Makalah: Disusun Oleh
Makalah: Disusun Oleh
Disusun oleh:
KELOMPOK 5
Putri Alyah A
Nur Afifah Septianingsih
Pratiwi Oktaviani
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori kognitif Jerome Bruner dan David Ausubel
a. Teori Kognitif Jerome Bruner
Bruner menekankan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau
pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupan. Bruner meyakini bahwa
pembelajaran tersebut bisa muncul dalam tiga cara atau bentuk,
yaitu: enactive, iconic dan simbolic. Pembelajaran enaktif mengandung sebuah kesamaan
dengan kecerdasan inderawi dalam teori Piaget.
Pengetahuan enaktif adalah mempelajari sesuatu dengan memanipulasi objek – melakukan
pengatahuan tersebut daripada hanya memahaminya. Anak-anak didik sangat mungkin paham
bagaimana cara melakukan lompat tali (‘melakukan’ kecakapan tersebut), namun tidak terlalu
paham bagaimana menggambarkan aktifitas tersebut dalam kata-kata, bahkan ketika mereka
harus menggambarkan dalam pikiran.
Pembelajaran ikonik merupakan pembelajaran yang melalui gambaran dalam bentuk ini, anak-
anak mempresentasikan pengetahuan melalui sebuah gambar dalam benak mereka. Anak-anak
sangat mungkin mampu menciptakan gambaran tentang pohon mangga dikebun dalam benak
mereka, meskipun mereka masih kesulitan untuk menjelaskan dalam kata-kata.
Pembelajaran simbolik, ini merupakan pembelajaran yang dilakukan melalui representasi
pengalaman abstrak (seperti bahasa) yang sama sekali tidak memiliki kesamaan fisik dengan
pengalaman tersebut. Sebagaimana namanya, membutuhkan pengetahuan yang abstrak, dan
karena simbolik pembelajaran yang satu ini serupa dengan operasional formal dalam proses
berpikir dalam teori Piaget.
Jika dikorelasikan dengan aplikasi pembelajaran, Discoveri learningnya Bruner dapar
dikemukakan sebagai berikut:
1. Belajar merupakan kecenderungan dalam diri manusia, yaitu Self-curiousity (keingintahuan)
untuk mengadakan petualangan pengalaman.
2. Belajar penemuan terjadi karena sifat mental manusia mengubah struktur yang ada. Sifat mental
tersebut selalu mengalir untuk mengisi berbagai kemungkinan pengenalan.
3. Kualitas belajar penemuan diwarnai modus imperatif kesiapan dan kemampuan secara enaktif,
ekonik, dan simbolik.
4. Penerapan belajar penemuan hanya merupakan garis besar tujuan instruksional sebagai arah
informatif.
5. Kreatifitas metaforik dan creative conditioning yang bebas dan bertanggung jawab
memungkinkan kemajuan.
BAB III
PENUTUP
a.Kesimpulan
Teori kognitif adalah teori yang dikaitkan dengan proses
belajar.Bruner yang menekankan bahwapada proses belajar akan berjalan dengan baik dan
kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori,
aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupan. Psikologi
pendidikan yang diterapkan oleh Ausubel adalah bekerja untuk mencari hukum belajar yang
bermakna.
Arthur Combs bersama dengan Donald menyatakan bahwa belajar terjadi apabila
mempunyai arti bagi individu tersebut. Artinya bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru tidak
boleh memaksakan materi yang tidak sesuai dengan kemampuan atau usia pada anak didik
kita. Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri individu ada dua hal yaitu: suatu
usaha yang positif untuk berkembang; kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu.
Menurut Rogers yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah pentingnya guru
memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran.