Anda di halaman 1dari 1

TUGAS PERUBAHAN GENDER DILINGKUNGAN MASING-MASING

OLEH : Dame Pagaribuan Amd.Keb

NPM : 17340051.P

Perubahan gender (peran dan fungsi) kepala keluarga dan ibu rumah tangga terjadi pada
Keluarga Tn P dan Ny. W di desa Madukoro kecamatan Kotabumi Utara, Lampung Utara yang
sampai saat ini masyrakatnnya sebagaian besar menganut budaya patriaki. Budaya Patriaki
adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama
dan mendominasi dalam peran kepemimpinan baik di dalam keluarga dan lingkungan sosial.

Tn P saat ini berumur 48 tahun dan Ny. S 45 tahun. Perubahan gender pada keluarga ini dimulai
5 tahun yang lalu saat Tn. P menderita stroke dan tidak bisa berkatifitas atau bekerja sebagai
buruh harian lepas (mencabut singkong) Ny. W yang tadinya hanya sebagai ibu rumah tangga
dan sesekali ikut bekerja sebagai buruh ngoret singkong sekarang setiap hari bekerja sebagai
buruh menebang tebu dimana penghasilan bisa mencapai 80 – 100 ribu per hari. Selain bekerja
diluar rumah Ny. W juga bekerja di rumah seperti memasak pada pagi hari. Sedangkan
kebersihan rumah sebagian besar dikerjakan Tn. P. Untuk melakukan pekerjaan luar rumah
(mencari nafkah) sejak menderita stroke tidak mingkin bisa karena yang bersangkutan
mengalami kelumpuhan sebelah (sebagian) meskipun dapat berjalan . Untuk peran sebagai
kepala rumah tangga tidak berubah karena keputusan keluarga tetap pada Tn. P.

Masalah perubahan gender:

Kesetaraan Gender adalah kebebasan memilih peluang-peluang yang diinginkan tanpa ada
tekanan dari pihak lain, kedudukan dan kesempatan yang sama di dalam pengambilan
keputusan dan di dalam memperoleh manfaat dari lingkungan. Dalam situasi yang setara ini
tidak adanya diskriminasi berdasarkan jenis kelamin. Tetapi kesetaraan gender seringkali
disalahartikan dengan mengambil alih sepenuhnya pekerjaan dan tanggung jawab pihak lain
baik itu peran laki-laki maupun perempuan.

Contoh kasus keluarga Tn. P dan Ny. W diatas terjadi pertukaran peran yaitu Tn. P sebagai
suami yang bisanya dalam budaya patriaki sebagai pencari nafkah digantikan Ny. W. Dalam hal
pekerjaan mencari nafkah tidak ada masalah dengan perubahan gender karena Ny. W atas ijin
suami diperbolehkan bekerja mengingat Tn. P sudah tidak mampu karena kondisi penyakitnya.
Pada keluarga tersebut tidak ada masalah peubahan gender karena tidak ada pengambilalihan
sepenuhnya peran masing-masing baik itu sebagai suami dan istri.

Anda mungkin juga menyukai