Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
gagasan tertulis ini. Adapun judul dari gagasan tertulis ini “Ekstrak Daun Sirsak
Sebagai Obat Pneumonia pada Balita”. Setelah melalui banyak proses, akhirnya
penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu.

Gagasan tertulis ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah
Kecakapan Komunikasi yaitu dengan membuat Program Kreativitas Mahasiswa
Gagasan Tertulis (PKM-GT). Melalui gagasan tertulis ini penulis ingin
memberikan solusi terhadap penyakit pneumonia pada balita. Banyak sekali kasus
kematian balita yang disebabkan oleh penyakit pneumonia.

Walaupun terdapat berbagai rintangan dan ganguan dapam proses


menyusun gagasan tertulis ini, penulis tetap bertekad untuk menyelesaikan
gagasan tertulis ini dengan sebaik-baiknya. Maka dari itu pada kesempatan ini,
penulis mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
penulis dalam proses menyelesaikan penyusunan gagasan tertulis ini sehingga
gagasan tertulis ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis memohon maaf
apabila dalam penulisan gagasan ini masih terdapat banyak kekurangan, baik yang
disengaja maupun tidak. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
pembaca demi kesempurnaan gagasan tertulis ini agar dapat diperbaik di
kemudian hari.

Akhir kata, semoga gagasan tertulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
dan semoga gagasan tertulis ini dapat menjadi awal dari solusi dari permasalahan
penyakit pneumonia pada balita.

Depok, 7 Desember 2017

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL .................................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

RINGKASAN........................................................................................................vi

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1
Tujuan dan Manfaat ................................................................................................ 2

GAGASAN ............................................................................................................. 3
Kondisi Kekinian .................................................................................................... 3
Solusi Terdahulu ..................................................................................................... 3
Konsep Ekstrak Daun Sirsak Sebagai Obat Pneumonia pada Balita ...................... 4
Kandungan yang Terdapat pada Daun Sirsak ......................................................... 4
Proses Pembuatan Ekstrak Daun Sirsak .................................................................. 5
Pihak-Pihak yang Terkait ........................................................................................ 5
Langkah-Langkah Strategis Implementasi Pengolahan Daun Sirsak Sebagai Obat
Pneumonia ............................................................................................................... 6
Peluang dan Tantangan dalam Penerapan ............................................................... 6

KESIMPULAN ...................................................................................................... 8
Gagasan yang Diajukan........................................................................................... 8
Teknik Implementasi ............................................................................................... 8
Prediksi Hasil .......................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 9

ii
LAMPIRAN ..............................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Perbedaan Alveolus yang Normal dengan yang Terkena


Pneumonia................................................................................................................1

Gambar 2. Daun Sirsak............................................................................................4

iii
RINGKASAN

Saat ini, banyak sekali kematian pada balita yang disebabkan oleh
penyakit Pneumonia. Pneumonia sebagian besar disebabkan oleh serangan bakteri
pada paru-paru, sehingga terjadi peradangan pada bagian yang terserang bakteri.
Dimana pada bagian tersebut akan terbentuk kantung-kantung udara yang
nantinya akan berisi lendir. Kantung berisi lendir ini menyulitkan terjadinya
pertukaran karbondioksida dalam tubuh dan oksigen.

Gagasan yang diajukan adalah dengan menggunakan ekstrak daun sirsak.


Daun sirsak dikenal karena zat yang terkandung didalamnya. Salah satunya adalah
acetogenin yang bersifat antibakteri, antivirus, dan antijamur. Dimana penyakit
pneumonia sebagian besar disebabkan oleh bakteri dan sisanya disebabkan oleh
virus dan jamur. Ekstraksi daun sirsak dilakukan dengan metode maserasi
menggunakan pelarut etanol.

