penyakit Mulut (Oral Medicine), Klinik
Kesehatan Gigi Anak (Pedodonsia), Klinik Periodonsia, Klinik Ortodonsia, Klinik Prostodonsia,
Klinik Bedah Mulut (Oral Surgery), Klinik Konservasi Gigi dan Klinik Pencegahan. Selain itu
RSGM juga dilengkapi oleh pelayanan pendukung seperti Radiologi Dental, dan Dental
Laboratorium Unit Jasa Industri.

Kualitas sumber daya manusia (SDM) secara bertahap ditingkatkan sehingga di setiap klinik
sudah dilengkapi dengan Dokter Gigi Spesialis (Sp1). Sistem manajemen masih terus dibenahi
menuju sistem manajemen idealnya suatu manajemen Rumah Sakit. Perbaikan juga dilakukan pada
sistem administrasi maupun sistem keuangan sehingga rekam medik dan kontrol internal lebih
akurat.

Dengan berjalannya sistem administrasi dan keuangan yang terpadu, terpusat dan merupakan
sistem yang tersendiri, RSGMUSU sebagai sub-sistem dari Fakultas Kedokteran Gigi diharapkan
lebih mampu mengembangkan diri untuk memenuhi fungsinya sebagai tempat pendidikan,
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran gigi baik untuk
pendidikan profesi dokter gigi maupun dokter gigi spesialis. Pengembangan ini juga akan
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara optimal kepada masyarakat. Selain
itu Rumah Sakit Gigi dan Mulut diharapkan akan mampu menjadi pusat pendidikan untuk
paramedik dental dan tekniker gigi

B. Izin RSGM
Izin Resmi RSGM USU telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI. Dr.dr.Siti Fadilah
Supari,Sp JK (K). Nomor : 1625/Menkes/SK/XI/2005. Berlaku sejak 2 Desember 2005 – 2
Desember 2010.

C. Visi, Misi, Falsafah dan Moto


1. Visi
Visi RSGM USU adalah sebagai rumah sakit gigi dan mulut yang mendukung program studi
kedokteran gigi pada tahun 2030 diwilayah Indonesia Barat dan mendukung program kesehatan gigi
nasional.

6
2. Misi
Melaksanakan pendidikan pengembangan profesi Kedokteran Gigi Integrasi sesuai dengan
perkembangan IPTEK dan kebutuhan masyarakat dalam bidang kesehatan gigi dan mulut dengan
memanfaatkan IPTEK secara tepat untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut
masyarakat. Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut terintegrasi. Mempersiapkan dan
melaksanakan penelitian serta pengabdian masyarakat di bidang kesehatan gigi dan
mulut. Membuka peluang kerja sama lintas sektoral, lintas program dengan universias lain.

3. Falsafah
Menyelenggarakan Pendidikan dan Pelayanan bidang Kedokteran Gigi berdasarkan
Pancasila, beretika, beriman dan bertawqa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

4. Motto
Bekerja secara profesional, bermoral, beretika, berkualitas dan disiplin secara tulus dan
ikhlas.

7
D. STRUKTUR ORGANISASI RSGM USU

8
Dalam melaksanakan fungsinya sebagai RSGM tentu akan tetap berpedoman kepada
Pedoman Penyelenggarakan RSGM RS yang dikategorikan sebagai RS Khusus. RSGM akan
dipimpin oleh 1 orang Direktur dibantu 2 orang Wakil Direktur (Wadir).

Wadir 1
Disebut Wadir YANMEDGIMUL Pendidikan dan Penelitian membawahi Bidang Pelayanan
dan Pendidikan dan Penunjang Medis. Bidang pelayanan medik mempunyai seksi-seksi.
Selain daftar di atas ada SMF (Staff Medic Fungsional) yang terdiri dari Staf untuk memberi
pelayanan dan membimbing para dokter muda dari : Bedah Mulut, Konservasi, Pedodonti,
Periodonti, Ortodonti, Prostodonti, Penyakit Mulut dan IKGP/KGM.

Wadir 2
Disebut Wadir Umum, Administrasi dan Keuangan. Wadir ini membawahi : Logistik,
Rekam Medik, Amdal/Kebersihan, Keuangan, Perencanaan, Bidang Sarana dan Prasarana.
Struktur manajemen ini akan dikukuhkan dengan usulan Surat Keputusan Dekan kepada
Rektor Universitas Sumatera Utara. Setiap Wakil Direktur mempunyai ruang lingkup pekerjaan
serta membawahi sub-sub yang menjadi tanggung jawabnya.

