Anda di halaman 1dari 16

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

NOMOR 31 TAHUN 2009

TENTANG

ADMINISTRASI PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH


PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

Menimbang : a. bahwa Pengelolaan Administrasi Perjalanan Dinas Dalam Negeri di


Lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah
diatur dengan Peraturan Gubernur Daerah Ietimewa Yogyakarta
Nomor 40 Tahun 2005 sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun
2006;
b. bahwa karena adanya penambahan materi jenis perjalanan dinas,
maka Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 40
Tahun 2005 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur
Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2006 perlu
disesuaikan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan b perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang
Administrasi Perjalanan Dinas di Lingkungan Pemerintah Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan


Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1955
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1955 Nomor 43,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 827);
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974
Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor
43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3890);
3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perudang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);
4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 tentang Berlakunya
Undang-Undang Nomor 2,3,10,dan 11 Tahun 1950;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2005 tentang
Pedoman Perjalanan Dinas Luar Negeri bagi Pejabat/Pegawai di
Lingkungan Departemen Dalam Negeri, Pemerintah Daerah dan
Pimpinan serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

8. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor


45/PMK.05/2007 tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri bagi
Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Tidak Tetap
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 07/PMK.05/2008;
9. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4
Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun
2007 Nomor 4) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun
2008 (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Tahun 2008 Nomor 11);
10. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Daerah
dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta Tahun 2008 Nomor 5) ;
11. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Daerah Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 Nomor 6);
12. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Inspektorat, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
(Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun
2008 Nomor 7);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG ADMINISTRASI PERJALANAN


DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA.
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :


1. Daerah adalah Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Gubernur adalah Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.
3. Wakil Gubernur adalah Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terdiri dari
Pimpinan dan Anggota DPRD.
5. Staf Ahli Gubernur adalah Staf Ahli Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.
6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.
7. Asisten adalah Asisten Sekretariat Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
8. Pejabat yang berwenang adalah Pejabat yang diberi wewenang untuk
memerintahkan perjalanan dinas dan menandatangani Surat Perintah Tugas
(SPT)/Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) yakni Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran, kecuali ditentukan lain dalam peraturan ini.
9. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah
Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Inspektorat, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi
Pamong Praja di Lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
10. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat Kepala SKPD
adalah Sekretaris Daerah, Sekretaris DPRD, Kepala Dinas, Inspektur, Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Kepala Lembaga Teknis Daerah dan
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja di Lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
11. Unit Pelaksana Teknis Dinas/Unit Pelaksana Teknis Lembaga Teknis Daerah yang
selanjutnya disingkat UPTD/UPTLTD adalah unit pelaksana teknis pada dinas
daerah dan unit pelaksana teknis pada lembaga teknis daerah di lingkungan
Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
12. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat
PA/KPA adalah SKPD atau Unit Kerja di bawahnya yang ditetapkan sebagai
PA/KPA.
13. Pegawai Negeri Sipil adalah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
14. Petugas adalah seseorang yang diberikan tugas untuk melaksanakan perjalanan
dinas.
15. Perjalanan Dinas adalah perjalanan yang dilakukan Gubernur, Wakil Gubernur,
Pegawai Negeri Sipil, Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dan atau petugas yang ditunjuk untuk melaksanakan
tugas dengan biaya yang dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara/Daerah.
16. Lumpsum adalah uang yang dibayarkan sekaligus.
17. Biaya Riil adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan bukti pengeluaran yang
sah.
18. Surat Perintah Tugas yang selanjutnya disingkat SPT adalah surat perintah tugas
yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang untuk digunakan sebagai dasar
pelaksanaan tugas.
19. Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut SPPD adalah surat
perintah dan pemberitahuan yang ditunjukkan kepada seseorang untuk
melaksanakan perjalanan dinas serta pemberian fasilitas perjalanan dan
pembiayaan.
20. Tempat Kedudukan adalah tempat kantor satuan kerja berada.
21. Tempat Tujuan adalah tempat/kota yang menjadi tujuan perjalanan dinas.
BAB II
PRINSIP, JENIS DAN SUBYEK PERJALANAN DINAS

Pasal 2

(1) Perjalanan Dinas hanya dilakukan untuk melaksanakan pekerjaan yang sangat
perlu bagi kepentingan Negara/Daerah dengan tetap memperhatikan prinsip
efektivitas dan efisiensi.
(2) Dalam rangka menerapkan prinsip efektivitas dan efisiensi sebagaimana dimaksud
ayat (1) Perjalanan Dinas harus dilaksanakan secara riil, baik orang, waktu,
tempat yang dituju maupun sasaran.
(3) Seseorang yang melaksanakan perjalanan dinas hanya diperkenankan menerima
satu biaya perjalanan dalam waktu yang bersamaan.