Implementasi dari gagasan ini adalah dengan mendaftarkan produk ini ke


BPOM agar mengetahui manfaat dan pengaruhnya pada tubuh. Selanjutnya,
mengenalkan produk ini dan kelebihan dari ekstrak daun sirsak ke industri obat-
obatan dan rumah sakit sehingga pihak tersebut mengetahui mengenai manfaat
dari ekstrak daun sirsak ini. Selain itu, perlu dilakukan publikasi dari manfaat
ekstrak daun sirsak dimana dibutuhkan peran dari media massa

iv
Ekstrak Daun Sirsak Sebagai Obat Pneumonia pada Balita

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Pneumonia merupakan penyakit yang berbahaya. Pneumonia adalah
penyakit yang umumnya disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae.
Pneumonia juga dapat disebabkan oleh virus dan jamur. laporan dari UNICEF
pada tahun 2015, Indonesia termasuk kedalam 10 negara dengan kematian balita
akibat penyakit pneumonia tertinggi.

Pneumonia berdasarkan penyebabnya digolongkan menjadi tiga, yaitu:

1. Pneumonia bacterial yaitu pneumonia yang disebabkan oleh bakteri yang


menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga terjadi malnutrisi dan
menyebabkan peradangan pada paru.
2. Pneumonia virus yaitu pneumonia yang disebabkan oleh serangan virus,
umumnya virus influenza.
3. Pneumonia jamur yaitu pneumonia yang disebabkan oleh jamur seperti
Histoplasma capsulatum dan Csyptococcus neoformans yang melemahkan
daya tahan tubuh.

Penyakit pneumonia ini menyerang paru-paru, khususnya alveoli. Bagian


yang terserang penyakit ini akan mengalami peradangan sehingga terbentuk
kantung udara yang nantinya akan berisikan lendir, seperti pada gambar 1.
Lendir yang berada pada kantung udara ini dapat mengganggu fungsi kerja
paru-paru. Sehingga sulit terjadi pertukaran oksigen dan tubuh menjadi
kekurangan oksigen.

Gambar 1. Perbedaan Alveolus yang Normal dengan yang Terkena Pneumonia


Sumber: http://dedaunan.com

Oleh karena itu, maka dibuatlah gagasan daun sirsak untuk mengatasi
penyakit pneumonia. Diharapkan dengan gagasan ini dapat dijadikan solusi

1
terkini akan masalah kesehatan pneumonia yang terjadi di masyarakat terutama
balita saat ini. Selain itu, harapannya dengan adanya obat berbahan alami dapat
mengurangi konsumsi obat yang berbahan kimia yang dapat memiliki efek
samping yang tidak diinginkan.

Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dari penulisan gagasan ini untuk:

1. Mengetahui kandungan yang ada pada daun sirsak


2. Mengetahui cara ekstraksi daun sirsak

Manfaat dari penulisan gagasan ini adalah:

1. Menurunkan jumlah balita penderita pneumonia


2. Menurunkan jumlah kematian balita akibat pneumonia
3. Mengubah konsumsi obat yang awalnya berbahan kimia menjadi obat
yang berbahan alami

2
GAGASAN

Kondisi Kekinian
Menurut data dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI)
pada tahun 2016, di tahun 2015 sebanyak 554.650 ribu balita menderita penyakit
pneumonia. Menurut data, pneumonia banyak terjadi pada anak dibawah usia 5
tahun dan pada lansia diatas 65 tahun. Pneumonia juga merupakan penyebab dari
15,5 persen kematian balita di Indonesia.

Penyakit ini banyak disebabkan oleh mikroorganisme yang berupa bakteri,


virus dan jamur. Hal ini juga dapat dipicu karena nutrisi balita yang tidak
mencukupi kebutuhannya. Hal ini menyebabkan kekebalan tubuh balita menurun
dan mudah terserang penyakit pneumonia. Faktor lainnya adalah imunisasi yang
tidak lengkap sehingga resiko terserang virus dan bakteri meningkat. Faktor
lainnya adalah cuaca yang dingin, pada daerah bercuaca dingin banyak terdapat
bakteri penyebab pneumonia.

Sedangkan menurut data dari World Health Organization (WHO) dari enam
juta kematian balita di seluruh dunia, 16 persen dari jumlah tersebut disebabkan
oleh pneumonia.