E. Strategi dan Sasaran


Rencana Strategi Universitas Sumatera Utara (Renstra USU) 2015-2019 disusun
berdasarkan visi dan misi Universitas Sumatera Utara seperti yang tertuang dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2014 tanggal 28 Februari 2014 tentang Statuta
Universitas Sumatera Utara, dan dengan mempedomani Dokumen Kerangka Pengembangan
Pendidikan Tinggi Jangka Panjang serta Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI bidang Pendidikan Tinggi. Adapun pada program kerja ke-12, yaitu membangun
pengakuan dan reputasi, dengan kebijakan menjadikan USU sebagai universitas yang mendapat
pengakuan dan reputasi nasional dan internasional, sub program kerja membangun unit khusus yang
bertugas menginventarisasi, mendorong, dan memfasilitasi segala sesuatu yang dapat meningkatkan
reputasi dan pengakuan terhadap USU, maka dengan ini Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Sumatera Utara membangun salah satu unit khusus untuk pelayanan penunjang akademik di bidang
kesehatan gigi dan mulut yang akan menghasilkan lulusan dokter gigi.
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara sebagai salah satu institusi penunjang
pendidikan dokter gigi yang diharapkan mampu meningkatkan penyelenggaraan proses belajar
mengajar di Fakultas Kedokteran Gigi dan memiliki nilai penggunaan yang sangat tinggi. Konsil
Kedokteran Indonesia (KKI) telah menyusun Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi Indonesia
yang mengacu pada Undang-Undang (UU) Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktik kedokteran.
Standar pendidikan dan standar kompetensi untuk pendidikan dokter gigi di Indonesia telah selesai
disusun secara bersama. Akan tetapi, evaluasi terhadap standar-standar tersebut tetap diperlukan
seiring dengan terjadinya perubahan-perubahan kondisi dari waktu ke waktu.

9
Rencana strategis Rumah Sakit Gigi dan MulutUSUmempunyai visi dan misi yang
mengedepankan sisi pelayanan, pendidikan dan penelitian, Visi dan Misi RSGM USU. Visi RSGM
USU Yaitu " Visi RSGM USU adalah sebagai rumah sakit gigi dan mulut yang mendukung progam
studi kedokteran gigi pada tahun 2030 diwilayah indonesia barat dan mendukung progam kesehatan
gigi nasional." dengan Misi Melaksanakan pendidikan dan pengembangan profesi Kedoketran Gigi
Integrasi sesuai dengan perkembangan IPTEK dan kebutuhan masyarakat dalam bidang kesehatan
gigi dan mulut dengan memanfaatkan kemajuan IPTEK secara tepat untuk meningkatkan derajat
kesehatan gigi dan mulut masyarakat. Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
terintegrasi. Mempersiapkan dan melaksanakan penelitian serta pengabdian masyarakat di bidang
kesehatan gigi dan mulut. Membuka peluang kerja sama lintas sektoral, lintas progam dengan
universitas lain.".
Tugas RSGM adalah melakukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dengan mengutamakan
kegiatan pengobatan dan pemulihan pasien yang dilaksanakan secara terpadu dengan upaya
peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan. Seiring dengan kemajuan dunia
kedokteran gigi, diharapkan RSGM dapat melakukan pembenahan dan pengembangan sesuai
dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.1173/MENKES/PER/X/2004 tentang Rumah Sakit Gigi
dan Mulut.

10
BAB IV
HASIL OBSERVASI RSGM USU

Data yang diperoleh dari wawancara dengan menggunakan ceklis berdasarkan syarat RSGM
dari PERMENKES RI NOMOR 1173/MENKES/PER/X/2004 Tentang Rumah Sakit Gigi Dan
Mulut.
Nama : RSGM USU
Bentuk : Badan Hukum
Izin Operasional : Tahun 2018
Tipe : C
Akreditasi : Belum di akreditasi
Direktur : drg. Cek Dara Manja, Sp.RKG
Wadir 1 : drg. Yendri wati, M.Kes, Sp.OF
Wadir 2 : drg. Rahmi Syaflida, Sp.BM

A. Struktur Organisasi RSGM USU

No BIDANG ADA TIDAK KETERANGAN


1 Pelayanan V
2 Administrasi&Keuangan V
3 Pelayanan Penunjang:
- Kefarmasian V
- Laboratorium Klinik V
- Laboratorium Teknik Gigi V
- Radiologi V
- Anestesi V
4 Pendidikan V
5 Penelitian & Pengembangan V
6 Rekam Medik V
7 Komite Klinik V
8 Satuan Medik Fungsional V
9 Instalasi V Instalasi/unit Radiologi

Dari tabel kelengkapan struktur organisasi di atas, RSGM USU belum memiliki
laboratorium klinik, laboratorium teknik gigi dan anestesi. Di lingkungan FKG USU memang telah
memiliki laboratorium klinik dan laboratorium teknik gigi namun statusnya belum memiliki
bergabung secara resmi dengan RSGM, statusnya masih kepemilikan FKG USU.

11
B. Persyaratan Minimal Sarana dan Prasarana RSG MUSU

SARANA DAN
NO. PRASARANA ADA TIDAK KETERANGAN
1 Rawat Jalan V
2 Gawat Darurat V Dalam proses pembangunan
3 Ruang Pemulihan V Dalam proses pembangunan
4 Ruang Operasi V Ruang bedah minor
5 Farmasi dan Bahan Ked.Gigi V
6 Lab. Klinik V
7 Lab. Teknik Gigi V
8 Ruang Sentral Sterilisasi V Dalam proses pembangunan
9 Radiologi V
10 Ruang Tunggu V
11 Ruang Administrasi V
12 Ruang Toilet V
13 Pembuangan Limbah V
14 Listrik, Air dll V

Dari tabel persyaratan minimal sarana dan prasarana RSGM USU, dapat dilihat ruang gawat
darurat, ruang pemulihan dan ruang sterilisasi dalam proses pembangunan. Sedangkan laboratorium
klinik dan teknik gigi belum bergabung kepemilikannya dengan RSGM USU.

C. Persyaratan Minimal Peralatan RSGM USU

NO. PERALATAN ADA TIDAK KET. (jml,baik/rusak)


1 Dental Unit 50 V
2 Dental Chair 50 V
3 Tempat Tidur 3 V
4 Peralatan Medik:
5 1) '1 unit Intra Oral Camera; V Masih inventaris /
6 2) 1 unit Dental X – ray; V Kepemilikan FKG USU
7 3) 1 unit Panoramic x-ray; V
8 4) 1 unit Chepalo Metri x-ray; V
9 5) 1 unit Autoclave / 7 unit Sterilisator V
10 6) 1 Camera; dan V
11 7) 1 Digital Intra Oral V

12
Dari tabel persyaratan minimal peralatan RSGM USU terlihat bahwa semua peralatan yang
di persyaratkan belum ada yang dimiliki RSGM USU secara resmi. Sebagian besar peralatan yang
dimiliki masih inventaris FKG USU.

D. Tenaga Medis dan Paramedis

NO. Tenaga Medis ADA TIDAK JUMLAH


1 Dokter Gigi V 2 orang
2 Dokter Gigi Spesialis yang meliputi:
1) Bedah Mulut; V
2) Orthodonsi V
3) Konservasi V
4) Prosthodonsi V Surat Tugas belum ada
5) Pedodonsi V
6) Periodonsi V
7) Penyakit Mulut; V
3 Dokter/Spesialis lainnya :
a. Dokter dengan pelatihan PPGD V
b. Dokter Anestesi V
c. Dokter Penyakit Dalam V
d. Dokter spesialis anak V
4 Tenaga Keperawatan :
a. Perawat Gigi V 12 orang
b. Perawat V 1 orang
5 Tenaga Kefarmasian:
a. Apoteker V 1 orang
b. Analis farmasi V
c. Asisten apoteker V
6 Tenaga Keteknisisan Medis :
a. Radiografer V
b. Teknisi Gigi V 1 orang
c. Analis kesehatan V
d. Perekam medis V 3 orang
7 Tenaga Non Kesehatan ;
a. Administrasi V 1 orang
b. Kebersihan V 1 orang

13
Dari tabel tenaga medis kedokteran gigi diatas terlihat, tenaga kedokteran yang dimiliki
RSGM USU berdasarkan surat penugasan hanya ada 2 orang, sedangkan dokter gigi spesialis yang
ada di FKG USU belum memiliki surat penugasan di RSGM. Tenaga kesehatan lain yang belum ada
adalah analis farmasi, asisten apoteker dan analis kesehatan.

14
BAB V
KESIMPULAN

Dari hasil data yang didapat dapat disimpulkan sebagai berikut:


1. RSGM USU merupakan Badan Hukum dibawah Rektor USU.
2. RSGM USU belum bergabung dengan FKG USU sehingga saat ini RSGM USU dengan
klasifikasi tipe C.
3. RSGM USU sedang dalam proses akreditasi, segala sarana dan prasarana yang kurang juga
mulai dilengkapi dari status kepemilikan peralatan, tenaga medis hingga pembangunan.

15
DAFTAR PUSTAKA

1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1173 Tahun 2004 tentang Rumah Sakit Gigi dan Mulut.
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 340 Tahun 2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah
Sakit.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit
5. Website resmi RSGM USU: http://rsgm.usu.ac.id/index.php

16

Anda mungkin juga menyukai