Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I (E3)

Teknik Analisa Node dan Mesh (E3)


Eka Yuliana, Linahtadiya Andiani, Bachtera Indarto
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: ekayuliana1129@gmail.com
Abstrak – Telah dilakukan sebuah percobaan mengenai proporsinya pada percabangan tersebut. Artinya bahwa
Teknik Analisa Node dan Mesh. Tujuan dari dilakukannya aliran sungai akan terbagi sesuai dengan jumlah percabangan
percobaan ini adalah untuk mempelajari rangkaian resistif yang ada, dimana tentunya jumlah debit air yang masuk akan
dengan menggunakan analisa node dan analisa mesh dan untuk samadengan jumlah debit air yang keluar dari percabangan
menguji validitas dari analisa node dan analisa mesh melalui
tersebut.[1]
eksperimen dan perhitungan. Prinsip yang digunakan dalam
percobaan ini adalah Hukum Kirchoff Arus(KCL) dan Hukum
Kirchoff Tegangan(KVL). Percobaan dilakukan dengan
menggunakan dua jenis rangkaian yaitu rangkaian untuk
analisa node dan rangkaian untuk analisa mesh. Pada
percobaan analisa node rangkaian diberikan dua tegangan
masing-masing dan sebesar 12 volt dan diberi lima jenis
hambatan yang berbeda besarnya sehingga dapat diukur
nilai . Pada percobaan analisa mesh
rangkaian diberikan dua tegangan masing-masing dan Gambar 1. Arus masuk dan keluar
sebesar 12 volt dan diberi lima jenis hambatan yang berbeda
besarnya sehingga dapat diukur nilai I1, I2, I3 dan arus …(1.2)
percabangan Ia dan I b. Sebelum percobaan dilakukan
perhitungan pembagian arus dan tegangan pada rangkaian …(1.3)
percobaan node maupun mesh berprinsip pada Hukum KCL Analisis node berprinsip pada Hukum Kirchoff I/ KCL
dan KVL. Hasil perhitungan tersebut digunakan untuk dimana jumlah arus yang masuk dan keluar dari titik
menguji validasi dari analisa node dan mesh dari percobaan percabangan akan samadengan nol, dimana tegangan
yang dilakukan. Data yang diperoleh dari percobaan ini adalah
merupakan parameter yang tidak diketahui. Atau analisis
besar pembagian arus pada percobaan analisa node dan besar
pembagian tegangan pada percobaan analisa mesh. node lebih mudah jika pencatunya semuanya adalah sumber
Kesimpulan yang diperoleh dari percobaan mengenai teknik arus. Analisis ini dapat diterapkan pada sumber searah/ DC
analisa node dan mesh yang telah dilakukan adalah praktikan maupun sumber bolak-balik/ AC. Beberapa hal yang perlu
dapat mempelajari penggunaan analisa node dan mesh pada diperhatikan pada analisis node, yaitu :
suatu rangkaian listrik serta dapat menguji validitas dari Tentukan node referensi sebagai ground/ potensial nol.
analisa node dan mesh melalui percobaan dan perhitungan. Tentukan node voltage, yaitu tegangan antara node non
referensi dan ground.
Kata kunci: KCL, KVL, Loop, Mesh dan Node
 Asumsikan tegangan node yang sedang diperhitungkan
lebih tinggi daripada tegangan node manapun, sehingga
I. PENDAHULUAN arah arus keluar dari node tersebut positif.
Jika terdapat N node, maka jumlah node voltage adalah

