Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SENAM OTOT DASAR PANGGUL PADA PASIEN DENGAN MASALAH


KEPERAWATAN INKONTINENSIA URIN
DI RUANG BEDAH DAHLIA RSUD DR. SOETOMO SURABAYA

Disusun oleh:
Kelompok 8
Dinda Salmahella, S. Kep 131913143033
Nensi Nur Asipah, S. Kep 131913143044
Windi Khoiriyah, S. Kep 131913143058
Alex Susanto, S. Kep 131913143077
Alifia Aurora R, S. Kep 131913143087
Ayu Okta M. J, S. Kep 131913143091

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATANUNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Bidang Studi : Keperawatan Medikal Bedah


Topik : Senam Kegel pada Pasien dengan Masalah Keperawatan
Inkontinensia Urin
Sasaran : Keluarga pasien dan pasien di Ruang Bedah Dahlia
Tempat : Ruang Bedah Dahlia RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Hari/Tanggal : Kamis, 03 Oktober 2019
Jam : 10.00 – 10.30
Pelaksana : Ners Muda Program Pendidikan Profesi Ners (P3N) Fakultas
Keperawatan Universitas Airlangga dan TIM PKRS Ruang
Bedah Dahlia RSUD Dr. Soetomo Surabaya

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang senam otot dasar panggul,
peserta mampu mengerti, memahami serta mempraktikkan senam otot dasar
panggul untuk mengatasi inkontinensia urin.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit peserta mampu:
1. Menjelaskan konsep teori inkontinensia urin
2. Menjelaskan cara melakukan senam otot dasar panggul
3. Mempraktikkan senam otot dasar panggul
C. Materi (Terlampir)
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi
E. Sasaran
1. Pasien
2. Keluarga pasien
F. Setting Tempat
Peserta duduk di Ruang Bedah Dahlia RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Keterangan :
= peserta =fasilitator
= moderator =observer,
= penyaji
= media

G. Pengorganisasian
CI Akademik : Dr. Ika Yuni Widtawati S.Kep.Ns., M.Kep., Ns. Sp. Kep. MB.
CI Klinik : Satria Jaya S.Kep.,Ns
Moderator : Nurul Fitrianil, S. Kep
Penyaji : Dewita Pramesti, S. Kep
Fasilitator : Ayu Rahmawati, S. Kep
Arman R., S. Kep
Siska Kusuma, S. Kep
Observer : Erlinna Nur, S.Kep.
H. Uraian Tugas
1. Moderator
a. Menyampaikan salam pembuka.
b. Memperkenalkan anggota kelompok.
c. Menyampaikan kontrak waktu.
d. Menyampaikan tujuan dari penyuluhan.
e. Menyampaikan mekanisme penyuluhan.
f. Menggali pengetahuan peserta penyuluhan.
g. Membuka sesi tanya jawab.
h. Mengevaluasi pemahaman peserta dengan bertanya kembali.
i. Memberikan reward pada peserta yang bisa menjawab pertanyaan penyaji.
j. Menyimpulkan materi penyuluhan.
2. Penyaji
a. Menggali pengetahuan dan pengalaman dari peserta tentang materi
penyuluhan.
b. Menyampaikan materi penyuluhan.
c. Melakukan umpan balik terhadap materi yang telah disampaikan.
3. Fasilitator
a. Mengundang atau mengajak peserta untuk mengikuti penyuluhan.
b. Memotivasi peserta untuk fokus pada penyampaian penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk mengajukan pertanyaan.
d. Membantu penyaji dalam menjawab pertanyaan.
4. Observer
a. Mengobservasi jalannya penyuluhan.
b. Mengevaluasi tugas dari masing-masing peran.
I. Media
 PPT dan Video
J. Kegiatan Penyuluhan
No Tahapan waktu Kegiatan pembelajaran Kegiatan peserta
1 Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
(5 menit) memperhatikan
3. Kontrak waktu 3. Menyetujui
4. Menjelaskan 4. Mendengarkan dan
tujuan penyuluhan memperhatikan
5. Menjelaskan topik yang akan 5. Mendengarkan dan
diberikan memperhatikan
2 Kegiatan Inti 1. Menjelaskan konsep teori 1. Mendengarkan dan
( 15 menit ) inkontinensia urin memperhatikan
2. Menjelaskan cara melakukan 2. Mendengarkan dan
senam kegel memperhatikan
3. Mempraktikkan senam kegel 3. Mempraktikkan

3 Penutup 1. Mengevaluasi kemampuan 1. Menjawab pertanyaan


peserta tentang senam kegel
5 menit dengan tanya jawab
2. Kesimpulan dari penyuluhan 2. Mendengarkan
kesehatan
3. Salam penutup 3. Mendengarkan dan
menjawab salam

K. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan SAP dan materi.
b. Kesiapan media : PPT dan Video
c. Peserta hadir di tempat penyuluhan tepat waktu.
d. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang Bedah Dahlia RSUD
Dr. Soetomo Surabaya.
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
d. Suasana penyuluhan tertib.
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan.
f. Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang peserta.
3. Evaluasi Hasil
Peserta dapat:
1. Menjelaskan konsep teori inkontinensia urin
2. Menjelaskan cara melakukan senam otot dasar panggul
3. Mempraktikkan senam otot dasar panggul
Lampiran
INKONTINENSIA URINE

A. Definisi Inkontinensia Urine


Menurut International Continence Society dalam Vitriana (2012),
inkontinensia urine didefinisikan sebagai keluarnya urin secara tidak sadar yang
menimbulkan masalah sosial dan hiegene serta secara objektif tampak nyata.
B. Penyebab Inkontinensia Urine
Adapun beberapa penyebab inkontinensia urine pada lansia adalah:
1. Faktor usia yang menyebabkan terjadi perubahan fungsi kandung kemih
2. Faktor psikologis seperti stress
3. Cuaca yang dingin
4. Pengaruh obat-obatan
5. Komplikasi dari penyakit seperti infeksi saluran kemih, kehilangan kontrol
spinkter dan perubahan tekanan yang tiba-tiba pada abdominal.
Sedangkan menurut Catherine (1995), penyebab inkontinensia urine pada
lansia lainnya adalah:
1. Terjadinya peningkatan tekanan di dalam rongga perut yang menyebabkan
urin keluar saat batuk, bersin, tertawa atau latihan. Hal ini disebabkan oleh
melemahnya otot dasar panggul
2. Adanya masalah pada bagian neurologis/saraf
3. Aktivitas otot kandungan kemih meningkat
4. Terjadinya kelebihan kapasitas pengisian kandung kemih. Hal ini
disebakan oleh adanya sumbatan pada organ kelamin seperti pembesaran
prostat, faktor saraf, dan obat-obatan
5. Demensia (pikun) berat, gangguan pada otot dan rangka seperti patah
tulang, keterbatasan dalam bergerak, dan
6. Faktor lingkungan.
C. Tanda Dan Gejala Inkontinensia Urine
Tanda dan gejala inkontinensia urine yang umum terjadi pada lansia adalah:
1. Keluarnya urine secara tidak sadar atau tidak terkontrol
2. Kesulitan dalam menahan keinginan untuk berkemih
3. Sering Buang Air Kecil (BAK) baik pada siang hari dan meningkat di
malam hari
4. Keluarnya urine dalam jumlah yang banyak
D. Klasifikasi Inkontinensia Urin
1. Inkontinensia dorongan
Merupakan keadaan dimana seseorang mengalami pengeluaran urine
tanpa sadar, terjadi segera setelah merasa dorongan yang kuat untuk
berkemih.
Kemungkinan penyebab :
 Penurunan kapasitas kandung kemih
 Iritasi pada reseptor regangan kandung kemih yang menyebabkan
spasme (infeksi saluran kemih)
 Minum alcohol atau kafein
 Peningkatan cairan
 Peningkatan konsentrasi urine
 Distensi kandung kemih yang berlebihan
Tanda-tanda inkontinensia dorongan:
 Sering miksi (lebih dari 2 jam sekali)
 Spasme kandung kemih
2. Inkontinensia total
Merupakan keadaan dimana seseorang mengalami pengeluaran urine
yang terus-menerus dan tidak dapat diperkirakan.
Kemungkinan penyebab :
o Disfungsi neurologis
o Kontraksi independen dan refleks detrusor karena pembedahan
o Trauma atau penyakit yang memengaruhi saraf medulla spinalis
o Fistula
o Neuropati
Tanda-tanda inkontinensia total:
o Aliran konstan yang terjadi pada saat tidak diperkirakan
o Tidak ada distensi kandung kemih
o Nokturia
o Pengobatan inkontinensia yang tidak berhasil

