Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MANFAAT MIKROORGANISME BAGI

INDUSTRI PANGAN

NAMA DOSEN

RAGIL PUTI WIDYASTUTI, S. Si., M. Si

DI SUSUN OLEH :

MUKHLIS SYARIF HIDAYATULLOH (4201823011)

D IV BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya
diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan menyelesaikan tugas
penulisan makalah tentang manfaat manfaat mikroorganisme bagi kehiidupan
manusia. Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan
nabi kita, yaitu nabi Muhmmad SAW yang telah menyampaikan petunjuak Allah
SWT kepada kita semua. Saya ucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada
setiap pihak yang telah mendukung serta membantu saya selama proses
penyeleaian makalah ini hingga rampungnya makalah ini. Saya juga berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi setiap pembaca. Tak lupa
dengan segala kerendahan hati ,kami meminta kesediaan pembaca untuk
memberikan kritik serta saran yang membangun mengenai penulian makalah saya
ini.

Pontianak, 05 oktober 2019

penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
BAB 1 ..................................................................................................................... 3
1.1 LATAR BELAKANG ..................................................................................... 4
1.2 RUMUSAN MASALAH .................................................................................. 5
1.3 TUJUAN ........................................................................................................... 5
BAB 2
2.1PEMBAHASAN ................................................................................................ 6
BAB 3
3.1 KESIMPULAN ............................................................................................... 14

3
LATAR BELAKANG

Mikroba hampir dapat di jumpai disemua daerah biosfir dan semua tempat
yang dihuni manusia dapat dijumpai mikroba yang mampu hidup dan
berkembangbiak. Mikroba memiliki peran penting dalam kehidupan manusia.
Tanpa kehadiran mereka, dunia penuh dengan limbah. Berkembangnya ilmu
pengetahuan telah membuka wawasan bahwa ternyata peran mikroba tidak hanya
mampu merombak limbah menjadi mineral yang dibutuhkan oleh tanaman, tetapi
masih banyak peran lainnya. Mikroba ada yang memiliki peran berguna bagi
manusia dan ada mikroba yang memiliki peran merugikan bagi manusia. Mikroba
yang memiliki peran menguntungkan bagi manusia adalah mikroba pengurai,
nitrifikasi, nitrogen, usus, penghasil antibiotik dan berbagai makanan dan
minuman seperti roti, tape, tempe, wine dan yogurt dibuat melalui proses
fermentasi. Sebagai bahan pangan tambahan beberapa produk fermentasi telah
umum digunakan. Sebagai contoh, gumxanthan merupakan polisakarida dengan
berat molekul tinggi yang dihasilkan melalui proses fermentasi menggunakan
bakteri Xanthomonas campestris dengan gula sebagai substrat. Gum gellan adalah
polisakarida yang larut dalam air dan dihasilkan dari fermentasi dengan kultur
murni Sphingomonas elodea. Kedua hidrokoloid ini umum digunakan dalam
industri pangan sebagai pengental, penstabil, dan pembentuk tekstur. Mikroba
pengurai memiliki kemampuan merombak senyawa organik kompleks menjadi
senyawa yang lebih sederhana. Hasil perombakannya dapat dimanfaatkan oleh
mahluk hidup lainnya. Mikroba nitrifikasi memiliki kemampuan untuk merombak
senyawa amoniak menjadi nitrat yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan.
Aktivitas mikroba nitrogen sangat bermanfaat bagi tanaman. Mikroba ini mampu
mengikat nitrogen langsung dari udara dan mengubahnya menjadi komponen
yang dapat diserap oleh akar. Mikroba ini hidup diantara akar tanaman. Mikroba
usus hidup di saluran pencernaan. Mikroba ini memiliki peran dalam

4
membusukan sisa makanan di dalam usus. 1 Oleh karena itu pada makalah ini
akan membahas tentang “pemanfaatan mikroorganisme dalam industry pangan

1.2 rumusan masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

1. Apa itu mikroba dan fermentasi?

2. Bagaimanakah peranan mikroba dalam fermentasi produk pangan

3. Apa saja karakteristik mikroba dalam fermentasi?

4. Apa saja produk pangan dari fermentasi?

1.3 tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini yaitu:

1. Mengetahui pengertian mikroba dan fermentasi.

2. Mengetahui bagaimanakah peranan mikroba dalam fermentasi produk pangan.

3. Mengetahui karakteristik mikroba dalam fermentasi.

4. Mengetahui produk pangan dari fermentasi.

5
BAB 2

2.1 PEMBAHASAN

A. Pengertian Mikroba dan Fermentasi

Mikroba adalah Jasad hidup yang ukurannya kecil sering disebut sebagai mikroba
atau mikroorganisme atau jasad renik. Jasad renik disebut sebagai mikroba bukan
hanya karena ukurannya yang kecil, sehingga sukar dilihat dengan mata biasa,
tetapi juga pengaturan kehidupannya yang lebih sederhana dibandingkan dengan
jasad tingkat tinggi. Mata biasa tidak dapat melihat jasad yang ukurannya kurang
dari 0,1 mm. Ukuran mikroba biasanya dinyatakan dalam mikron (μ), 1 mikron
adalah 0,001 mm. Sel mikroba umumnya hanya dapat dilihat dengan alat
pembesar atau mikroskop, walaupun demikian ada mikroba yang berukuran besar
sehingga dapat dilihat tanpa alat pembesar. Sedangkan fermentasi berasal dari
bahasa Latin “fervere” yang berarti mendidihkan. Seiring perkembangan
teknologi, definisi fermentasi meluas, menjadi semua proses yang melibatkan
mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang disebut metabolitprimer
dan sekunder dalam suatu lingkungan yang dikendalikan. Pada mulanya istilah
fermentasi digunakan untuk menunjukkan proses pengubahan glukosa menjadi
alkohol yang berlangsung secara anaerob. Namun, kemudian istilah fermentasi
berkembang lagi menjadi seluruh perombakan senyawa organik yang dilakukan
mikroorganisme yang melibatkan enzim yang dihasilkannya. Dengan kata lain, 3
fermentasi adalah perubahan struktur kimia dari bahan-bahan organik dengan
memanfaatkan agen-agen biologis terutama enzim sebagai biokatalis. Produk
fermentasi dapat digolongkan menjadi 4 jenis: 1. produk biomassa 2. produk
enzim 3. produk metabolit 4. produk transformasi Dalam bioproses fermentasi
memegang peranan penting karena merupakan kunci (proses utama) bagi produksi
bahan-bahan yang berbasis biologis. Bahan-bahan yang dihasilkan melalui
fermentasi merupaklan hasil-hasil metabolit sel mikroba, misalnya antibiotik,

6
asam-asam organik, aldehid, alkohol, fussel oil, dan sebagainya. Selain hasilhasil
metabolit tersebut, fermentasi juga dapat diterapkan untuk menghasilkan
biomassa sel mikroba seperti ragi roti (baker yeast) yang digunakan dalam
pembuatanroti. Untuk menghasilkan tiap-tiap produk fermentasi di atas
dibutuhkan kondisi fermentasi yang berbeda-beda dan jenis mikroba yang
bervariasi juga karakteristiknya. Oleh karena itu, diperlukan keadaan lingkungan,
substrat (media), serta perlakuan (treatment) yang sesuai sehingga produk yang
dihasilkan optimal.

B. Peranan Mikroba dalam Proses Fermentasi

Fermentasi bahan pangan adalah sebagai hasil kegiatan beberapa jenis


mikroorganisme baik bakteri, khamir, dan kapang. Mikroorganisme yang
memfermentasi bahan pangan dapat menghasilkan perubahan yang
menguntungkan (produk-produk fermentasi yang diinginkan) dan perubahan yang
merugikan (kerusakan bahan pangan). Dari mikroorganisme yang memfermentasi
bahan pangan, yang paling penting adalah bakteri pembentuk asam laktat, asam
asetat, dan beberapa jenis khamir penghasil alkohol. Jenis-jenis mikroorganisme
yang berperan dalam teknologi fermentasi adalah :