Pasal 3

(1) Perjalanan dinas merupakan perjalanan dinas dari Tempat Kedudukan ke tempat
tujuan dan kembali ke Tempat Kedudukan.

(2) Jenis Perjalanan dinas dapat dibedakan sebagai berikut :


a. Perjalanan dinas dalam daerah :
1) Perjalanan reguler berupa perjalanan ke tempat tujuan dengan jarak
tempuh minimal 10 (sepuluh) km dari Tempat Kedudukan;
2) Perjalanan operasional dinas tetap berupa perjalanan dinas untuk tugas
tertentu sebagaimana diatur dalam standar harga barang dan jasa;
b. Perjalanan dinas luar daerah :
1) Luar Provinsi di dalam Pulau Jawa;
2) Luar Provinsi di luar Pulau Jawa;
c. Perjalanan dinas ke luar negeri.

(3) Perjalanan dinas ke luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) butir c
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

(4) Perjalanan dinas dilakukan dalam hal :


a. melakukan konsultasi, kunjungan, studi banding, menghadiri acara,
mengikuti pendidikan pelatihan dan atau acara yang sejenis.
b. Perjalanan harus memperoleh pengobatan di luar Tempat Kedudukan
berdasarkan surat keterangan dokter karena mendapat cedera pada
waktu/karena melakukan tugas;
c. Perjalanan ditugaskan mengikuti pendidikan dinas di luar Tempat
Kedudukan;
d. Perjalanan anggota keluarga yang akan menjemput jenazah dan atau
mengantarkan jenazah ke tempat pemakaman seseorang yang meninggal
dunia dalam melakukan perjalanan dinas.

Pasal 4

Yang dapat melaksanakan perjalanan dinas jabatan adalah Gubernur, Wakil Gubernur,
Staf Ahli Gubernur, Pegawai Negeri Sipil, Pimpinan DPRD, Anggota DPRD dan atau
petugas yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang atau pejabat lain yang ditentukan
dalam Peraturan ini.
BAB III
ADMINISTRASI PERJALANAN DINAS
Pasal 5

