Anda di halaman 1dari 23

Tugas Manajemen Operasi dan Produksi

PERAMALAN PERMINTAAN LANGSUNG DAN

PERAMALAN PERMINTAAN TURUNAN


NAMA : HAMID AMALI

NIM : 931418133

KELAS : C MANAJEMEN

PRODI S1 MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


2019
KATA PENGANTAR
Terima kasih kepada allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya
sehingga berkat rahmatnya makalah ini bisa selesai tepat waktu, tidak lupa terima kasih juga
kepada bapak Dr. Drs. Abdulrahman Pakaya M.Si selaku dosen pengajar Manajemen Operasi
dan Produksi yang telah memberikan dukungan dan bantuan berupa pemikiran, bimbingan dan
motivasi dengan penuh kesabaran dan pengertian.

Saya menyadari bahwa hasil makalah yang saya susun ini masih banyak terdapat
kekurangan dalam penyajiannya, untuk itu saya mohon maaf. Demi penyempurnaan makalah
ini, saya berharap dengan segala hormat, saran pendapat serta kritik dari pembaca sekalian.
Akhirnya walaupun tugas makalah ini sangat sederhana, saya berharap dapat bermanfaat bagi
para pembaca dimasa yang akan dating.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................

DAFTAR ISI .............................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................

1.1 Latar belakang ..................................................................................................................................


1.2 Rumusan masalah ............................................................................................................................
1.3 Tujuan ..............................................................................................................................................
1.4 Manfaat ............................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................

2.1 Peramalan permintaan ...................................................................................................................

2.1.1 Metode kualitatif .......................................................................................................................

2.1.2 Analisis deret-waktu ..................................................................................................................

2.1.3 Teknik penghalusan ...................................................................................................................

2.1.4 Metode-metode barometrik .....................................................................................................

2.1.5 Metode ekonometrik ................................................................................................................

2.1.6 Peramalan input-output ............................................................................................................

2.2 Pengertian permintaan langsung (direct request) .........................................................................

2.2.1 Pengorganisasian permintaan langsung ..................................................................................

2.2.2 Permintaan informasi rutin ......................................................................................................

2.2.3 Menulis permintaan langsung untuk pengaduan ....................................................................

2.2.4 Surat undangan, pesanan, dan reservasi .................................................................................

2.2.5 Permintaan kredit .................................................................................................................

2.3 pengertian permintaan turunan (derived demand) ......................................................................

2.3.1 faktor produksi sebagai permintaan turunan (derived demand) ............................................

2.3.2 faktor produksi substitusi dan komplemen .............................................................................


2.3.3 faktor-faktor penentu permintaan terhadap factor produksi (input demand factors) ..........

2.3.4 harga factor produksi lain ........................................................................................................

BAB III PENUTUP....................................................................................................................................

3.1 Kesimpulan .......................................................................................................................................

3.2 Saran ................................................................................................................................................


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Peramalan merupakan tahap awal dari perencanaan dan pengendalian produksi. Peramalan
adalah pemikiran terhadap suatu besaran, misalnya permintaan terhadap suatuatau
beberapa produk pada periode yang akan dating. Pada hakekatnya peramalan merupakan
suatu perkiraan terhadap keadaan yang akan terjadi d imasa yang akan datang. Keadaan
masa yang akan dating yang dimaksud adalah:
1. Apa yang dibutuhkan (jenis)
2. Berapa yang dibutuhkan (jumlah/kuantitas)
3. Kapan dibutuhkan (waktu)

Tujuan peramalan dalam kegiatan produksi adalah untuk meredam ketidakpastian, sehingga
diperoleh suatu perkiraan yang mendekati keadaan yang sebnarnya. Peramalan tidak akan
pernah “perfect”, tetapi meskipundemikian hasil peramalan akan memberikan arahan bagi
suatu perencanaan.

Dalam melakukan pemasaran suatu produk atau jasa suatu perusahaan, tentu
mengukur dan meramal permintan pasar sangatlah penting keberadaannya karena dengan
mengukur dan meramal permintaan pasar maka perusahaan dapat mengetahui sejauh
mana konsumen menggunakan produknya dan juga dapat mengetahui nasib produknya
dimasa yang akan dating.

Meramalkan permintaan pasar yang dimasuki oleh perusahaan adalah suatu pekerjaan
yang perlu dilakukan oleh setiap manajer perusahaan dalam rangka memprediksi berapa
besar pelung pasar yang tersedia dimasa depan. Peramalan permintaan merupakan usaha
untuk mengetahui jumlah produk atau sekelompok produk dimasa akan dating dalam
kendala satu set kondisi tertentu.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apakah pengertian dari peramalan permintaan langsung (direct request)
2. Apakah pengertian dari peramalan permintaan turunan (derived demand)

1.3 TUJUAN
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Operasi dan Produksi
2. Untuk mengetahui pengertian dari permintaan langsung (direct request) dan
permintaan turunan (derived demand)
MANFAAT

1. Memberikan suatu pemahaman yang mendalam terkait tentang peramalan permintaan


langsung (direct request) dan permintaan turunan (derived demand)
2. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai peramalan permintaan langsung
(direct request) dan permintaan turunan (derived demand)
3. Sebagai dasar penyusun makalah
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PERAMALAN PERMINTAAN

Kebanyakan keputusan bisnis dibuat berhadapan dengan resiko atau ketidakpastian.


