untuk menarik “
Nation’s Competitiveness
” yang tertinggal dari negara lain?
Nation's Competitiveness adalah daya saing antar bangsa yang menunjukkan kemajuan
suatu bangsa. Saat ini Nation's Competitiveness benar-benar terjadi di kancah internasional.
Ditambah lagi dengan adanya globalisasi yang menyebabkan semakin meningkatnya
sarana teknologi informasi yang memudahkan pencarian informasi mengenai suatu bangsa.
hal ini menimbulkan kecumburuan apabila ada bangsa yang lebih baik dan timbullah
persaingan.
Agar bangsa Indonesia tidak kalah dengan bangsa lain maka diperlukan pendidikan
Kewarganegaraan untuk menarik Nation's Competitiveness yang tertinggal dari negara lain
karena saat ini daya saning bangsa Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara lain.
Pendidikan Kewarganegaraan dapat berfungsi
- mengembangkan kemampuan,
- membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat
- mencerdaskan kehidupan bangsa,
- mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, demokratis,
dan bertanggung jawab.
Dengan Karakter bangsa yang kuat dan berdasarkan kesatuan sangat diperlukan untuk
menghadapi tantangan global tersebut karena bangsa Indonesia merupakan bangsa yang
terbentuk dari keanekaragaman yang memiliki keunikan masing-masing. Hal tersebut
menjadi faktor kekuatan untuk membangun daya saing bangsa di tingkat internasional .
Dengan Karakter bangsa yang kuat dan berlandaskan kesatuan dalam keanekaragaman sangat
diperlukan untuk menghadapi tantangan dunia global tersebut. Bangsa Indonesia adalah
bangsa yang terbentuk dari keanekaragaman budaya, karakter, ciri fisik dan nonfisik yang
memiliki keunikan masing-masing. Pembangunan nasional pun harus selalu
mempertimbangkan ciri khas bangsa yang memiliki keanekaragaman karakter tersebut. Hal
ini menjadi faktor kekuatan untuk membangun daya saing bangsa di tingkat global. Selain
karakter, Iptek berperan penting dan menentukan dalam kehidupan skala global sebagai daya
penggerak kehidupan manusia. Pada sisi lain, laju perkembangan iptek yang sangat pesat,
juga akan mempercepat pengusangan (obsolence) berbagai bidang kehidupan. Oleh karena
itu, tak dapat dielakkan lagi, setiap manusia dan masyarakat/bangsa, dan institusi lainnya
harus terus menerus menyesuaikan diri pada kondisi lingkungannya yang terus berubah
dengan cepat.
Untuk dapat menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan yang cepat tersebut, setiap
manusia tidak dapat terlepas dari tuntutan profesionalisme dalam bidangnya masing-masing,
termasuk tenaga pendidik dan kependidikan sebagai ujung tombak dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia yang handal. Hal inilah yang akan menjadi titik penentu daya
saing masyarakat Indonesia, sehingga dapat memposisikan dirinya dengan dunia global.
Dengan berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat akhir-akhir ini, tentu saja
profesionalisme saja tidak cukup. Setiap manusia harus memiliki karakter yang kokoh dan
positif untuk menunjang profesionalisme sehingga mereka memiliki martabat yang baik pula
di kalangan masyarakat global.