R
angkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau
komponen listrik yang saling dihubungkan dengan (N-1). Jumlah node voltage ini akan menentukan
cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu banyaknya persamaan yang dihasilkan.[2]
lintasantertutup.[1]
Hukum Ohm menjelaskan jika sebuah penghantar atau Hukum Kirchoff II / Kirchoff’s Voltage Law (KVL)
resistansi atau hantaran dilewati oleh sebuah arus maka pada menyatakan bahwa jumlah tegangan pada suatu lintasan
kedua ujung penghantar tersebut akan muncul beda tertutup samadengan nol, atau penjumlahan tegangan pada
potensial, atau Hukum Ohm menyatakan bahwa tegangan masing-masing komponen penyusunnya yang membentuk
melintasi berbagai jenis bahan pengantar adalah berbanding satu lintasan tertutup akan bernilai samadengan nol.[2] Secara
lurus dengan arus yang mengalir melalui bahan tersebut. [1] matematis :
Secara matematis : ΣV = 0 …(1.4)
V = I.R …(1.1)
Hukum Kirchoff I / Kirchoff’s Current Law (KCL)
menyataka jumlah arus yang memasuki suatu percabangan
atau node atau simpul samadengan arus yang meninggalkan
percabangan atau node atau simpul, dengan kata lain jumlah
aljabar semua arus yang memasuki sebuah percabangan atau
node atau simpul samadengan nol.[1] Secara matematis :
Arus pada satu titik percabangan = 0
Arus yang masuk percabangan = Σ Arus yang keluar
percabangan Gambar 2. Rangkaian listrik dengan dua mesh
Dapat diilustrasikan bahwa arus yang mengalir
samadengan aliran sungai, dimana pada saat menemui Analisis Mesh atau Arus Loop adalah arus yang
percabangan maka aliran sungai tersebut akan terbagi sesuai dimisalkan mengalir dalam suatu loop (lintasan tertutup).
1
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I (E3)

Arus loop sebenarnya tidak dapat diukur (arus permisalan). lebih sesuai diselesaikan dengan analisa node, begitu juga
Berbeda dengan analisis node, pada analisis ini berprinsip sebaliknya.[3]
pada Hukum Kirchoff II/ KVL dimana jumlah tegangan pada Faktor kedua adalah informasi yang dibutuhkan, jika
satu lintasan tertutup samadengan nol atau arus merupakan tegangan node yang diyanyakan maka mencarinya dengan
parameter yang tidak diketahui. Analisis ini dapat diterapkan analisis node, sedangkan bila yang ditanyakan mesh arus
pada rangkaian sumber searah/ DC maupun sumber bolak- maka dicari dengan menggunakan analisa mesh.[3]
balik/ AC.[2] Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Buatlah pada setiap loop arus asumsi yang melingkari
loop. Pengambilan arus loop terserah kita yang terpenting II. METODE
masih dalam satu lintasan tertutup. Arah arus dapat Percobaan kali ini menggunakan dua rangkaian yaitu
searah satu sama lain ataupun berlawanan baik searah rangkaian untu percobaan analisa node dan rangkaian untuk
jarum jam maupun berlawanan dengan arah jarum jam. percobann analisa mesh.
Biasanya jumlah arus loop menunjukkan jumlah Yang pertama kali dilakukan adalah melakukan
persamaan arus yang terjadi. percobaan mengenai teknik analisa node. Pada percobaan
Metoda ini mudah jika sumber pencatunya adalah sumber kali ini alat dan bahan yang digunakan adalam sebagai
tegangan. berikut Multimeter (VOM), Power supply, Resistor 0,1 kΩ,
Jumlah persamaan = jumlah cabang – jumlah junction + 4,7 kΩ, 6,8 kΩ, 10 kΩ dan 1 kΩ, Kabel dan Project board.
1[3] Langkah kerja pada percobaan ini adalah disiapkan alat dan
Sumber tegangan ideal adalah suatu sumber yang bahan, kemudian diukur dan dicatat nilai masing - masing
menghasilkan tegangan yang tetap, tidak tergantung pada resistor, selanjutnya disusun rangkaian seperti Gambar .
arus yang mengalir pada sumber tersebut, meskipun Diatur tegangan power supply Vs1 dan Vs2 masing – masing
tegangan tersebut merupakan fungsi dari t.[4] 12 V dan diukur tegangan pada rangkaian dan catat nilai V1,
Sumber Tegangan Bebas/ Independent Voltage Source V2, V3 dan V4. Langkah terakhir adalah dibandingkan hasil
Sumber yang menghasilkan tegangan tetap tetapi eksperimen dengan perhitungan.
mempunyai sifat khusus yaitu harga tegangannya tidak
bergantung pada harga tegangan atau arus lainnya, artinya
nilai tersebut berasal dari sumber tegangan dia sendiri.[4]