Semua keputusan didasarkan pada ramalan terhadap tingkat kegiatan ekonomi pada masa
depan pada umumnya dan permintaan terhadap produk perusahaan pada khususnya. Tujuan
peramalan ekonomi adalah untuk mengurangi risiko atau ketidakpastian yang dihadapi
perusahaan dalam pengambilan keputusan opersaional jangka pendek dan dalam perencanaan
untuk pertumbuhan jangka panjang. Meramalkan permintaan dari pasar yang dimasuki oleh
perusahaan adalah suatu pekerjaan yang perlu dilakukan oleh setiap manajer perusahaan
dalam rangka memprediksi berapa besar peluang pasar yang tersedia di masa depan.
Peramalan permintaan merupakan usaha untuk mengetahui jumlah produk atau sekelompok
produk di masa yang akan datang dalam kendala satu set kondisi tertentu. Hal yang perlu
diingat adalah bahwa aktivitas peramalan permintaan tidaklah dapat diartikan sebagai aktivitas
yang bertujuan untuk mengukur permintaan di masa yang akan datang secara pasti, melainkan
sekedar usaha untuk mengurangi kemungkinan terjadinya hal yang berlawanan antara keadaan
yang sungguh-sungguh terjadi di kemudian hari dengan apa yang menjadi hasil peramalan.
Dengan kata lain, hasil maksimal dari aktivitas peramalan adalah melakukan minimisasi
ketidakpastian yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.

Untuk melakukan forecasting atau peramalan terhadap permintaan pasar, disini akan diuraikan
berbagai metode model peramalan terhadap permintaan pasar dari barang atau jasa yang
diproduksi dan dijual oleh perusahaan. Secara garis besar terdapat dua macam metode
peramalan permintaan yang biasa dilakukan, yaitu metode kualitatif yang terdiri atas teknik
survey dan teknik pengumpulan opini. Sedangkan metode berikutnya adalah metode
kuantitatif.

2.1.1 METODE KUALITATIF

Metode peramalan permintaan secara kualitatif berhubungan dengan data-data


kualitatif, misalnya tentang selera konsumen terhadap suatu produk, atau survey tentang
loyalitas konsumen, dan lain-lain. Forecasting kualitatif ini dapat dikelompokkan ke dalam
beberapa metode teknik seperti akan dijelaskan berikut ini.
Teknik Survey

Teknik survey ini merupakan suatu alat meramalkan yang cukup penting khususnya untuk
memprediksi kejadian-kejadian atau kecenderungan-kecenderungan dalam jangka pendek
mendatang ini. Survey biasanya menggunakan alat interview atau daftar pertanyaan yang akan
ditujukan para responden yang terpilih dan yang dituju. Sesuai kelompok yang memang
diperkirakan akan menjadi sasaran pasar yang dituju oleh perusahaan.

Survey ini dilakukan untuk meramalkan variabel ekonomi yang memang berhubungan baik
langsung maupun tidak langsung dengan permintaan konsumen atau pasar yang dituju.
Variabel-variabel ekonomi yang disurvey ini misalnya variabel yang berhubungan dengan
budget rumah tangga yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Sasaran dan klasifikasi sasaran dan jenis kebutuhan dan keperluan dari kelompok responden ini
dapat dikategorikan sebagai berikut:

a. Survey tentang budget keperluan rumah tangga masyarakat eksekutif bisnis dan
pemerintahan yang sekiranya berkait dengan rencana perusahaan. Survey ini diharapkan dapat
merekam keseluruhan anggaran setiap rumah tangga yang disurvey.

b. Survey mengenai barang atau jasa yang diperlukan bagi para pelaku bisnis yang akan
memperdagangkan barang atau jasanya. Mereka ini mungkin pelaku bisnis yang bergerak pada
bisnis distributor, pengecer atau pedagang besar.

c. Survey ini dilakukan bagi para rumah tangga umum mengenai keperluan rumah tangga,
produk atau barang apa secara periodic diperlukan dan frekuensi pemenuhan yang dilakukan
untuk masa-masa yang akan datang, dan lain-lain.

Dari metode survey berdasar kelompok sasaran ini sebenarnya terkandung maksud dari
surveyor bahwa barang dan jasa apa saja yang dibutuhkan, berapa frekuensi pemenuhan
kebutuhan dan faktor-faktor apa saja yang pada umumnya yang mempengaruhi perilaku beli
mereka ini. Sehingga secara tidak langsung perusahaan melihat peluang dan apa saja yang bisa
ditarik sebagai kepentingan bagi perusahaan atas hasil-hasil survey ini untuk memprediksi dan
memperkirakan perilaku pasar atau konsumen perusahaan.