3. Inkontinensia stress
Merupakan keadaan dimana seseorang yang mengalami kehilangan
urine kurang dari 50 ml, terjadi dengan peningkatan tekanan abdomen
Kemungkinan penyebab:
 Perubahan degeneratif pada otot pelvis dan struktur penunjang yang
berhubungan dengan penuaan
 Tekanan intraabdomen tinggi
 Distensi kandung kemih
 Otot pelvis dan struktur penunjang lemah
Tanda-tanda inkontinensia stress
 Adanya urine menetes dengan peningkatan tekanan abdomen
 Adanya dorongan berkemih
 Sering miksi (lebih dari 2 jam sekali)
4. Inkontinensia refleks
Merupakan keadaan dimana seseorang mengalami pengeluaran urine
yang tidak dirasakan, terjadi pada interval yang dapat diperkirakan bila
volume kandung kemih mencapai jumlah tertentu. Kemungkinan
penyebabnya adalah kerusakan neurologis (lesi medulla spinalis).
Tanda-tanda inkontinensia refleks :
o Tidak adanya dorongan untuk berkemih
o Merasa bahwa kandung kemih penuh
o Kontraksi atau spasme kandung kemih tidak dihambat pada interval
teratur

5. Inkontinensia fungsional
Merupakan keadaan seseorang yang mengalami pengeluaran urine
secara tanpa disadari dan tidak dapat diperkirakan. Kemungkinan
penyebabnya adalah kerusakan neurologis (lesi medulla spinalis)
Tanda-tanda inkontinensia fungsional :
 Adanya dorongan untuk berkemih
 Kontraksi mengeluarkan urine kandung kemih cukup kuat untuk
(Potter & Perry, 2010)

E. Akibat Inkontinensia Urine


Inkontinensia urine pada lansia dapat menyebabkan:
1. Infeksi saluran kemih
2. Infeksi kulit sekitar kemaluan
3. Dekubitus
4. Gangguan tidur
5. Ruam pada kulit
6. Masalah kebersihan
7. Masalah psikologis (malu)

F. Cara Mengatasi Inkontinensia Urine


Terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh lansia untuk mengatasi
inkontinesia urine, yaitu:
1. Intake cairan yang cukup
2. Latihan buang air kecil teratur
3. Biasakan buang air besar secara teratur
4. Latihan otot dasar panggul/latihan kegel

Senam Otot Dasar Panggul


G. Definisi Senam Otot Dasar Panggul
Latihan otot dasar panggul (ODP) dikembangkan pertama kali oleh Dr.
Arnold Kegel pada tahun 1940 dengan tujuan menguatkan otot dasar panggul dan
mengatasi stres inkontinensia urin. Latihan ini berupa latihan ODP secara progresif
pada otot Levator ani yang dapat dikontraksikan secara sadar yang selanjutnya
dikenal dengan Kegel Exercise (Rahajeng, 2010). Kegel Exercise atau senam otot
dasar panggul merupakan terapi non operatif yang paling sering dilakukan untuk
mengatasi stress inkontinensia karena membantu meningkatkan tonus dan kekuatan
otot pada uretra dan periuretra (Bobak, 2004 dalam Yanthi, 2011).
H. Manfaat Senam Otot Dasar Panggul
Senam otot dasar panggul memiliki manfaat terkait dengan fungsi otot
Pubococcygeus. Senam otot dasar panggul tidak hanya memiliki banyak manfaat
untuk wanita, tetapi juga pada pria, yaitu:
1. Bagi pria
Latihan ini akan meningkatkan kemampuan mengontrol dan mengatasi
ejaulasi dini, ereksi yang lebih kuat dan meningkatkan kepuasan seksual saat
orgasme. Selain itu multiple orgasme juga bisa dialami oleh pria sebagai hasil
dari latihan senam kegel yang dilakukan secara teratur. Pada pria, senam ini
juga akan mengangkat testis dan mengencangkan otot kremaster sama seperti
mengencangkan sfingter ani. Hal ini disebabkan karena otot Pubococcygeus
dimulai dari arah anus (Herdiana, 2009 dalam Yanthi, 2011).
2. Bagi wanita
Keuntungan melakukan senam kegel adalah lebih mudah mencapai
orgasme dan orgasme yang dicapai lebih baik karena otot yang dilatih adalah
otot yang digunakan selama orgasme. Manfaat lain adalah vagina akan
semakin sensitif dan peka rangsang sehingga memudahkan peningkatan
kepuasan seksual, dan suami akan merasakan perubahan yang sangat besar
karena vagina mampu mencengkram penis lebih kuat. Memudahkan
kelahiran bayi tanpa banyak merobek jalan lahir, dan bagi wanita yang baru
melahirkan senam kegel dapat mempercepat pemulihan kondisi vagina
setelah melahirkan dan tentu saja dapat menguatkan otot rangka pada dasar
panggul sehingga pemperkuat fungsi sfingter eksternal kandung kemih,
mencegah prolaps uteri (Salma, 2008; Maryam, 2008 dalam Yanthi, 2011).
Beberapa manfaat senam kegel yaitu menguatkan otot panggul, mencegah
“ngompol kecil” yang timbul saat batuk atau tertawa, dan melancarkan proses
kelahiran tanpa harus merobek jalan lahir serta mempercepat penyembuhan
pasca persalinan (Mulyani, 2013).
I. Persyaratan Senam Otot Dasar Panggul
Program pelatihan ini memiliki beberapa persyaratan yang perlu
diperhatikan, antara lain:
1. Intensitas latihan harus cukup tinggi sehingga menaikkan denyut jantung
sekitar 72-87% dari denyut nadi maksimal dan tidak boleh melebihi denyut
nadi maksimal (220-umur) (Noder, 1983 dalam Pangkahila, 1992).
2. Frekuensi latihan 3-4 kali per minggu dengan waktu istirahat tidak lebih
dari 2 hari (Noder, 1983 dalam Pangkahila, 1992).
3. Lama latihan minimal sekitar 30 menit sampai 60 menit.
4. Setiap latihan terdiri dari tiga fase yaitu fase pemanasan dan peregangan,
fase latihan dan fase pendinginan (Weaver, 1983 dalam Pangkahila, 1992).

