Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara garis besar, materi pelajaran Matematika di kelas V sekolah dasar
dapat digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu bilangan, geometri dan
pengukuran. Materi bilangan, peserta didik dituntut mampu melakukan
operasi hitung bilangan bulat dan bilangan pecahan serta menggunakannya
dalam pemecahan masalah. Sedangkan materi pembelajaran geometri dan
pengukuran, peserta didik dituntut mampu menghitung jarak, waktu, berat,
luas volum, dan sifat-sifat bangun datar.
Banyak upaya untuk mengatasi kendala yang ada. Salah satu usaha
Mengatasi Berbagai Kesulitan Pembelajaran Untuk Meningkatkan
Kerangka Berfikir Siswa Dengan Materi Pelajaran Bangun Datar Di
Kelas V SD Negeri 200210 Padangsidimpuan Model Pembelajaran STAD
Dengan Menggunakan Alat Bantu MBDW (Model Bangun Datar Warna-
Warni) Tahun Ajaran 2014/2015. Model-model bangun datar tersebut
merupakan upaya konkritisasi dari bentuk abstrak bangun datar. Dengan alat
1
2
bantu model bangun datar tersebut, peserta didik dapat menyerap materi
pelajaran dari guru sesuai dengan perkembangan daya nalarnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah dalam penelitian
dapat dirumuskan, sebagai berikut.
1. Apakah Materi Pelajaran Bangun Datar Di Kelas V SD Negeri
200210 Padangsidimpuan Model Pembelajaran STAD Dengan
Menggunakan Alat Bantu MBDW (Model Bangun Datar Warna-Warni)
Tahun Ajaran 2014/2015 menyenangkan?
2. Apakah pembelajaran dengan Materi Pelajaran Bangun Datar Di
Kelas V SD Negeri 200210 Padangsidimpuan Model Pembelajaran STAD
Dengan Menggunakan Alat Bantu MBDW (Model Bangun Datar Warna-
Warni) Tahun Ajaran 2014/2015 efektif?
C. Tujuan
Penelitian tentang pembelajaran bangun datar dengan alat bantu model bangun
datar ini bertujuan, sebagai berikut.
D. Manfaat
Manfaat dari hasil penelitian ini, sebagai berikut.
1. Bagi guru
a. Sebagai bahan perbaikan pembelajaran yang dikelolanya, sehingga
proses dan hasil dari pembelajaran mengalami peningkatan.
b. Sebagai wahana dalam peningkatan profesionalitas guru karena
mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.
c. Sebagai wahana penumbuhan rasa percaya diri bagi guru.
3. Bagi sekolah
a. Memiliki guru yang profesional dalam mengelola pembelajaran di
depan kelas.
b. Sekolah dapat berkembang sesuai dengan tuntutan zaman.
4
BAB II
KAJIAN TEORETIS
“Matematika adalah (1) studi pola dan hubungan (study of patterns and
relationships) dengan demikian masing-masing topik itu akan saling berjalinan
satu dengan yang lain yang membentuknya, (2). Cara berpikir (way of
thinking) yaitu memberikan strategi untuk mengatur, menganalisis dan
mensintesa data atau semua yang ditemui dalam masalah sehari-hari, (3).
Suatu seni (an art) yaitu ditandai dengan adanya urutan dan konsistensi
internal, dan (4) sebagai bahasa (a language) dipergunakan secara hati-hati dan
didefinisikan dalam term dan symbol yang akan meningkatkan kemampuan
untuk berkomunikasi akan sains, keadaan kehidupan riil, dan matematika itu
sendiri, serta (5) sebagai alat (a tool) yang dipergunakan oleh setiap orang
dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Sedangkan mengenai pengertian
matematika sekolah.” (Reyt.,et al, 1998 :4 )
“Matematika sekolah adalah bagian atau unsur dari matematika yang dipilih
antara lain dengan pertimbangan atau berorentasi pada pendidikan. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa matematika sekolah adalah matematika
yang telah dipilah-pilah dan disesuaikan dengan tahap perkembangan
intelektual siswa, serta digunakan sebagai salah satu sarana untuk
mengembangkan kemampuan berpikir bagi para siswa.” (Soedjadi 199 : 1).
untuk menyesuaikan taraf kemampuan intelektual siswa. Maka dari itu guru
dituntut untuk menciptakan suasana pembelajaran yang sesuai dengan acuan
yang berlaku sehingga proses pembelajaran khususnya pemblajaram
matematika dijadikan suatu mata pelajaran yang tidak dianggap sulit oleh
siswa. Dengan kata lain guru harus membangun konsep yang dapat
menggugah siswa agar bisa menguatkan metode penerapan pembelajaran guna
untuk menciptakan bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang
menyenangkan dan tidak sulit untuk dipelajari.
“Dalam belajar aktif siswa harus melakukan sesuatu yang lebih dari
sekedar mendengarkan, untuk bisa terlibat aktif para siswa itu harus terlibat
dalam tugas yang perlu pemikiran tingkat tinggi seperti tugas analisis, sintesis,
dan evaluasi. Oleh karena itu dalam rangka mewujudkan CBSA guru harus
berusaha mencari metode mengajar yang dapat menyebabkan siswa aktif
belajar. Pembelajaran matematika hendaknya menganut kebenaran konsistensi
yang didasarkan kepada kebenaran-kebnaran terdahulu yang telah diterima,
atau setiap struktur dalam matematika tidak boleh terdapat kontradiksi.
(Bonwell dan Eison, 1991:1).
Seperti halnya pembelajaran lainnya, pembelajaran kooperatif tipe STAD ini juga
membutuhkan persiapan yang matang sebelum kegiatan pembelajaran
dilaksanakan. Persiapan-persiapan tersebut antara lain:
a. Perangkat pembelajaran
Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran ini perlu dipersiapkan
perangkat pembelajarannya, yang meliputi Rencana Pembelajaran (RP),
Buku siswa, Lembar Kerja Siswa (LKS) beserta lembar jawabannya.
e. Kerja kelompok
9
1. Tujuan pelajaran
2. Apa saja yang akan dikerjakan siswa dalam kelompok
3. Batas waktu untuk menyelesaikan tugas
4. Jadwal pelaksanaan kuis
5. Jadwal persentasi kelas
6. Prosedur pemberian penghargaan individu dan kelompok
7. Format persentasi laporan
12
Arah pelajaran akan lebih jelas karena pada tahap awal guru
terlebih dahulu menjelaskan uraian materi yang dipelajari
Membuat suasana belajarlebih menyenangkan karena siswa
dikelompokkan dalam kelompok yang heterogen . jadi ia tidak cepat bosan
sebab mendapat kawan atau teman baru dalam pembelajaran
Pembelajaran lebih terarah sebab guru terlebih dahulu menyajikan
materi sebeum tugas kelompok dimulai
Dapat meningkatkan kerja sama diantara siswa sebab dalam
pembelajarannya siswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi dalam suatu
kelompok
Dengan adanya pertanyaan model kuis akan dapat meningkatkan
semngat anak untuk menjawab pertanyaan yang diajukan
Dapat mengetahui kemampuan siswa dalam menyerap materi ajar ,
sebab guru memberikan pertanyaan kepada seluruh siswa, dan sebelum
kesimpulan diambil guru terlebih dahulu melakukan evaluasi pembelajaran
Sedangkan yang menjadi kelemahan dari model pembelajaran tipe STAD :
Tidak mudah bagi guru dalam menentukan kelompok yang
heterogen.
Karena kelompok ini bersifat heterogen, maka adanya
ketidakcocokan diantara dalam 1 kelompok, sebab siswa yang lemah meras
minder ketika digabungkan dengan siswa yang kuat.atau adanya siswa yang
merasa tidak pas,jika ia digabungkan dengan yang dianggapnya
bertentangan dengannya.
Dalam diskusi ada kalanya hanya dikerjakan oleh beberapa siswa
saja, sememntara yang lain hanya sekedar pelengkap saja.
13
Dari ketiga kata di atas dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan
tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh
siswa.
E. Alat Pembelajaran
15
Alat yang digunakan adalah model bangun datar, persegi panjang, persegi,
belah ketupat, segitiga, terapesium, jajaran genjang, layang-layang, dan
lingkaran.
a. Persegi panjang
Panjang mempunyai dua pasang sisi yang sama panjang dan 4 sudut yang
sama besar, yaitu sudut siku-siku. Diagonalnya sama panjang dan saling
memotong sama panjang sehingga membagi dua sama panjang.
b. Segitiga
Memiliki berbagai jenis, yaitu segitiga sama sisi, segitiga sama kaki,
segitiga siku-siku, segitiga sembarang, dan segitiga lancip. Segi tiga memiliki 3
sudut dan 3 buah sisi.
16
c. Trapesium
Memiliki sepasang sisi yang sejajar. Jumlah besar sudut yang
berdekatan di antara sisi sejajar pada trapesium adalah 1800.
d. Jajaran Genajang
Memiliki sisi yang berhadapan sejajar sama panjang, sudut yang
berhadapan sama besar. Kedua diagonalnya saling membagi sama panjang.
e. Belah ketupat
Memiliki empat sisi sama panjang, kedua diagonalnya merupakan sumbu
simetri, sudut yang berhadapan sama besar, diagonalnya saling berpotongan tegak
lurus.
f. Layang-layang
Mempunyai satu sumbu simetri, memiliki dua pasang sisi yang sama
panjang, terdapat sepasang sudut yang berhadapan yang sama besar.
g. Lingkaran
Memiliki sebuah titik pusat, memiliki garis tengah yang panjangnya dua
kali jari-jari, banyak sumbu simetri lingkaran tidak terbatas.
H. Kerangka Berpikir
Pembelajarn bangun datar harus dengan menggunakan alat bantu model
bangun datar. Alat bantu model bangun datar warna-warni merupakan bentuk
bangun datar dengan memberi warna-warna yang berbeda pada bagian-bagian
(unsur) bangun datar yang memiliki karakter khusus. Dengan bangun datar warna-
warni tersebut merupakan upaya mengarahkan peserta didik untuk berpikir
konkrit. Belajar secara konkrit lebih menyenangkan, mengaktifkan, dan mudah
dipahami.
I. Hipotesis Tindakan
17
BAB III
PELAKSANAAN TINDAKAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 200210 Padangsidimpuan.
Alasan penulis memilih tempat ini karena sepengetahuan penulis belum
ada penelitian yang sejenis dilakukan.Untuk waktu pelaksanaan dilakukan
pada tahun pelajaran
Tempat : SD Negeri 200210 Padangsidimpuan
Waktu : Penelitian dimulai bulan Maret 2015 – April 2015
B. Subjek Penelitian
Peserta didik kelas V SD Negeri 200210 Padangsidimpuan berjumlah 23
orang peserta didik tahun pelajaran 2014/2015.
C. Sumber Data
1. Hasil tes siklus I kompetensi dasar; mengidentifikasi sifat-sifat
bangun datar
2. Hasil tes siklus II kompetensi dasar; menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan bangun datar.
3. Hasil angket pengamatan proses pembelajaran siklus I dan II.
D. Indikator Kinerja
Pembelajaran dianggap efektif jika telah memenuhi ketuntasan
individual 65% dan ketuntasan klasikal 75%. Diharapkan hasil meningkat
pada tes siklus ke II menjadi 80% secara klasikal.
E. Instrumen Penelitian
1. Model Bangun Datar Warna Warni
2. Lembar pengamatan
3. Lembar Evaluasi
18
19
F. Tindakan
Siklus 1
a. Perencanaan
1. Pedoman Guru
a. menentukan kompetensi dasar
b. merencanakan metode/pendekatan
c. menentukan kelompok diskusi
d. menyusun skenario pembelajaran
e. menyiapkan sumber materi
f. menyusun LKS
g. menyusun lembar observasi
h. menyusun perencanaan pemantauan individual maupun
kelompok
i. menyusun soal evaluasi
2. Pedoman Peserta didik
a. memperhatikan pejelasan guru tentang cara kerja peserta
didik
b. mengerjakan LKS secara berkelompok sesuai petunjuk
c. melaporkan hasil diskusi/kerja kelompok
d. mengerjakan soal evaluasi
b. Tindakan
Melaksanakan tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran.
c. Pengamatan
1. Pengamatan proses pembelajaran secara kolaborator
dengan lembar observasi
2. Menilai hasil pembelajaran materi sifat-sifat bangun datar
dengan soal tes yang telah disediakan.
d. Refleksi
PelaksanaanTin
AlternatifPemecahan
Permasalahan
(Rencanatindakan I)
20
Dalam tahap ini peneliti menguji apakah hasil belajar siswa sudah tuntas
atau belum. Dan apakah
Refleksi I motivasi belajar siswa sudah Analisis
sesuai dengan
data I yang Observas
diharapkan atau belum. Jika masih belum tuntas maka dilanjutkan siklus
yang ke II yang tahap pelaksanaannya sama dengan pelaksanaan tahapan
siklus I
Siklus yang terdiri dari beberapa tahap tersebut dapat dilihat pada skema berikut
ini :
SIKLUS I
BelumTerselesaikan AlternatifPemecahan
PelaksanaanTin
(Rencanatindakan II)
Terselesaikan
Terselesaikan
21
Siklus 2
1. Perencanaan
a. Pedoman Guru
a. pemantauan individual/kelompok
b. pendampingan pada kelompok-kelompok tertentu
c. menyusun skenario pembelajaran
d. menyusun LKS
e. Menyusun pemantauan individual dan klasikal
f. menyusun soal evaluasi
b. Pedoman Peserta didik
1) memperhatikan pejelasan guru tentang cara kerja peserta
didik
2) mengerjakan LKS secara berkelompok sesuai petunjuk
3) melaporkan hasil diskusi/kerja kelompok
4) mengerjakan soal evaluasi
2. Tindakan
Melaksanakan tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran.
3. Pengamatan
a. Pengamatan proses pembelajaran secara kolaborator
dengan lembar observasi
b. Menilai hasil pembelajaran materi sifat-sifat bangun datar
dengan soal tes yang telah disediakan.
4. Refleksi
a. Mengevaluasi tindakan siklus II
b. Mendiskusikan hasil evaluasi siklus II dengan kolaborator
c. Menyimpulkan pelaksanaan tindakan dari hasil 2 siklus
22
G. Analisis Data
Data dianalisis dengan cara deskriptif kualitatif.
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua siklus, dengan hasil tindakan berupa
hasil pengamatan proses pembelajaran dan hasil belajar Matematika,
kompetensi dasar mengidentifikasikan sifat-sifat bangun datar, dan
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar sebagai berikut:
Siklus 1
Hasil pengamatan kolaborator terhadap proses pembelajaran pada siklus 1
ditunjukkan tabel 1 berikut ini.
Skor
No Aspek Pengamatan Jml
1 2 3 4
Kesungguhan selama mengikuti
1
pelajaran
Keaktifan mengemukakan pendapat
2
dalam mengikuti diskusi kelompok
3 Keceriaan dalam mengikuti pelajaran
4 Kerjasama dalam kelompok
5 Kompetisi antarkelompok diskusi
Pengamat
No Aspek Pengamatan Jml R
1 2 3
Keaktifan dan ketertarikan
peserta didik dalam mengikuti
1 15 15 15 45 15
proses pembelajaran
2 65 – 74 6 26.1% Tuntas
3 75 – 84 5 21.7% Tuntas
4 ≥ 85 1 4.3% Tuntas
Ketuntasan
Jumlah 23 100%
52,2%
4,3% 47,8%
Siklus 2
26,1%
21,7%
Pengamat
No Aspek Pengamatan Jml R
1 2 3
Keaktifan dan ketertarikan peserta
didik dalam mengikuti proses
1 18 17 17 53 17,67
pembelajaran
1. 1% - 25%: kurang
2. 26% - 50%: cukup
3. 51% - 75%: baik
4. 76% - 100%: amat baik
4 ≥ 85 7 30.4% Tuntas
Ketuntasan
Jumlah 23 100%
91,3%
8,7% 21,7%
30,4%
39,1%
B. Pembahasan
Siklus 1
Perencanaan
Pada siklus 1 guru memberi penegasan tentang konsep bangun
datar, bahwa bangun datar terdiri atas sisi, sudut, dan diagonal. Metode
Tindakan
dengan alat bantu Model Bangun Datar Warna Warni. Dengan waktu yang
mengerjakan evaluasi.
Pengamatan
peserta didik yang bodoh cenderung pasif dan peserta didik yang pintar
masing skor 9, keceriaan dan kompetisi antar kelompok dengan skor 10,
Hasil evaluasi pada akhir proses pembelajaran diperoleh data bahwa dari 23
peserta didik, ada 11 anak dinyatakan belum tuntas, 12 anak dinyatakan telah
tuntas. Peserta didik yang memperoleh nilai lebih dari 85 ada 1 anak. Secara
klasikal, tingkat ketuntasan minimal yang telah ditentukan 75% belum tercapat,
yakni 52,2%. maka data hasil pengamatan dapat dilihat pada table berikut ini:
Pertemuan Rata-
Kegiatan Guru Keterangan
1 2 rata
Fase 1: Menyampaikan tujuan dan memotivasi
siswa.
2 3 2,5 Cukup Baik
Menginformasikan tujuan pembelajaran
2 3 2,5 Cukup Baik
Menjelaskan logistik yang dibutuhkan.
3 3 3 Baik
Melakukan apersepsi.
3 3 3 Baik
Memotivasi siswa
Fase 2 : Menyajikan informasi.
Menguasai bahan. 3 3 3 Baik
Menyajikan secara jelas. 3 3 3 Baik
Menyajikan secara sistematis 3 3 3 Baik
Fase 3: Mengorganisasikan siswa dalam
kelompok-kelompok belajar
Menjelaskan bagaimana caranya 3 3 3 Baik
membentuk kelompok.
Membantu setiap kelompok agar melakukan 3 3 3 Baik
kerjasama yang efisien.
Fase 4: Membimbing kelompok bekerja dan
belajar
3 3 3 Baik
Menertibkan siswa
3 3 3 Baik
Melibatkan siswa dalam pembelajaran.
3 3 3 Baik
Membantu kelompok yang bermasalah
30
Fase 5: Evaluasi.
Memanfaatkan media pembelajaran.
Memberikan kesempatan kepada siswa 3 3 3 Baik
untuk mempresentasikan hasil diskusi 3 3 3 Baik
kelompok.
Memberikan kesempatan kepada kelompok 3 2 2,5 Baik
lain untuk menanggapi
Fase 6: Memberi penghargaan
Memberikan penghargaan bagi kelompok
3 3 3 Baik
yang mempresentasikan hasil kerjanya di
depan kelas.
3 3 3 Baik
Memberikan penghargaan bagi kelompok
yang mendapatkan skor terbaik
Jumlah 49 50
Rata – Rata 2,88 2,94
Rata- rata Keseluruhan 2,91
Keterangan Cukup Baik
Refleksi
Siklus 2
Perencanaan
Pengamatan
ditentukan 80% telah dapat dicapai, yakni 91,3%. data hasil pengamatan
dapat dilihat pada table berikut ini :
Pertemuan Rata-
Kegiatan Guru Keterangan
1 2 rata
Fase 1: Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa.
4 4 4 Sangat Baik
Menginformasikan tujuan pembelajaran
3 3 3 Baik
Menjelaskan logistik yang dibutuhkan.
4 4 4 Sangat Baik
Melakukan apersepsi.
3 3 3 Baik
Memotivasi siswa
Fase 2 : Menyajikan informasi.
Menguasai bahan. 3 4 3,5 Sangat Baik
Menyajikan secara jelas. 3 4 3,5 Sangat Baik
Menyajikan secara sistematis 3 4 3,5 Sangat Baik
Fase 3: Mengorganisasikan siswa dalam
kelompok-kelompok belajar
Menjelaskan bagaimana caranya 3 3 3
Baik
membentuk kelompok.
Membantu setiap kelompok agar 3 3 3
Baik
melakukan kerjasama yang efisien.
Fase 4: Membimbing kelompok bekerja dan
belajar
3 4 3,5 Sangat Baik
Menertibkan siswa
3 4 3,5 Sangat Baik
Melibatkan siswa dalam pembelajaran.
3 4 3,5 Sangat Baik
Membantu kelompok yang bermasalah
Fase 5: Evaluasi.
Memanfaatkan media pembelajaran. 4 3,5 Sangat Baik
Memberikan kesempatan kepada siswa 3 3 3 Baik
untuk mempresentasikan hasil diskusi 3
kelompok. 4 3,5 Baik
33
Refleksi
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan perolehan hasil pengamatan dan hasil evaluasi siklus 1 dan siklus
2 dapat dikemukakan bahwa,
2. Dengan metode STAD dan alat bantu belajar model bangun datar
warna warniefektivitas pembelajaran Tinggi, indikator kerja yang
diharapkan dapat dipenuhi, rata-rata perolehan nilai dari siklus 1 dan
siklus 2 berturut-turut mengalami peningkatan yaitu dari 52,2%
meningkat menjadi 91,3%, secara individual tinggal 2 orang anak yang
belum tuntas, secara klasikal telah dinyatakan tuntas dengan indikator
kerja 80%.
B. Saran
Metode STAD dengan alat bantu model bangun datar warna
warniefektif membantu peserta didik dalam memecahkan masalah
pembelajaran Matematika. Akan tetapi, sering terjadi monopoli dari salah satu
peserta didik pada kelompok belajar. Untuk menghindari hal tersebut
disarankan
33
35
DAFTAR PUSTAKA
Nurhadi, Yasin B., dan Senduk GS. 2003. Pembelajaran Kontekstual (Contextual
Teaching and Learning/CTL) dan Penerapannya dalam KBK. Malang:
Universitas Negeri Malang
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Standar Kompetensi :
6. Memahami Sifat-sifat bangun dan hubungan antarbangun.
Kompentensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
I. Tujuan
1. Menyebut
kan sifat bangun datar sederhana.
2. Membeda
kan sifat-sifat antarbangun datar.
3. Memecah
kan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan sifat bangun datar.
V. Sumber Belajar
Buku-buku paket dan lingkungan sekitar
(Model Bangun Datar Warna-warni)
VI. Penilaian :
Jenis tagihan : Tugas individu dan kelompok
Bentuk instrument : Format pengamatan, naskah soal
Observer Peneliti
Lampiran 2
Soal Latihan
Lingkarilah huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang kau anggap benar!
2. Sudut yang berhadapan sama besar merupakan salah satu ciri bangun datar
berikut kecuali ….
a. trapesium b. segitiga c. jajargenjang d. lingkaran
3. Sisi yang berhadapan sejajar, merupakan ciri bangun datar berikut kecuali
…
6. Bangun datar terbentuk dari dua segitiga sama kaki yang kongruen
kemudian diimpitkan alasnya, yaitu ….
40
Observer Peneliti
Lampiran 3
Rekap Hasil Pengamatan Siklus I
Pengamat
No Aspek Pengamatan Jml
I II III
Kesungguhan selama mengikuti 3 3 3 9
1
pelajaran
Keaktifan mengemukakan pendapat 3 3 3 9
2
dalam mengikuti diskusi kelompok
3 Keceriaan dalam mengikuti pelajaran 3 3 3 9
4 Kerjasama dalam kelompok 3 3 3 9
5 Kompetisi antarkelompok diskusi 3 3 3 9
Jumlah 15 15 15 45
Observer Peneliti
Lampiran 4
Rekap Hasil Pengamatan Siklus II
Pengamat
No Aspek Pengamatan Jml
I II III
Kesungguhan selama mengikuti 4 3 3 10
1
pelajaran
Keaktifan mengemukakan pendapat 3 3 3 9
2
dalam mengikuti diskusi kelompok
3 Keceriaan dalam mengikuti pelajaran 4 4 4 12
4 Kerjasama dalam kelompok 4 4 3 11
5 Kompetisi antarkelompok diskusi 3 4 4 11
Jumlah 18 17 17 53
Observer Peneliti
Lampiran 5
Nilai Evaluasi Pembelajaran Siklus I
No Nama Nilai Ket
1 Aswin 65 Tuntas
2 Nurhayati 56 Belum Tuntas
3 Patima 44 Belum Tuntas
4 Odo Dodo Waruwu 70 Tuntas
5 Alexa Eljupatra 65 Tuntas
6 Darna Halena Ningsih 60 Belum Tuntas
7 Donna Asura Sofyani 62 Belum Tuntas
8 Donni Asura Sofyani 62 Belum Tuntas
9 Eni Bania Jai 80 Tuntas
10 Habibi Suriyanto 77 Tuntas
11 Juandi Srg 50 Belum Tuntas
12 Kisin 45 Belum Tuntas
13 Madi Ahmad Hakim 40 Belum Tuntas
14 Mhd. Zihan Saputra 78 Tuntas
15 Muliani 62 Belum Tuntas
16 Nelan Monika Lbs 88 Tuntas
17 Murul Askya Kawatu 60 Belum Tuntas
18 Rafika Duri 65 Tuntas
19 Rahmad Maulana 68 Tuntas
20 Robi Lubis 62 Belum Tuntas
21 Sumira Gulo 60 Belum Tuntas
22 Sabitul Amri 45 Belum Tuntas
23 Theo Patikna 70 Tuntas
Observer Peneliti
Lampiran 6
Nilai Evaluasi Pembelajaran Siklus 2
No Nama Nilai Ket
1 Aswin 80 Tuntas
2 Nurhayati 70 Tuntas
3 Patima 60 Belum Tuntas
4 Odo Dodo Waruwu 86 Tuntas
5 Alexa Eljupatra 75 Tuntas
6 Darna Halena Ningsih 70 Tuntas
7 Donna Asura Sofyani 72 Tuntas
8 Donni Asura Sofyani 85 Tuntas
9 Eni Bania Jai 90 Tuntas
10 Habibi Suriyanto 87 Tuntas
11 Juandi Srg 70 Tuntas
12 Kisin 65 Tuntas
13 Madi Ahmad Hakim 60 Belum Tuntas
14 Mhd. Zihan Saputra 89 Tuntas
15 Muliani 72 Tuntas
16 Nelan Monika Lbs 95 Tuntas
17 Murul Askya Kawatu 70 Tuntas
18 Rafika Duri 75 Tuntas
19 Rahmad Maulana 85 Tuntas
20 Robi Lubis 75 Tuntas
21 Sumira Gulo 70 Tuntas
22 Sabitul Amri 65 Tuntas
23 Theo Patikna 80 Tuntas
Observer Peneliti