43
44
2. Sortasi
Sortasi adalah keseragaman dari ukuran besar butir
penyusunan batuan sedimen, artinya bila semakin seragam
ukuran dan besar butirnya, maka sortasi semakin baik.
Dalam sortasi dipakai batasan-batasan sebagai berikut:
Well Sorted
Bila ukuran butir di dalam batuan sedimen tersebut
seragam. Hal ini biasanya terjadi pada batuan sedimen
dengan kemas tertutup.
Moderatly Sorted
Bila ukuran butir di dalam batuan sedimen terdapat yang
seragam & yang tidak seragam.
Poorly Sorted
Bila ukuran butir di dalam batuan sedimen terdapat yang
seragam sedikit.Hal ini biaanya terjadi pada batuan sediment
dengan kemas terbuka.
47
3. Derajat Pembundaran
Derajat pembundaran adalah nilai membulat atau
meruncingnya butiran dimana sifat ini hanya bisa diamati pada
batuan sedimen klastik. Kebundaran dapat dilihat dari bentuk
batuan yang terdapat dalam batuan tersebut, seperti Sangat
membundar (well rounded), Membundar (rounded),
Membundar tanggung (Subrounded), Menyudut tanggung
(subangular), Menyudut (Angular).
5. Struktur
Struktur batuan sedimen diantaranya adalah perlapisan.
Macam-macam perlapisan adalah sebagai berikut:
Masif, bila tidak menunjukkan struktur dalam perlapisan
sejajar, bila perlapisan saling sejajar.
Laminasi, perlapisan sejajar ukurannya lebih tipis dari 1
cm.
Perlapisan pilihan, bila perlapisan disusun oleh butiran
yang berubah dari kasar menjadi halus kearah vertical.
Perlapisan silang siur, perlapisan yang membentuk sudut
terhadap bidang perlapisan.
6. Komposisi Mineral
Komposisi yang ada pada batuan sedimen klasitik yaitu
terdiri dari:
Fragmen
Adalah butiran yang berukuran paling besar dapat berupa
pecahan batuan, mineral dan cangkang fosil.
Matrik
Merupakan butiran yang lebih kecil dari fragmen dan
terletak di antara fragmen sebagai massa dasar. Matrik
dapat juga berupa batuan mineral, atau fosil.
Semen adalah bahan pengikat antar butiran atau fragmen
dan matrik.
Bahan yang umum adalah:
1. Semen Karbonat (berwarna putih)
2. Semen Silika (berwarna putih)
3. Semen oksidasi besi (berwarna kemerahan)
49
3. Alat tulis
4. Tabel Klasifikasi Batuan Sedimen
4.3.2 Bahan:
Limestone
Sandstone
Limestone Crystalin
Nama : Aswan
NIM : 1501357
Kelompok : 9 (Reguler D)
No. Urut :1
No. Peraga :-
Deskripsi Batuan Sedimen
1. Jenis Batuan : Batuan Sedimen Non Klastik
2. Warna : Segar : Putih Kekuningan
Lapuk : Putih Kecoklatan
3. Tekstur :
a. Ukuran Butir : Medium Sand, 1/4 – 1/2mm (Wentworth)\
b. Bentuk Butir : Sub angular
c. Sortasi : Moderately sorted
d. Kemas : Kemas Terbuka
4. Komposisi :
a. Fragmen :-
b. Matriks :-
c. Mineral Aksesoris : Ada
d. Semen : Ada - Karbonat
5. Struktur : Berfosil
6. Ciri Khusus : Memiliki Fosil
7. Nama Batuan : Limestone
8. Genesa : Terbentuk akibat proses sedimentasi
Sketsa
GAMBAR KETERANGAN GAMBAR NILAI
Sortasi sedang
Kemas terbuka
Memiliki fosil PARAF ASPRAK
Terbentuk akibat proses
sedimentasi
52
No. Urut :1