(1) Seseorang yang ditunjuk untuk melaksanakan perjalanan dinas diberikan SPT dan
SPPD yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.
(2) Contoh bentuk SPT dan SPPD adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran I
Peraturan ini.
(3) Penandatanganan SPT dan SPPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sebagai
berikut :
a. Gubernur, Wakil Gubernur, Staf Ahli Gubernur, Pegawai Negeri Sipil, Pimpinan
DPRD, Anggota DPRD dan atau petugas yang ditunjuk untuk melaksanakan
perjalanan dinas diberikan SPT dan SPPD;
b. Untuk Gubernur/Wakil Gubernur, Staf Ahli Gubernur dan Sekretaris Daerah, SPT
dan SPPD ditandatangani oleh Gubernur;
c. Dalam hal Gubernur berhalangan, SPT dan SPPD ditandatangani oleh Wakil
Gubernur atas nama Gubernur;
d. Untuk Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPRD, SPT dan SPPD ditandatangani
oleh Ketua DPRD;
e. Dalam hal Ketua DPRD berhalangan, SPT dan SPPD ditandatangani oleh salah
satu Wakil Ketua atas nama Ketua DPRD;
f. Untuk Inspektur, Sekretaris DPRD, Staf Ahli dan Asisten di lingkungan
Sekretariat Daerah, SPT dan SPPD ditandatangani oleh Sekretaris Daerah;
g. Dalam hal Sekretaris Daerah berhalangan, SPT dan SPPD ditandatangani oleh
Asisten Administrasi Umum atas nama Sekretaris Daerah;
h. Untuk Kepala Bappeda, Lembaga Teknis Daerah, Kepala satuan Polisi Pamong
Praja dan Kepala Dinas, SPT ditandatangani oleh Sekretaris Daerah sedangkan
SPPD ditandatangani oleh Asisten Sekretariat Daerah sesuai bidangnya.
i. Kepala Biro di lingkungan Sekretariat Daerah yang akan melakukan perjalanan
dinas, SPT dan SPPD ditandatangani oleh Asisten Sekretariat Daerah sesuai
bidangnya;
j. Kepala bagian, Kepala Sub Bagian, Pejabat Fungsional Tertentu dan Pejabat
Fungsional Umum pada Sekretariat Daerah yang akan melakukan perjalanan
dinas, SPT dan SPPD ditandatangani oleh Kepala Biro masing-masing selaku
KPA;
k. Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian, Pejabat Fungsional Tertentu dan Pejabat
Fungsional Umum pada Sekretariat DPRD yang akan melakukan perjalanan
dinas, SPT dan SPPD ditandatangani oleh Sekretaris DPRD selaku PA.
l. Kepala Bidang, Kepala Sub Bidang, Kepala Seksi, Pejabat Fungsional Tertentu dan
Staf pada Dinas Daerah, Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,
Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja yang akan melakukan
perjalanan dinas, SPT dan SPPD ditandatangani oleh Kepala SKPD selaku PA.
m. Kepala UPTD/UPTLTD yang telah ditetapkan sebagai KPA yang akan melakukan
perjalanan dinas luar daerah, SPT dan SPPD ditandatangani oleh Kepala SKPD
masing-masing selaku PA, sedangkan untuk perjalanan dalam daerah SPT dan
SPPD ditandatangani oleh Kepala UPTD/UPTLTD masing-masing selaku KPA.
n. Kepala UPTD/UPTLTD yang belum ditetapkan sebagai KPA yang akan melakukan
perjalanan dinas luar daerah, SPT dan SPPD ditandatangani oleh Kepala SKPD
selaku PA, sedangkan untuk perjalanan dinas dalam daerah SPT dan SKPD
ditandatangani oleh Kepala UPTD/UPTLTD atas nama Kepala SKPD.
o. Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian, Pejabat Fungsional Tertentu dan Pejabat
Fungsional Umum pada UPTD/UPTLTD yang telah ditetapkan sebagai KPA yang
akan melakukan perjalanan, SPT dan SPPD ditandatangani oleh Kepala
UPTD/UPTLTD selaku KPA sedangkan yang belum ditetapkan sebagai KPA
ditandatangani oleh Kepala UPTD/UPTLTD atas nama Kepala SKPD.
p. Kepala Kantor Perwakilan Daerah pada Badan Kerjasama dan Penanaman Modal,
apabila akan melakukan perjalanan dinas, SPT dan SPPD ditandatangani oleh
Kepala Kantor Perwakilan Daerah atas nama Kepala Badan Kerjasama dan
Penanaman Modal Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
q. Untuk petugas, SPT dan SPPD ditandatangani oleh serendah-rendahnya oleh
Pengguna Anggaran.
BAB IV
BIAYA PERJALANAN DINAS

Pasal 6
(1) Biaya perjalanan dinas dibebankan pada anggaran SKPD yang mempunyai
kegiatan.
(2) Gubernur, Wakil Gubernur, Staf Ahli Gubernur, Pegawai Negeri Sipil, Pimpinan
DPRD, Anggota DPRD dan atau petugas yang ditunjuk untuk melaksanakan
perjalanan dinas diberikan biaya perjalanan dinas secara lumpsum yang terdiri
dari :
a. uang makan;
b. uang saku;
c. transport lokal;
d. biaya penginapan; dan
e. biaya transport perjalanan.

(3) Biaya transport perjalanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) butir e bagi
Gubernur, Wakil Gubernur, Staf Ahli, Pegawai Negeri Sipil, Pimpinan DPRD,
Anggota DPRD dan atau petugas yang diberikan fasilitas sarana transportasi
pesawat terbang diberikan biaya secara riil.
(4) Bagi Gubernur,, Wakil Gubernur, Pimpinan DPRD, Anggota DPRD, dan Sekretaris
Daerah, selain diberikan biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) juga diberikan uang representasi yang besarannya diatur dalam Standar Harga
Barang dan Jasa.
(5) Perjalanan dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (4) butir d, selain
biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) juga diberikan biaya pengurusan
jenazah meliputi :
a. biaya pengurusan dan pemetian; dan
b. biaya angkutan jenazah.

(6) Biaya pengurusan dan pemetian serta biaya angkutan jenazah sebagaimana
dimaksud pada ayat (5), dengan tarif sebagaimana tercantum dalam Lampiran II
Peraturan ini.

(7) Uang harian, biaya transport pegawai/keluarga, dan biaya penginapan sebanyak-
banyaknya 4 (empat) orang, untuk perjalanan dinas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (4) butir d.

(8) Uang perjalanan dinas untuk petugas diberikan setara dengan Golongan III atau
menurut tingkat pendidikan/kepatutan/petugas yang bersangkutan.

