Kembali ke Yogyakarta
Tidak banyak yang ingat kapan persisnya timbul ide untuk menggabungkan
beberapa perguruan tinggi perjuangan (sebutan ini, diberikan oleh Prof. Ir.
Herman Johannes) tersebut di atas menjadi sebuah perguruan tinggi. Akan tetapi,
menurut Prof. Dr. M. Sardjito, tanggal 20 Mei 1949, ada rapat Panitia Perguruan
Tinggi, di Pendopo Kepatihan Yogyakarta. Rapat ini dipimpin oleh Prof. Dr.
Soetopo, dengan anggota rapat antara lain, Sri Sultan Hamengku Buwono IX,
Prof. Dr. M. Sardjito, Prof. Dr. Prijono, Prof. Ir. Wreksodhiningrat, Prof. Ir.
Harjono, Prof. Sugardo dan Slamet Soetikno, S.H. Salah satu hasil rapat adalah
beberapa anggota rapat menyanggupi pendirian perguruan kembali di wilayah
republik, yaitu Yogyakarta. Mereka yang bersedia adalah Prof. Ir.
Wreksodhiningrat, Prof. Dr. Prijono, Prof. Ir. Harjono dan Prof. Dr. M. Sardjito.
Kesulitan utama yang ditemui para guru besar dalam mendirikan kembali
perguruan tinggi di Yogya adalah tidak adanya ruangan untuk kuliah. Beruntung
Sri Sultan Hamengku Buwono IX bersedia meminjamkan kraton dan beberapa
gedung di sekitar kraton untuk ruang kuliah. Masalah utama pun terpecahkan,
setelah itu persiapan lain pun dimatangkan.
Usaha keras para guru besar tersebut akhirnya membuahkan hasil. Tanggal
1 November 1949, di Kompleks Peguruan Tinggi Kadipaten, Yogyakarta, berdiri
kembali Fakultas Kedokteran Gigi dan Farmasi, Fakultas Pertanian, dan Fakultas
Kedokteran. Pembukaan ketiga fakultas ini dihadiri oleh Bung Karno. Pada
pembukaan ini, menurut Prof. Dr. M. Sardjito, diadakan sebuah renungan bagi
para dosen dan mahasiswa yang telah gugur dalam peperangan melawan Belanda,
yaitu: Prof. Dr. Abdulrachman Saleh, Ir. Notokoesoemo, Roewito, Asmono,
Hardjito dan Wurjanto.
Keesokan harinya, 2 November 1949, giliran Fakultas Teknik, Akademi
Ilmu Politik dan beberapa fakultas yang berada di bawah naungan Yayasan Balai
Perguruan Tinggi Gadjah Mada yang diresmikan. Kota Yogyakarta pun kembali
marak dengan mahasiswa. Sebulan kemudian, tepatnya 3 Desember 1949, dibuka
pula Fakultas Hukum di Yogyakarta. Fakultas ini merupakan pindahan Sekolah
Tinggi Hukum Negeri Solo. Orang yang berjasa dalam pemindahan ini adalah
Prof. Drs. Notonagoro, S.H.
Pada saat peresmian Universiteit Negeri Gadjah Mada, Prof. Dr. M. Sardjito
ditetapkan sebagai Presiden Universiteit Negeri Gadjah Mada. Pada saat yang
sama juga ditetapkan Senat Universiteit Negeri Gadjah Mada dan Dewan Kurator
Universiteit Negeri Gadjah Mada. Pengurus Dewan Kurator UNGM terdiri dari
Ketua Kehormatan adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Ketua adalah Sri
Paku Alam VIII, wakil ketua dan anggota. Hal ini menimbulkan pendapat bahwa
ketika UGM lahir, ia memang telah siap untuk meneruskan perjuangan, yaitu
meningkatkan martabat manusia Indonesia.
Universitit Negeri Gadjah Mada
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 37 tahun 1950 Peraturan
Sementara tentang Universitit Negeri Gadjah Mada pasal 1 menyebutkan:
“Universitit Negeri Gadjah Mada adalah Balai Nasional Ilmu Pengetahuan dan
Kebudajaan bagi pendidikan dan pengadjaran tinggi. Universitit Negeri Gadjah
Mada berkedudukan di Jogjakarta.“
Pada tanggal 23 Januari 1950 ditambah lagi dengan Fakultas Sastra,
Pedagogik, dan Filsafat. Kemudian pada tanggal 19 Juli 1952 di Surabaya dibuka
Cabang dari Fakultas Hukum, Sosial dan Politik. Cabang Surabaya ini pada bulan
November 1954 dilepaskan dan dimasukkan sebagai Fakultas pada Universitas
Airlangga.
