Oleh
Kelompok 3
3. Evelyna Romadhon
4. Khorida Mutia
5. Lulus Prasetyo
6. Nova iryanto
A. DEFINISI
Kala III adalah dari lahirnya bayi sampai keluarnya placenta. Lamanya 5
sampai 30 menit. (Oxorn, H dan William. (1990). Kala III dimulai segera setelah
bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit
(Sondakh, (2013). Kala III (pelepasan uri) yaitu setelah kala II, kontraksi uterus
berhenti sekitar 5 sampai 10 menit. Dengan lahirnya bayi, sudah mulai pelepasan
plasenta pada lapisan Nitabusch, karena sifat retraksi otot Rahim (Manuaba, I.
(1998). Kala III terjadi setelah anak lahir dan muncul his berikutnya, his ini
dinamakan his pelepasan uri yang melepaskan uri sehingga terletak pada segmen
bawah rahim atau bagian atas vagina. Lamanya kala uri ± 8,5 menit dan
pelepasan plasenta hanya memakan waktu 2-3 menit. Pendarahan yang terjadi
pada kala uri ± 250 cc, dan dianggap patologis jika ± 500 cc.
Kala tiga disebut juga kala uri atau kala pengeluaran plasenta. Kala tiga
persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta
dan selaput ketuban (Depkes RI. 2004). Kala III dimulai sejak lahir bayi sampai
lahirnya plasenta. Kala III juga disebut sebagai kala uri atau kala pengeluaran
plasenta dan selaput ketuban bayi lahir. Lama kala II <10 menit pada sebagian
besar pelahiran dan <15 menit pada 95% pelahiran. (Fraser, D.M dan Cooper,
M.A. 2009). Persalinan Kala III merupakan jangka waktu sejak bayi lahir hingga
keluarnya plasenta dan selaput ketuban dengan lengkap (Boston, H. 2011).
Menurut Sulistyawati (2012), segera setelah bayi dan air ketuban sudah
tidak berada di dalam uterus, kontraksi uterus akan terus berlangsung dan
ukuran rongganya akan mengecil. Pengurangan dalam ukuran ini akan
menyebabkan pengurangan dalam ukuran situs penyambungan plasenta. Oleh
karena situs sambungan tersebut menjadi lebih kecil, plasenta menjadi lebih
tebal dan mengkerut serta memisahkan diri dari dinding uterus.
Permulaan proses pemisahan diri dar dinding uterus atau pelepasan
plasenta
1. Menurut Duncan
Plasenta lepas mulai dari bagian pinggir (marginal) disertai dengan
adanya tanda darah yang keluar dari vagina apabila plasenta mulai
terlepas.
2. Menurut Schultz
Plasenta lepas mulai dari bagian tengah (sentral) dengan tanda adanya
pemanjangan tali pusat yang terlihat di vagina.
3. Terjadi serempak atau kombinasi dari keduanya
Sebagian dari pembuluh-pembuluh darah yang kecil akan robek saat
plasenta terlepas. Situs plasenta akan berdarah terus sampai uterus
seluruhnya berkontraksi. Setelah plasenta lahir, seluruh dinding uterus
akan berkontraksi dan menekan seluruh pebuluh darah yang akhirnya
akan menghentikan perdarahan dari situs plasenta tersebut. Uterus tidak
dapat sepenuhnya berkontraksi hingga bagian plasenta lahir seluruhnya.