Gambar 5. Rangkaian Analisa Node

Percobaan berikutnya adalah mengenai analisa mesh.


Gambar 3. Simbol sumber tegangan independen Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam percobaan kali ini
Sumber Tegangan Tidak Bebas/ Dependent Voltage adalah sebagai berikut Multimeter (VOM), Power supply,
Source Mempunyai sifat khusus yaitu harga tegangan Resistor 0,1 kΩ, 4,7 kΩ, 6,8 kΩ, 10 kΩ dan 1 kΩ, Kabel dan
bergantung pada harga tegangan atau arus lainnya.[4] Project board. Langkah kerja pada percobaan analisa node
adalah pertama disiapkan alat dan bahan, kemudian diukur
dan dicatat nilai masing - masing resistor dan rangkaian
disusun seperti Gambar, diberi tegangan power supply V s1
dan Vs2 masing – masing 12 volt. Kemudian diukur tegangan
pada rangkaian dan dicatat nilai I1, I2, I3 dan arus
percabangan Ia dan Ib. Langkah terakhir adalah dibandingkan
hasil eksperimen dengan perhitungan.

Gambar 4. Simbol sumber tegangan dependen

Antara metode node dan mesh ada dua factor untuk


menentukan metode mana yang lebih efisien untuk
menyelesaikan masalah pada suatu rangkaian.[3]
Faktor pertama adalah sifat dari rangkaian. Rangkaian
yang mempunyai banyak unsur yang terhubung secara seri,
sumber tegangan atau super mesh lebih sesuai diselesaikan Gambar 6. Rangkaian Analisa Mesh
dengan analisa mesh. Ssedangkan rangkaian dengan elemen
yang terhibung secara paralel, sumber arus atau super node Pada percobaan kali ini juga dilakukan perhitungan
lebih sesuai disselesaikan dengan analisa node. Juga pembagian arus dan tegangan pada rangkaian analisa node
rangkaian yang memiliki lebih banyak node daripad mesh dan mesh berdasarkan teori. Kemudian dilakukan validitas
dari analisa node dan mesh melalui perbandingan hasil

2
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I (E3)

