Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH WAWASAN NUSANTARA PEMBANGUNAN DIAREA 2019

Disusun oleh:

Nama : Puput Puji Rahayu

Kelas : 2A

Prodi : S1-Ilmu kep

Npm : 920173038

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

AJARAN TAHUN 2017/2018


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, shalawat dan salam juga disampaikan kepada

junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Serta sahabat dan keluarganya, seayun langkah dan seiring bahu dalam

menegakkan agama Allah. Dengan kebaikan beliau telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang berilmu

pengetahuan.

Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah Kewarganegaraan pada Program Studi S1-Ilmu keperawatan

dengan ini penulis mengangkat judul “Wawasan Nusantara Pembangunan diarea 2019”.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari cara

penulisan, maupun isinya.

Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran-saran yang dapat membangun demi

kesempurnaan makalah ini.

Wassalam
Penulis,

Puput puji rahayu


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI........................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 5

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................................


B. B. Rumusan Masalah ....................................................................................... ....................
C. C. Tujuan Penulisan .............................................................................................................
D. BAB II Wawasan Nusantara pembangunan .........................................................................
E. A. pengertian wawasan nusantara ....................................................................................
F. B. wawasan nusantara sebagai wawsan nasional Indonesia ..........................................
G. C. hakikat dan azas wawasan nusantara................................................................. .........
D. kedudukan, fungsi dan tujuan wawasan nusantara......................................................
E. bentuk wawasan nusantara ............................................................................................
F.implementasai wawasan nusantara..........................................................................
G. penerapan wawasan nusantara..................................................................................
H. keberhasilan implementasi wawasan nusantara.......................................................

BAB III PENUTUP ................................................................................................ 14

A. Kesimpulan ................................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang perlu diperhitungkan, karena
Indonesia kaya akan aneka Sumber Daya Alam (SDA) dan suku bangsa.Indonesia terdiri atas
ratusan suku bangsa yang masing-masing memiliki adat istiadat, bahasa, agama, dan
kepercayaan yang berbeda - beda, sehingga tata kehidupan nasional yang berhubungan
dengan interaksi antargolongan mengandung potensi konflik yang besar mengenai berbagai
macam ragam budaya. Indonesia diwarnai oleh pengalaman sejarah yang tidak menghendaki
terulangnya perpecahan dalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia. Hal ini dikarenakan
kemerdekaan yang telah diraih oleh bangsa Indonesia merupakan hasil dari semangat
persatuan dan kesatuan yang sangat tinggi bangsa Indonesia sendiri. Jadi, semangat ini harus
tetap dipertahankan untuk persatuan bangsa dan menjaga wilayah kesatuan Indonesia.
Sangat menarik dan begitu pentingnya pembahasan tentang wawasan nusantara inilah
yang membuat penulis tertarik untuk mengulas sedikit tentang“Wawasan Nusantara”.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan pengertian wawasan nusantara
2. Menjelaskan wawasan nusantara sebagai wawsan nasional Indonesia
3. Menjelaskan hakikat dan azas wawasan nusantara
4. Menjelaskan kedudukan, fungsi dan tujuan wawasan nusantara
5. Menjelaskan bentuk wawasan nusantara
6. Menjelaskan implementasai wawasan nusantara
7. Menjelaskan penerapan wawasan nusantara
8. Menjelaskan keberhasilan implementasi wawasan nusantara

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan kami dalam menyusun makalah ini adalah disamping untuk
memenuhi tugas dalam perkuliahan juga agar kami khususnya dan semua mahasiswa pada
umumnya mampu memahami wawasan nusantara.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Wawasan Nusantara


Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri
dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanannya,
wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk
mencapai tujuan nasional.
Istilah wawasan berasal dari kata “wawas” yang berarti pandangan, tinjauan, atau
penglihatan indrawi. Akar kata ini membentuk kata “mawas” yang berarti memandang,
meninjau, atau melihat, atau cara melihat. Kata wawasan berarti pandangan, tinjauan,
penglihatan atau tanggap inderawi, sedangkan istilah nusantara dipergunakan untuk
menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau indonesia yang terletak
di antara samudera pasifik dan samudera Indonesia serta di antara benua Asia dan benua
Australia.
Wawasan nusantara sebagai geopolitik dan landasan visional bangsa Indonesia pada
hakikatnya merupakan perwujudan ideologi pancasila. Wawasan nusantara mengarahkan visi
bangsa Indonesia untuk mewujudkan kesatuan dan keserasian dalam berbagai bidang
kehidupan nasional seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan
keamanan.

B. Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional Indonesia


Sebagai bangsa majemuk yang telah menegara, bangsa Indonesia dalam membina dan
membangun atau menyelenggarakan kehidupan nasionalnya, baik pada aspek politik,
ekonomi, sosbud maupun hankamnya, selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa
serta kesatuan wilayah. Untuk itu pembinaan dan penyelenggaraan tata kehidupan bangsa dan
negara Indonesia disusun atas dasar hubungan timbal balik antara falsafah, cita-cita dan
tujuan nasional, serta kondisi sosial budaya dan pengalaman sejarah yang menumbuhkan
kesadaran tentang kemajemukan dan kebhinekaannya dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan nasional.
Gagasan untuk menjamin persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan tersebut
merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya, yang dikenal
dengan istilah Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nasional Indonesia dan diberi nama
Wawasan Nusantara, disingkat “Wasantara”. Dari pengertian-pengertian seperti di atas,
pengertian yang digunakan sebagai acuan pokok ajaran dasar Wawasan Nusantara ialah
Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia, yaitu cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta menghormati
kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.

1. Landasan Ideal : Pancasila

Pancasila telah diakui sebagai ideologi dan dasar negara yang terumuskan dalam

pembukaan UUD 1945. Pada hakikatnya, Pancasila mencerminkan nilai keseimbangan,

keserasian, keselarasan, persatuan dan kesatuan, kekeluargaan, kebersamaan dan kearifan

dalam membina kehhidupan nasional. Pancasila merupakan sumber motivasi bagi perjuangan

seluruh bangsa Indonesia dalam tekadnya untuk menata kehidupan di dalam Negara Kesatuan

Republik Indonesia secara berdaulat dan mandiri. Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa,

dan dasar negara mempunyai kekuatan hukum yang mengikat para penyelenggara negara,

para pimpinan pemerintahan, dan seluruh rakyat Indonesia.

2. Landasan Konstitusional : UUD 1945


Bangsa Indonesia menyadari bahwa bumi, air, dan dirgantara di atasnya serta

kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-

besarnya untuk kemakmuran rakyat. Karena itu, bangsa Indonesia bertekad mendayagunakan

segenap kekayaan alam, sumber daya, serta seluruh potensi nasionalnya berdasarkan

kebijaksanaan yang terpadu, seimbang, serasi, dan selaras untuk mewujudkan kesejahteraan
dan keamanan segenap bangsa dan seluruh tumpah darah dengan tetap memperhatikan

kepentingan daerah penghasil secara proporsional dalam keadilan.

Dengan demikian, UUD 1945 seharusnya dan sewajarnya menjadi landasan

konstitusional dari Wawasan Nusantara yang merupakan cara pandang bangsa Indonesia

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

C. Hakikat dan Asas Wawasan Nusantara


Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara, dalam pengertian cara

pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional.

Hal tersebut berarti bahwa setiap warga bangsa dan aparatur negara harus berpikir, bersikap,

dan bertindak secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia.

Demikian juga produk yang dihasilkan oleh lembaga negara harus dalam lingkup dan demi

kepentingan bangsa dan negara Indonesia, tanpa menghilangkan kepentingan lainnya, seperti

kepentingan daerah, golongan, dan orang per orang.

Asas Wawasan Nusantara merupakan ketentuan-ketentuan atau kaidah-kaidah dasar

yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara, dan diciptakan demi tetap taat dan setianya komponen

pembentuk bangsa Indonesia (suku bangsa atau golongan) terhadap kesepakatan bersama.

Harus disadari bahwa jika asas wawasan nusantara diabaikan, komponen pembentuk

kesepakatan bersama akan melanggar kesepakatan bersama tersebut, yang berarti bahwa

tercerai berainya bangsa dan negara Indonesia. Asas Wawasan Nusantara terdiri dari:

kepentingan yang sama, tujuan yang sama, keadilan, kejujuran, solidaritas, kerjasama, dan

kesetiaan terhadap ikrar atau kesepakatan bersama demi terpeliharanya persatuan dan

kesatuan dalam kebhinekaan.

D. Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara


Kedudukan (status) wawasan nusantara adalah posisi, cara pandang, dan perilaku

bangsa Indonesia mengenai dirinya yang kaya akan berbagai suku bangsa, agama, bahasa,
dan kondisi lingkungan geografis yang berwujud negara kepulauan, berdasarkan pancasila

dan UUD 1945. Secara hierarki, posisi atau status wawasan nusantara menempati urutan

ketiga setelah UUD 1945. Urutan sistem kehidupan nasional Indonesia adalah:

1. Pancasila sebagai filsafat, ideologi bangsa, dan dasar negara.


2. UUD 1945 sebagai konstitusi negara.
3. Wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia.
4. Petahanan nasional sebagai geostrategi bangsa dan negara Indonesia.
5. Politik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan dasar nasional dalam pembangunan
nasional.
Fungsi wawasan nusantara menjadi pedoman, motivasi, dorongan serta rambu
dalammenentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan danperbuatanbagi
penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagiseluruh rakyat indonesia
dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan bangsa Indonesia
yang mengutamakan kepentingan nasional. Nasionalisme yang tinggi demi tercapainya tujuan
nasional merupakan pancaran dari makin meningkatnya rasa, paham dan semangat
kebangsaan dalam jiwa kita sebagai hasil pemahaman dan penghayatan wawasan nusantara.
Tujuan wawasan nusantara terdiri dari dua, yaitu:
1. Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa tujuan
kemerdekaan Indonesia adalah “untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan
perdamaian abadi dan keadilan sosial”.
2. Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah
maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah menjunjung
tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan
membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia di seluruh dunia.

E. Bentuk Wawasan Nusantara


Gambaran dari isi Deklarasi Djuanda :
 Wawasan nusantara sebagai landasan konsepsi ketahanan nasional.
Mempunyai arti bahwa wawasan nusantara dijadikan konsep dalam pembangunan nasional,
pertahanan keamanan, dan kewilayahan.
 Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan.
Berarti bahwa cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri serta
lingkungannya selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara mencakup:
1. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik.
2. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi.
3. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan ekonomi.
4. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan politik.
5. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan keamanan.
 Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara.
Berarti pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia sebagai satu
kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara.
 Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan.
Wilayah nasional perlu ditentukan batasannya, agar tidak terjadi sengketa dengan
negara tetangga.

F. Implementasi Wawasan Nusantara


Implementasi wawasan nusantara bertujuan untuk menerapkan wawasan nusantara dalam
kehidupan sehari-hari yang mencakup bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, serta
pertahanan nasional.
1) Implementasi dalam Kehidupan Politik.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan
nusantara, yaitu:
Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang – undang, seperti UU Partai Politik,
UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden. Pelaksanaan undang-undang tersebut
harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan bangsa. Contohnya seperti dalam
pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala daerah harus menjalankan prinsip demokratis
dan keadilan, sehingga tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai denga hukum
yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar hukum yang sama bagi
setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak produk hukum yang
dapat diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk peraturan daerah (perda) yang
tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara nasional.
Mengembagkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan berbagai
suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga menumbuhkan sikap toleransi.
Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan untuk
menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.
Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps diplomatik
ebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar dan pulau kosong.
2) Implementasi dalam Kehidupan Ekonomi.
Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi
khatulistiwa, wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang dan minyak yang
besar, serta memiliki penduduk dalam jumlah cukup besar. Oleh karena itu, implementasi
dalam kehidupan ekonomi harus berorientasi pada sektor pemerintahan, pertanian, dan
perindustrian.
Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan antardaerah.
Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat menciptakan upaya dalam keadilan
ekonomi.
Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan memberikan
fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.

3) Implementasi dalam Kehidupan Sosial.


Banyak hal yang bisa dijadikan contoh dalam implementasi dalam kehidupan sosial,
salah satu contohnya Tari pendet dari Bali merupakan budaya Indonesia yang harus
dilestarikan sebagai implementasi dalam kehidupan sosial. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu :
a. Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari segi
budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan di semua
daerah dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
b. Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat
dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun daerah.
Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar budaya.

4) Implementasi dalam Kehidupan Pertahanan dan Keamanan


Membagun TNI Profesional merupakan implementasi dalam kehidupan pertahanan
keamanan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan,
yaitu :
 Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan kepada
setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan kewajiban
setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan
kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang menganggu keamanan kepada aparat dan
belajar kemiliteran.
 Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi
ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun solidaritas
dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan keamanan.
 Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai
bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah terluar Indonesia.

