Anda di halaman 1dari 5

2.1.

Pengertian Penyakit Urethritis


Urethritis adalah suatu inflamasi uretra atau suatu infeksi yang menyebar naik yang
digolongkan sebagai infeksi gonoreal dan nongonoreal. Namun demikian kedua kondisi
tersebut dapat terjadi pada satu pasien. (Nursalam, 2008).
Urethritis adalah peradangan uretra oleh berbagai penyebab dan merupakan sindrom yang
sering terjadi pada pria. (Sylvia A. Price, 2006)
Urethritis yaitu inflamasi pada uretra, keadaan ini kerap kali merupakan gejala penyakit
gonore, dapat pula disebabkan oleh mikroorganisme.
(Barbara. 2005).
Urethritis adalah peradangan yang terjadi pada uretra (Anonym 2007). Urethritis juga
merupakan salah satu sindroma dari penyakit menular seks (PMS) urethritis secara spesifik
dapat terbagi 2 yaitu gonococal urethritis dan nongonococal urethritis.
Urethritis merupakan peradangan pada saluran kencing atau urethra, yang terjadi pada
lapisan kulit urethra, disebabkan oleh bakteri-bakteri yang menyerang saluran kemih seperti
Chlamydia trachomatis, neisseria gonorrhoae, tricomonal vaginalis dan lain-lain. peradangan
ini biasanya terjadi pada ujung urethra atau urethra bagian posterior, urethritis juga
merupakan salah satu dari infeksi dari saluran kemih yaitu urethra, prostate, vas deferens,
testis atau ovarium, buli-buli, ureter sampai ginjal. dan dapat dikatakan sebagai bagian dari
infeksi saluran kemih superficial atau mukosa yang tidak menandakan invasi pada jaringan.

2.2.Klasifikasi Penyakit Urethritis


1. Urethritis Akut
a. Penyakit ini disebabkan asending infeksi atau sebaliknya oleh karena prostate
mengalami infeksi. Keadaan ini lebih sering diderita kaum pria.
b. Tanda dan gejalanya misalnya mukosa merah udematus, terdapat cairan eksudat
yang purulent, Ada ulserasi pada uretra. Jika dilihat secara mikroskopis terlihat
infiltrasi leukosit sel – sel plasma dan sel-sel limfosit, ada rasa gatal yang
menggelitik, gejala khas pada urethritis gonorhea yaitu morning sickness, pada pria
diakibatkan pembuluh darah kapiler, kelenjar uretra tersumbat oleh kelompok pus
tetapi pada wanita jarang diketemukan.
c. Diagnosa diferential seperti urethritis gonorhea, amicrobic pyuhria, urethritis
karena trichomonas dan prostatitis non spesifik.
d. Pemeriksaan diagnostik biasanya dilakukan pemeriksaan terhadap secret uretra
untuk mengetahui kuman penyebab.
e. Tindakan pengobatan diberikan antibiotika. Bila terjadi striktuka, lakukan dilatasi
uretra dengan menggunakan bougil.
f. Komplikasi yang mungkin terjadi adalah prostatitis, periuretral abses yang dapat
sembuh, kemudian meninbulkan striktura atau urine fistula.
2. Urethritis kronis
a. Penyebabnya adalah pengobatan yang tidak sempurna pada masa akut, prostatitis
kronis dan striktura uretra.
b. Tanda dan gejalanya mukosa terlihat granuler dan merah, jika dilihat secara
mikroskopis tampak infiltrasi dari leukosit, sel plasma, sedikit sel leukosit,
fibroblast bertambah, getah uretra (+), dapat dilihat pada pagi hari sebelum bak
pertama, uretra iritasi, vesikal iritasi, prostatitis, dan cystitis.
c. Prognosanya bila tidak diobati dengan baik, infeksi dapat menjalar ke kandung
kemih, ureter, ataupun ginjal.
d. Tindakan pengobatan berupa pemberian antibiotika sesuai dengan bakteri
penyebabnya dan berikanlah banyak minum.
e. Komplikasinya dapat terjadi peradangan yang dapat menjalar ke prostate.
3. Urethritis gonokokus
a. Penyebabnya adalah bakteri Neisseria gonorhoeoe (gonokokus).
b. Tanda dan gejalalanya mukosa merah udematus, terdapat cairan eksudat yang
purulent, Ada ulserasi pada uretra. Jika dilihat secara mikroskopisterlihat infiltrasi
leukosit sel – sel plasma dan sel – sel limfosit, ada rasa gatal yang menggelitik,
gejala khas pada urethritis gonorhea yaitu morning sickness.
c. Prognosanya infeksi ini dapat menyebar ke proksimal uretra.
d. Komplikasi yang dapat ditimbulkan adalah infeksi yang menyebar ke proksimal
uretra menyebabkan peningkatan frekuensi kencing.
Gonokokus dapat menebus mukosa uretra yang utuh, mengakibatkan terjadi
infeksi submukosa yang meluas ke korpus spongiosum. Infeksi yang menyebabkan
kerusakan kelenjar peri uretra akan menyebabkan terjadinya fibrosis yang dalam
beberapa tahun kemudian mengakibatkan striktura uretra.
4. Urethritis non gonokokus (non spesifik)
a. Urethritis non gonokokus (sinonim dengan urethritis non spesifik) merupakan
penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual yang paling sering
diketemukan. Pada pria, lender uretra yang mukopurulen dan disuria terjadi dalam
beberapa hari sampai beberapa minggu setelah melakukan hubungan kelamin
dengan wanita yang terinfeksi. Lendir mengandung sel nanah tetapi gonokokus
tidak dapat di deteksi secara mikroskopis atau kultur
b. Jumlah insidennya masih merupakan penyakit yang sering terjadi pada banyak
bagian dunia, insiden berhubungan langsung dengan promiskuitas dari populasi
c. Penyebab dari infeksi ini hampir selalu didapat selama hubungan seksual.
Gonokokus membelah diri pada mukosa yang utuh dari uretra anterior dan setelah
itu menginvasi kelenjar peri uretral, dengan akibat terjadinya bakteremia dan
keterlibatan limfatik.
d. Jika diamati secara makroskopik terjadi peradangan akut dari mukosa uretra,
dengan eksudat yang purulenta pada permukaan dan dapat terjadi ulserasi dari
mukosa.
e. Perjalanan penyakit ini dapat mengalami resolusi dalam 2-4 minggu, sebagai
akibat pengobatan atau kadang – kadang spontan dan jika tidak dilakukan
penatalaksanaan dengan benar akan menjadi kronik.
f. Faktor penyulit proses penyembuhan jika terjadi urethritis posterior, prostatitis,
vesikulitis, epididimitis, sistitis, abses peri uretral dan penyebaran sistemik (A.D
Thomson,2007).

2.3.Etiologi Urethritis
Pada orang dewasa khususnya wanita muda dan aktif dapat ditularkan organisme
penyebab urethritis melalui hubungan seksual seperti Chlamydia trachomatis, niesseria
gonorrhoaeae, dan virus herpes simpleks merupakan kuman-kuman penyebab utama
urethritis. Pada wanita dapat juga terjadi karena perubahan PH dan flora vulva dalam siklus
menstruasi
Ada juga organisme lain seperti urea plasma, urealyticum, mycoplasma hominis,
tricomonal vaginalis, dan neisseria meningitides yang juga merupakan organisme penyebab
peradangan urethra. Tidak hanya pada perempuan tapi pada laki-laki dan anak bayi dan
remaja bias terjangkit olehkuman-kuman ini.Kuman gonore atau kuman lain, kadang-kadang
urethritis terjadi tanpa adanya bakteri. Penyebab klasik dari urethritis adalah infeksi yang
dikarenakan oleh Neisseria Gonorhoea. Akan tetapi saat ini urethritis disebabkan oleh infeksi
dari spesies Chlamydia, Eserchia Coli atau Mycoplasma. Secara umum penyebab dari
urethritis adalah sebagai berikut :
1. Kuman Gonorrhoe (N.Gonorhoe).
2. Kuman Non-Gonorrhoe (Klamidia Trakomatik atau Urea Plasma Urelytikum).
3. Tindakan invasif.
4. Iritasi batu ginjal.
5. Trihomonas vaginalis.
6. Organisme bakteri gram negatif seperti :
a. Escherichia coli .
b. Entero bakteri.
c. Pseudomonas.
d. Klebsiella.
e. Proteus.

Pada pria, urethritis biasanya dimulai dengan keluarnya cairan dari uretra. Jika
penyebabnya adalah gonokokus maka cairan ini akan mengandung nanah. Jika
penyebabnya adalah jasad renik yang lainnya, maka cairan ini mengandung lendir. Gejala
lainnya adalah nyeri pada saat berkemih dan penderita sering mengalami desakan untuk
berkemih.

Jika urethritis karena gonokokus tidak diobati secara adekuat, maka pada akhirnya
akan terbentuk penyempitan uretra (striktur).
Striktur ini akan meningkatkan resiko terjadinya urethritis pada uretra yang lebih tinggi
dan kadang menyebabkan terbentuknya abses di sekitar uretra.
Abses bisa membentuk kantong pada dinding uretra (divertikulum uretra), yang juga bisa
mengalami infeksi. Jika abses menyebabkan terjadinya perforasi kulit, maka air kemih
bisa mengalir melalui saluran baru (fistula uretra).

Anda mungkin juga menyukai