(9) Biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diatur dalam Peraturan
yang mengatur tentang Standar Harga Barang dan Jasa
BAB V
Fasilitas transportasi
Pasal 7

(1) Untuk Gubernur, Wakil Gubernur, Pimpinan DPRD dan atau Anggota DPRD
diberikan fasilitas transportasi dengan pesawat terbang kelas eksekutif.

(2) Untuk Staf Ahli Gubernur, Sekretaris Daerah, pejabat eselon II, pejabat
fungsional golongan IV/e dan IV/d diberikan fasilitas transportasi dengan pesawat
terbang kelas ekonomi.

(3) Perjalanan ke luar Pulau Jawa bagi Pegawai Negeri, dan atau petugas
diberikan fasilitas transportasi pesawat terbang kelas ekonomi.

(4) Untuk perjalanan dinas ke luar provinsi dalam Pulau Jawa bagi pejabat eselon III,
eselon IV, pejabat fungsional golongan IV/c ke bawah, Pejabat Fungsional Umum
dan petugas diberikan fasilitas transportasi dengan kereta api kelas eksekutif.

(5) Untuk perjalanan dinas ke luar provinsi dalam Pulau Jawa bagi petugas atas dasar
pertimbangan kepatutan dapat diberikan fasilitas transportasi pesawat terbang
dengan kelas menurut tingkat pendidikan/kepatutan/petugas yang bersangkutan.

(6) Apabila perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan dengan menggunakan fasilitas transportasi kereta api diberikan
fasilitas kereta api sesuai dengan keadaan atau kedudukannya dan biaya diberikan
sesuai dengan tarif yang berlaku.

(7) Pelaksanaan perjalanan dinas ke luar Provinsi dengan menggunakan fasilitas


kendaraan dinas tidak diberikan biaya tiket dan biaya angkutan lokal.

(8) Untuk perjalanan dinas ke luar Provinsi dengan menggunakan fasilitas kendaraan
dinas dan sudah direncanakan sebelumnya maka bahan bakar sudah termasuk
direncanakan dalam Dokumen Anggaran.

(9) Perjalanan dinas dengan menggunakan kendaraan dinas yang belum direncanakan
dalam Dokumen Anggaran, biaya tiket transportasi dan angkutan lokal
diperhitungkan sebagai pengganti bahan bakar kendaraan dinas.

BAB VI
LAMA PERJALANAN DINAS

Pasal 8

(1) Lama perjalanan Dinas ditetapkan sebagai berikut :


a. Lama perjalanan dinas ke luar daerah di luar Jawa maksimal 4 (empat) hari;
b. Lama perjalanan dinas ke luar daerah di dalam Jawa maksimal 2 (dua) hari;
c. Lama perjalan dinas di dalam Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 1 (satu)
hari;
d. Lama perjalanan dinas ke luar negeri disesuaikan dengan kebutuhan;
e. Lama perjalanan dinas Gubernur, Wakil Gubernur, Staf Ahli Gubernur,
Pimpinan DPRD, Anggota DPRD, dan atau Sekretaris Daerah, disesuaikan
kebutuhan.
(2) Lama perjalanan dinas untuk pendamping kunjungan kerja Gubernur, Wakil
Gubernur, Pimpinan dan Anggota DPRD disesuaikan kebutuhan.
(3) Lama perjalanan dinas atas dasar undangan, dapat dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam undangan.
(4) Masing-masing selama-lamanya 3 (tiga) hari untuk perjalanan sebagaimana
dimaksud pada Pasal 3 huruf d, di tempat penjemputan dan di tempat pemakaman
jenazah dalam hal jenazah tersebut tidak dimakamkan di Tempat Kedudukan
almarhum/almarhumah yang bersangkutan;

BAB VII
PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
PERJALANAN DINAS JABATAN

Pasal 9

Pengelolaan administrasi perjalanan dinas dilaksanakan dengan tata cara sebagai


berikut :
a. SPT dan SPPD dibuat rangkap 3 (tiga);
b. SPT dan SPPD sebagaimana dimaksud pada huruf a ditandatangani oleh pejabat
yang berwenang;
c. SPPD dinyatakan sah apabila ditandatangani oleh pejabat atau pegawai dan
stempel instansi/lembaga di tempat tujuan;
d. Dalam hal sebagaimana dimaksud huruf c tidak terpenuhi maka SPPD dimintakan
pengesahan kepada pejabat atau pegawai pada instansi pemerintah setempat;
e. Gubernur, Wakil Gubernur, Staf Ahli Gubernur, Pegawai Negeri Sipil, Pimpinan
DPRD, Anggota DPRD, dan atau petugas yang diberi tugas melakukan perjalanan
dinas dengan diberikan fasilitas angkutan pesawat harus melampirkan tiket dan
boardingpass;
f. Bentuk/format SPT dan SPPD sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan
ini.

