(No. 02)
D. Materi Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientifik
2. Model : Inkuiri
3. Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya jawab
1. Pertemuan ke 1 ( 6 x @ 45 menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
Orientasi :
Mengucap salam
Mengarahkan siswa untuk memimpin doa
Mengecek kehadiran siswa
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
Apersepsi :
Mengingatkan kembali materi yang sekarang dengan pembelajaran sebelumnya
Mengajukan pertanyaan mengenai usaha yang ada disekitar tempat tinggal siswa
Bertanya kepada siswa apakah sudah pernah mendengar istilah peluang usaha
Motivasi :
Memberikan gambaran manfaat mempelajari yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-
hari.
Menyampaikan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan langkah pembelajaran yang
ingin dicapai.
Pemberian Acuan :
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung.
Menjelaskan mekanisme pelaksaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 240 menit)
Critical Thinking :
Peserta didik melihat dan mengamati pemanfaatan peluang usaha secara kreatif dan inovatif.
Peserta didik mengidentifikasikan pemanfaatan peluang usaha secara kreatif dan inovatif..
Critical and Communication Thinking :
Peserta didik menanggapi slide peluang usaha, pengertian peluang usaha, pemanfaatan
peluang usaha secara inovatif dan kreatif, dan risiko-risiko usaha.
Peserta didik mendengarkan penjelasan guru, mencatat materi yang kurang jelas atau belum
di pahami.
Critical Thinking :
Peserta didik mengamati video yang ditampilkan.
Peserta didik mengidentifikasi pemanfaatan peluang usaha secara inovatif dan kreatif.
Creativity and Collaboration Thinking :
Peserta didik secara individu menulis hasil identifikasi pemanfaaatan peluang usaha secara
inovatif dan kreatif.
Creativity thinking, communication, and critical thinking :
Peserta didik mempresentasikan hasil pekerjaan yang telah ditulis.
Peserta didik menanggapi hasil presentasi temannya.
Peserta didik mengumpulkan hasil identifikasi terkait video yang ditayangkan.
Kegiatan Penutup (15 menit)
1. Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang sudah
berlangsung
2. Guru memberikan sedikit informasi rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya
3. Berdoa untuk mengakhiri pembelajaran
2. Pertemuan ke 2 (4 x @ 45 menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
Guru :
Orientasi :
Mengucap salam
Mengarahkan siswa untuk memimpin doa
Mengecek kehadiran siswa
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
Apersepsi :
Mengingatkan kembali materi yang sekarang dengan pembelajaran sebelumnya
Motivasi :
Memberikan gambaran manfaat mempelajari yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-
hari.
Menyampaikan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan langkah pembelajaran yang
ingin dicapai.
Pemberian Acuan :
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung.
Menjelaskan mekanisme pelaksaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Kegiatan Inti (150 menit)
Critical Thinking :
Peserta didik melihat dan mengamati pengertian analisis swot, menerapkan metode analisis
peluang usaha secara sederhana, dan analisis peluang usaha.
Critical and Communication Thinking :
Peserta didik menanggapi slide pengertian analisis swot, menerapkan metode analisis
peluang usaha secara sederhana, dan analisis peluang usaha.
Peserta didik mendengarkan penjelasan guru, mencatat materi yang kurang jelas atau belum
di pahami.
Critical Thinking :
Peserta didik mengidentifikasi metode analisis swot
Peserta didik dapat menentukan peluang usaha produk barang/jasa.
Creativity and Collaboration Thinking :
Peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok,
Masing - masing kelompok menentukan peluang usaha produk barang/jasa.
Creativity thinking, communication, and critical thinking :
Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok.
Peserta didik memberi tanggapan.