J. Program Senam Otot Dasar Panggul


Senam otot dasar panggul hasilnya tidak akan didapat dalam waktu sehari.
Pada penelitian sebelumnya, senam Kegel dilakukan sebanyak 10 kali dalam 4
minggu dapat memberikan hasil yang bermanfaat untuk memperkuat otot-otot
panggul yang dibuktikan dari hasil penelititannya yaitu adanya pengaruh signifikan
senam kegel terhadap tingkat inkontinensia (Wahyu W, 2009).
Pelatihan senam kegel dengan frekuensi tiga kali perminggu selama empat minggu
lebih efektif dibandingkan dengan senam Kegel dengan frekuensi satu kali
seminggu selama empat bulan dalam menurunkan frekuensi buang air kecil
wanita usia 50-60 tahun yang mengalami stress urinary incontinence di Sanggar
Senam Citra Denpasar (Lestari, 2011).

K. Indikasi Senam Otot Dasar Panggul


Senam otot dasar panggul dianjurkan bagi wanita dan pria yang umumnya
memiliki keluhan terkait lemahnya otot PC. Berikut adalah beberapa indikasi senam
kegel:
1. Pria dan wanita yang memiliki masalah inkontinensia (tidak mampu
menahan buang air kecil).
2. Wanita yang sudah mengalami menopause untuk mempertahankan
kekuatan otot panggul dari penurunan kadar estrogen.
3. Wanita yang mengalami prolaps uteri (turunnya rahim) karena
melemahnya otot dasar panggul, juga untuk wanita yang mengalami
masalah seksual.
4. Pria yang mengalami masalah ejakulasi dini serta ereksi lebih lama.
(Ardani, 2010).

L. Kontraindikasi Senam Otot Dasar Panggul


Penderita penyakit jantung yang dapat mengakibatkan nyeri dada saat
melakukan gerakan minimal, penderita diabetes, penderita hipertensi, dan penderita
penyakit kelamin (Hartati, 2009 dalam Ardani, 2010).