G. Penerapan Wawasan Nusantara


Salah satu manfaat paling nyata dari penerapan wawasan nusantara, khususnya di
bidang wilayah, adalah diterimanya konsepsi nusantara di forum internasional sehingga
terjaminlah integritas wilayah territorial Indonesia. Laut nusantara yang semula dianggap
“laut bebas” menjadi bagian integral dari wilayah Indonesia.Pertambahan luas wilayah
sebagai ruang lingkup tersebut menghasilkan sumber daya alam yang mencakup besar untuk
kesejahteraan bangsa Indonesia.Pertambahan luas wilayah tersebut dapat diterima oleh dunia
internasional terutama negara tetangga yang dinyatakan dengan persetujuan yang dicapai.
Penerapan wawasan nusantara dalam pembangunan negara di berbagai bidang tampak
pada berbagai proyek pembangunan sarana dan prasarana ekonomi, komunikasi dan
transportasi.
Penerapan di bidang sosial dan budaya terlihat pada kebijakan untuk menjadikan bangsa
Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika tetap merasa sebangsa, setanah air, senasib
sepenanggungan dengan asas pancasila.
Penerapan wawasan nusantara di bidang pertahanan keamanan terlihat pada
kesiapsiagaan dan kewaspadaan seluruh rakyat melalui sistem pertahanan dan keamanan
rakyat semesta untuk menghadapi berbagai ancaman bangsa dan Negara.
Dewasa ini kita menyaksikan bahwa kehidupan individu dalam bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara sedang mengalami perubahan. Dan kita juga menyadari bahwa
faktor utama yang mendorong terjadinya proses perubahan tersebut adalah nilai-nilai
kehidupan baru yang dibawa oleh negara maju dengan kekuatan penetrasi globalnya. Apabila
kita menengok sejarah kehidupan manusia dan alam semesta, perubahan dalam kehidupan itu
adalah suatu hal yang wajar dan alamiah.
H. Keberhasilan Implementasi Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara perlu menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap dan
bertindak dalam rangka menghadapi, menyikapi, dan menangani permasalahan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berorientasi kepada kepentingan rakyat dan
keutuhan wilayah tanah air. Wawasan Nusantara juga perlu diimplementasikan dalam
kehiduan politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan serta dalam upaya
menghadapi tantangan-tantangan dewasa ini. Karena itu, setiap warga negara Indonesia perlu
memiliki kesadaran untuk:
a. Mengerti, memahami, dan menghayati hak dan kewajiban warga negara serta hubungan
warga negara dengan negara, sehingga sadar sebagai bangsa Indonesia yang cinta tanah air
berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara.
b. Mengerti, memahami, dan menghayati bahwa di dalam menyelenggarakan kehidupannya
negara memerlukan Konsepsi Wawasan Nusantara, sehingga sadar sebagai warga negara
yang memiliki Wawasan Nusantara guna mencapai cita-cita dan tujuan nasional.
Untuk mengetuk hati nurani setiap warga negara Indonesia agar sadar
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, diperlukan pendekatan dengan program yang
teratur, terjadwal dan terarah. Hal ini akan mewujudkan keberhasilan dari implementasi
Wawasan Nusantara. Dengan demikian Wawasan Nusantara terimplementasi dalam
kehidupan nasional guna mewujudkan Ketahanan Nasional.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri
dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanannya,
wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk
mencapai tujuan nasional.
Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara, dalam pengertian cara
pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional.
Hal tersebut berarti bahwa setiap warga bangsa dan aparatur negara harus berpikir, bersikap,
dan bertindak secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia.
Kedudukan (status) wawasan nusantara adalah posisi, cara pandang, dan perilaku bangsa
Indonesia mengenai dirinya yang kaya akan berbagai suku bangsa, agama, bahasa, dan
kondisi lingkungan geografis yang berwujud negara kepulauan, berdasarkan pancasila dan
UUD 1945.
Fungsi wawasan nusantara menjadi pedoman, motivasi, dorongan serta rambu
dalammenentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan danperbuatanbagi
penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagiseluruh rakyat indonesia
dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Implementasi wawasan nusantara bertujuan untuk menerapkan wawasan nusantara dalam
kehidupan sehari-hari yang mencakup bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, serta
pertahanan nasional.
Penerapan wawasan nusantara dalam pembangunan negara di berbagai bidang tampak
pada berbagai proyek pembangunan sarana dan prasarana ekonomi, komunikasi dan
transportasi.
Penerapan di bidang sosial dan budaya terlihat pada kebijakan untuk menjadikan bangsa
Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika tetap merasa sebangsa, setanah air, senasib
sepenanggungan dengan asas pancasila.
DAFTAR PUSTAKA

Kaelan. 2004. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : Paradigma.

Sadjiman, Djunaedi. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Daerah :Tanpa Nama Penerbit.

Sumarsono, dkk. 2006. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Panut Panuju, Ida Umami ; Psikologi Remaja, PT. Tiara Wacana Yogya, Yogyakarta, 1999

Anda mungkin juga menyukai