eksperimen dan perhitungan, dan didapatkan nilai erroe rata tegangan masing-masing dan sebesar 12 volt dan
–rata pada analisa node sebesar 0,386 % dan nilai error rata- diberi lima jenis hambatan yang berbeda besarnya sehingga
rata pada analisa mesh sebesar 84,4 %. Perhitungan yang dapat diukur nilai I1, I2, I3 dan arus percabangan Ia dan Ib.
dilakukan menggunakan rumus sebagai berikut: Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh sejumlah
Metode analisa node: data yang tercantum pada Tabel 3.1 dan 3.2 diatas.
Dengan KCL, ∑I =0, diperoleh persamaan voltase pada, Pada percobaan analisa node diperoleh data berupa V 1,
V1- Vground = Vs1 …(2.1) V2, V 3 dan V 4. Besarnya V 1 sama dengan V s1 yaitu sebesar
Vground- V4 = Vs2 …(2.2) 12 volt ini dikarenaan tegangan diukur secara seri. Besarnya
 Jika, I1 = I2 + I3 V2 dan V3 hasil percobaan besarnya 11,5 v dan -8,27 v. V4
…(2.3) besarnya 12 v sama dengan besar Vs2 karena diukur secara
= +
seri.
Metode analisa mesh: Pada percobaan analisa mesh diperoleh data berupa I1, I2,
Berdasarkan KVL, ∑ = 0 I3 dan arus percabangan Ia dan Ib yang nilainya sebesar 5,34
 Pada mesh I1 A; 2,9 A; 3,3 A; 2,44 dan -0.83 A.
-VS1 + I1R1 + IaR2 = 0 …(2.4) Selain dilakukan percobaan, juga dilakukan perhitungan
 Pada mesh I yang hasilnya nanti akan divalidasi dengan hasil percobaan.
-IaR2 + I2R3 + IbR4 = 0 …(2.5) Rata-rata error pada hasil percobaan dan perhitungan analisa
 Pada mesh I3 node sebesar 0,386 % dan pada analisa mesh sebesar 84,4 %,
-IbRa + I3R5 – VS2 = 0 …(2.6) ini dikarenakan kesalahan paralaks praktikan saat membaca
multimeter ketika mengukur arus maupun tegangan.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Analisa Data IV. KESIMPULAN
Berikut adalah analisa data hasil dari percobaan analisa Kesimpulan yang diperoleh dari percobaan mengenai
node san analisa mesh: teknik analisa node dan mesh yang telah dilakukan adalah
Tabel 3.1 Analisa Data metode analisa node praktikan dapat mempelajari penggunaan analisa node dan
Hasil Hasil mesh pada suatu rangkaian listrik serta dapat menguji
No Tegangan Perhitungan Eksperimen % Error
(volt) (volt)
validitas dari analisa node dan mesh melalui percobaan dan
perhitungan.
1 V1 12 12 0
2 V2 11.5 12 0.004
3 V3 -8.27 -8.4 1.54 DAFTAR PUSTAKA
[1]Sadiku, Alexander, 2009, “Fundamentals of Electric Circuits, Fourth
4 V4 12 12 0 Edition”, New York:McGraw Hill Inc .
[2]Tippler A. Paul , 1998, “Fisika Untuk Sains Dan Teknik “ , Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Tabel 3.2 Analisa Data metode analisa mesh [3]Ramdhani Mohamad, 2005, “Rangkaian Listrik”, Bandung: Sekolah
Hasil Hasil Tinggi Teknologi Telkom.
No Tegangan Perhitungan Eksperime %Error [4]Sudirham Sudaryatno, 2002, “Analisis Rangkaian Listrik”, Bandung:

(volt) n(volt) Penerbit ITB

1 I1 5.34 1 81
2 I2 2.9 0.5 83
3 I3 3.73 0.1 97
4 Ia 2.44 0.5 80
5 Ib -0.83 0.025 81

B. Pembahasan
Telah dilakukan sebuah percobaan mengenai Teknik
Analisa Node dan Mesh. Tujuan dari dilakukannya
percobaan ini adalah untuk mempelajari rangkaian resistif
dengan menggunakan analisa node dan analisa mesh dan
untuk menguji validitas dari analisa node dan analisa mesh
melalui eksperimen dan perhitungan. Prinsip yang digunakan
dalam percobaan ini adalah Hukum Kirchoff Arus(KCL) dan
Hukum Kirchoff Tegangan(KVL).
Percobaan dilakukan dengan menggunakan dua jenis
rangkaian yaitu rangkaian untuk analisa node dan rangkaian
untuk analisa mesh. Pada percobaan analisa node rangkaian
diberikan dua tegangan masing-masing dan sebesar
12 volt dan diberi lima jenis hambatan yang berbeda
besarnya sehingga dapat diukur nilai .
Pada percobaan analisa mesh rangkaian diberikan dua
3
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I (E3)