Bila diklasifikasikan bahwa hasil survey ini merupakan bagian dari kegiatan riset pasar yang
dilakukan oleh perusahaan. Dari sini berbagai kemungkinan yang diperoleh adalah munculnya
variabel ikutan yang dapat diprediksi Apa yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan yang hendak
atau sudah diproduksi dan dijual kepada pasar yang dituju yang telah disurvey ini. Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa hasil survey ini sebagian atau seluruhnya dapat
dipergunakan untuk memprediksi permintaan konsumennya dari produk yang dibuat dan jual
oleh perusahaan.

Teknik Jajak Pendapat

Teknik jajak pendapat sering dilakukan untuk melengkapi data dari survey. Jajak pendapat dari
para pakar, para eksekutif, dari masyarakat umum, atau dari konsumen. Jajak pendapat ini
lebih bersifat pandangan atau pendapat pribadi (subjektif) dari respondennya, sebaliknya
teknik survey lebih bersifat objektif.

Sebelum peluncuran produk baru, biasanya diadakan pre test dan jajak pendapat terhadap
responden yang menjadi sampel. Teknik pooling ini melibatkan berbagai media seperti media
TV, telepon, koran, surat, SMS, email, atau internet

untuk menyebarkan kuesioner atau daftar pertanyaan tentang berbagai informasi yang
dibutuhkan perusahaan.

Laporan atau pernyataan resmi dari suatu perusahaan atau pemerintah suatu negara dapat
digunakan sebagai sumber data guna meramalkan kondisi ekonomi di masa yang akan datang,
sekaligus dapat digunakan untuk membuat strategi bersaing dalam pasar bebas.

2.1.2 ANALISIS DERET-WAKTU

Metode Time Series (Deret Waktu)

Metode Time Series berhubungan dengan nilai-nilai suatu variabel yang diatur secara
periodesasi sepanjang periode waktu dimana prakiraan permintaan diproyeksikan. Misalnya
mingguan, bulanan, kwartalan, dan tahunan, tergantung keinginan dari pihak-pihak yang
melakukan prakiraan permintaan ini. Metode ini semata-mata mendasarkan diri pada data dan
keadaan masa lampau. Jika keadaan di masa yang akan datang cukup stabil dalam arti tidak
banyak perubahan yang berarti dengan keadaan masa lampau, metode ini dapat memberikan
hasil peramalan yang cukup akurat.

Variasi Deret Waktu

1. Tren Sekuler

Berhubungan dengan peningkatan atau penurunan seri data dalam jangka panjang
2. Flutuasi Siklis

Yaitu ekspansi dan konstruksi yang utama dalam banyak deret waktu ekonomi yang kelihatan
berulang kembali setiap beberapa tahun.

3. Variasi Musiman

Merujuk kepada fluktuasi yang secara teratur berulang kembali dalam kegiatan ekonomi tiap-
tiap tahun yang disebabkan oleh cuaca atau kebiasaan-kebiasaan social

4. Pengaruh Tak Teratur

Yaitu variasi-variasi dalam seri data disebabkan oleh perang, bencana alam, pemogokan, atau
peristiwa-peristiwa lain yang istimewa

Variasi total dalam deret waktu penjualan adalah hasil kerjasama keempat factor tersebut.

2.1.3 TEKNIK PENGHALUSAN

Teknik penghalusan bermanfaat apabila deret waktu menunjukkan sedikit tren atau variasi
musiman tetapi memperlihatkan banyak variasi tak teratur atau acak. Variasi tak teratur atau
acak didalam deret waktu kemudian diperhalus, dan nilai-nilai yang akan datang diramalkan
berdasarkan rata-rata dari pengamatan-pengamatan yang lau.

Rata-rata Bergerak

Teknik penghalusan yang paling sederhana adalah rata-rata bergerak (moving average). Di sini
nilai yang diramalkan dari suatu deret-waktu dalam periode tertentu (bulan, kuartal, tahun,
dsb) sama dengan nilai rata-rata dari deret waktu dalam sejumlah periode terdahulu. Misalnya,
dengan rata-rata bergerak tiga-periode, nilai dari deret waktu yang diramalkan untuk periode
berikutnya ditentukan oleh nilai ratarata dalam tiga periode sebelumnya. Semakin besar jumlah
periode yang digunakan pada rata-rata bergerak, semakin besar pula efek penghalusan karena
tiap pengamatan baru mendapat bobot yang lebih kecil dan semakain bermanfaat jika data
deret waktu semakin tak teratur atau acak .
2.1.4 METODE-METODE BAROMETRIK

Salah satu untuk meramalkan atau mengantisipasi perubahan jangka pendek dalam aktifitas
ekonomi atau titik balik dalam siklus bisnis adalah dengan menggunakan indeks dari indikator-
indikator ekonomi utama. Ini adalah deret-waktu yang cenderung mengawali (mendahului)
perubahan dalam tingkat aktifitas ekonomi secara umum, sama dengan perubahan dalam
merkuri yang dalam suatu barometer yang mendahului perubahan cuaca (sehingga dinamakan
metode barometrik). Peramalan barometrik (barometric forecasting) seperti dilakukan
sekarang, umumnya merupakan hasil dari kerja yang dilakukan oleh NBER (National Bureau of
Economics Research) dan conference board.

Peningkatan dalam indikator ekonomi utama (leading economic indicators) digunakan untuk
meramalkan peningkatan dalam aktifitas bisnis secara umum, dan sebaliknya.

Walaupun kita tertarik dengan indikator utama tersebut, beberapa deret-waktu bergerak
sejalan atau berhubungan dengan pergerakan dalam aktivitas ekonomi secara umum dan
kemudian disebut sebagai indikator koinsiden (coincident indicators). Tetapi yang lainnya
mengikuti adanya gerakan yang terlambat dalam aktivitas ekonomi sering kali disebut sebagai
indikator terlambat (flagging indicators).

Metode lainnya untuk mengatasi kesulitan yang timbul pada saat beberapa dari 10 indikator
utama bergerak naik dan beberapa turun adalah indeks difusi (diffusion index).

2.1.5 METODE EKONOMETRIK

Model ini berusaha untuk mengidentifikasi dan mengukur kepentingan relatif (elastisitas) dari
berbagai macam determinan permintaan atau variabel ekonomi yang lainnya untuk diramalkan.
Dengan berusaha untuk menerangkan hubungan yang sedang diramalkan, peramalan
ekonometrik memungkinan para manajer untuk menentukan kebijakan yang optimal bagi
perusahaan.

Teknik peramalan ekonometrik sering menggunakan hal-hal yang terbaik yang terdapat pada
teknik peramalan yang lain, seperti tren atau variasi musiman, teknik penghalusan dan
indikator utama. Metode peramalan ekonometrik dapat divariasikan menjadi 2, yaitu:
Model Persamaan Tunggal

Model persamaan tunggal adalah model yangpaling sederhana dari peramalan ekonometrik.
Langkah pertama untuk melakukan peramalan ekonometrik dengan model persamaan tunggal
ini adalah mengidentifikasi determinan-determinan dari variabel yang diramal.

Sebagai contoh, dalam peramalan permintaan sereal untuk sarapan, perusahaan biasanya
mempostulatkan bahwa permintaan (Q) merupakan fungsi dari atau bergantung pada harga
sereal untuk sarapan tersebut (P), pendapatan disposibel konsumen (Y), ukuran populasi (N),
harga muffin (Ps-substitusi), harga susu (Pckomplementer), dan tingkat biaya iklan oleh
perusahaan (A). Jadi persamaan permintaan dapat diestimasikan sebagai berikut:

Untuk meramalkan (permintaan yang dihadapi oleh perusahaan pada periode berikutnya),
perusahaan harus menyediakan. Dengan mensubsitusi nilai-nilai ramalan ini sebagai variabel
bebas dari persamaan yang diestimasi, kita akan memperoleh nilai ramalan dari variabel terikat.
Nilai ramalan variabel ekonomi makro dari model biasanya diperoleh dari Departemen
Perdagangan atau dari perusahaan swasta yang berspesialisasi meramaikan hal-hal demikian.
Variabel makro dalam model yang tidak berada di bawah kuasa perusahaan dapat diramalkan
dengan menggunakan analisis deret waktu atau teknik penghalusan, dan perusahaan dapat
bereksperimen dengan beberapa nilai ramalan yang berbeda dari kebijaksanaan untuk variabel
bebas yang berada di bawah kuasa perusahaan.

Model Persamaan Berganda

Walaupun model persamaan tunggal sering digunakan oleh perusahaan untuk meramalkan
permintaan dan penjualan, hubungan ekonomi dapat menjadi sangat rumit sehingga model
persamaan berganda diperlukan. Biasanya ini terjadi pada kasus meramalkan variabel makro
seperti GNP atau permintaan dan penjualan dalam sektor utama industri. Model persamaan
berganda dapat memasukkan sedikit atau ratusan persamaan. Untuk menunjukkan bagaimana
model ini digunakan dalam peramalan, kita mulai dengan persamaan sederhana yang terdiri
dari tiga persamaan sederhana di bawah ini, yang merupakan model dari perekonomian
nasional yang dipakai untuk meramalkan GNP.
(5-21) (5-22) (5-23)

di mana C = pengeluaran konsumsi GNP = produk nasional bruto untuk tahun t

I = Investasi π = keuntungan G = pengeluaran pemerintah u = gangguan stokastis (faktor error


acak) t = tahun berjalan t-1 = tahun lalu

Persamaan 5-21 disubstitusikan ke persamaan 5-23, dan menjadi: (5-24)

Persamaan 5-22 disubstitusikan ke persamaan 5-24, dan menjadi:

(5-25) (5-26) (5-27)

Persamaan 5-27 tersebut disebut sebagai bentuk persamaan yang disederhanakan (reduced
form equation) karena dibuat hanya dengan faktor. Dengan mensubstitusikan nilai ke dalam
persamaan 527(yang diketahui pada tahun t+1) dan prediksi nilai, kita memperoleh ramalan
untuk nilai .