M. Tahap Pelatihan Senam Otot Dasar Panggul


Cara latihan otot dasar panggul adalah dengan melakukan kontraksi pada otot
dasar panggul dan menahan kontraksi tersebut dalam 10 hitungan kemudian
kontraksi dilepaskan. Pada tahap awal bisa dimulai dengan menahan kontraksi
selama 3-5 detik. Dengan melakukan secara bertahap otot akan semakin kuat,
latihan ini diulang 10 kali setelah itu mencoba berkemih untuk menghentikan urin
di tengah (Johnson, 2002)
Berikut ini adalah teknik melakukan Senam otot dasar pamggul:
1) Ambil posisi duduk atau berbaring
2) Anjurkan klien untuk mengkontraksikan otot panggul dengan cara yang
sama ketika menahan kencing (klien harus dapat merasakan otot panggul)
3) Bila otot perut atau pantat juga mengeras maka pasien tidak berlatih
dengan otot yang benar
4) Jika pasien sudah menemukan cara yang tepat untuk mengkontraksikan
dalam hitungan (1-10) atau selama 10 detik, kemudian istirahat selama 10
detik
5) Lakukan latihan ini berulang-ulang sampai 10-15 kali per sesi
6) Latihan ini dilakukan 3 kali sehari
7) Latihan hanya efektif bila dilakukan secara teratur
8) Lakukan sebanyak 3xsehari (pagi, siang dan malam)
DAFTAR PUSTAKA

1. Price, Sylvia A, Wilson, Lorraine M. 2009. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-


Proses Penyakit edisi 6 Volume 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
2. Brooker, Chris. 2009. Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta: EGC
3. Potter & Perry. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC
4. Azis, Alimul. 2009. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia 2. Jakarta : Salemba.
5. Septiastri. 2012. Latihan Kegel Dengan Penurunan Gejala Inkontinensia Urine
Pada Lansia. Fakultas Keperawatan USU.
LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PENYULUHAN MAHASISWA
PROGRAM PENDIDIKAN NERS FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA

Kriteria Stuktur V Kriteria Proses V Kritera Hasil V


a. Kontrak waktu dan Pembukaan: a. Peserta yang
tempat diberikan hadir  10
satu hari sebelum a. Mengucapkan salam dan
orang
acara dilakukan memperkenalkan diri
b. Acara dimulai
b. Pengumpulan SAP b. Menyampaikan tujuan dan
tepat waktu
dilakukan satu hari maksud penyuluhan
c. Peserta
sebelum c. Menjelaskan kontrak waktu dan
mengikuti
pelaksanaan mekanisme
acara sesuai
penyuluhan d. Menyebutkan materi penyuluhan
dengan aturan
c. Peserta hadir pada yang
tempat yang telah Pelaksanaan: disepakati
ditentukan d. Peserta
d. Penyelenggaraan a. Menggali Pengetahuan dan memahami
penyuluhan Pengalaman sasaran penyuluhan materi yang
dilakukan oleh tentang inkontinensia urin dan telah
mahasiswa senam otot dasar panggul disampaikan
bekerjasama dengan b. Menjelaskan materi penyuluhan dan menjawab
Tim PKRS RSUD berupa : pertanyaan
Dr. Soetomo 1. Konsep teori inkontinensia dengan benar
Surabaya urin
e. Pengorganisasian 2. Tatacara Senam otot dasar
penyelenggaraan panggul
penyuluhan c. Mempraktikkan senam otot
dilakukan sebelum dasar panggul
dan saat penyuluhan d. Memberikan kesempatan kepada
dilaksanakan sasaran penyuluhan untuk
f. Pengorganisasian mengajukan pertanyaan
penyelenggaraan mengenai materi yang
penyuluhan disampaikan
dilakukan sebelum e. Menjawab pertanyaan yang
dan saat penyuluhan diajukan oleh peserta
dilaksanakan penyuluhan
f. Peserta antusias dalam
mengikuti penyuluhan
g. Peserta mendengarkan dan
memperhatikan penyuluhan
dengan seksama
Catatan Evaluasi :

Observer
(..................................................)

LEMBAR NOTULEN

Kegiatan : Penyuluhan Kesehatan tentang Senam Otot Dasar Panggul pada


Pasien dengan Masalah Keperawatan Inkontinensia Urin
Topik : Senam Otot Dasar Panggul
Hari/Tanggal : Kamis, 03 Oktober 2019
Tempat : Ruang Bedah Dahlia RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Waktu : 30 menit

Jam Kegiatan Diskusi


1. Nama Penanya
...........................................................................................................................
Pertanyaan
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
Jawaban
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
2. Nama Penanya
...........................................................................................................................
Pertanyaan
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
Jawaban
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
3. Nama Penanya
...........................................................................................................................
Pertanyaan
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
Jawaban
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
4. Nama Penanya
...........................................................................................................................
Pertanyaan
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
Jawaban
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................

Surabaya, Oktober 2018


Notulen
(..................................................)

DAFTAR HADIR PESERTA PKRS

DI RUANG BEDAH DAHLIA RSUD DR. SOETOMO SURABAYA

NO NAMA ALAMAT PARAF

Anda mungkin juga menyukai