No. Peraga :-
Deskripsi Mineral
1. Mineral sebagai Fenokris
a. Warna :-
b. Ukuran :-
c. Bentuk :-
d. Kelimpahan :-
e. Nama Mineral :-
Nama : Aswan
NIM : 1501357
Kelompok : 9 (Reguler D)
No. Urut :2
No. Peraga :-
Deskripsi Batuan Sedimen
1. Jenis Batuan : Batuan Sedimen Klastik
2. Warna : Segar : Abu-abu
Lapuk : Abu-abu Keruh
3. Tekstur :
a. Ukuran Butir : Very Fine Sand, 1/4 – 1/8 mm (Wentworth)
b. Bentuk Butir : Well rounded
c. Sortasi : Very well Sorted
d. Kemas : Kemas Tertutup
4. Komposisi :
a. Fragmen :-
b. Matriks :-
c. Mineral Aksesoris :-
d. Semen : Ada - Karbonat
5. Struktur : Berlapis
6. Ciri Khusus : Berbuih jika ditetesi HCl
7. Nama Batuan : Sandstone
8. Genesa : Terbentuk akibat proses sedimentasi
Sketsa
GAMBAR KETERANGAN GAMBAR NILAI
No. Urut :2
No. Peraga : 29
Deskripsi Mineral
1. Mineral sebagai Fenokris
a. Warna :-
b. Ukuran :-
c. Bentuk :-
d. Kelimpahan :-
e. Nama Mineral :-
Nama : Aswan
NIM : 1501357
Kelompok : 9 (Reguler D)
No. Urut :3
No. Peraga :-
Deskripsi Batuan Sedimen
1. Jenis Batuan : Batuan Sedimen Klastik
2. Warna : Segar : Putih kekuningan
Lapuk : Putih Keruh
3. Tekstur :
a. Ukuran Butir : Very coarse Sand,1-2 mm (Wentworth)
b. Bentuk Butir : Angular
c. Sortasi : Poorly Sorted
d. Kemas : Kemas Terbuka
4. Komposisi :
a. Fragmen :-
b. Matriks :-
c. Mineral Aksesoris :-
d. Semen : Ada - Karbonat
5. Struktur : Laminasi berlapis
6. Ciri Khusus : Berlubang lubang
7. Nama Batuan : Limestone Crystaline
Genesa : Terbentuk akibat proses sedimentasi
Sketsa
GAMBAR KETERANGAN GAMBAR NILAI
No. Urut :3
No. Peraga :-
Deskripsi Mineral
1. Mineral sebagai Fenokris
a. Warna :-
b. Ukuran :-
c. Bentuk :-
d. Kelimpahan :-
e. Nama Mineral :-
4.7 Pembahasan
Pada pengamatan mineral ini, saya akan membahas tiga buah batu peraga
yang saya amati, yaitu:
well sorted, dan kemas tertutup. Didalam batuan ini tidak terdapat fragmen,
matriks, dan mineral aksesoris. Namun terdapat semen, yaitu karbonat karena
terdapat buih ketika ditetesi HCL. Strukturnya non laminasi atau tidak
berlapis, dan genesanya terbentuk akibat proses sedimentasi. Nama batuan ini
adalah Batupasir (Sandstone).
4.8 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan saya dan hasil praktikum yang saya
peroleh, maka dapat saya simpulkan:
1. Masing-masing Batuan sedimen memiliki sifat fisik berbeda-beda..
2. Batuan Sedimen terdiri dari fragmen dan matriks di mana pada
batuan beku fragmen disebut fenokris dan matriks disebut masa
dasar.
3. Stuktur pada batuan sedimen ada yang berfosil dan berlapis, yang
berfosil menandakan adanya sisa-sisa organisme.
4. Semen pada batuan sedimen bisa ditentukan dengan meneteskan
larutan HCL pada batuan tersebut, semen tersebut bisa saja
karbonat apabila terdapat buih, silikat ketika tidak terdapat buih,
dan oksidasi besi ketika berubah warna.
5. Batuan sedimen bisa terbentuk di darat maupun di laut atau dapat
juga terbentuk di zona transisi.