2.1.6 PERAMALAN INPUT-OUTPUT

Suatu perusahaan dapat juga meramalkan penjualannya dengan menggunakan tabel input-
output. Analisis input-output diperkenalkan oleh Wassily Leontief yang mengarah pada studi
empiris tentang ketergantungan antar berbagai industri dan sektor perekonomian. Analisis ini
menunjukkan kegunaan dari output setiap industri yang lainnya dan untuk konsumsi akhir.
Sebagai contoh, di sana diperlihatkan bagaimana peningkatan dalam permintaan untuk truk
berdampak terhadap peningkatan permintaan untuk baja, kaca, ban, plastik, material
pembungkus, dan

sebagainya, bagaimana peningkatan permintaan pada benda-benda ini akan menyebabkan


peningkatan permintaan pada input yang dibutuhkan untuk memproduksi mereka (termasuk
truk).

Analisis input-output memungkinkan kita untuk menelusuri semua aliran input dan output
antar-industri dalam ekonomi dan menentukan peningkatan total (langsung atau tidak
langsung) dari semua input yang dibutuhkan untuk memenuhi peningkatan permintaan akan
truk.
2.2 PENGERTIAN PERMINTAAN LANGSUNG (DIRECT REQUEST)

Permintaan langsung atau direct request sering diartikan sebagai permintaan barang
dan jasa secara langsung yang dilakukan dengan tatap muka (face to face). Dalam konteks yang
lebih luas, permintaan langsung dapat diartikan sebagai “suatu kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang atau organisasi kepada pihak lain untuk meminta berbagai informasi penting dengan
segera dan dengan menggunakan berbagai media komunikasi yang ada, termasuk media
elektronik.”

Sebagai contoh, suatu organisasi tertentu mengajukan permintaan informasi tentang


produk baru kepada suatu organisasi lain dengan menggunakan media elektronik, seperti
telepon, facsimile atau e-mail.

Ketika audiens mulai tertarik dengan apa yang disampaikan atau paling tidak mau
bekerja sama dengan komunikator, maka pesan-pesan bisnis sebaiknya disampaikan melalui
pendekatan langsung (direct request).

2.2.1 PENGORGANISASIAN PERMINTAAN LANGSUNG

Bagaimana pengorganisasian permintaan langsung.? Pada bagian awal, sajikan


permintaan atau ide-ide pokok (main idea) yang diikuti dengan fakta-fakta yang perlu secara
rinci, yang selanjutnya diikuti dengan suatu pernyataan keramahan dari tindakan yang
diinginkan. Para pengirim permintaan langsung dapat memulai dalam pendahuluan dengan
memperkenalkan dirinya.

Cara yang baik untuk menyusun permintaan langsung adalah menyatakan apa yang
diinginkan pada kalimat pertama, kemudian diikuti penjelasannya. Gunakanlah bahasa yang
sopan dalam penulisan surat direct request. Contoh, “saya senang sekali…” atau “saya sangat
berterima kasih…”.

Bagian pertengahan surat permintaan langsung biasanya menjelaskan permintaan yang


sebenarnya misalnya “ saya ingin sekali memesan beberapa contoh buku referensi yang anda
tawarkan pada bulan januari 2005 yang lalu”.

Pada bagian terakhir, nyatakan dengan jelas tindakan apa yang diinginkan, misalnya
dimana audiens dapat mencari informasi atau produk, batas waktunya, dan sebagainya.
Kemudian akhiri dengan suatu pernyataan yang ramah dan mengingatkan audiens akan
pentingnya permintaan tersebut, misalnya, “jika buku-buku referensi terjual lancer, anda dapat
memesan buku-buku tambahan dari bolkstore”.
 Organisasi permintaan langsung mencakup:
1. Pembukaan
Aturan umum untuk pembagian pertama dari suatu permintaan langsung adalah
menulis yang tidak sekedar dipahami, tetapi juga untuk menghindari kesalahpahaman.
Sebagai contoh, jika kita meminta data sensus 2004 dari suatu lembaga pemerintah, ada
kemungkinan orang yang menangani permintaan kita tersebut tidak tahu apakah yang
kita inginkan adalah suatu rangkuman data yang satu atau dua halaman atau suatu
laporan sensus yang rinci.
Oleh karena itu, pada kalimat permulaan kita kita harus menyatakan permintaan
secara lebih khusus yang memungkinkan pembaca dengan mudah dapat memahami
maksud isi surat tersebut.