LAMPIRAN V2 – 8,48(-8,27) = 81,6


V2 + 70,13 = 81,6
1.1 Perhitungan Analisa Nodal -
V2 = 81,6 – 70,13
Diketahui: V2 = 11,47 volt
R1= 0,1 KΩ Jadi didapatkan nilai
R2= 4,7 KΩ V1 = 12 volt
R3= 6,8 KΩ V2 = 11,47 volt
R4= 10 KΩ V3 = - 8,27 volt
R5= 1 KΩ V4 = -12 volt
VS1= VS2=12 Volt
Jika I1= I2 + I3
I3= I4 + I5 1.2 Perhitungan Analisa Mesh
Maka dengan KCL, ∑I =0, diperoleh persamaan voltase
pada, Diketahui :
 V1- Vground = Vs1 R1 = 100 Ω = 0,1 kΩ Vs1 = Vs2 = 12Volt
V1 = 12 volt R2 = 4,7 kΩ Ia = I1 – I2
 Vground- V4 = Vs2 R3 = 6,8 kΩ Ib = I2 – I3
V4 = -12 volt R4 = 10 kΩ
R5 = 1 kΩ
Jika, I1 = I2 + I3
Berdasarkan KVL, ∑ = 0
= +
Pada mesh I1
= + -VS1 + I1R1 + IaR2 =0
-12 + 0,11 I1 + (I1 – I2) 4,7 =0
=
-12 + 0,11 I1 + 4,7 I1 – 4,7 I2 =0
= 4,8 I1 – 4,7 I2 =12......................(1)
Pada mesh I
31,96 (12-V2) = 0,1 (11,5 V2 – 4,7 V3) -IaR2 + I2R3 + IbR4 =0
383,52-31,96 V2 = 1,15 V2 – 0,47 V3 -(I1-I2)4,7 + 6,8I2 + 10(I2 - I3) =0
383,52 = 1,15 V2 – 0,47 V3 + 31,96 V2 -4,7I1 + 4,7I2 + 6,8I2 + 10I2 – 10I3 =0
383,52 = 33,11 V2 – 0,47 V3 -4,7I1 + 21,5I2 – 10I3 = 0.........................(2)
33,11 V2 – 0,47 V3 = 383,52 …………………………….(1) Pada mesh I3
-IbRa + I3R5 – 12 =0
Jika -3,3(I2-I3) + 1I3 - = 12
I3= I4 + I5 3,3I2 + 3,3I3 + 1I3 = 12
-3,3I2 + 4,3I3 = 12.......................(3)
= +
Sehingga didapatkan persamaan
= + 4,8 I1 – 4,7 I2 = 12
-4,7I1 + 21,5I2 – 10I3 =0
=
-3,3I2 + 4,3I3 = 12
=

= ( )( ) ( )

10(V2-V3) = 6,8 (11V3 + 120)


10V2-10V3 = 74,8V3 + 816
10V2-10V3 - 74,8V3 = 816 | |

…………………………………...(2) = (1135,2 + 0 + 0) – (0 + 480 + 242,99)
= 1135,2 – 722,99
Penyelesaian kedua persamaan: = 412,21
(33,11 V2 - O,47 V3 = 383,52) 1
(V2 – 8,48 V3 = 81,6) 3 3,11
| |
Sehingga menjadi
(33,11 V2 - O,47 V3 = 383,52) = (2838 + 564 + 0) – (0 + 1200 + 0)
(33,11 V2 – 280,77 V3 = 2701,77 = 3402 - 1200
- = 2202
280,3 V3 = - 2318,26
V3 = - 8,27 volt
| |
V2 – 8,48 V3 = 383,52
4
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I (E3)

= (0 + 0 + 0) – (0 – 576 – 620,4)
= 1196,4

| |
= (1238,4 – 0 + 564) – (0 + 0 + 265,08)
= 1802,4 – 256,08
= 1537,32

Sehingga didapatkan:
I1 = = = 5,34 mA
Ia = I1 – I2 = 5,34 – 2,90 = 2,44 mA
I2 = = = 2,90 mA
Ib = I2 – I3 = 2,90 – 3,729 = -0,829 mA
I3 = = = 3,729 mA

Anda mungkin juga menyukai