Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENYEBARAN MIKROBA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mikrobiologi 1

Di Susun Oleh :
Luluk Wardani 1611E1034
Deanova Andrea 1611C1004
Muhammad Agung P 1611E1039
Tiara 1511E1001
Rina Noviani 1611C1013

SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH


Jl. Padasuka Atas No. 233 Bandung
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca gunakan untuk pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.

Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Bandung, 10 Maret 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Penyebaran Mikroba di Udara ........................................................................... 3
2.2 Penyebaran Mikroba di Tanah ........................................................................... 6
2.2.1. Jenis dan Distribusi Mikroba di Tanah ....................................................... 6
2.2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyebaran Mikroba di Tanah ........... 6
2.2.3. Mikroba Penyebab Penyakit dan Pengendalian Penyakit........................... 7
2.3 Penyebaran Mikroba di Air................................................................................ 7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 10
DAFTAR ISI

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mikrobiologi merupakan ilmu tentang mikroorganisme yang mencakup
bermacam-macam kelompok organisme mikroskopik yang terdapat sebagai sel
tunggal maupun kelompok sel, termasuk kajian virus yang bersifat mikroskopik
meskipun bukan termasuk sel.

Sebagaimana kita ketahui sebelumnya mikroorganisme adalah organisme hidup


yang berukuran mikroskopis sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Mikroorganisme dapat ditemukan di semua tempat yang memung-kinkan terjadinya
kehidupan, disegala lingkungan hidup manusia. Mereka ada di dalam tanah, di
lingkungan akuatik, dan atmosfer (udara) serta makanan, dan karena beberapa hal
mikroorganisme tersebut dapat masuk secara alami ke dalam tubuh manusia, tinggal
menetap dalam tubuh manusia atau hanya bertempat tinggal sementara.
Mikroorganisme ini dapat menguntungkan inangnya tetapi dalam kondisi tertentu
dapat juga menimbulkan penyakit.

Dalam sejarah kehidupan, mikroorganisme telah banyak sekali memberikan


peran sebagai bukti keberadaannya. Begitu banyak dan dominannya peranan
mikroorganisme dalam kehidupan ini menjadi salah satu unsur dalam cakupan
mikrobiologi. Dengan semakin majunya teknologi mikroskop, semakin mendu-kung
perkembangan mikrobiologi, sehingga pembahasan tentang ilmu ini semakin luas
dan mendalam. Bahkan mikrobiologi telah dibagi menjadi beberapa cabang, seperti
salah satu disiplin ilmu yang mempelajari tentang peranan mikroorganisme di dalam
lingkungan. Lingkungan yang termasuk dalam mikrobiologi lingkungan adalah air,
tanah, dan udara.

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun yang rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan mikrobiologi lingkungan udara, Tanah dan Air?

2. Bagaimana distribusi mikroba di udara, Tanah dan Air?

3. Apa jenis penyakit serta bagaimana cara penyebarannya melalui udara,tanah dan
air?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:

1. Untuk mengetahui pengertian mikrobiologi lingkungan udara, Tanah dan Air

2. Untuk mengetahui distribusi mikroba di udara, tanah dan Air

3. Untuk mengetahui jenis penyakit serta cara penyebarannya melalui udara, tanah
dan air

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penyebaran Mikroba di Udara
2.1.1 Jenis dan Distribusi Mikroba di Udara

