Anda di halaman 1dari 12

Desain & Pembuatan Prototipe Light Buggy

INFOMATEK
Volume 6 Nomor 1 Maret 2004

DESAIN & PEMBUATAN PROTOTIPE


LIGHT BUGGY

Farid Rizayana

Design Center
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Pasundan

Abstrak: Light buggy merupakan salah satu jenis dari buggy yang dirancang sesuai kebutuhan kendaraan
parawisata. Kendaraan diperuntukan anak-anak usia 8-15 tahun dengan berat badan maksimum 75 kg.
Kapasitas yang dimiliki kendaraan ini adalah hanya mampu membawa satu orang penumpang (single seater)
dan mampu membawa komponen tambahan seperti sistem transmisi. Jalan yang mampu dilalui oleh kendaraan
ini adalah jalan beraspal dan jalan tanah, karena performance dari kendaraan ini sangat terbatas. Adapun
komponen utama dari light buggy ini seperti frame, suspensi, sistem kemudi, mesin dan transmisi dan rem.
Enam komponen ini sangat penting dan perlu diperhatikan dalam merancang dan membuat kendaraan light
buggy.

Kata kunci: Ligt Buggy, Solid Model

I. PENDAHULUAN dibuat oleh Design Center Jurusan Teknik


Mesin FT-UNPAS dimaksudkan untuk
Istilah buggy hampir pasti mewakili kendaraan
memenuhi kebutuhan akan kendaraan off-road
off-road. Termasuk mobil pipa rock crawling
kecil permintaan PT. Pupuk Kaltim.
(rock buggy) dan kendaraan off-road buggy
yang bersifat rekreasi. Meski turunannya
II. PROSEDUR DESAIN
berbeda-beda, namun ada kesamaan penting,
Prosedur desain mengikuti pola sebagai berikut:
yakni buggy berakar dari kendaraan home made
atau buatan sendiri, dan dibuat khusus untuk
medan tertentu. Light buggy yang rancang dan

Staf Pengajar Jurusan Mesin FT-Unpas Bdg

1
Infomatek Volume 6 Nomor 1 Maret 2004 : 1-12

2.1. Perencanaan ( Planning ) mengevaluasi sebuah konsep dilakukan secara


berulang-ulang. Saat konsep desain dievaluasi,
Pada tahap perencaan tujuannya adalah untuk
lebih banyak ide yang dihasilkan dan perlu
memahami permasalahan dan dasar peletakan
dievaluasi.
sebagai inti dari proyek desain. Untuk
kebanyakan proyek dalam bentuk apapun,
2.3. Desain Produk
tahap pertama adalah membentuk tim desain.
Setelah konsep dihasilkan dan dievaluasi,
Dalam tahap ini tim harus menyelesaikan dua
kemudian dipilih yang terbaik untuk diterapkan
tugas inti; memahami permasalahan dalam
pada produk sesungguhnya. Evaluasi dan
desain dan rencana desain. Biasanya, hasil
generasi produk harus sejalan, keduanya
spesifikasi pengembangan akan menentukan
membentuk siklus yang berulang-ulang.
bagaimana masalah desain dapat diuraikan
menjadi bagian yang lebih kecil, sehingga sub-
III. PEMODELAN SOLID
problem desain lebih terkendali, tetapi masalah
tersebut kadang-kadang tidak dapat diketahui, Pemodelan solid ini dimaksudkan untuk
dan penguraian desain dapat memperlambat menuangkan konsep desain yang telah dibuat
proses desain. kedalam bentuk gambar solid sehingga dari
pemodelan solid ini dapat mengetahui bentuk,
2.2. Konsep Desain ( Conseptual Desain ) kelebihan dan kekurangan dari desain yang
dibuat. Pemodelan light buggy ini menggunakan
Perancang menggunakan hasil dari
perangkat lunak CAD (Computer Aided Design).
perencanaan untuk menghasilkan dan
Dalam pembuatan model solid light buggy,
mengevaluasi konsep sebuah produk. Dalam
penulis membuat beberapa model sebagai
menghasilkan konsep, keinginan konsumen
alternatif desain dari konsep yang telah dibuat.
merupakan dasar untuk mengembangkan fungsi
Model yang dibuat ada tiga buah, dimana setiap
dari model desain, menggunakan teknik yang
model desain memiliki kekurangan dan
dapat menggambarkan bagaimana sebuah
kelebihan. Antara desain alternatif 1 dan 2
produk dapat berfungsi.
bentuknya tidak jauh berbeda, tetapi
perbedaanya terdapat pada frame utama.
Tujuan mengevaluasi konsep adalah
Dimana frame utama desain 2 lebih sederhana
membandingkan hasil konsep yang dibutuhkan
dibandingkan dengan desain 2. Sedangkan
tehadap pengembangan yang lebih detail dan
untuk desain alternatif 3 perbedaannya terletak
untuk memilih konsep terbaik untuk perbaikan
pada frame utama dan suspensi depan.
sebuah produk. Teknik untuk menghasilkan dan

2
Desain & Pembuatan Prototipe Light Buggy

Untuk lebih jelas mengenai model yang dibuat


lihat Gambar 1, 2 dan 3.

Gambar 3
Alternatif desain Light buggy 3

Kelebihan Kekurangan
1. Frame dapat lepas pasang 1.Kontruksi frame agak rumit
2. Biaya produksi lebih murah 2.performancenya kurang baik
Gambar 1
Desain 1
3.Pendaraan ini ringan 3.Steer yang berat pada saat
Alternatif desain Light buggy 1 karena menggunakan pipa mengemudi karena menggu-
ukuran diameter 0.5 inci nakan bell crank

1. Frame dapat lepas pasang 1. Steer yang berat pada saat


dan kontruksinya lebih seder- mengemudi karena menggu-
hana dibandingkan desain nakan bell crank
Desain 2

2. Biaya produksi murah 2. performancenya kurang baik


3. Kendaraan ini sangat
ringan karena menggunakan
pipa ukuran diameter 0.5 inci
1. Kontruksi frame sangat 1. Biaya produksi lebih mahal
seder-hana 2. Frame tidak dapat dilepas
2. Kendaraan ini sangat licah pasang
Desain 3

karena ukurannya yang kecil 3. Kendaraan ini lebih berat


3. Performancenya lebih baik karena ukuran pipa yang
dibandingkan dengan desain digunakan diameter 0.75 inci.
1 dan 2

Gambar 2
Alternatif desain Light buggy 2 IV. PEMILIHAN DESAIN

Sebagai bahan pertimbangan, berdasarkan


kekurangan dan kelebihan dari masing-masing

3
Infomatek Volume 6 Nomor 1 Maret 2004 : 1-12

desain serta berdasarkan tujuan, kebutuhan dan Berikut ini adalah gambar desain frame light
biaya maka desain yang dipilih adalah desain 2 buggy.
(lihat Gambar 2).

4.1 Frame

Frame dibuat dari pipa dengan ukuran diameter


0.5 inci, dengan radius bending pada pipa
minimal 70 mm. Frame dibuat berdasarkan
kebutuhan untuk membawa satu orang
penumpang dan membawa komponen
tambahan seperti mesin dan transmisi. Frame Gambar 4
didesain dengan sistem lepas-pasang yaitu Frame utama
antara frame atas dengan frame utama (bagian
bawah), desain ini dibuat atas permintaan
kostumer.

Kontruksi frame utama pada desain alternatif


yang kedua ini tidak jauh berbeda dengan
desain yang pertama, dimana kontruksi frame
merupakan penyederhanaan dari frame desain
pertama dengan cara menghilangkan bagian-
bagian yang tidak perlu sehingga frame terlihat
lebih sederhana namun tetap kokoh.
Gambar 5
frame atas
Frame utama memiliki kekuatan yang lebih
dibandingkan dengan frame atas karena pipa Adapun untuk melindungi frame utama agar
yang digunakan untuk membuat frame atas dan tidak rusak parah pada saat terjadi benturan
frame utama berbeda, hal ini disebabkan beban maka dibuat frame bumper bagian samping kiri
yang diterima frame utama lebih besar dan kanan. Ukuran dan pipa yang digunakan
dibandingkan frame atas dan agar kendaraan frame bumper kiri dan kanan sama dengan
lebih ringan. Dimana frame bagian atas frame atas. Untuk melindungi bagian depan
menggunakan pipa biasa (lokal), sedangkan frame utama dibuat bumper depan yang dibuat
untuk frame utama menggunakan pipa saimles. dari pipa.

4
Desain & Pembuatan Prototipe Light Buggy

Gambar 6 Gambar 8
Bumper samping Komponen suspensi sebelum di assembly

4.2 Sistem Suspensi, Suspensi Depan

System suspensi depan yang dipakai adalah


tipe A-arm tunggal. Dan shock absorber yang
digunakan adalah spring style Coil. Pemilihan
suspensi ini berdasarkan kebutuhan
perancangan yaitu untuk kendaraan parawisata
dan diperuntukan anak-anak usia 8-15 tahun.

Gambar 9
Dimensional suspensi depan

Keuntungan dari system suspensi ini adalah:


1. Kontruksinya lebih sederhana dan lebih
Gambar 7 mudah dalam pemasangan.
A-arm suspensi depan 2. Biaya pembuatan lebih murah

5
Infomatek Volume 6 Nomor 1 Maret 2004 : 1-12

Kerugian:
1. Kesetabilan kendaran berkuarang pada
saat melalui jalan yang tidak rata.
2. Tidak mampu menahan bobot atau
berat yang lebih besar.
3. Tidak kuat menahan kejutan yang lebih
besar sehingga cenderung cepat patah.
4. Suspensi cenderung rigid agar roda
Gambar 11
dapat berputar stabil.
Swing arm sebelum di assembly
Sistem suspensi belakang yang dipilih
adalah swing arm dan shock absorber Keterangan gambar:
1. Swing arm
yang digunakan adalah system spring 2. mounting engine
style. 3. Dudukan bearing poros roda
4. Yoke suspensi
5. Yoke bumper belakang
4.3 Sistem Suspensi, Suspensi Belakang

Sistem suspensi belakang dengan


menggunakan tipe swing arm dan shock
absorber yang dipilih adalah tipe coil atau spring
style. Sistem suspensi ini dipakai karena jalan
yang dilalui tidak begitu ekstrem dan karena
pemakai kendaraan ini adalah anak-anak usia
8-15 tahun serta kendaraan ini dirancang untuk
Gambar 12
parawisata bukan untuk off-road.
Shock absorber

Gambar 10 Gambar 13
Swing arm Swing arm yang sudah dibuat

6
Desain & Pembuatan Prototipe Light Buggy

Keuntungan menggunakan sistem suspensi ini 4.4 Sistem Kemudi


adalah:
Bell crank (Gambar 15) masih tetap digunakan
1. Kontruksinya lebih sederhana dan lebih
karena pertimbangan akan kemudahan dalam
mudah dalam pemasangan.
proses pembuatan dan perakitan serta biaya
2. Mampu menahan berat dan beban kejut
pembuatan yang tidak mahal.
yang besar.
3. Biaya pembuatan lebih murah

Kerugian :
1. Kurang stabil pada kondisis jalan off-
road.
2. Pergerakan suspensi tidak bebas pada
saat salah satu ban belakang melintas
di jalan yang kondisinya tidak rata. Gambar 15
Sistem kemudi Bell crank
3. Kontak ban dengan jalan kurang baik

Gambar 16
Assembly sistem kemudi

Keterangan Gambar 16 :
No. Keterangan
1 Roda steer (kemudi)
2 Tie rod
3 Poros kemudi
4 Penyangga poros steer dengan bearing
5 Yoke tie rod
6 Baut (screws)
7 Mur (nuts)
8 Bearing
Gambar 14 9 Dudukan bearing
Dimensional Swing arm 10 Ball joint

7
Infomatek Volume 6 Nomor 1 Maret 2004 : 1-12

Sudut kemudi
Ketika kendaraan bergerak pelan, kendaraan
akan bergerak membentuk sudut pada saat
garis vertikal diantara keempat roda betemu
pada satu titik atau piont yaitu pusat dari
putaran M. Jika roda belakang tidak
dikemudikan, garis vertikal pada kedua roda
depan akan bertemu dengan garis sumbu
tengah pada M. Dimana perbedaan sudut steer Gambar 18
yaitu δ i dan δ A.o merupakan sudut terluar Axle kinematik

sering disebut sebagai sudut Ackerman. Sudut


ini dapat dihitung dari sudut tebesar bagian
dalam δi . Adapun parameter

(gambar4.19.)sudut Ackerman ini adalah :


1. j yaitu Jarak antara dua steering axis
2. l yaitu wheel base
3. rs yaitu Kingpin offset
4. bf yaitu wheel track
Gambar 18
Dengan demikian untuk mencari track circle
Path designation pada front axle
diameter Ds dapat diketahui dengan
menggunakan δ A.o . Putaran track pada

kendaraan di usahakan harus kecil untuk


memungkinkan kemudahan kendaraan berputar
dan parkir.

Gambar 17 Gambar 19
Sudut steering dan Track circle diameter Sudut steer

8
Desain & Pembuatan Prototipe Light Buggy

Dari parameter sudut steering diatas maka perhitungan yang dilakukan oleh tim light buggy
dapat diketahui parameter sudut steering pada yang memegang bagian engine dan transmisi
light buggy serta sudut steering dan track circle dan berdasarkan kebutuhan serta ketersediaan
diameter, yaitu di pasaran.
 Data sudut kemudi
• Wheelbase : 1486.78 mm
• Jarak antara kedua steering
axis: 902.14 mm
• Kingpin offset: 76.89 mm
• Outer steer angle : 22o
Gambar 20
• Inner steer angle : 17,89o Industrial engine
• Perbedaan sudut steer : 4.02 o

• Diameter putaran track : 4693.4 Penempatan engine dan transmisi pada desain

mm ≈ 4.6 m light buggy ini berada pada bagian belakang.


Dimana engine dan transmisi diletakan diatas
Keuntugan dari sistem kemudi bell crank swing arm.
adalah:
1. Kontruksi dan pemasangannya lebih
mudah dan sederhana.
2. Sistem kemudi dapat dibuat sendiri.
3. Biaya pembuatan lebih murah.

Kerugian :
1. Sistem kemudi lebih berat pada saat
mengendalikan kendaraan.
2. Batang tirod akan mudah melendut
pada saat suspensi depan bergerak
keatas secara bersamaan.

4.5 Mesin

Mesin yang digunakan pada kendaraan ini


Gambar 21
adalah mesin industrial engine dengan daya 4
Posisi engine dan sistem transmisi pada light
Hp. Mesin ini dipilih berdasarkan data hasil buggy

9
Infomatek Volume 6 Nomor 1 Maret 2004 : 1-12

4.6 Rem (Brakes) 4.8 Transmisi

Sistem pengereman pada kendaraan ini Menurut survey dan studi literatur, hampir
menggunakan sistem pengereman roda semua kendaraan light buggy menggunakan
belakang. Jenis rem yang digunakan adalah sistem transmisi otomatis, sistem inertia
rem cakram (disk brakes) . continues variable transmission (CVT). Clutch
ini berkerja berdasarkan putaran mesin.

Karena inertia continues variable transmission


(CVT) yang berada di pasaran menggunakan
puli, maka kita harus menggunakan poros
antara agar dapat dihubungkan dengan sproket
dan rantai.

Gambar 22
Setelah melakukan survey pasar, clutch jenis
Rem Cakram (disk brakes)
inertia continues variable transmission yang
biasa digunakan untuk mesin stamper dengan
ukuran puli 2,6 inci (66,04 mm).

Gambar 24
Inertia continues variable transmission

Gambar 23
Pemasangan rem

4.7 Ban (tire)

Ban untuk kendaraan ini menggunakan ban


Suzuki Carry ST 100. Dengan ukuran ban
Gambar 25
145x70R10. Pemilihan ini berdasarkan
Sepatu kopling Inertia continuous variable
permintaan dari kostumer yang menginginkan transmission (CVT)
kendaraan menggunakan ban Suzuki Carry ST.

10
Desain & Pembuatan Prototipe Light Buggy

Clutch ini berkerja berdasarkan gaya


centrifugal, yang disebabkan adanya
putaran dari engine.
Spesifikasi clutch :
R = 50 mm = 0,005 m
Massa sepatu kopling = 0,5 kg
Koefisien gesek, µ = 0.5
Gaya centrifugal yang didapat dari clutch ini
dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan :
2
Cf = (m).(r).(ω )
Gambar 26
Dengan putaran 3500 rpm :
Diagram Simulasi 2 kekuatan Frame
C f = ( 0,5 )( 0,005 )( 366 ,3) 2
C f = 335 ,5 N
VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan kebutuhan dan situasi yang ada


Gaya centrifugal yang didapat pada putaran
dapat disimpulkan bahwa dari tiga alternatif
3500 rpm adalah : 3355 N.
disain yang dibuat dipilih disain yang ke 2.
Gaya gesek pada putaran 3500 rpm adalah :
Dimana frame dirancang dengan sistem lepas
Fs = Cf . µ
pasang dengan kapasitas satu orang
Fs = 3355. (0,5)
penumpang dan frame terbuat dari pipa dengan
Fs = 1677,5 N
diameter pipa 0,5 inci.

Adapun pada sistem transmisinya, akan


menggunakan sistim transmisi bertingkat.

V. SIMULASI KEKUATAN FRAME

Untuk mengetahui lebih ditail kekuatan dari


frame utama dilakukan dengan simulasi
kekuatan dengan software FEM. Dengan
demikian, faktor keamanan dari frame utama
yang didesain dapat diketahui.
Gambar 27
Desain Mobil Buggy

11
Infomatek Volume 6 Nomor 1 Maret 2004 : 1-12

Suspensi depan menggunakan A-arm dengan Dimensi disain secara umum yang dimiliki
bentuk rancangan single arm, sedangkan untuk kendaraan fun mini buggy P x L x T adalah
suspensi depan menggunakan swing arm dan 2081 x 1498 x 1298 mm. Dengan wheel base
untuk shock absorber menggunakan jenis spring 1498 mm dan wheel track 1050 mm.
style atau coil. Sistem steering yang digunakan
pada disain ini menggunakan bell crank karena
VII. DAFTAR RUJUKAN
pembuatannya mudah dan karena faktor biaya.
[1] TELIMEK – LIPI (2004), Prosiding
Konferensi Nasional Tenaga Listrik dan
Mekatronik Ke-1 Tahun 2004, LIPI.
[2] Rizayana, F., Lesmana, B., (2002),
Perancangan Awal Chassis Kendaraan
Beroda Tiga dengan Layout Satu Roda Di
Depan dan Dua Roda Di Belakang, Tugas
Akhir Sarjana Jurusan Teknik Mesin FT-
UNPAS.
[3] Rizayana, F., Rahayu, A., (2002),
Perancangan Awal Chassis Kendaraan
Gambar 27 Beroda Tiga dengan Layout Dua Roda Di
Perbandingan dengan mobil Toyota Kijang Depan dan Satu Roda Di Belakang,
Tugas Akhir Sarjana Jurusan Teknik
Komponen yang lainnya seperti engine
Mesin FT-UNPAS,
menggunakan industrial engine, rem
menggunakan disk brakes dengan sistem
pengereman roda belakang dan ban yang
digunakan ukuran 145x70R10.

12

Anda mungkin juga menyukai