Pada tahun 1952 Fakultas Hukum, Sosial dan Politik ditambah dengan
jurusan Ekonomi, sehingga menjadi Fakultas Hukum, Ekonomi, Sosial dan Politik
(HESP). Bulan September 1952 Fakultas Pertanian ditambah dengan Bagian
Kehutanan, sehingga Fakultas ini menjadi Fakultas Pertanian dan Kehutanan.
Referensi:
Undang-undang No. 10 tahun 1955 tentang Pengubahan Nama Universiteit,
Universitet, Universitit, Faculteit, Facultet, dan Facultit menjadi universitas dan
Fakultas
Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 1949 tentang Peraturan tentang Penggabungan
Perguruan Tinggi menjadi Universiteit
Peraturan Pemerintah No. 37 tahun 1950 tentang Peraturan Sementara Tentang
Universitit Negeri Gadjah Mada
Separatum “Riwajat Perdjuangan Mendirikan Universitas Gadjah Mada dan
Sekedar Tentang Perguruan Tinggi lain di Indonesia " oleh Prof. Dr.
M. Sardjito, dan Addendum "Perdjuangan Universitas Gadjah Mada dan
Perguruan Tinggi Lain Dalam Revolusi Fisik"oleh Prof. Ir. Herman Johannes
Buku Kenangan Seperempat Abad Univervitas Gadjah Mada 11 yang diredakturi
oleh Drs. H. Nangtjik dan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1949
Berita Kagama Okt, Nov, Des 1980 Th. III No. 6, 7, 8 tentang Sejarah Singkat
Universitas Gadjah Mada
Berita Kagama No. 1, 2 Th. VIII 1985 tentang Sejarah Singkat Universitas Gadjah
Mada
UNIT KEGIATAN MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA
Gelanggang Expo
Gelanggang mahasiswa adalah tempat berkumpul dan wadah berkreasi
mahasiswa lintas angkatan dan fakultas di Universitas Gadjah Mada. Di
gelanggang inilah mahasiswa dilatih serta diasah softskill-nya. Melihat betapa
pentingnya keberadaan gelanggang mahasiswa, maka diputuskanlah untuk
mengadakan kegiatan tahunan berupa Gelanggang Expo yang bertepatan dengan
dimulainya ajaran baru.
Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan seluruh UKM
yang ada di Univesitas Gadjah Mada kepada seluruh mahasiswa khususnya
mahasiswa baru. Sesuatu hal yang nantinya menjadi harapan kita bersama ialah
para mahasiswa khususnya mahasiswa baru dapat ikut bergabung ke UKM-UKM
yang sesuai dengan minat dan bakat mereka serta berkontribusi untuk Universitas
Gadjah Mada melalui organisasi kemahasiswaan, Unit Kegiatan Mahasiswa.
Gelanggang Expo dijadikan sebagai wadah setiap Unit Kegiatan Mahasiswa untuk
memperkenalkan secara sistematis dan konfrehensif mulai dari profil UKM,
program unggulan di setiap UKM, kegiatan ataupun kejuaraan-kejuaraan yang
diikuti, serta jadwal latihan rutin setiap UKM.
Perlu kita ketahui bersama bahwasanya Unit Kegiatan Mahasiswa yang ada
di Universitas Gadjah Mada ada 51 UKM yang terbagi menjadi Empat sekber,
sekber olahraga, sekber seni, sekber khusus, dan sekber kerohanian.
1. Sekber Olahraga meliputi UKM Atletik, Basket ,Berkuda, Bridge, Bulu
Tangkis, Bola Voli, Catur, Hockey, Judo, Karate inkai, Karate kala hitam,
Kempo, Merpati Putih, Perisai Diri, IKS Pro Patria, PSHT, Renang, Selam,
Sepakbola dan Futsal, Softball, Taekwondo, Tenis Lapangan, dan
Tenis Meja.
2. Sekber Seni meliputi UKM Gama Band, GMCO, USER, Marcing Band,
Paduan Suara Mahasiswa, Swagayugama, Teater Gadjah Mada, UFO,
UKJGS, dan Unit Tari Bali.
3. Sekber Khusus meliputi UKM BPPM Balaiurung, SKM Bulaksumur, EDS,
Gama Cendikia, Koperasi Mahasiswa, Mapagama, Menwa, Peduli
Difabel,Pramuka Putra, Pramuka Putri, Unit Kesehatan Mahasiswa, Unit
Penalaran Ilmiah, dan AISEC.
4. Sekber Kerohaniaan meliputi UKM Jama’ah Shalahuddin, Keluarga
Mahasiswa Budhish, Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma, Misa Kampus,
dan Unit Kerohanian Kristen.
Adapun tema dari Gelanggang Expo ini adalah “Gelanggang
Candradimuka”. Candradimuka adalah kawah yang terdapat di alam khayangan .
Di kawah candradimuka inilah anak Bima, pernah ditempa sehingga menjadi
ksatria perkasa yang kemudian lebih dikenal dengan nama Gatotkaca.
Candradimuka dijadikan tema dimana gelanggang diharapkan sebagai kawah
Candradimuka yang didalamnya para mahasiswa dididik dan ditempa dengan
pendidikan non-akademik sehingga melahirkan ksatria-ksatria muda berjiwa
pemimpin, cerdas, dan inovatif.
Daftar UKM yang mengikuti kegiatan ataupun kejuaraan di luar negeri :
1. Futsal - UITM Sport Fiesta Syah Alam, Selangor, Malaysia 2015
2. Badminton - UITM Sport Fiesta Syah Alam, Selangor, Malaysia 2015
3. Swagayugama - The 13th ASEAN and 3rd ASEAN +3 Youth Cultural
Forum Filipina
4. EDS - Asian British Parliamentary
5. UADC
6. World Universities Debating Championship
7. Aiesec - IGCDP
8. Entrevolution, Raising Awareness for entrepreneurship
9. PSM - A voyage of song
10. Ukjgs - EOG Gamelan Malaysia
11. Fesco Tari di Malaysia
12. Pentas Ramayan
RENCANA STRATEGIS UNIVERSITAS GADJAH MADAN 2012-2017
Nilai-nilai Dasar
1. Nilai-nilai Pancasila yang meliputi nilai-nilai ketuhanan, kemanusian,
persatuan, kerakyatan dan keadilan
2. Nilai-nilai keilmuan yang meliputi nilai akademik dan mimbar akademi,
penghargaan atas kenyataan dan kebeanaran guna keadaban, kemanfataan
dan kebahagian.
3. Nilai-nilai kebudayaan yang meliputi toleransi, hak asasi manusia, dan
keragaman.
Visi
Universitas Gadjah Mada sebagai pelopor perguruan tinggi nasional berkelas
dunia yang unggul dan inovatif, mengabdi kepada kepentingan bangsa dan
kemanusiaan dijiwai nilai-nilai budaya bangsa berdasarkan Pancasila.
Misi
Melaksnakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta
pelestarian dan pengembangan ilmu yang unggul dan bermanfaat bagi
masyarakat.
Tujuan
Menjadikan UGM sebagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia dengan reputasi
internasional melalui :
1) pendidikan tinggi berkualitas dalam rangka menghasilkan lulusan yang
unggul dan kompeten;
2) produk penelitian yang menjadi rujukan nasional yang berwawasan
lingkungan dan responsif terhadap permasalahan masyarakat, bangsa dan
negara yang berbasis pada nilai-nilai keunggulan.
3) pengabdian kepada masyarakat yang mampu mendorong kemandirian dan
kesejahteraan masyrakat secara berkelanjutan
4) tata tkelola universitas yang berkeadilan, transparan, partisipatif, akuntabel
dan terintegrasi antarbidang guna menunjang keefektifan dan efisiensi
pemanfaatan sumber daya;
5) kerja sama yang strategis, sinergis, dan berkelanjutan dengan para mitra
“Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta
untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya, yang timbul secara
otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku”.
Pasal 12
Sanksi bagi Mahasiswa yang terbukti melakukan plagiat sebagaimana
dimaksudkan dalam Pasal 10 ayat (4), secara berurutan dari yang baling ringan
sampai dengan yang paling berat terdiri atas :
1. Teguran
2. Peringatan tertulis
3. Penundaan pemberian sebagai hak mahasiswa
4. Pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa.
5. Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
6. Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa atau;
7. Pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program.