a. Bakteri Asam Laktat


Dari kelompok ini termasuk bakteri yang menghasilkan sejumlah besar
asam laktat sebagai hasil akhir dari metabolisme gula (karbohidrat). Asam
laktat yang dihasilkan dengan cara tersebut akan menurunkan nilai pH dari
lingkungan pertumbuhannya dan menimbulkan rasa asam. Ini juga
menghambat pertumbuhan dari beberapa jenis mikroorganisme lainnya.
Dua kelompok kecil mikroorganisme 4 dikenal dari kelompok ini yaitu
organisme-organisme yang bersifat homofermentative dan
heterofermentative. Jenis-jenis homofermentatif yang terpenting hanya
menghasilkan asam laktat dari metabolisme gula, sedangkan jenisjenis
heterofermentatif menghasilkan karbondioksida dan sedikit asam-asam
volatil lainnya, alkohol, dan ester disamping asam laktat.

7
b. Khamir Khamir sejak dulu berperan dalam fermentasi yang bersifat
alkohol dimana produk utama dari metabolismenya adalah etanol.
Saccharomyces cerevisiae adalah jenis yang utama yang berperan dalam
produksi minuman beralkohol seperti bir dan anggur dan juga digunakan
untuk fermentasi adonan dalam perusahaan roti.

c. Kapang Kapang jenis-jenis tertentu digunakan dalam persiapan pembuatan


beberapa macam keju dan beberapa fermentasi bahan pangan Asia seperti
kecap dan tempe. Jenis-jenis yang termasuk golongan Aspergillus,
Rhizopus, dan Penicillium sangat penting dalam kegiatan tersebut.

C. Karakteristik Mikroba dalam Fermentasi

Dalam proses fermentasi, mikroorganisme harus mempunyai 3 (tiga) karakteristik


penting yaitu:

1. Mikroorganisme harus mampu tumbuh dengan cepat dalam suatu substrat


dan lingkungan yang cocok untuk memperbanyak diri.
2. Mikroorganisme harus memiliki kemampuan untuk mengatur ketahanan
fisiologi dan memilki enzim-enzim esensial yang mudah dan banyak
supaya perubahanperubahan kimia yang dikehendaki dapat terjadi.
3. Kondisi lingkungan yang diperlukan bagi pertumbuhan harus sesuai
supaya produksi maksimum.

Berdasarkan sumber mikroorganisme, proses fermentasi dibagi dua yaitu:

1. Fermentasi spontan, adalah fermentasi bahan pangan dimana dalam


pembuatannya tidak ditambahkan mikroorganisme dalam bentuk starter
atau ragi, tetapi mikroorganisme yang berperan aktif dalam proses
fermentasi berkembang baik secara spontan karena lingkungan hidupnya
dibuat sesuai untuk pertumbuhannya, dimana aktivitas dan pertumbuhan
bakteri asam laktat dirangsang karena adanya garam, contohnya pada
pembuatan sayur asin.

8
2. Fermentasi tidak spontan adalah fermentasi yang terjadi dalam bahan
pangan yang dalam pembuatannya ditambahkan mikrorganisme dalam
bentuk starter atau ragi, dimana mikroorganisme tersebut akan tumbuh
danberkembangbiak secara aktif merubah bahan yang difermentasi
menjadi produk yang diinginkan, contohnya pada pembuatan tempe dan
oncom.
D. Produk Pangan Terfermentasi

Produk dari hasil fermentasi dibagi ada yang berasal dari bahan nabati dan produk
dari fermentasi susu:

a. Produk dari bahan nabati


1. Tempe
Salah satu contoh makanan bergizi tinggi hasil bioteknologi adalah tempe.
Tempe merupakan makanan tradisional masyarakat Indonesia yang sudah
dikenal sejak dulu. Tempe terbuat dari kacang kedelai. Karena terbuat dari
kacang kedelai yang merupakan sumber protein tinggi, tempe juga
merupakan makanan yang mempunyai nilai gizi tinggi. Tempe dibuat dari
kacang kedelai dengan dibantu oleh aktivitas jamur Rhizopus oryzae.
Proses pembuatan tempe cukup sederhana dan mudah dilakukan. Kacang
kedelai dicuci bersih, lalu direbus hingga setengah matang. Kemudian,
kacang kedelai setengah matang direndam dalam air selama kurang lebih
12 jam (semalaman). Dengan direndamnya kacang kedelai, dapat
menciptakan kondisi asam sehingga mikroba yang biasanya
membusukkan makanan dapat dicegah. Setelah direndam, kacang kedelai
kembali dicuci bersih dan direbus kembali hingga matang. Jamur rhizopus
oryzae merupakan mikroorganisme yang membantu dalam pembuatan
tempe. Jamur ini digunakan dalam bentuk ragi tempe. Kacang kedelai
yang telah matang tersebut lalu didinginkan dan setelah dingin
ditambahkan ragi tempe. Ragi tempe adalah jamur Rhizopus oryzae.
Kacang kedelai yang telah dicampur dengan ragi tempe, lalu dibungkus
oleh daun pisang atau plastik yang dilubangi. Setelah dibungkus, lalu

9
diperam 8 (difermentasi) selama satu malam. Akhirnya diperoleh tempe
sebagai produk bioteknologi.

2. Kecap

Kecap merupakan bahan penyedap hasil fermentasi biji kedelai.


Mikroorganisme yang terlibat dalam fermentasi kecap, antara lain
Aspergillus oryzae, Aspergillus soyae, bakteri asam laktat
homofermentatif (Laktobacillus), dan khamir halotoleran. Peran bakteri
asam laktat adalah membentuk rasa dan aroma kecap yang khas. Enzim
terpenting yang dihasilkan selama pembuatan kecap adalah enzim
protease

3. Roti

Roti juga termasuk makanan produk bioteknologi yang bergizi tinggi.


Roti dibuat dengan cara fermentasi oleh ragi atau yeast. Dalam
pembuatan roti, produk fermentasi yang diperlukan hanyalah karbon
dioksida. Karbon dioksida membentuk gelembung-gelembung udara
dalam adonan roti. Gelembunggelembung udara tersebut menjadi roti
bertekstur ringan atau berongga-rongga. Adonan roti terdiri atas
campuran tepung terigu, garam, lemak, air dan mikroorganisme (yeast).
Yeast tidak memiliki enzim untuk memecah amilum yang terdapat
didalam tepung, tetapi penambahan air mengaktifkan enzim amilase yang
ada didalam tepung terigu. Selanjutnya, enzim amilase memecah amilum
menjadi gula dan gula difermentasi menjadi alkohol serta karbon
dioksida oleh yeast

b) Produk fermentasi susu

1. Yoghurt

Bakteri asam laktat yang digunakan untuk pembuatan yogurt adalah


Lactobacillus bulgaris, Streptococcus lactis, dan Streptococcus
thermophilus. Bakteri-bakteri tersebut mengubah gula susu (laktosa)

10
menjadi asam laktat. Kondisi asam menyebabkan susu mengalami
penggumpalan menjadi dadih susu. Dadih susu terbentuk selama
fermentasi oleh bakteri asam laktat. Pembuatan yoghurt dan keju
bergantung pada proses penggumpalan susu tersebut. Prinsip pembuatan
yoghurt adalah fermentasi susu dengan cara penambahan bakteri-bakteri
Laktobacillus bulgaris dan Streptoccus thermophillus. Dengan fermentasi
ini maka rasa yoghurt akan menjadi asam, karena adanya perubahan
laktosa menjadi asam laktat oleh bakteri-bakteri tersebut. Apabila tidak
diinginkan rasa yang tidak terlalu asam, tambahkan zat pemanis (gula,
sirup) maupun berbagai flavour buatan dari buahbuahan strawberry,
nenas, mangga, jambu, dan sebagainya. Proses fermentasi yoghurt
berlangsung melalui penguraian protein susu. Sel-sel bakteri
menggunakan laktosa dari susu untuk mendapatkan karbon dan energi
dan memecah laktosa tersebut menjadi gula sederhana yaitu glukosa dan
galaktosa dengan bantuan enzim β-galaktosidase. Proses fermentasi
akhirnya akan mengubah glukosa menjadi produk akhir asam laktat.
Laktosa → Glukosa+Galaktosa →Asam piruvat → Asam
laktat+CO2+H2O Adanya asam laktat memberikan rasa asam pada
yoghurt. Hasil fermentasi susu ini merubah tekstur susu menjadi kental.
Hal ini dikarenakan protein susu terkoagulasi pada suasana asam,
sehingga terbentuk gumpalan. Proses ini memakan 12 waktu 1-3 hari
yang merupakan waktu tumbuh kedua bakteri dengan tekstur yang kental
dan rasanya asam.

