Anda di halaman 1dari 33

PENDAHULUAN

Pondok Pesantren Mamba’ul Ulum sendiri merupakan sebuah kompleks pondok pesantren yang terpadu namun pada awalnya semi klasikal & Semi Modern ini
dimaksudkan tidak hanya untuk mempertahankan sistem pendidikan hasil ijtihad para ulama yang telah terbukti sukses melahirkan jutaan kader potensial tetapi
juga untuk mengembangkan dan menyempurnakan khazanah keilmuan kontemporer sesuai dengan tuntutan zaman.
Keadaan geografis yang cukup berpotensi ini semakin lengkap dengan udara khas pegunungan yang sejuk yang menjadi nilai lebih bagi keberadaan sebuah
lembaga pendidikan semisal pondok pesantren.
Keadaan Desa Awang-awang yang majemuk dengan didukung oleh suasana desa lereng pegunungan yang masih asri dan berbagai peluang positif sangat
membutuhkan hadirnya elemen masyarakat yang memiliki kemampuan sumber daya manusia yang berkualitas,baik berkualitas Iman dan taqwanya maupun
berkualitas Ipteknya. Berangkat dari luhurnya cita-cita Romo [Alm] KH. Moh. Manshur Hamid untuk menciptakan sebuah Generasi Unggulan bagi desa awang-
awang pada khususnya dan bagi Negara Indonesia
Semenjak perkembangannya, fasilitas – fasilitas yang ada di pondok pesantren Mamba’ul Ulum bisa dikatakan hampir memadai. Berdasarkan standar
perancangan, sebaiknya pola bangunan yang ada di dalam site pondok pesantren menyesuaikan dengan pola tata masa desa sekitar agar lebih memasyarakat dan
setara. Selain itu, agar lebih terlihat setara dengan bangunan dan lingkungan sekitar atap bangunan pondok pesantren ini menyesuaikan bentuk atap
perkampungan sekitar (Ariandy, 2008). Pondok pesantren Al-Hamdaniyah tidak memiliki permasalah terhadap kebersihan dimana Pondok selalu dibersihkan setiap
harinya, menurut pengurus pondok pesantren ini pun sudah sudah tidak terdapat wabah penyakit menular. Tetapi penataan bangunan pada pondok ini masih
sangat minim, ventilasi, sanitasi, dan segala macam hal terasa tidak dipikirkan diawal pembuatan pondok ini sehingga diperlukannya peremajaan untuk menjadi
lebih baik.
Permasalahan lain yang ada di pondok pesantren Mamba’ul Ulum yaitu pada masalah fisik bangunan, seperti luasan ruang yang tidak sesuai dengan kapasitas
pengguna/ santri, hal yang kurang pantas juga terlihat pada desain asrama yang sempit, kumuh. Hal lain yang cukup unik pada pondok pesantren Mamba’ul Ulum,
juga merupakan sedikit masalah dalam desain adalah dari pemilik dan pengurus pondok mengatakan ingin tetap mempertahankan bentuk bangunan lama,
sehingga ada ketidaksesuaian antara bangunan baru yaitu asrama putri dengan desain lebih modern dengan asrama putra yang masih tradisional (Sumber : Hasil
Observasi, 2018). Oleh karena itu, perlu dilakukan redevelopment pada pondok pesantren Mamba’ul Ulum untuk menyelesaikan masalah bangunan sehat dengan
pendekatan arsitektural agar sesuai dengan prinsip perancangan berdasarkan syariah islam, sehingga mampu meminimalisir dampak – dampak yang pada akhirnya
akan berpengaruh terhadap aktivitas dan kesehatan bagi pengguna Pondok Pesantren.

STANDART PERANCANGAN PONDOK PESANTREN

Standar Arsitektural Ruang Untuk Fasilitas Pondok Pesantren

Sebagai lembaga pendidikan yang fokus pada pengajaran agama dan pendidikan mental, fasilitas minimal pada pondok pesantren secara umum antara lain: Asrama santri, masjid, kantor
pusat dan informasi dan gedung olah raga. Adapun standar arsitektural untuk masing-masing ruang pada fasilitas pondok.
A. Asrama

Salah satu fasilitas pada pondok pesantren. Asrama sendiri di peruntukan bagi santri yang bermukim. Selain santri asrama juga di tempati oleh pembina asrama sebagai pengontrol
aktifitas santri di dalam asrama. Adapun kebutuhan ruang asrama pada pondok pesantren sebagai berikut:

1. Masjid

Masjid merupakan elemen yang tak dapat dipisahkan dengan pesantren dan dianggap sebagai tempat yang paling tepat untuk mendidik para santri, terutama dalam praktek ibadah
lima waktu, khutbah dan shalat Jum’at dan pengajaran kitab-kitab Islam klasik.
Sebagaimana pula Zamakhsyari Dhofir berpendapat bahwa: “Kedudukan masjid sebagai sebagai pusat pendidikan dalam tradisi pesantren merupakan manifestasi universalisme dari
sistem pendidikan Islam tradisional. Dengan kata lain kesinambungan sistem pendidikan Islam yang berpusat di masjid sejak masjid Quba’ didirikan di dekat Madinah pada masa Nabi
Muhammad SAW. tetap terpancar dalam sistem pesantren. Sejak zaman Nabi, masjid telah menjadi pusat pendidikan Islam” (Zamakhsari Dhofir, 1982: 49).
b. Ruang Sholat Utama
a. Mihrab dan Mimbar

2) Kamar tidur
Kamar tidur pada asrama di pondok pesantren dihuni oleh lebih dari satu penghuni. Aktifitas yang dilakukan santri di kamar juga lebih kompleks karena penghuninya yang berkelompok.
Ruang kamar merupakan kebutuhan privasi yang seharusnya memberikan kenyamanan bagi penggunanya, dan keadaan ruang kamar juga bepengaruh dalam psikologi seseorang
penghuni kamar itu. Berikut standar perancangan kamar tidur arsitektural.

Lebar 90 cm sampai dengan 1.1 m


Tempat tidur dilipat kesamping

Setiap tempat tidur luasnya 0,338 m2, ketebalan dipan


35 c, Panjang ranjang 2 m2, jarak antar ranjang 75 cm,
jadi total ketinggian ranjang 1,85 m2
b. Lemari asrama
(tempat tidur 3 susun)

c. Kamar mandi
2. Tempat wudhu
a.Tempat wudhu pria

a. Tempat wudhu wanita


3. Kantin
4. Dapur

7. Kantor guru
8. Koperasi

9. UKS / klinik

Kantor Pusat Informasi dan Sarana Pendidikan


1) Ruang Staf/kantor pengurus Ruang Kelas
Gedung Olahraga dan Aula

Gelanggang Olah Raga (GOR) merupakan sarana untuk


aktifitas olah raga santri laki-laki maupun perempuan. Selain
itu, aula gedung olah raga juga dapat dimanfaatkan sebagai
gedung serba guna, untuk mengakomodasi setiap kegiatan
yang membutuhkan ruang yang luas.

EKSISTING PONDOK MAMBA’UL ULUM

Lokasi Pondok Pesantren Mambaul Ulum terletak di Jl. Awang Awang No.70, Candirejo, Awang Awang, Mojosari, Mojokerto, Jawa Timur.
INTENSITAS BANGUNAN
Analisa
Luas = 9017 m2
Keliling = 417 m2

KDB (60%) = 5410 m2


KLB (30%) = 2705 m2

Fasilitas Umum = 748 m2 (14.3 %)


Gedung Pendidikan = 2565 m2 (48.9 %)
Asrama = 1932 m2 (36.8 %)
TOTAL = 5245 m2 (100 %)