Solusi Terdahulu
Orang tua dari balita banyak memberikan obat untuk menyembuhkan
pneumonia. Terdapat beberapa obat atau cara yang digunakan untuk
menyembuhkan penyakit ini. Adapun obat ataupun cara yang digunakan adalah
sebagai berikut:

1. Antibiotik
Antibiotik digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh
bakteri saja. Antibiotik ini bekerja dengan menghambat pertumbuhan
bakteri, sehingga tubuh akan lebih mudah memerangi penyakit karena
terhambatnya pertumbuhan bakteri.
2. Menggunakan terapi nebulizer
Nebulizer adalah alat yang dapat mengubah zat yang berbentuk cairan
menjadi berbentuk uap. Ini merupakan solusi bagi anak yang tidak dapat
meminum obat.

Pencegahan pneumonia juga banyak dilakukan, beberapa contohnya


adalah melakukan vaksinasi, menjaga kondisi rumah selalu bersih dan
memberikan gizi yang seimbang. Vaksin yang dapat digunakan adalah vaksin
campak dan vaksin pertusis, vaksin-vaksin ini adalah cara yang cukup efektif
untuk mencegah terjadinya serangan pneumonia. Berikutnya adalah dengan

3
menjaga kondisi rumah selalu bersih sehingga mencegah adanya bakteri yang
menyebabkan pneumonia. Terakhir adalah dengan memberikan gizi yang
seimbang, hal ini penting untuk daya tahan tubuh balita secara alami.

Konsep Ekstrak Daun Sirsak Sebagai Obat Pneumonia pada Balita

Kandungan yang Terdapat pada Daun Sirsak


Tanaman Annona Muricata atau yang dikenal dengan tanaman sirsak yang
banyak tumbuh di Asia dan Afrika. Tanaman ini memiliki hama yang sedikit
karena kandungan acetogenin yang bersifat racun terhadap hama sehingga
tanaman ini dapat melindungi dirinya.

Sirsak merupakan tanaman dengan tinggi pohon sekitar 8 meter. Batang


coklat berkayu, bulat, bercabang. Mempunyai daun bebentuk telur atau lanset,
ujung runcing, tepi rata, pangkal meruncing, pertulangan menyirip, panjang
tangkai 5 mm, hijau kekuningan. Bunga terletak pada batang atau ranting, daun
kelopak kecil, kuning keputi-putihan, benang sari banyak berambut. Buahnya
bukanlah buah sejati, yang dinamakan ”buah” sebenarnya adalah kumpulan buah-
buah (buah agregat) dengan biji tunggal yang saling berimpitan dan kehilangan
batas antar buah. Daging buah sirsak berwarna putih dan berbiji hitam. Akar
berwarna coklat muda, bulat dengan perakaran tunggang (Syamsuhidayat dan
Hutapea, 1991).

Gambar 2. Daun Sirsak


Sumber: https://florafaunaweb.nparks.gov.sg

Daun sirsak mengandung zat acetogenin yang bersifat antibakteri,


antivirus, dan antijamur. Daun sirsak juga mengandung minyak esensial,
reticuline, loreximine, coclaurine, annomurine, higenamine, karbohidrat, terutama
fruktosa. Kandungan gizi lainnya adalah vitamin C, vitamin B1 dan vitamin B2
yang cukup banyak. Biji bersifat racun dan dapat digunakan sebagai insektisida
alami, seperti juga biji srikaya. Daun sirsak bermanfaat menghambat sel kanker
dengan menginduksi apoptosis, antidiare, analgetik, anti disentri, anti asma,

4
anthelmitic, dilatasi pembuluh darah, menstimulasi pencernaan, mengurangi
depresi (McLaughlin, 2008).