2. Penjelasan rinci
Agar penjelasan terhadap hasil perkembangan kata-kata pembuka lebih lancer,
kita perlu membuat kalimat pertama dibagian pertengahan surat yang kita buat dengan
berorientasi pada pemberian manfaat bagi pembaca.
Pendekatan lain yang dapat diterapkan untuk bagian pertengahan adalah
membuat serangkaian pertanyaan, terutama jika permintaan yang menyangkut
perlengkapan yang sangat kompleks. Seperti spesifikasi secara teknis, dimensi dan
kegunaan dari suatu produk.
Jika permintaan kita lebih dari satu jenis, kita sebaiknya membuat daftar dan
memberi nomor secara berurutan. Ada 2 hal yang membuat permintaan kita dapat
ditangan dengan segera: (1) buatlah pertanyaan yang berlangsung mengenai inti
permintaanya, (2) hindari meminta informasi yang sebenarnya kita bisa memperoleh
sendiri.

3. Penutup
bagian penutup surat sebaiknya diisi dengan suatu permintaan beberapa
tanggapan khusus, lengkap dengan batas waktunya, dan ekspresi terhadap apresiasi
atau pemberian goodwiil. Untuk mempermudah pembaca, cantumkan beberapa
informasi penting seperti nomor telepon, jam kerja, dan petugas yang dapat dihubungi.
2.2.2 PERMINTAAN INFORMASI RUTIN

Bila kita ingin mengetahui suatu hal, untuk memperoleh opini dari sesorang atau
memberikan saran untuk melakukan suatu tindakan, kita biasanya perlu bertanya. Contoh,
permintaan secara sederhana adalah menanyakan apa yang dapat anda kerjakan atau mengapa
saya membuat permintaan.

Surat-surat permintaan secara rutin layak memperoleh perhatian. Dalam kebanyakan


organisasi, memo dan surat-surat seperti itu dikirim ke ratusan bahkan ribuan karyawan,
konsumen, dan pemegang saham.

Oleh karena itu, ketikamenulis surat-surat permintaan rutin, kita harus menjaga
maksud/tujuan menulis pesan dalam ingatan kita. Kita harus bertanya pada diri sendiri apa
yang kita inginkan terhadap pembaca setelah mereka memahami pesan yang kita sampaikan.

Dalam membuat surat permintaan rutin perlu diperhatikan tiga pertanyaan berikut ini:
(1) apa yang ingin diketahui, (2) mengapa hal tersebut perlu diketahui, (3) mengapa hal ini
dapat membantu. Dalam kaitannya dengan permintaan langsung, permintaan dapat berasal
dari dalam maupun luar organisasi bisnis

 Permintaan didalam organisasi

Beberapa pesan permintaan dapat dibuat lebih permanen dalam bentuk tertulis, seperti
memo. Memo dalam bentuk tertulis akan dapat menghemat waktu dan membantu audiens
mengetahui secara tepat apa yang diinginkan. Pengiriman memo dapat dilakukan antara
karyawan dengan karyawan, antara pimpinan dengan karyawan, antara pimpinan dengan
supervisor atau antara supervisor dengan karyawan.

Bentuk ini dimulai dengan pernyataan yang jelas mengenai alasan penulisan, kemudian
diikuti dengan penjelasan yang lebih mendalam dan diakhiri dengan tindakan yang
dikehendaki.

 Permintaan keluar organisasi


Sebagai seorang pelaku bisnis, tentunya kita perlu berkomunikasi dengan para
pelanggan, pemasok dan perusahaan lain untuk berbagai keperluan bisnis yang akan
digunakan untuk memperoleh informasi.
Disamping itu, kita bisa memberi respons terhadap iklan yang dipasang disuatu surat
kabar. Dalam hal ini kita perlu perhatikan tiga hal, yaitu: (1) dimana kita membaca iklan
tersebut (nama surat kabar, halaman, tanggal, hari, bulan, tahun), (2) jelaskan apa yang
kita ingin atau maksudkan, (3) cantumkan alamat kita yang jelas dan lengkap untuk balasan
surat kita tersebut.

2.2.3 MENULIS PERMINTAAN LANGSUNG UNTUK PENGADUAN

Kapan saja merasa tidak puas terhadap produk, jasa atau kebijakan perusahaan, kita
perlu mengadukan masalah atau keluhan yang kita hadapi kepada orang-orang yang sangat
berkompeten sesegera mungkin.

Surat pengaduan (claim letter) dan surat penyesuaian (adjustment letter) yang
berkaitan dengan ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk atau jasa, bagi kebanyakan
orang adalah kata-kata yang kurang menyenangkan.

Kedua istilah tersebut penting artinya bagi manajer suatu organisasi perusahaan.
Dengan kata lain, ia berkaitan erat dengan masalah kepuasan pelanggan (customer
satisfaction). Dalam surat permintaan langsung, kita mungkin dapat meminta salah satu dari
berikut ini:

 Pengembalian barang yang sudah dibeli (refund)


 Meminta pengiriman barang yang baru sesuai yang dipesan
 Penggantian sebagian atau seluruh bagian yang rusak
 Perbaikan gratis
 Pengurangan harga karena produknya ada yang cacat atau rusak.
 Pembatalan atas suatu pesanan produk
 Pembatalan atas kesalahan penagihan produk
 Koreksi atas kesalahan dalam nota pembayaran
 Penjelasan atas perubahan kebijakan atau prosedur

Kebanyakan organisasi perusahan yang progresif ingin mengetahui apakah kita merasa
puas atau tidak puas terhadap produk atau jasa yang mereka berikan. Konsumen yang puas
akan memberikan positif bagi suatu organisasi, sedangkan konsumen yang tidak puas akan
berdampak negatif terhadap suatu organisasi tersebut.

 Dalam menulis surat pengaduan perlu diperhatikan beberapa hal ini:


1. Jelaskan masalah yang kita hadapi scara rinci.
Uraikan dengan jelas dan rinci masalah atau keluhan yang kita rasakan, sehingga
pembaca dapat dengan mudah memahami apa masalah sebenarnya.
2. Lampirkan informasi pendukung, seperti faktur pembelian.

Untuk lebih memperkuat surat pengaduan, kita harus memberikan bukti-bukti


atau dokumen-dokumen pendukung. Sehingga dapat memperkuat surat pengaduan
yang kita buat.

3. Usahakan nada surat kita tidak merah atau emosional


Dalam membuat surat pengaduan,coba usahakan untuk sifat rasional dan tidak
bersifat emosional
4. Permintaan tindakan khusus
Dalam surat pengaduan yang kita buat, perlu dikemukakan apa harapan atau
keinginan kita dikemudian hari terhadap adanya pengaduan tersebut. Jangan lupa
cantunkan nama, alamat, dan nomor telepon lengkap.

2.2.4 SURAT UNDANGAN, PESANAN DAN RESERVASI

Pada umumnya pendekatan yang digunakan dalam menyusun surat undangan, pesanan
dan reservasi adalah pendekatan langsung (direct approach).

1. Surat undangan

Penulisan surat undangan biasanya menggunakan pendekatan langsung. Dalam hal ini,
pendekatan langsung mencakup tiga komponen, yaitu:

 Ide pokok (main idea)


 Penjelasan rinci (explanations)
 Penutup (close courtesy)

Ide pokok dalam paragraph pertama berisi undanga. Selanjutnya diikuti dengan
penjelasan yang lebih rinci tentang ide pokok di awal surat tersebut. Berikutnya diakhiri
dengan penutup yang berisi suatu harapan atau tindakan yang diinginkan dan ucapkan
terima kasih.

2. Surat pesanan dan reservasi.


Surat pesanan paling tidak mencakup tiga komponen penting, yaitu:
 Pernyataan rinci apa yang kita pesan
 Metode pengirimannya
 Cara pembayarannya
Kemukakan secara jelas kuantitas/jumlah produk yang kita pesan, ukuran, warna, gaya
(style), harga pembayaran, lokasi pemesan, tanggal pengiriman dan petunjuk khusus
lainnya.

2.2.5 PERMINTAAN KREDIT

Bagaimana kita dapat memperoleh kredit? Secara sederhana ada dua tahap yang perlu
kita perhatikan, yaitu :
1. Mengisi formulir yang telah disediakan oleh lembaga perkreditan yang ada.
2. Mengirimkan/melampirkan berbagai data pendukung penting yang diperlukan dalam
proses memperoleh kredit tersebut

Data pendukung ini mencakup: kartu tanda pengenal, laporan keuangan tahun terakhir,
data pendukung lainnya, serta surat permohonan kredit (credit request).
Dalam surat permohonan kredit, disamping data pribadi kita,jenis usahanya dan
jumlah besar kecilnya kredit yang diminta, juga harus didukung dengan berbagai
dokumentasi penting dan prospek bisnis kita dimasa depan.
Hal ini penting bagi lembaga perkreditan untuk menilai kelayakan kita dalam
memperoleh kredit, baik dilihat dari sisi besrnya kredit maupun jangka waktu
pengembaliannya.

2.3 PENGERTIAN PERMINTAAN TURUNAN


Permintaan turunan (derived demand) merupakan permintaan suatu produk atau jasa
tertentu yang berubah disebabkan oleh adanya perubahan permintaan produk lain,
misalnya permintaan akan batu gamping meningkat karena produksi semen melonjak.

2.3.1 faktor produksi sebagai permintaan turunan (derived demand)


 permintaan terhadap suatu barang dikaitkan sebagai permintaan turunan bila
permintaan terhadap barang tersebut sangat tergantung pada permintaan barang
lain.
 Misalnya BBM merupakan permintaan turunan, karena permintaan BBM sangat
dipengaruhi oleh permintaan terhadap mobil. Pembelian mobil akan mempengaruhi
jumlah penggunaan BBM.
 Dalam hal pasar factor produksi, permintaan terhadap tenaga kerja sangat
tergantung pada permintaan terhadap tenaga kerja akan semakin besar.
 Contoh: pabrik mobil jika ia ingin meningkatkan jumlah output mobil maka ia akan
memerlukan lebih banyak tenaga kerja.