2. Keju

Keju merupakan contoh produk bioteknologi yang cukup terkenal. Keju


dibuat dengan bantuan bakteri pada susu. Bakteri tersebut dikenal
sebagai bakteri asam laktat atau Lactobacillus. Bakteri Lactobacillus
mengubah laktosa menjadi asam laktat dan menyebabkan susu
menggumpal. Pada pembuatan keju, kondisi pH harus rendah. Kondisi
pH yang rendah membuat susu mengental. Akibatnya protein pada susu
berubah menjadi semi solid yang disebut curd . Proses ini dibantu dengan

11
menambahkan enzim renin. Enzim renin dapat diekstrak dari perut anak
sapi. Namun, saat ini enzim renin dapat diproduksi dalam skala besar
dengan menggunakan teknik rekayasa genetika. Setelah susu berubah
menjadi curd, garam ditambahkan. Garam ini selain untuk menambahkan
rasa, berfungsi juga sebagai bahan pengawet. Bakteri kemudian
ditambahkan sesuai dengan tipe keju yang akan dibuat. Bakteri yang
ditambahkan ini disebut bakteri pematang. Bakteri pematang berguna
memecah protein dan lemak yang terdapat dalam keju. Beberapa jenis
keju mempunyai karakteristik tertentu dengan ditambahkan mikroba lain,
seperti jamur. Contohnya terdapat pada keju biru, yang mempunyai
karakteristik berwarna biru karena ditambahkan jamur pada curd
kejunya. Untuk mempercepat produksi keju, dapat ditambahkan enzim
bakteri selain bakteri pematang itu sendiri.

3. Yakult

Yakult adalah minuman susu fermentasi, yang dibuat dengan cara


memfermentasi susu bubuk skim yang mengandung bakteri asam laktat
hidup Lactobacillus casei Shirota strain. Di dalam setiap botol Yakult
terdapat lebih dari 6,5 milyar bakteri L. Casei Shirota Strein yang mampu
melewati asam lambung dan cairan empedu sehingga dapat berperan
secara maksimal di dalam usus. Pada tahun 1930, almarhum Dr. Minoru
Shirota, pendiri perusahaan Yakult, telah berhasil mengkulturkan
berbagai jenis bakteri asam laktat dan memilih satu jenis bakteri yang
bersifat paling tahan terhadap cairan pencernaan. Di samping itu, Dr.
Minoru Shirota juga memperkuatnya sehingga menjadi strain baru yang
unggul. Karena itu, berbeda dengan bakteri lain, bakteri ini dapat
menaklukkan berbagai hambatan fisiologis seperti asam lambung dan
cairan empedu sehingga dapat mencapai dan bertahan hidup dalam usus
manusia.Dari dalam usus bakteri ini membantu meningkatkan kesehatan
kita dengan cara mengaktifkan sel-sel kekebalan, meningkatkan jumlah
bakteri berguna, dan mengurangi jumlah bakteri yang merugikan. Proses
pembuatan yakult adalah dengan cara memfermentasi campuran susu

