1. Pengertian Pemeriksaan karies gigi adalah cara memeriksa, tahap-tahap diagnosa dan
rencana tindakan perawatan karies gigi di poli gigi dan mulut.
Karies adalah suatu penyakit jaringan keras gigi (email,dentin, dan sementum)
yang bersifat kronik progresif dan disebabkan aktivitas jasad renik dalam
karbohidrat yang dapat diragikan, ditandai dengan demineralisasi jaringan keras
dan diikuti kerusakan zat organiknya.
Karies gigi adalah penyakit infeksi mikrobiologi pada gigi yang menghasilkan
pelarutan dan kerusakan jaringan keras gigi.
2. Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi dokter gigi dan perawat gigi dalam memeriksa
karies gigi di Poli Gigi & Mulut.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Baros No. C.IX.069/SK/PKM-SBG/I/2018
tentang Indikator Mutu Layanan Klinis
4. Referensi 1. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. GW. Pedersen. 1996
5. Prosedur 1. Perawat gigi melakukan pemanggilan pasien,
2. Petugas melakukan pengkajian awal klinis pasien sampai no 11, sesuai SOP,
3. Perawat gigi melakukan pemeriksaan klinis menggunakan instrument dasar,
a. Terdapat lubang pada gigi dengan kedalaman email, sondasi (-) perkusi (-)
palpasi (-) CE (+) atau lesi dini (bercak putih/coklat)
b. Terdapat lubang pada gigi dengan kedalaman dentin, sondasi (-/+) perkusi (-
)palpasi (-) CE (+),
c. Terdapat lubang pada gigi dengan kedalaman pulpa, sondasi (-/+) perkusi (-
)palpasi (-) CE (+),
d. Terdapat lubang pada gigi dengan kedalaman pulpa, jaringan pulpa mati,
lisis dan berbau, gigi berubah warna menjadi abu-abu kehitaman, sondasi (-)
perkusi (-/+) palpasi (-) CE (-),
e. Kavitas berbentuk bulan sabit, bermula sebagai daerah putih agak kasar
yang kemudian berlubang dan hampir selalu berupa lubang terbuka,
4. Dokter gigi menegakkan diagnosa,
a. Karies superfisialis / karies email,
b. Karies media / karies dentin dengan insensitif dentin atau sensitif dentin,
c. Karies profunda / pulpitis reversibel atau pulpitis ireversibel disertai
periodontitis apikal akut atau periodontitis apikal kronis,
d. Nekrosis pulpa disertai periodontitis apikal akut atau periodontitis apikal
kronis,
e. Karies sementum / karies servikal,
5. Dokter gigi menentukan rencana perawatan,
a. Dilakukan penumpatan fissure sealant / SIK,
b. Dilakukan penumpatan SIK,
c. Dilakukan perawatan kaping pulpa – SIK / mumifikasi – SIK / medikasi,
d. Pencabutan gigi dengan anestesi blok atau infiltrasi / medikasi,
e. Dilakukan penumpatan SIK,
6. Dokter gigi menjelaskan rencana perawatan yang akan dilaksanakan kepada
pasien sesuai dengan diagnosa,
7. Dokter gigi mempersilahkan kepada pasien atau wali pasien untuk mengisi dan
manandatangani Informed consent,
8. Dokter gigi melaksanakan tindakan medis gigi dan mulut sesuai dengan rencana
perawatan dan berpedoman pada SOP yang ada,
9. Dokter gigi mencuci tangan,
10. Dokter gigi menjelaskan kepada pasien hasil tindakan dan bahwa tindakan
sudah selesai dilakukan,
11. Dokter gigi melakukan DHE untuk menghindari faktor resiko,
12. Dokter gigi menentukan apakah perlu resep,
a. Bila ya, petugas memberi resep dan melanjutkan ke langkah 13,
b. Bila tidak, petugas langsung melanjutkan ke langkah 14,
13. Dokter gigi mempersilahkan pasien mengambil obat di ruang obat dan
membayar di kasir,
14. Dokter gigi mendokumentasikan hasil pelayanan kesehatan gigi dan mulut
dalam rekam medis,
15. Perawat gigi mendokumentasikan hasil pelayanan kesehatan gigi dan mulut di
buku registar poli gigi dan mulut.
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait 1. Dokter gigi
2. Perawat gigi,
NO KEGIATAN YA TIDAK
Apakah
1. 16. Perawat gigi melakukan pemanggilan pasien,
2. 17. Petugas melakukan pengkajian awal klinis pasien sampai
no 11, sesuai SOP,
3. Perawat gigi melakukan pemeriksaan klinis menggunakan
instrument dasar
a. Terdapat lubang pada gigi dengan kedalaman email,
sondasi (-) perkusi (-) palpasi (-) CE (+) atau lesi dini
(bercak putih/coklat)
b. Terdapat lubang pada gigi dengan kedalaman dentin,
sondasi (-/+) perkusi (-)palpasi (-) CE (+),
c. Terdapat lubang pada gigi dengan kedalaman pulpa,
sondasi (-/+) perkusi (-)palpasi (-) CE (+),
d. Terdapat lubang pada gigi dengan kedalaman pulpa,
jaringan pulpa mati, lisis dan berbau, gigi berubah
warna menjadi abu-abu kehitaman, sondasi (-) perkusi
(-/+) palpasi (-) CE (-),
e. Kavitas berbentuk bulan sabit, bermula sebagai daerah
putih agak kasar yang kemudian berlubang dan hampir
selalu berupa lubang terbuka,
4. Dokter gigi menegakkan diagnosa,
a. Karies superfisialis / karies email,
b. Karies media / karies dentin dengan insensitif dentin atau
sensitif dentin,
c. Karies profunda / pulpitis reversibel atau pulpitis
ireversibel disertai periodontitis apikal akut atau
periodontitis apikal kronis
d. Nekrosis pulpa disertai periodontitis apikal akut atau
periodontitis apikal kronis,
e. Karies sementum / karies servikal,
5. Dokter gigi menentukan rencana perawatan,
a. Dilakukan penumpatan fissure sealant / SIK,
b. Dilakukan penumpatan SIK,
c. Dilakukan perawatan kaping pulpa – SIK / mumifikasi –
SIK / medikasi,
d. Pencabutan gigi dengan anestesi blok atau infiltrasi /
medikasi,
e. Dilakukan penumpatan SIK,
6 Dokter gigi menjelaskan rencana perawatan yang akan
dilaksanakan kepada pasien sesuai dengan diagnosa,
7 Dokter gigi mempersilahkan kepada pasien atau wali pasien untuk
mengisi dan manandatangani Informed consent,
8 Dokter gigi melaksanakan tindakan medis gigi dan mulut sesuai
dengan rencana perawatan dan berpedoman pada SOP yang ada,
9 Dokter gigi mencuci tangan,