Kegiatan Penutup (15 menit)
1. Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang sudah
berlangsung
2. Guru memberikan sedikit informasi rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya
3. Berdoa untuk mengakhiri pembelajaran
2. Pertemuan ke 3 (4 x @ 45 menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
Guru :
Orientasi :
Mengucap salam
Mengarahkan siswa untuk memimpin doa
Mengecek kehadiran siswa
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
Apersepsi :
Mengingatkan kembali materi yang sekarang dengan pembelajaran sebelumnya
Motivasi :
Memberikan gambaran manfaat mempelajari yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-
hari.
Menyampaikan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan langkah pembelajaran yang
ingin dicapai.
Pemberian Acuan :
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung.
Menjelaskan mekanisme pelaksaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Keterangan :
BS = Bekerja sama
JJ = Jujur
TJ = Tanggung Jawab
DS = Disiplin
Catatan :
1. Aspek prilaku dinilai dengan kriteria :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor Maksimal = Jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 -100,0 = Sangat baik
50,01 – 75,00 = Baik
25,01 – 50,00 = Cukup
00,00 – 25,00 = Kurang
5. Format diatas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai.
Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta didik
diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat
objectif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini,
menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan
digunakan, dan merumuskan format penilaiannya jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan
olwh guru terlebih dahulu.
No. Pernyataan Ya Tidak Jumlah Skor Skor Sikap Kode Nilai
1 Selama diskusi, saya ikut
serta mengusulkan
ide/gagasan
2 Ketika kami berdiskusi,
setiap anggota
mendapatkan kesempatan
untuk berbicara
3 Saya Ikut serta dalam
membuat kesimpulan
hasil diskusi kelompok
Catatan
1. Skor penilaian Ya = 100 dan tidak 50
2. Skor Maksimal = jumlah pernyataan yang dikalikan jumlah kriteria = 4x100=400
3. Skor Sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100 ) = (250:400)x 100=62,50
4. Kode Nilai/predikat
75,01 -100,0 = Sangat baik
50,01 – 75,00 = Baik
25,01 – 50,00 = Cukup
00,00 – 25,00 = Kurang
5. Format diatas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai.
Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Keterampilan
Penilaian Unjuk Kerja
Instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan berbicara
sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan
Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali
skor ideal (100)
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1) Membaca buku-buku tentang analisis Peluang usaha produk/jasa.
2) Mencari informasi secara online tentang analisis Peluang usaha produk/jasa
3) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang analisis Peluang usaha produk/jasa
4) Mengamati langsung tentang Peluang usaha produk/jasa di lingkungan sekitar.
Mengetahui,
Kepala Sekolah
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian: terlampir
A. Penilaian sikap
B. Penilaian Diskusi
Keterangan :
75 : baik
50 : kurang baik
25 : tidak baik
Semarang, Agustus 2018
Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 11 Semarang Guru mata pelajaran Kwu
Saat ini, kata “Peluang Usaha” cukup populer di Indonesia dan sering kita dengar setiap hari.
Untuk mengetahui definisi peluang usaha lebih akurat, kita perlu mengetahui arti masing-masing kata
tersebut. Kata “Peluang Usaha” terdiri dari dua kata, yaitu; Peluang yang artinya kesempatan, dan
Usaha yang artinya upaya dengan berbagai daya untuk mencapai tujuan atau sesuatu yang
diinginkan. Secara sederhana, pengertian peluang usaha adalah kesempatan yang dimiliki
seseorang untuk mencapai tujuan (keuntungan, uang, kekayaan) dengan cara melakukan usaha
yang memanfaatkan berbagai sumber daya yang dimiliki.
Persyaratan utama menggali peluang usaha adalah kerjasama optimisme, keterbukaan bekerja
prestatif kreatif, mau mendengarkan orang lain mengakui kesalahan, dan percaya diri.
B. Pemanfaatan peluang usaha, seorang wirausahawan harus berpikir inovatif dan dan kreatif
yaitu :
Harus mempunyai etos kerja yang tinggi
Pandai berkomunikais
Harus percaya dan yakin bahwa usaha bisa dilaksanakan
Harus menerima gagasan – gagasan baru di daam dunia usaha
Harus bertanya kepada diri sendiri
Harus mau mendengarkan saran dari orang lain.