12
bubuk skim dan glukosa menggunakan bakteri Lactobacillus casei
Shirota strain. Yakult dibuat dari bahan-bahan bakteri Lactobacillus casei
Shirota strain hidup, susu bubuk skim, sukrosa dan glukosa, perisa, air,
serta yakult ini tidak menggunakan bahan pengawet. Yakult dapat
bertahan sejak pembuatannya sampai dengan tanggal kadaluwarsa tanpa
menggunakan pengawet adalah dikarenakan asam laktat yang dihasilkan
secara alami selama proses fermentasi dapat memperpanjang umur 14
simpannya, pembuatannya secara hygienis penyimpanannya pada suhu
dibawah 10°C. Yakult merupakan produk susu fermentasi dengan
menggunakan starter tunggal yaitu Dornic atau 0,5% asam Lactobacillus
casei. Kecepatan pertumbuhan bakteri ini berkisar 50 laktat setelah 48
jam. Lactobacillus casei berbentuk batang tunggal dan termasuk
golongan bakteri heterofermentatif, fakultatif, mesofilik, dan berukuran
lebih kecil dari pada Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus acidophillus,
dan Lactobacillus helveticus. Lactobacillus casei akan merubah ribosa
menjadi asam laktat dan asam asetat, perubahan ribosa diinduksi oleh
faseketolase

4. Mentega

Mentega atau disebut juga buttermilk dihasilkan dari susu skim atau susu
rendah lemak dengan bantuan bakteri asam laktat. Buttermilk
mempunyai karakteristik pada tekstur, rasa asam dan aroma. Tekstur
dihasilkan dari pemecahan dadih. Aroma dan rasa disebabkan oleh
diasetil, asetildehid dan produk metabolik lain dilepaskan oleh bakteri
fermentasi. Kultur yang digunakan untuk membuat buttermilk
merupakan kultur asam laktat yang terdiri dari Streptococcus cremoris,
S.diacetylactis, dan Leuconostoc cremoris. Jenis biakan bakteri pemula
(starter culture) berbeda diantara pabrikan (manufaktur) dan beberapa
menggunakan Lactobacillus bulgaricus untuk membuat butter milk
Bulgaria. Produksi asam dan pembentukan dadih dihasilkan oleh
Streptococcus cremoris sedangkan aroma dan rasa dihasilkan dari

13
metabolisme dan multifikasi oleh dua jenis bakteri yang lain yaitu :
S.diacetylactis, dan Leuconostoc cremoris (Ali, 2008).

BAB 3

3.1 KESIMPULAN

Mikroba adalah Jasad hidup yang ukurannya kecil sering disebut sebagai
mikroba atau mikroorganisme atau jasad renik. Jasad renik disebut sebagai
mikroba bukan hanya karena ukurannya yang kecil, sehingga sukar dilihat dengan
mata biasa, tetapi juga pengaturan kehidupannya yang lebih sederhana
dibandingkan dengan jasad tingkat tinggi. fermentasi adalah perubahan struktur
kimia dari bahan-bahan organik dengan memanfaatkan agen-agen biologis
terutama enzim sebagai biokatalis. Dari mikroorganisme yang memfermentasi
bahan pangan, yang paling penting adalah bakteri pembentuk asam laktat, asam
asetat, dan beberapa jenis khamir penghasil alkohol. Mikroba dalam industri
fermentasi merupakan faktor utama, sehingga harus memenuhi syarat-syarat
tertentu yaitu murni, unggul, stabil, dan bukan patogen. Produk dari hasil
fermentasi ada yang berasal dari bahan nabati dan produk dari fermentasi susu.
Produk dari fermentasi bahan nabati diantaranya adalah tempe, oncom, tauco,
kecap dan acar sedangkan produk dari fermentasi susu diantaranya adalah:
yoghurt, keju, yakult, dan mentega. Dalam proses fermentasi, mikroorganisme
harus mempunyai 3 (tiga) karakteristik penting yaitu:
1. Mikroorganisme harus mampu tumbuh dengan cepat dalam suatu substrat dan
lingkungan yang cocok untuk memperbanyak diri.
2. Mikroorganisme harus memiliki kemampuan untuk mengatur ketahanan
fisiologi dan memilki enzim-enzim esensial yang mudah dan banyak supaya
perubahanperubahan kimia yang dikehendaki dapat terjadi.

14
3. Kondisi lingkungan yang diperlukan bagi pertumbuhan harus sesuai supaya
produksi maksimum.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Nur dkk. 2006. Mikrobiologi Industri. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.


Kumalaningsih, S dan N. Hidayat. 1995. Mikrobaologi Hasil Pertanian. IKIP
Malang. Malang Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi edisi ke 12.
Djambatan. Jakarta.

15

Anda mungkin juga menyukai