Pasal 10

(1) Dalam hal waktu pelaksanaan perjalanan dinas kurang dari jumlah hari yang
ditetapkan dalam SPT dan SPPD, maka Gubernur, Wakil Gubernur, Staf Ahli
Gubernur, Pegawai Negeri Sipil, Pimpinan DPRD, Anggota DPRD, dan atau petugas
yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas perjalanan dinas wajib menyetorkan
kembali kelebihan uang harian, biaya penginapan, dan biaya transport lokal yang
telah diterimanya.
(2) Dalam hal waktu pelaksanaan perjalanan dinas melebihi dari jumlah hari yang
ditetapkan dalam SPT dan SPPD, kelebihan hari perjalanan diberikan tambahan biaya
perjalanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 11

Seseorang yang telah selesai melaksanakan perjalanan dinas wajib menyerahkan


laporan tertulis selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender kepada pejabat yang
memberikan perintah perjalanan dinas dengan melampirkan :
a. SPT;
b. SPPD yang telah disahkan;
c. Rincian penerimaan uang yang sudah ditandatangani;
d. Laporan tertulis hasil pelaksanaan perjalanan dinas;
e. Jadwal acara kunjungan bagi pendampingan kunjungan Dewan.

Pasal 12

Perjalanan Dinas yang dibiayai dari pihak lain harus dengan ijin Pejabat yang
berwenang.
Pasal 13

Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Peraturan Gubernur Daerah Istimewa


Yogyakarta Nomor 40 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Administrasi Perjalanan Dinas
Dalam Negeri di Lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan
Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2006 tentang
Perubahan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 40 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Administrasi Perjalanan Dinas Dalam Negeri di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dinyatakan tidak berlaku;

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 14

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan


penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ditetapkan di Yogyakarta
pada tanggal 3 Agustus 2009

GUBERNUR
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

Ttd

HAMENGKU BUWONO X
Diundangkan di Yogyakarta
pada tanggal 3 Agustus 2009

SEKRETARIS DAERAH
PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

ttd

TRI HARJUN ISMAJI


NIP. 19510603 198103 1 003

BERITA DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2009 NOMOR 31


LAMPIRAN I
PERATURAN GUBERNUR
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
NOMOR 31 TAHUN 2009
TANGGAL 3 AGUSTUS 2009

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


DINAS/BADAN. . . . . . . . . . . . . . . . .
Alamat:. . . . . . . . . . . . . . . . . . Telepon. . . . . . . . . . . .
_______________________________________________________________

SURAT PERINTAH TUGAS


Nomor:. . . ./. . . ./SPT/. . .

Diberikan kepada Saudara :

No Nama NIP Pangkat/Gol. Jabatan

Tujuan tugas :

Lama tugas : Hari, tanggal : s.d

Keperluan :

Demikian Surat Perintah Tugas ini untuk dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung
jawab.

Yogyakarta,

KEPALA DINAS/BADAN. . . . . . . . . . . . .

___________________________________
NIP.
KOP NASKAH DINAS

SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS (SPPD)

Pejabat yang berwenang memberi perintah

Nama pegawai yang diperintahkan

a. Pangkat/Golongan a.
b. Jabatan b.

Maksud perjalanan dinas

Alat angkutan yang dipergunakan

a. Tempat berangkat a. Yogyakarta


b. Tempat tujuan b.

a. Lamanya perjalanan dinas a. Yogyakarta


b. Tanggal berangkat b.
c. Tanggal kembali c.

Pembebanan anggaran
a. Instansi a.
b. Mata anggaran b.

Keterangan lain-lain

Dikeluarkan di Yogyakarta
Pada tanggal :

Tanda tangan pemegang KEPALA DINAS/BADAN. . . . . . . . . . . .

___________________________ _________________________________
NIP. NIP.
I. SPPD Nomor :
Berangkat dari :
(tempat kedudukan) :
Pada tanggal :
Ke :
_________________________________

KEPALA DINAS/BADAN. . . . . . . . . . . . . . .

__________________________________
NIP.

II. Tiba di : Berangkat dari :


Pada tanggal : Ke :
Kepala : Pada tanggal :
Kepala

III. Tiba di : Berangkat dari :


Pada tanggal : Ke :
Kepala : Pada tanggal :
Kepala

IV. Tiba kembali di Yogyakarta


Pada tanggal :

Telah diperiksa dengan keterangan bahwa


perjalanan tersebut di atas benar dilakukan atas
perintahnya dan semata-mata untuk kepentingan
jabatan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya

KEPALA DINAS/BADAN. . . . . . . . . .

NIP.
________________________________________________________________________________________

V. Catatan Lain-lain :
________________________________________________________________________________________

VI. PERHATIAN :
Pejabat yang berwenang menerbitkan SPPD, pegawai yang melakukan perjalanan
dinas, para pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat/tiba, serta bendaharawan
bertanggungjawab berdasarkan peraturan-peraturan Keuangan Negara apabila negara menderita
rugi akibat kesalahan, kelalaian, dan kealpaannya.
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SEKRETARIAT DAERAH
Komplek Kepatihan Danurejan Telpon (0274) 562811 Yogyakarta

SURAT PERINTAH TUGAS


NOMOR. . . . . . ./. . . /SPT/. . .

Diberikan kepada saudara :

NO NAMA NIP Pangkat/Gol. Jabatan

Tujuan tugas :

Lama tugas :. . . . . . . . . . . . hari, tanggal. . . . . . . . . . . s/d. . . . . . . . . . . .

Keperluan :

Demikian surat perintah tugas ini untuk dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung
jawab.

Yogyakarta,

Sekretaris Daerah

_____________________________
NIP
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SEKRETARIAT DAERAH

Kepatihan, Danurejan, Yogyakarta Telepon : (0274) 562812

SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS (SPPD)

Pejabat yang berwenang memberi perintah

Nama pegawai yang diperintahkan

a. Pangkat/Golongan a.
b. Jabatan b.

Maksud perjalanan dinas

Alat angkutan yang dipergunakan

a. Tempat berangkat a. Yogyakarta


b. Tempat tujuan b.

a. Lamanya perjalanan dinas a. Yogyakarta


b. Tanggal berangkat b.
c. Tanggal kembali c.

Pembebanan anggaran
a. Instansi a.
b. Mata anggaran b.

Keterangan lain-lain

Dikeluarkan di Yogyakarta
Pada tanggal :

SEKRETARIS DAERAH
PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Tanda tangan pemegang

_________________________ _______________________________
NIP. NIP.
I. SPPD Nomor :
Berangkat dari :
(tempat kedudukan) :
Pada tanggal :
Ke :
_________________________________

SEKRETARIS DAERAH
PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

__________________________________
NIP.

II. Tiba di : Berangkat dari :


Pada tanggal : Ke :
Kepala : Pada tanggal :
Kepala

III. Tiba di : Berangkat dari :


Pada tanggal : Ke :
Kepala : Pada tanggal :
Kepala

IV. Tiba kembali di Yogyakarta


Pada tanggal :

Telah diperiksa dengan keterangan bahwa


perjalanan tersebut di atas benar dilakukan atas
perintahnya dan semata-mata untuk kepentingan
jabatan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya

SEKRETARIS DAERAH
PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

NIP.
________________________________________________________________________________________

V. Catatan Lain-lain :
________________________________________________________________________________________

VI. PERHATIAN :
Pejabat yang berwenang menerbitkan SPPD, pegawai yang melakukan perjalanan
dinas, para pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat/tiba, serta bendaharawan
bertanggungjawab berdasarkan peraturan-peraturan Keuangan Negara apabila negara menderita
rugi akibat kesalahan, kelalaian, dan kealpaannya.

GUBERNUR
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

ttd

HAMENGKU BUWONO X
LAMPIRAN II

PERATURAN GUBERNUR
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
NOMOR 31 TAHUN 2009
TANGGAL 3 AGUSTUS 2009

TARIF BIAYA PENGURUSAN DAN PEMETIAN JENAZAH

1 Pejabat Negara, Pimpinan dan Rp. 4.500.000,-


Anggota DPRD

2 PNS Golongan IV atau yang Rp. 4.000.000,-


disetarakan

3 PNS Golongan III Rp. 3.500.000,-

4 Golongan I dan II Rp. 3.000.000,-

5 Biaya angkutan jenazah Menurut tarif yang berlaku dan alat


angkut yang digunakan

GUBERNUR
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

ttd

HAMENGKU BUWONO X

Anda mungkin juga menyukai