Proses Pembuatan Ekstrak Daun Sirsak


Proses ekstraksi daun sirsak menggunakan teknik maserasi dengan pelarut
yakni etanol. Teknik maserasi dipilih karena dapat melunakkan susunan sel
sehingga zat dapat larut. Pada proses ekstraksi menggunakan teknik maserasi ini,
terdapat lima langkah, yaitu:

1. Tahap pencucian dan pengeringan


Daun sirsak yang sudah dipetik , dicuci menggunakan air bersih dan
dikeringkan selama kurang lebih sepuluh hari pada suhu ruangan dan tidak
terkena sinar matahari langsung
2. Memotong daun sirsak
3. Proses maserasi
Potongan kecil daun sirsak di rendam dengan larutan etanol.
4. Proses filtrasi
Hasil dari maserasi disaring agar tidak ada residu atau padatan.
5. Pengonsentrasian

Pihak-Pihak yang Terkait


Mengingat banyaknya angka kematian balita yang disebabkan oleh pneumonia,
dibutuhkan solusi yang konkrit untuk mengurangi angka kematian balita. Maka
dari itu, untuk memudahkan pembuatan obat pneumonia ini dibutuhkan kerjasama
dari berbagai pihak, yaitu:

1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia


Kementrian Kesehatan memiliki peran yang cukup besar dalam realisasi
obat ini. Kementrian Kesehatan dilibatkan dalam sosialisasi mengenai
penyakit pneumonia dan menyosialisasikan manfaat ekstrak daun sirsak
untuk mengobati pneumonia. Kementrian Kesehatan juga berperan untuk
menyediakan data mengenai angka kematian balita yang disebabkan oleh
pneumonia.
2. Lembaga Riset dan Penelitian
Lembaga Riset dan Penelitian memiliki peran untuk meneliti obat ini
dengan baik. Mulai dari kandungan yang dimiliki daun sirsak, manfaat,
dan juga efek samping yang dikandung daun sirsak. Lembaga Riset dan
Penelitian juga dapat membantu produsen untuk menjauhi atau
mengurangi kadar dari zat yang memiliki efek samping berbahaya.
3. Industri obat-obatan di Indonesia
Setelah diteliti kandungan, manfaat, dan efek samping dari daun sirsak,
peran dari industri obat-obatan adalah untuk mengolah produk ini menjadi

5
lebih baik dan memproduksinya secara masal. Mengolah produk dengan
lebih baik dapat ditinjau dari segi pengemasan maupun jenis produk yang
sesuai dengan keinginan masyarakat.
4. Dinas Pertanian
Dinas Pertanian memiliki peran sebagai pengawas ketersediaan dari
tumbuhan sirsak. Jika terjadi kekurangan ketersediaan dapat menghambat
produksi dari obat ini. Dinas Pertanian juga berperan untuk
menyosialisasikan pentingnya tumbuhan sirsak kepada para petani dan
menjaga kualitas tumbuhan ini. Karena jika kualitas dari tumbuhan ini
turun, hal ini dapat memengaruhi pada kandungan didalamnya.

Langkah-Langkah Strategis Implementasi Pengolahan Daun Sirsak Sebagai


Obat Pneumonia
Demi kelancaran dalam pengolahan produk ini dengan sebagaimana
baiknya, diperluan langkah-langkah strategis yang dapat dulakukan dalam
penerapannya. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat diterapkan:

1. Melakukan kerjasama dengan Lembaga Riset dan Penelitian untuk


menyempurnakan olahan ekstraksi daun sirsak.
2. Mendaftarkan obat ini ke Badan Pengawas Obat dan Makanan
3. Menyosialisasikan obat ini ke Kementrian Kesehatan dan juga rumah sakit
untuk mencerdaskan pihak tersebut mengenai kandungan dan manfaat dari
obat ini.
4. Mempublikasikan obat ini melalui media massa, media elektronik, poster,
seminar dan juga penyuluhan secara langsung ke masyarakat.

Peluang dan Tantangan dalam Penerapan


Peluang yang didapat dari pengolahan ekstrak daun sirsak sebagai obat
pneumonia pada balita adalah:

1. Produk ini dapat menjadi inovasi pada bidang farmasi yang


memungkinkan untuk menurunkan angka kematian balita akibat
pneumonia.
2. Bahan utama dari obat pneumonia ini yaitu daun sirsak melimpah di
Indonesia.