Kelompok mikroba yang paling banyak berkeliaran di udara bebas adalah


bakteri, jamur (termasuk di dalamnya ragi) dan juga mikroalge. Kehadiran jasad
hidup tersebut di udara, ada yang dalam bentuk vegetatif (tubuh jasad) ataupun dalam
bentuk generatif (umumnya spora). Mikrooganisme di udara dibagi menjadi 2, yaitu
mikroorganisme udara di luar ruangan dan mikroorganisme udara di dalam ruangan.
Mikroba paling banyak ditemukan di dalam ruangan. Mikroba di Luar Ruangan
Mikroba yang ada di udara berasal dari habitat perairan maupun terestrial. Mikroba
di udara pada ketinggian 300-1,000 kaki atau lebih dari permukaan bumiadalah
organisme tanah yang melekat pada fragmen daun kering, jerami, atau partikeldebu
yang tertiup angin. Mikroba yang ditemukan di udara di atas pemukiman penduduk
di bawah ketinggian 500 kaki yaitu spora Bacillus dan Clostridium, fragmen dari
miselium, spora fungi, serbuk sari, kista protozoa, alga,Micrococcus, dan
Corynebacterium, dan lain-lain. Mikroba di dalam Ruangan, dalam debu dan udara
di sekolah dan bangsal rumah sakit atau kamar orang menderita penyakit menular,
telah ditemukan mikroba seperti bakteri tuberkulum, streptococcus, pneumococcus,
dan staphylococcus. Bakteri ini tersebar di udara melalui batuk, bersin, berbicara,
dan tertawa. Pada proses tersebut ikut keluar cairan saliva dan mukus yang
mengandungmikroba. Virus dari saluran pernapasan dan beberapasaluran usus juga
ditularkan melalui debu dan udara. Patogen dalam debu terutama berasal dari objek
yangterkontaminasi cairan yang mengandung patogen.

Tetesan cairan (aerosol) biasanya dibentuk oleh bersin, batuk dan


berbicara. Setiaptetesan terdiri dari air liur dan lendir yang dapat berisi ribuan
mikroba. Diperkirakan bahwa jumlah bakteri dalam satu kali bersin berkisar antara
10.000 sampai 100.000. Banyak patogen tanaman juga diangkut dari satu tempat ke
tempat lain melalui udaradan penyebaran penyakit jamur pada tanaman dapat
diprediksi dengan mengukur konsentrasi spora jamur di udara.

3
2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyebaran Mikroba di Udara

Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi mikroba udara adalah suhu


atmosfer, kelembaban, angin, ketinggian, dan lain-lain. Temperatur dan kelembaban
relatif adalah dua faktor penting yang menentukan viabilitas dari
mikroorganismedalam aerosol. Studi dengan Serratia marcesens dan E. coli
menunjukkan bahwa kelangsungan hidup udara terkait erat dengan suhu.
Peningkatan suhu menyebabkan penurunan waktu bertahan.

2.1.3 Mikroba Penyebab Penyakit dan Pengendalian Penyakit

1. Mycobacterium tuberculosa

Menyebabkan Tuberkulosis atau TBC, penyakit yang sangat mudah sekalidalam


penularannya. Pada umumnya penularan TBC terjadi secara langsung ketikasedang
berhadap-hadapan dengan si penderita, yaitu melalui ludah dan dahak yangkeluar
dari batuk dan hembusan nafas penderita. Secara tidak langsung dapat jugamelalui
debu, Lamanya dari terkumpulnya kuman sampai timbulnya gejala penyakitdari yang
berbulan-bulan sampi tahunan membuat penyakit ini digolongkan penyakitkronis.

2. Nesseria meningtidis

Menyebabkan Meningitis, peradangan yang terjadi pada meninges, yaitumembran


atau selaput yang melapisi otak dan syaraf tunjang. Meningitis yang disebabkan oleh
bakteri Streptococcus pneumonia juga . Dapat ditularkan melalui batuk, bersin,
ciuman, sering makan 1 sendok, pemakaian sikat gigi bersama danmerokok
bergantian dalam satu batangnya.

3. Streptococus pneumoniae

Menyebabkan Pneumonia atau yang dikenal dengan nama penyakit radang paru-
paru ditandai dengan gejala yang mirip dengan penderita selesma atau
radangtenggorokan biasa, antara lain batuk, panas, napas cepat, napas berbunyi
hingga sesak napas, dan badan terasa lemas. Disebabkan oleh bakteri Haemopilus
influenzae juga yang berterbangan di udara terhirup masuk ke dalam tubuh. Bakteri

4
tersebut seringditemukan pada saluran pernapasan, baik pada anak-anak maupun
orang dewasa.

