Bahan Bangunan Baja
Bahan Bangunan Baja
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Beton dan Bangunan
dengan judul “Bahan Bangunan Baja”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru Bahasa
Indonesia kami Bapak Tanjun yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Penulis
II. Pembuatan Baja
Salah satu indikator ekonomi yang baik pada suatu negara adalah seberapa besar kapasitas
produksi baja pada negara tersebut. Pemanfaatan material baja suatu negara dapat menyentuh
berbagai aspek pembangunan dalam suatu negara tersebut. Industri baja sendiri pun
memerlukan dana investasi yang besar serta teknologi industri yang maju pula.
Proses pembuatan baja dapat dirangkum pada diagram alir dibawah ini.
Setelah proses permunian di dalam tungku konverter, baja dibentuk ke dalam beberapa bentuk
seperti batang (bloom), bulat (billets), dan plat (slab). Ini memudahkan proses pembentukan
baja selanjutnya yaitu proses penggilingan seperti pada gambar berikut
Gambar 2.2.2 Pengolahan baja mentah menjadi produk jadi
Proses penggilingan baja dalam keadaan panas tersebut menghasilkan bentukan baja yang
presisi secara geomteri nya. Proses penggilingan baja biasanya diperuntukan untuk baja
berprofil tebal seperti bentuk profil I, WF, C, siku, atau pada batang rel. Profil yang dihasilkan
dari proses ini biasa disebut profil hot rolled atau profil canai panas.
Material baja yang unggul ditinjau dari tiga aspek yaitu segi kekuatan, kekakuan, dan
daktilitasnya. Sebagai bahan konstruksi bangunan, baja memiliki sifat fisik dan mekanis yang
dapat mempengaruhi kekuatan konstruksi bangunan. Berikut ini adalah sifat fisik dan mekanis
yang dimiliki oleh baja :
1. Sifat Fisik Baja
a. Berat dan Berat Jenis Baja
Berat baja diperlukan untuk melakukan perhitungan pada pembuatan struktur
bangunan yang berguna untuk mencari nilai beban yang dapat ditahan oleh sebuah
struktur baja. Menurut Standard Nasional Indonesia, berat jenis baja adalah 7850
kg/m3 tetapi pada kondisi sebenarnya, berat jenis baja ini dapat berubah dipengaruhi
oleh kandungan logam yang ada, kekakuan baja, dll.
d. Konduktivitas Listrik
Baja merupakan konduktor listrik yang baik karena bahan pembuatan baja yang
merupakan campuran dari besi(Fe) dan krom(Cr).
c. Ductility (keuletan)
Sifat bahan yang dapat deformasi pada beban tarik sebelum benar-benar patah
(rupture). Material ulet yaitu material yang dapat ditarik jadi kawat tipis panjang
dengan gaya tarik tanpa rusak. Keuletan ditandai dgn persen perpanjangan
panjang ukur spesimen selagi uji tarik dan persen pengurangan luas penampang.
Konstruksi baja adalah rangka baja yang terdiri dari beberapa batang baja yang disambung
dengan baut, las, ataupun paku keling sehingga menjadi gabungan bentuk yang akan
membentuk suatu bangunan. Keunggulan konstruksi baja antara lain sebagai berikut:
1. Pemasangan yg relatif mudah, jika memanfaatkan material konstruksi lain selain baja,
akan membutuhkan tenaga yang lebih banyak. Namun dengan memanfaatkan
konstruksi baja, seluruh tenaga dapat dipangkas. Dengan begitu, anggaran dalam
konstruksi bangunan baja dapat lebih rendah dibanding konstruksi dengan material
lain.
2. Mudah dibongkar dan dipindahkan, tidak seperti material konstruksi lain seperti
beton. Sehingga dapat dikatakan bahwa material baja lebih efisien dibanding material
lain.
3. Berat lebih ringan dibandingkan dengan beton.
4. Baja mempunyai ukuran dan mutu yang sudah ditetapkan sehingga kekuatannya
seragam.
Dalam pelaksanaan konstruksi baja, ada beberapa tahapan yang harus dilalui, yaitu:
1. Transfer Perencana-Kontraktor
Konsultan perencana biasanya adalah orang yang bukan merupakan spesialis pada
baja sedangkan untuk kontraktor umumnya merupakan spesialis pada baja.
2. Fabrikasi
Sebelum pelaksanaan fabrikasi, gambar desain diuraikan lagi menjadi gambar detail
atau gambar kerja. Di jaman sekarang ini, proses dalam menguraikan gambar telah
dipermudah dengan program computer. Untuk konstruksi yang diragukan
pemasangannya di lapangan, maka setelah fabrikasi, dapat juga dilakukan proses pra-
perakitan sebelum dikirimkan ke lapangan. Tujuannya adalah untuk mrmastikan
bahwa tidak akan terjadi masalah saat perakitan di lapangan.
3. Transportasi
Jika proses fabrikasi telah selesai secara keseluruhan, maka tahap selanjutnya adalah
membawanya ke lapangan.
4. Erection
Proses erection adalah proses perakitan struktur untuk disambung antara satu dengan
yang lainnya sesuai perencanaan.
DAFTAR PUSTAKA