Sedangkan tantangan yang akan dihadapi untuk menggunakan ekstrak daun


sirsak sebagai obat pneumonia adalah:

1. Pengolahan ekstrak daun sirsak yang harus tepat agar mudah dikonsumsi
oleh balita.

6
2. Masyarakat masih memiliki keraguan mengenai manfaat dari produk
herbal, karena biasanya masyarakat akan mengikuti anjuran dokter untuk
menggunakan obat berbahan kimia.

7
KESIMPULAN

Gagasan yang Diajukan


Dari pembahasan yang sudah dijabarkan diatas, dapat disimpulkan bahwa
ekstrak daun sirsak dapat dimanfaatan sebagai obat untuk pneumonia pada balita.
Tujuan dari diajukannya gagasan ini adalah untuk mengurangi angka kematian
balita yang disebabkan oleh penyakit pneumonia. Gagasan ini digunakan karena
daun sirsak yang mengandung zat acetogenin. Penggunaan daun sirsak ini lebih
menguntungkan karena berasal dari bahan yang alami yang bahan bakunya
melimpah di Indonesia. Pembuatan obat ini juga masih tergolong mudah dan
dapat dilakukan di rumah.

Teknik Implementasi
Dalam proses implementasi dibutuhkan kerjasama dari beberapa pihak dan
beberapa teknik agar produk akhir dapat digunakan sercara berkelanjutan.
Langkah strategis yang dapat dilakukan adalah dengan bekerjasama dengan
Lembaga Riset dan Penelitian serta Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
untuk dilakukan penelitian terhadap kandungan, manfaat dan efek samping dari
ekstrak daun sirsak. Kerjasama dengan industri obat-obatan juga diperlukan untuk
mengolah ekstrak ini menjadi produk yang lebih baik dari segi pengemasan dan
bentuk produk. Selain itu dibutuhkan publikasi tentang manfaat dari ekstrak daun
sirsak yang merupakan alternatif dari obat berbahan kimia untuk pneumonia.

Prediksi Hasil
Dari gagasan yang diajukan dapat diperkiraan output dari produk ini adalah
beralihnya masyarakat dari yang terdahulu mengonsumsi obat-obatan berbahan
kimia menjadi obat berbahan herbal yang memiliki efek samping lebih sedikit.
Selain itu diharapkan pula terwujudnya gagasan ini agar berkurang angka
kematian balita yang disebabkan oleh pneumonia. Hasil yang diharapkan dapat
tercapai apabila terdapat bantuan dari beberapa pihak yaitu Kementrian Kesehatan
RI, Lembaga Riset dan Penelitian, Industri obat-obatan, dan Dinas Pertanian.
Selain kerjasama dengan pihak tersebut, dibutuhkan publikasi yang maksimal
untuk mencapai harapan yang telah disampaikan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Mclaughlin. 2008, Paw-paw and Cancer Annonaceous Acetogenin from


Discovery to Commercial Products, Department of Medicinal Chemistry and
Molecular Pharmacology. School of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences,
Purdue University: Amerika Serikat.

Sudrajat, Ajat. “Kemenkes: 800.000 anak Indonesia terkena pneumonia”. 3


Desember 2017. https://www.antaranews.com/berita/598369/kemenkes-800000-
anak-indonesia-terkena-pneumonia

Syamsuhidayat, S.S dan Hutapea, J.R. 1991. Inventaris Tanaman Obat Indonesia,
edisi kedua. Departemen Kesehatan RI: Jakarta.

Wijaya, Monica. 2012. Ekstraksi Annonaceus Acetogenin dari Daun Sirsak,


Annona muricata, Sebagai Senyawa Bioaktif Antikanker. Fakultas Teknik
Universitas Indonesia: Depok.

9
10

Anda mungkin juga menyukai