BAKTERI

A. Corynebacterium diphteriae : Difteri


B. Streptococcus beta : Faringitis, tonsilitis, scarlet fever
(kulit bernanah)
C. Pneumococcus : Lobar pneumonia (radang paru)
D. Bordetella pertusis : Batuk rejan (pertusis)

VIRUS:

A. Rhinovirus : Common cold (Salesma)


B. Infleunza : Flu (demam,menggigil, pusing,sakit gigi,
nafsu makan hilang)
C. Variola : Cacar > Punah
D. Morbili(rubella) : Campak
E. Poliomyelitis : Polio
F. Paramycovirus : Gondong (mumps)

2.1.4 Pengendalian penyakit

1. Imunisasi, Dengan pemberian vaksin rubella pada anak-anak laki-laki dan


perempuansejak dini.

2. Jika disekeliling ada yang mengalami meningitis jenis ini haruslah berhati-
hati.Mancuci tangan yang bersih sebelum makan dan setelah ke toilet umum,
memeganghewan peliharaan.

3. Mengurangi kontak dengan penderita.

4. Adanya ventilasi dan penerangan.

5. Higiene perorangan

5
2.2 Penyebaran Mikroba di Tanah
2.2.1. Jenis dan Distribusi Mikroba di Tanah
Golongan-golongan utama yang menyusun populasi mikroba tanah terdiriatas,
Protozoa (Amoeba, Flagellata, Ciliata), Bakteri (Clostridium,Rhizobium dsb),Algae
(Algae biru, Algae hijau dan Diatom), Jamur (Jamur lendir, berbagai ragi dan
Rhycomycetes dan Ascomycetes).

Jumlah mikroba tanah sangat tinggi, yakni berkisar 320.000-200.000 setiapgram


tanah pasir, 360.000-600.000 bakteri setiap gram tanah lempeng, dan2.000.000-
200.000.000 bakteri setiap gram tanah subur. Actinomycetes terdiri dari10-50% total
populasi mikroba di dalam tanah. Organisme ini ditemukan di dalamtanah, kompos,
dan sedimen. Kelimpahan populai Actinomycetes di dalam tanahadalah terbesar kedua
setelah bakteri, yakni rentang dari 500.000-100.000.000 propagul/gr tanah. Propagul
adalah bagian dari suatu mikroorganisme yang dapattumbuh dan berkembang biak.
Sementara populasi alga sekitar 3-300 kg/hektar.

Jumlah total protozoa antara 100.000– 300.000 per gram tanah pada lapisandi atas
15cm dari permukaan. Populasi ini dapat berubah setiap hari. Jumlah palingsedikit
adalah cilliata hanya di bawah 1.000 per gram tanah. Jumlah flagellatamerupakan
protozoa yang dominan dalam tanah, termasuk tanah asam. Biomassa protozoa dapat
mencapai 5-20 gram per meter persegi. Sementara lebih dari 10.000total spesies
nematoda hanya lebih kurang 1000 spesies yang dapat ditemukan didalam tanah dan
90% nematoda di temukan pada lapisan tanah atas sekitar 15 cm.Populasi nematoda
lebih banyak terdapat di dalam akar tanaman daripada di dalamtanah. biomassa
arthropoda dalam tanah kurang dari 10%, sedangkan collembola didapatkan lebih dari
10.000 individu per meter persegi tanah.

2.2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyebaran Mikroba di Tanah


Seperti halnya pada penyebaran mikroorganisme pada air dan udara, penyebaran
mikroba di tanah juga dipengaruhi oleh faktor pH dan suhu tanah. Tanahyang bersifat
asam dengan pH kurang dari 5,8 % lebih sedikit 50% terhidar dariserangan penyakit
akibat Streptomycetes patogen, hal ini karena Streptomycetes scabies dipengaruhi
pertumbuhannya pada pH dibawah 6,3. Sedangkan pengaruhsuhu juga dapat

6
mempengaruhi pertumbuhan mokroorganisme seperti pada pertumbuhan
Actinomycetes yang tumbuh sangat lambat pada suhu 5% dan dapatdiisolasi lebih
banyak dari tanah yang lebih panas. Pertumbhan optimum pada suhuantara 28–370C,
tetapi beberapa Actinomycetes tumbuh 55 – 650C di dalamkompos.