Ketinggian

Tampak dari Barat


INTENSITAS BANGUNAN Ketinggian

Tampak dari Timur

Tampak dari Barat

Analisa
Pada daerah sekitar ponpres didominasi dengan rumah 1 lantai dan gedung 2 lantai
dengan intensitas bangunan yang cukup renggang. Pada ponpres gedung yang terlihat
mendominasi karena tingginya ialah masjid dan gedung lab.
Analisa Tapak
Sintesa
Luas = 9017 m2 sebuah kawasan pondok perlu memiliki vocal point untuk menggambarkan identitas
kawasan tersebut, salah satu caranya ialah membuat gedung dengan ketinggian tertentu.
Keliling = 417 m2
Gedung yg dapat menggambarkan identitas kawasan ponpres ialah gedng pendidikan
-Menurut Perda dan masjid
KDB (60%) = 5410 m2
KDH (30%) = 2705 m2
KLB (2) = 10820 m2
-Eksisting
KDB eksisting(58%) = 5245 m2 (100 %)
KDH eksisting (20%) = 1803 m2
Non KDH eksisting (22%) = 1983 m2
Sintesa
KDH belum memenuhi standar maka diperlukan perluasan KDH sebagaimana di tetapkannya Perda kabupaten Mojokerto yaitu 30% dari luas lahan, untuk mendapat luasan tambahan
maka dapat menambahkan jumlah lantai bangunan namun dengan ketentuan Perda KLB 2 untuk gedung pendidikan.
Tata Massa

Letak masjid berada dibagian depan hal bertujuan


untuk mengundang masyarakat untuk melakukan kegiatan ibadah dengan berjamaah di masjid. Sedangkan kantor berada di samping dan belakang masjid,
sifatnya yang semi publik memposisikan kantor diantara massa masjid dan pondok. Untuk tata letak pondok pesantren berada dibelakang hal ini bertujuan
untuk mendapatkan suasana yang tenang, selain itu sifatnya yang privat memposisikan massa ini di bagian terdalam.
Perencanaan pengembangan berhasil dalam aspek zonasi namun terdapat beberapa standart perancangan yang belum terpuenuhi seperti kebutuhan sirkulasi
yang kurang memadai,ketidak sesuaian RTH terhadap Perda, dll
SIRKULASI
1. Sirkulasi dalam
Analisa
Menggunakan sirkulasi linear dibagi menjadi 3 tipe sirkulasi mengikuti pembagian zona yaitu
sikulasi khusus perermpuan di zona asrma perempuan,sirkulasi khusus pria di zona asrma
pria, dan sirkulasi umum dalam tapak meliputi zona pendidikan dan masjid

2. Sirkulasi Luar
Tapak memiliki 1 gate utama menghadap langsung jl.awang-awang, dan
bersanding langsung dengan jl. A Yani di sisi utara
ALTERNATIF ZONING

Alternatif 1
Tata massa = Terpusat
Sirkulasi = Radial
Kelebihan
- gate sekunder dibagian utara site
- sirkulasi terpusat pada masjid
- sirkulasi estetik
Kekurangan
1. Keamanan

- Kurang efisien
Alternatif 2
Tata massa = Gridd
Sirkulasi = Gridd
Kelebihan
- efisien
-
Kelemahan
STRUKTUR
bentuk atap pada masa bangunan yang satu dengan yang lain tidak selaras, ada yang menggunakan rangka baja dan rangka
kayu.
Keputusan:
2. Alternatif didasarkan pada kondisi eksting ponpes dimana masih mempertahankan bangunan tradisional, namun ada
beberapa masa bangunan dalam pondok yang sudah memakai material modern seperti baja
3. Keputusan pemilihan alternatif up structure bergantung pada masing-masing individu ketika mendesain,dan di sesuaikan
kebutuhan
STRUKTUR ATAS
Jenis-jenis Kelebihan Kekurangan Gambar
Baja Ringan 4. Lebih kuat dibandingkan sistem 8. Sulit dikombinasikan dengan
konstruksi lainnya bentuk lain
5. Dapat membuat bentang lebar 9. Lemah terhadap gaya tekan
6. Lebih ringan 10. Tidak fleksibel
7. 11. Bisa Berkarat

Kayu 1. Memberi efek hangat 4. Mudah menyerap air


2. Dapat meredam suara 5. Kurang tahan terhadap cuaca
3. Mudah didapat 6. Rentan terhadap rayap
7. Mudah mengalami kembang-susut
Permasalahan Mid Structure
pada asrama putra masih menggunakan material tradisional (gedeg) sehingga ketika hujan turun, suhu ruangan menjadi tinggi
(dingin).
Keputusan:
?Alternatif didasarkan pada kondisi eksting ponpes dimana dindingnya masih mempertahankan bangunan tradisional
?Keputusan pemilihan alternatif up structure bergantung pada masing-masing individu ketika mendesain,dan di sesuaikan
kebutuhan
Jenis-jenis Kelebihan Kekurangan Gambar
Beton Mudah di cetak Mempunyai bobot yang berat
Mudah dikombinasikan dengan bentuk lain Lemah terhadap kuat Tarik
Mampu memikul beban berat Membutuhkan ketelitian yang tinggi
Tahan terhadap temperatur tinggi Bangunan terkesan kaku

Baja Lebih kuat dibandingkan sistem konstruksi lainnya Sulit dikombinasikan dengan bentuk lain
Dapat membuat bentang lebar Bisa Berkarat
Lebih ringan Lemah terhadap gaya tekan
Kuat tarik tinggi Tidak fleksibel

Kayu Kuat tarik yang tinggi Mudah menyerap air


Memberi efek hangat Kurang tahan terhadap cuaca
Dapat meredam suara Mudah mengalami kembang-susut
Permasalahan Down Structure
bangunan pada pondok pesantren masih menggunakan pondasi batu kali dan umpak mengingat jenis ponpes salafi.
Keputusan:
?Keputusan pemilihan alternatif up structure bergantung pada masing-masing individu ketika mendesain,dan di sesuaikan
kebutuhan
?pemilihan alternatif pondasi didasari pada ketinggian bangunan yang sudah direncanakan.
Jenis-jenis Kelebihan Kekurangan Gambar
Pondasi batu bata mudah dipasang tidak pas untuk bangunan bertingkat
bahan mudah didapatkan Kurang kuat
Kebutuhan Anggaran Biaya Pembuatannya Hanya dapat diaplikasikan apabila kondisi
Rendah tanah di area pembangunannya cukup stabil
Memiliki Model Konstruksi yang Sederhana Dibutuhkan galian tanah yang cukup banyak di
sepanjang tempat pendirian struktur dinding
bangunan
Pondasi umpak Waktu pengerjaan cepat Kurang kuat
Sederhana tidak pas untuk bangunan bertingkat
cocok untuk menumpu tiang kayu dll
bisa dibongkar pasang

Pondasi batu kali lebih kuat membutuhkan waktu lama


tidak mudah pecah Membuat pondasi ini memerlukan cost besar
Waktu pengerjaan pondasi cepat tidak dianjurkan untuk rumah bertingkat 2
atau lebih

Pondasi Footplat Lebih kuat untuk bangunan bertingkat Harus dipersiapkan bekisting atau cetakan
terlebih dulu (Persiapan lebih lama)
tahan pada getaran gempa
lebih murah bila dihitung dari sisi biaya Diperlukan pemahaman terhadap ilmu
struktur.

Utilitas
1. Air bersih
1. PDAM

Katup Meteran Pompa Distibusi


PDAM Tanki air
Penutup air air ke ruang
Tangki Distibusi ke
Air Sumur Pipa hisap Pompa air Pipa Tekan
Penampung ruang

2. Sumur
3. Air kotor
1. Sistem Gravitasi

Air kotor dari Bak


Sumur Resapan Saluran Riol
bangunan Kontrol/septitank

Air kotor dari Bak


Bak Penampung Pompa Saluran Riol
bangunan Kontrol/septitank

2. Sistem Pompa
3. Air hujan
1. Sistem Gravitasi

Talang Talang Bak Saluran


Horizontal Vertikal Kontrol Riol

Bak
Talang Talang
penampung Pompa Saluran Riol
Horizontal Vertikal
sementara
2. Sistem Pompa

3. Sampah
1. Kendaraan Servis

Tong kendaraan 1. Shaft


Sampah servis TPA
Tong
Sampah TPS
Petugas TPS
Pengangkut
sampah
Shaft TPA
DATA KUALITATIF
DATA KUANTITATIF

Kebutuhan Ruang
No Nama Ruang
Pendekatan Satuan Kapasitas Satuan Luasan Satuan ∑ (m2) sirkulasi ∑ (m2)

1 madrasah
a. MI Mamba'ul Ulum 1,5 m2/orang 120 orang 180 m2
b. MTs Mamba'ul Ulum 1,5 m2/orang 145 orang 217,5 m2
c. MA. Mamba'ul Ulum 1,5 m2/orang 180 orang 270 m2
d. Tahfidzul Qur'an 1,5 m2/orang 195 orang 292,5 m2
e. Salafiyah 1,5 m2/orang 165 orang 247,5 m2
1207,5 362,25 1569,75
2 Kantor Pengelola
a. Ruang Tunggu 0,85 m2/orang 5 orang 4,25 m2
b. Resepsionis 6 m2/unit 1 unit 6 m2
c. Ruang Administrasi 1,5 m2/orang 5 orang 7,5 m2
d. Ruang Manager 1,5 m2/orang 5 orang 7,5 m2
e. Ruang Direktur 4 m2/unit 1 unit 4 m2
f. Ruang Rapat 2 m2/orang 10 orang 20 m2
g. Dapur Bersih 6 m2/unit 1 unit 6 m2
h. KM/WC 4 m2/unit 4 unit 16 m2
i. Gudang 6 m2/unit 1 unit 6 m2
77,25 23,175 100,425
3 Lembaga Pendidikan dan
Pelatihan
a. Ruang Administrasi 1,5 m2/orang 4 orang 6 m2
b. KM/WC 3 m2/unit 4 unit 12 m2
c. Laboratorium komputer 40 m2/unit 5 unit 200 m2
d. Laboratorium IPA 40 m2/unit 1 unit 40 m2
e. DILMAM ( Mambaul ulum 40 m2/unit 1 unit 40 m2
Digital Library )
f. Gudang 6 m2/unit 2 unit 12 m2
g. Ruang penyimpanan 30 m2/unit 1 unit 30 m2
340 102 442
4 Pondok/Asrama
a. Kamar Santri 5 m2/orang 235 orang 1175 m2
b. Kamar Pengawas 5 m2/orang 4 orang 20 m2
c. Ruang Komunal 15 m2/unit 3 unit 45 m2
d. KM/WC 3 m2/unit 30 unit 90 m2
e. Ruang Cuci 1 m2/orang 150 orang 150 m2
1480 444 1924
5 Masjid
a. Mimbar 2 m2/unit 1 unit 2 m2
b. Ruang sholat 0,85 m2/orang 275 orang 233,75 m2
c. Serambi 0,5 m2/orang 100 orang 50 m2
d. Tempat Wudhu 0,85 m2/orang 20 orang 17 m2
e. KM/WC 3 m2/unit 6 unit 18 m2
f. Ruang Takmir 15 m2/unit 1 unit 15 m2
g. Gudang 6 m2/unit 1 unit 6 m2
341,75 102,525 444,275
6 Rumah Pimpinan Pesantren
( Dalem )
a. Ruang Tamu 18 m2/unit 1 unit 18 m2
b. Ruang Keluarga 12 m2/unit 1 unit 12 m2
c. Kamar Tidur 12 m2/unit 4 unit 48 m2
d. Ruang Makan 0,75 m2/orang 10 orang 7,5 m2
e. Ruang Sholat 0,85 m2/orang 10 orang 8,5 m2
f. Dapur 1 m2/orang 4 orang 4 m2
g. KM/WC 3 m2/unit 2 unit 6 m2
h. Tempat Jemuran 6 m2/orang 1 orang 6 m2
i. Gudang 6 m2/unit 1 unit 6 m2
116 34,8 150,8
7 Perpustakaan
a. Ruang Informasi 6 m2/unit 1 unit 6 m2
b. Ruang baca 0,7 m2/orang 180 orang 126 m2
c. Ruang koleksi buku 10 m2/unit 10 unit 100 m2
d. Ruang penitipan 6 m2/unit 1 unit 6 m2
e. Gudang 6 m2/unit 2 unit 12 m2
f. KM/WC 3 m2/unit 4 unit 12 m2
262 78,6 340,6
8 Sarana Olahraga
a. Lapangan Futsal 364 m2/lap 1 unit 364 m2
b. Lapangan Bola Basket 162 m2/lap 1 unit 162 m2
c. Lapangan Bola Voli 163 m2/lap 1 unit 163 m2
d. KM/WC 2 m2/ruang 10 unit 20 m2
709 212,7 921,7
9 Pos Keamanan
a. Ruang Tamu 1 m2/orang 4 orang 4 m2
b. Ruang Jaga 4 m2/unit 1 unit 4 m2
c. KM/WC 4 m2/unit 1 unit 4 m2
12 3,6 15,6
10 Kantin
a. Ruang tunggu 0,85 m2/orang 10 orang 8,5 m2
b. Ruang makan 0,75 m2/orang 100 orang 75 m2
c. Ruang saji 15 m2/unit 2 unit 30 m2
d. Dapur Kering 9 m2/unit 2 unit 18 m2
e. Dapur Basah 12 m2/unit 2 unit 24 m2
f. KM/WC 3 m2/unit 2 unit 6 m2
161,5 48,45 209,95
11 Minimarket
a. Rak barang 15 m2/unit 3 unit 45 m2
b. meja kasir 5 m2/unit 2 unit 10 m2
55 16,5 71,5
12 Unit Kesehatan
a. ruang periksa 6 m2/unit 3 unit 18 m2
b. ruang tunggu 0,85 m2/orang 5 orang 4,25 m2
c. kamar mandi 3 m2/unit 2 unit 6 m2
28,25 8,475 36,725
13 koperasi
a. rak barang 15 m2/unit 4 unit 60 m2
b. meja kasir 5 m2/unit 2 unit 10 m2
70 21 91

total keseluruhan 4860,25 6318,325


TABULASI KOMPARASI

Materi Pondok Pesantren Mamba’ul Ulum Pondok Pesantren Darussalam Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Kesimpulan
Pengamatan

Lokasi Jl. Awang Awang No.70, Candirejo, Awang Sumbersari RT. 33 /RW06, Kencong, Kepung, Jl. Kedinding Lor No.99, Tanah Kali Kedinding,
Pondok Awang, Mojosari, Mojokerto, Jawa Timur 61382 Kencong Timur, Kencong, Kepung, Kediri, Jawa Kenjeran, Kota SBY, Jawa Timur 60129
Pesantren Timur 64293
Luas Lahan 4 hektar
Jenis Pondok Pesantren tradisional (Salafiyah) Pesantren tradisional (Salafiyah) Pesantren tradisional (Salafiyah)
Pesantren
Layout
Bangunan

Warna Putih, Hijau, krem Putih, Hijau, Cream, Orange Putih, Biru
Bangunan
Fasilitas  Ruang belajar  Ruang belajar  Masjid
Pondok  Asrama santri ( putra dan putri)  Asrama santri ( putra dan putri)  asrama putra dan putri terpisah
Pesantren  Masjid  Masjid  koperasi
 Mushola  Mushola  kantor
 Perpustakaan  Perpustakaan  gedung-gedung sekolah dan madrasah
 Lab bahasa arab  Lab bahasa arab  Perpustakaan
 Lab Biologi  Lab keterampilan  perguruan tinggi
 Lab Bahasa  Koperasi  lapangan serbaguna
 Lab keterampilan  Gudang perlengkapan  gudang
 Koperasi  Kantin  mck
 Gudang perlengkapan  Dapur  lab computer
 Kantin  Mck  lab bahasa asing
 Dapur  Bengkel (untuk praktek)  parkir mobil dan motor.
 Mck
 Lapangan
Gaya Lebih ke gaya tradisional jawa Lebih ke gaya tradisional jawa Mengadopsi gaya timur tengah dan lebih modern
Arsitektur

Madrasah Ruang kelas menggunakan meja dan kursi panjang Ruang kelas menggunakan meja dan kursi Ruang kelas menggunakan meja dan kursi panjang
panjang dan lebih modern
Asrama Bangunan asrama masih tradisional, 2 lantai, tidur Bangunan asrama masih tradisional, 2
menggunakan tikar lantai, tidur menggunakan tikar

Masjid

Anda mungkin juga menyukai