C. Factor – factor keberhasilan dan kegagalan usaha
Langkah-Langkah untuk Menjadi Wirausahawan yang Sukses di antaranya :
Ada visi dan tujuan yang jelas.
Bersedia untuk mengambil risiko uang dan waktu.
Terencana dan terorganisir.
Kerja keras sesuai dengan tingkatan kepentingannya
Mengembangkan hubungan yang baik dengan karyawan, pelanggan, pemasok, dan lainnya.
Hal-hal yang membuat usaha atau bisnis meraih kesuksesan.
Menurut W . Keith Schilit, ada 8 hal yang membuat usaha atau bisnis meraih kesuksesan atau
keberhasilan, yaitu :
Peluang pasar yang baik.
Keunggulan persaingan
Kualitas barang/jasa.
Inovasi yang berproses.
Dasar budaya perusahaan.
Menghargai pelanggan dan pegawai.
Manajemen yang berkualitas.
Dukungan modal yang kuat.
Kegagalan Wirausaha
Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan
pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan
kurang berhasil.
Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan teknik, kemampuan memvisualisasikan
usaha, kemampuan mengoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia,
maupun kemampuan menginterasikan operasi perusahan.
Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik faktor
yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan
penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran kas akan menghambat
operasional perusahaan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal
dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang
menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan
sukar beroperasi karena kurang efisien.
Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan
efektivitas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak
efektif.
Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengah-setengah terhadap
usaha akan mengakibatkan usaha yang di lakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap
setengah hati, kemungkinan gagal adalah besar.
Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewiraushaan. Wirausahawan yang
kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, maka ia tidak ada jaminan untuk menjadi
wirausahawan yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa di peroleh apabila
berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.
Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam manajemen perusahaan atau di dalam
organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang
matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang.
Atau definisi analisis SWOT yang lainnya yaitu sebuah bentuk analisa situasi dan juga kondisi yang
bersifat deskriptif (memberi suatu gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan juga kondisi
sebagai sebagai faktor masukan, lalu kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-
masing. Satu hal yang perlu diingat baik-baik oleh para pengguna analisa ini, bahwa analisa SWOT
ini semata-mata sebagai suatu sebuah analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang
sedang dihadapi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang bagi
permasalahan yang sedang dihadapi.
S = Strength (kekuatan).
W = Weaknesses (kelemahan).
O = Opportunities (Peluang).
T = Threats (hambatan).
a. Strenght (S)
Yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu organisasi atau
perusahaan pada saat ini. Yang perlu di lakukan di dalam analisis ini adalah setiap perusahaan atau
organisasi perlu menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan di bandingkan dengan para pesaingnya.
Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul di dalam teknologinya, maka keunggulan itu
dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan juga
kualitas yang lebih maju.
Apa itu analisis SWOT?
b. Weaknesses (W)
Yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari suatu organisasi
atau perusahaan pada saat ini. Merupakan cara menganalisis kelemahan di dalam sebuah perusahaan
ataupun organisasi yang menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu perusahaan atau
organisasi.
c. Opportunity (O)
Yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar suatu organisasi atau
perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan. Cara ini adalah
untuk mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi
bisa berkembang di masa yang akan depan atau masa yang akan datang.
d. Threats (T)
Yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu
perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak
menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan kemunduran. Jika tidak
segera di atasi, ancaman tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik
di masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Metode analisis SWOT bisa dianggap sebagai metode analisis yangg paling dasar, yang bermanfaat
untuk melihat suatu topik ataupun suatu permasalahan dari 4 empat sisi yang berbeda. Hasil dari
analisa biasanya berupa arahan ataupun rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan untuk
menambah keuntungan dari segi peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan juga
menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisis ini akan membantu untuk melihat sisi-
sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini. Dari pembahasan diatas tadi, analisis SWOT
merupakan instrumen yang bermanfaat dalam melakukan analisis strategi. Analisis ini berperan
sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam suatu perusahaan atau organisasi
serta menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.
Strength.. dimana arti langsung kata ini dari bahasa inggris ialah kekuatan,kelebihan. Dimana
dalam poin pertama tersebut strengthdapat kita definisikan dimana kekuatan dari usaha kita,
atau kelebihan kita yang tidak dimiliki oleh kompetitor. Kelebihan tersebut dapat dilihat luas
seperti letak posisi lokasi usaha, kecepatan distribusi, resep usaha,organisasi usaha yang
ramping dan masih banyak lain. Kita dapat meng-explore kelebihan kita tersebut dengan
membuat daftar satu persatu hingga kita dapat menemukan semua kelebihan kita.
Selanjutnya yang kita bahas adalah Weakness kita langsung dapat mengartikan hal tersebut
sebagai kelemahan yang kita miliki hampir sama dengan strength, kelemahan tersebut dapat
kita definisikan dalam banyak hal seperti letak usaha yang kurang strategis, lambatnya
distribusi, lemahnya sumber daya manusia dan berbagai hal lainnya.. kita pun dapat membuat
list tersebut satu persatu.
Opportunity dimana dalam poin tersebut dapat diartikan sebagai peluang usaha yang
merupakan faktor eksternal dimana peluang usaha tersebut dapat kita manfaatkan dengan
segala kelebihan yang kita miliki. Misalnya apabila kita memiliki sebuah kantor biro tour
travel dan dimana dalam radius 500 meter dari daerah kita tidak ada biro jasa tour travel juga,
maka dengan ini kita dapat memanfaatkan kelebihan lokasi kita ini kedalam usaha yang
dijalankann ataupun kita dapat mencari opportunity dahulu, misalnya daerah sekitar kita
tinggal banyak terdapat perkantoran maka kita dapat memulai usaha layanan catering bagi
karyawan begitu luasnya opportunity tersebut jika ditelisik satu persatu sehingga kita dapat
melihat berbagai macam peluang yang ada dan dapat memanfaatkan peluang tersebut dengan
sebaik mungkin.
Threat dimana poin tersebut merupakan hambatan ataupun halangan dari luar yang mungkin
kita hadapi dalam menjalankan usaha/bisnis kita.. misalnya dalam bisnis properti adanya
aturan pembatasan kredit pemilikan rumah untuk rumah kedua dst , hal tersebut dapat
menurunkan daya beli masyarakat untuk membeli rumah. Tapi dengan adanya hambatan
tersebut jangan sampai mengecilkan mental kita, kita masih dapat mengembangkan sisi lain
dari kelebihan yang dimiliki hingga lebih banyak daripada sisi kelemahan yang dimiliki.
Buatlah kelompok menjadi 5 atau 6 orang siswa. Carilah dari internet atau majalah tentang analisis
peluang usaha yang meliputi :
1. Bidang Transportasi
2. Bidang Film
3. Bidang kelautan
5. Bidang Pariwisata
Buat analisis swot di buku tugas tiap kelompok kemudian dipresentasikan di depan kelas.
LAMPIRAN KE 3 : PORTOFOLIO
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan uraian yang jelas dan tepat !
Jawaban :
1. Peluang usaha adalah kesempatan yang dimiliki seseorang untuk mencapai tujuan
(keuntungan, uang, kekayaan) dengan cara melakukan usaha yang memanfaatkan berbagai
sumber daya yang dimiliki.
2. Factor keberhasilan dan kegagalan
Keberhasilan :
Kegagalan :
3. Paul Charlap, mengemukakan sebuah rumusan yang mencakup empat unsur yang harus dimiki
oleh seorang wirausahawan agar mencapai sukses dalam pekerjaannya, yaitu :
Keberhasilan :
Kegagalan :
: 50 x 2 : 100