2.3.2 faktor produksi substitusi dan komplemen


 factor produksi dikatakan substitusi bila penambahan penggunaan factor produksi
yang satu mengurangi penggunaan factor produksi yang lain.
 Mesin dikatakan bersifat substitusi jika penggunaan mesin dapat mengurangi
penggunaan tenaga kerja manusia.
 Contoh: pabrik mobil yang lebih modern mayoritas proses produksinya dikerjakan
oleh robot.
 Factor produksi dikatakan komplemen bila penambahan penggunaan factor
produksi yang satu dapat menambah penggunaan factor produksi lain.
 Mesin juga bisa dikatakan bersifat komplemen jika penggunaannya dapat
menambah penggunaan tenaga kerja manusia.
 Contoh: penggunaan mesin jahit di perusahaan pakaian. Semakin banyak mesin jahit
yang dimiliki oleh perusahaan tersebut maka semakin banyak juga perusahaan
tersebut membutuhkan tenaga kerja.

Efek substitusi

Analisa efek substitusi dalam pasar factor produksi itu analogis terhadap efek substitusi
pada teori perilaku konsumen. Jika terjadi kenaikan harga pada suatu factor
produksi,maka penggunaan factor produksi (input) tersebut akan dikurangi. Untuk
menjaga tingkat output pada isokuan yang sama, perusahaan akan menggunakan lebih
banyak factor produksi lain yang harganya relative lebih murah.

Efek output

Suatu factor produksi dikatakan normal (normal input) jika penambahan skala produksi
menambah penggunaan factor produksi tersebut.

Dikatakan interior jika penambahan skala produksi justru mengurangi penggunaan


factor produksi (negative output effect).
2.3.3 faktor-faktor penentu permintaan terhadap factor produksi (input demand
factors)

harga factor produksi

 yang dimaksud harga factor produksi adalah upah dan gaji untuk tenaga kerja atau sewa
untuk barang modal dan tanah.
 Jika factor produksi bersifat normal, makin murah harganya maka makin besar jumlah
yang diminta
 Dalam kasus khusus jika factor produksi bersifat interior, makin murah harganya maka
akan menurunkan jumlah yang diminta. Namun ada juga saat harganya naik maka
permintaan justru meningkat.

Permintaan terhadap output

Makin besar skala produksinya maka makin besar permintaan terhadap input. Kecuali input
tersebut bersifat interior.

Permintaan terhadap factor produksi yang lain

Hubungan substitutif, apabila permintaan terhadap factor produksi subtitutif (mesin)


meningkat maka permintaan terhadap tenaga kerja menurun. Jika hubungannya
komplemen maka meningkatnya permintaan mesin juga akan meningkatkan permintaan
terhadap tenaga kerja.

2.3.4 Harga factor produksi yang lain

Substitusi

Sangat berkaitan dengan sifat hubungan antar factor produksi. Permintaan terhadap suatu
factor produksi akan meningkat, bila harga factor produksi substitusinya makin mahal.
Conto: mesin dengan manusia, apabila biaya menggunakan mesin lebih murah daripada
biaya untuk menggaji tenaga kerja manusia maka perusahaan akan lebih memilih
menggunakan mesin.
Komplemen

Permintaan terhadap factor produksi akan menurun, jika harga factor produksi
komplemennya makin mahal. Contoh: perusahaan pembuat pakaian, tidak akan merekrut
tenaga kerja lagi apabila biaya untuk membeli mesin jahit semakin mahal, karena mesin
jahit membutuhkan seorang operator.

Kemajuan teknologi

 Jika kemajuan teknologi dapat meningkatkan produktifitas maka permintaan terhadap


factor produksi akan meningkat.
 Jika kemajuan teknologi dapat meningkatkan produktifitas tenaga kerja, maka
permintaan tenaga kerja juga akan meningkat. Nah… ini merupakan hubungan yang
bersifat komplementer, contohnya mesin jahit dengan tukang jahit.

Kemudian jika kemajuan teknologi hanya meningkatkan produktifitas barang modal, maka
peningkatan barang modal ini akan menurunkan permintaan terhadap tenaga kerja.
Contohnya adalah memilih penggunaan robot daripada penggunaan tenaga kerja manusia.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Permintaan langsung (direct request) adalah permintaan barang secara langsung yang
dilakukan dengan tatap muka (face to face). Dalam konteks yang lebih luas, permintaan
langsung dapat diartikan sebagai “suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau
organisasi kepada pihak lain untuk meminta berbagai informasi penting dengan segara
dan dengan menggunakan berbagai media komunikasi yang ada, termasuk media
elektronik”, sedangkan permintaan turunan (derived demand) merupakan permintaan
suatu produk atau jasa tertentu yang berubah disebabkan oleh adanya perubahan
permintaan produk lain misalnya permintaan akan batu gamping meningkat karena
produksi semen melonjak.

3.2 SARAN
Dari pemaparan hasil makalah tersebut kita telah mengetahui berbagai jenis dan model
permintaan sehingga kita bisa membandingkan da memilih diantara permintaan
tersebut yang sesuai dengan apa yang kita butuhkan.

Anda mungkin juga menyukai