Penyinaran (radiasi) dari matahari berpengaruh besar terhadap


kehidupanmikroorganisme di dalam tanah, dalam partikel tanah terdapat komponen-
komponenanorganik antara lain elemen-elemen, pH, udara, air, sinar, sedangkan
adalahkomponen-komponen organik mereka merupakan faktor-faktor alam. antara
lainhancuran dari sisa-sisa makhluk hidup.

2.2.3. Mikroba Penyebab Penyakit dan Pengendalian Penyakit


Salah satu penyakit yang penularannya melalui tanah adalah kaki pecah- pecah,
hal ini disebabkan karena kaki terkena infeksi jamur. Infeksi jamur umumnyadiawali
dengan bercak merah gatal dan bersisik di kulit. Kemudian kulit dapatmenebal dan
retak.Pengendalian Penyakitmya adalah harus mengguanakan alas kaki, sehingga
terjadikontak langsung dengan tanah.

2.3 Penyebaran Mikroba di Air


2.3.1. Jenis dan Distribusi Mikroba di Air
Kelompok kehidupan yang terdapat di air terdiri dari bakteri, jamur,mikroalga,
protozoa, dan virus, disamping itu ada juga sekumpulan hewan atautanaman air
lainnya yang tidak termasuk mikroba.

Mikroba yang ada di perairan dalam dan sungai

Bakteri flora pada permukaan perairan lebih banyak daripada perairan subterania.
Komposisinya tergantung dari suplai nutrien-nutrien dalam air. Jumlah bakteri tanah
yang terikut air biasanya masih cukup tinggi misalnya, Azotobacter choroococum, dan
bakteri pengurai nitrit, Nitrosomonas europeae dan Nitrobacter winogradskyi. Sungai-
sungai membawa lebih banyak atau lebih sedikit limbah yang membawa bakteri
tergantung limpahan limbah yang terbuang. Contoh yang menarik adalah bakteri
intestinal Escherichia coli, yang dinamakan strain Koliform dan

7
Salmonella patogenik sebagai penyebab demam tifoid. Danau mata air masih
mengandung banyak bakteri dari sumber mata air; penambahan bakteri tergantung dari
faktor fisikadan faktor kimia.

Distribusi pada danau dan laut

Mikroflora danau dipengaruhi oleh mikroflora sungai. Bakteri batang non


sporamempunyai jumlah terkecil pada zona iklim temperate dan boreal; dan memiliki
proporsi relatif terbesar pada danau eutrofik. Bakteri berspora memiliki jumlah
lebihdari 10%. Pada danau mesotrofik, jumlah bakteri berspora lebih besar;
dankemungkinan terdiri 20-25% dari semua bekteri saprofitik. Bakteri pada danau-
danau bergaram, mayoritas baklteri yang hidup di danau bergaram dengan kadar
garamtinggi yang dinamakan bentuk halofilik. Kebanyakan organisme halofifilik
ekstremdapat berkembang secara optimal dengan kadar garam 20-30%. Misalnya:
Halobakterium dan Halococcus. Bakteri laut, hampir semua bakteri laut
adalahhalofilik, yakni dengan memerlukan NaCl untuk perkembangannya yang
optimal.Kebanyakan bakteri laut adalah motil, spora tidak pernah terbentuk pada
bakteri laut. Contohnya: Bacillus dan Clostridium. Bagian besar dari laut adalah laut
dalam. Padadaerah ini bakteri barofilik dan bakteri barotoleran berperan penting. Akan
tetapi,kadang-kadang pada daerah permukaan bakteri barofilik juga ditemukan
dengankebiasaan hidup dengan tekanan di atas 100 atm.

2.3.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyebaran Mikroba di Air


Banayak faktor yang mempengaruhi penyebaran mikroba di dalam
air,diantaranya:a) faktor abiotik, seperti cahaya, temperatur, tekanan, turbiditas,
konsentrasi ionhidrogen dan potensial redoks, salinitas, bahan-bahan anorganik dan
organik, gas-gasterlarlarut; b) faktor biotik seperti kompetisi nutrien, bakteri dan fungi
sebagai makananorganisme lainnya, vitamin, enzim dan antibiotika.

8
2.3.3. Mikroba Penyebab Penyakit dan Pengendalian Penyakit
A. Salmonela typhi : Demam tifoid (Tifus abdominalis)
B. Shigella dysentriae : Disentri Basiler (GE)
C. Buang air besar : Cair, nanah, lendir, darah, demam
D. Vibrio Cholera : Kolera > GE > (Rice Water Stool)
E. Entamoeba histolytica : Disentri amoeba
F. Pengendalian Penyakit
G. Pendidikan kesehatan masyarakat
H. Pembuangan sampah dan limbah yg memenuhi higiene sanitasi
I. Pasteurisasi susu / UHT
J. Tidak memperkerjakan carier penular penyakit dlm pengelolaan
makanan/minuman
K. Penyediaan air bersih

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi mikroba udara adalah suhu
atmosfer, kelembaban, angin, ketinggian, dan lain-lain. Temperatur dan kelembaban relatif
adalah dua faktor penting yang menentukan viabilitas dari mikroorganismedalam aerosol.
Seperti halnya pada penyebaran mikroorganisme pada air dan udara, penyebaran
mikroba, di tanah juga dipengaruhi oleh faktor pH dan suhu tanah. Tanah yang bersifat
asam dengan pH kurang dari 5,8 % lebih sedikit 50% terhidar dari serangan penyakit akibat
Streptomycetes patogen, hal ini karena Streptomycetes scabies dipengaruhi
pertumbuhannya pada pH dibawah 6,3. Sedangkan pengaruh suhu juga dapat
mempengaruhi pertumbuhan mokroorganisme seperti pada pertumbuhan Actinomycetes
yang tumbuh sangat lambat pada suhu 5% dan dapat diisolasi lebih banyak dari tanah yang
lebih panas. Pertumbhan optimum pada suhu antara 28–370C, tetapi beberapa
Actinomycetes tumbuh 55 – 650C di dalamkompos.
Kelompok kehidupan yang terdapat di air terdiri dari bakteri, jamur,mikroalga,
protozoa, dan virus, disamping itu ada juga sekumpulan hewan atautanaman air lainnya
yang tidak termasuk mikroba.

10
DAFTAR PUSTAKA
Yarsih, F. 2011. Makalah Mikrobiologi Terapan Tentang Mikrobiologi Lingkungan Air.
http://www.academia.edu/11927501/Makalah_Mikrobiologi_Terapan_Tentang_Mikr
oiologi_Lingkungan_Air
Yuliana, N. 2012. Penyebaran Mikroba.
https://www.academia.edu/3791250/Penyebaran_Mikroba
Budiyanto, 2001. Peranan Mikroorganisme dalam Kehidupan Kita. Universitas
Muhammadiyah Malang. Malang
Pudjiastuti, L. Rendra, S. Santosa, H.R. 1998. Kualitas Udara dalam Ruang. Direktorat
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Hal 27.
Setyaningsih, Y. Soebijanto, Soedirman. 2003. Hubungan Antara Kualitas Udara dalam
Ruangan Berpendingin Sentral dan Sick Building Syndrome. Jurnal Sains Kesehatan.
Hal 16;3; 373-388.
Volk. Wheeler. 1989. Mikrobiologi Dasar Edisi kelima. Erlangga. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai