Penegakkan diagnosis OA berdasarkan gejala klinis.
Tidak ada pemeriksaan penunjang
khusus yang dapat menentukan diagnosis OA. Pemeriksaan penunjang saat ini terutama untuk memonitoring penyakit dan untuk menyingkirkan kemungkinan artritis karena sebab lainnya. Pemeriksaan radiologi dapat menentukan OA, namun tidak berhubungan langsung dengan gejala klinis yang muncul.2 pada awal penyakit, radiografi sendi seringkali masih normal.8 Gejala OA umumnya muncul saat usia dewasa, dengan tampilan klinis kaki sendi di pagi hari atau kaku sendi saat istirahat. Sendi dapat mengalami pembengkakan tulang, krepitus saat digerakkan, dapat disertai keterbatasan gerak sendi. Peradangan umumnya tidak ditemukan atau sangat ringan. Banyak sendi dapat terkena OA, terutama sendi lutut, jari-jari kaki, jari-jari tangan, tulang punggung dan tulang panggul.2 Pada seseorang yang dicurigai OA, direkomendasikan melakukan pemeriksaan ini :1,2,3 1. Anamesis Berdasarkan anamnesis akan didapatkan keluhan berupa nyeri sendi yang membatasi aktifitas, hambatan gerakan sendi, kaku pagi hari yang tidak berlangsung lama karena imobilitas, krepitasi, pembesaran sendi secara perlahan dan asimetris, serta perubahan gaya berjalan bahkan ketidak mampuan untuk berjalan. 2. Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisis akan didapatkan hambatan gerak, krepitasi berupa perasaan akan adanya sesuatu yang patah atau remuk, pembengkakan sendi dengan ditemukannya efusi serta beberapa tanda radang yang tidak menonjol, perubahan bentuk sendi dan gaya berjalan yang bisa dilihat jelas. 3. Pemeriksaan Penunjang a. Radiologi: Foto polos radilogi terhadap sendi yang terkena dapat mendukung diagnosis dan menilai tingkat keparahan OA. Hal yang dapat kita temukan yang dapat mengarahkan kepada diagnosis adalah sebagai berikut penyempitan celah sendi asimetris, peningkatan densitas (sklerosis) tulang subkondral, osteofit ditepi sendi, perubahan struktur anatomi sendi Gambar 3.1 Radiologi Osteoartritis genu – Anteroposterior (AP) Standing view 15 b. Laboratorium: tidak banyak berguna, darah tepi biasanya normal, pemeriksaan imunologi (ANA, faktor rheumatoid, dan komplemen) normal, Jika dilakukan pemeriksaan analisa cairan sendi dapat membantu kita untuk menyingkirkan kemungkinan diagnosis lainnya. OA dengan peradangan biasanya didapatkan penurunan viskositas, pleositosis ringan sampai sedang, peningkatan ringan sel radang (<8000/m) dan peningkatan protein. Tabel. 3.1 Klasifikasi cairan sendi 15 2.1.1. Kriteria Diagnosis Terdapat kriteria diagnosis yang dpaat digunakan untuk menentukan diagnosis osteoartritis, baik secara klinis, radiologi maupun klinis dan laboratorium. Seperti yang telah disusun oleh American College of Rheumatology (ACR) pada tabel berikut ini : Tabel 3.2 Kriteria Klasifikasi Osteoartritis Genu2,3
Klinik dan Laboratorik Klinik dan Radiografik Klinik
dari 9 kriteria berikut : dari 3 kriteria berikut : dari 6 kriteria berikut : - Umur > 50 tahun - Umur > 50 tahun - Umur > 50 tahun - Kaku pagi < 30 menit - Kaku pagi < 30 menit - Kaku pagi < 30 menit - Krepitus - Krepitus - Krepitus - Nyeri tekan - Nyeri tekan - Pembesaran tulang - Pembesaran sendi + - Tidak panas pada - Tidak panas pada perabaan perabaan - LED < 40 mm / jam OSTEOFIT - RF < 1 : 40 - Analisis cairan sendi normal
Jumlah Responden Dalam Laporan Ini Adalah Sebanyak 150 Responden Dalam Wilayah Kerja Puskesmas Mekar Sari Yang Didapatkan Secara Random Dari Beberapa Rukun Tetangga