Anda di halaman 1dari 23

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Negeri 4 Kota Ternate


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X / Genap
Materi Pokok : Tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan ciri-ciri umum, serta
mengaitkan peranannya dalam kehidupan
Alokasi waktu : 3 Jam Pelajaran

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku a. jujur, b. disiplin, c. santun, d. peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), e. bertanggung jawab, f. responsif, dan g. pro-aktif, dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang a. ilmu pengetahuan, b. teknologi, c. seni, d. budaya, dan e.
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: a. efektif, b. kreatif, c.
produktif, d. kritis, e. mandiri, f. kolaboratif, g. komunikatif, dan h. solutif, dalam ranah
konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

3.8 Mengelompokkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan ciri-ciri umum, serta


mengaitkan peranannya dalam kehidupan
3. 8.1 Mengidentifikasi ciri – ciri umum tumbuhan
3.8.2. Menjelaskan cirri-ciri Bryophyta
3.8.3 Mengelompokkan tumbuhan ke dalam devisio Bryophyta berdasarkan bentuk
gametofit dan sporofitnya
3.8.4 Menentukan peranan Bryophyta dalam kehidupan
4.8 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan analisis fenetik dan filogenetik
tumbuhan serta peranannya dalam kehidupan
4.8.1. Melakukan kegiatan pengamatan dan analisis fenetik dan filogenetik
tumbuhan di lingkungan sekitar (di Tubo)
4.8.2 Menuliskan data hasil kegiatan pengamatan dan analisis
4.8.3 Menyajikan data hasil kegiatan pengamatan dan analisis dalam bentuk
laporan tertulis

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui penerapan model pembelajaran Discovery learning peserta didik dapat, mengelompokkan
tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan ciri-ciri umum, serta mengaitkan peranannya dalam
kehidupan dan terampil menyajikan laporan hasil pengamatan dan analisis fenetik dan filogenetik
tumbuhan serta peranannya dalam kehidupan serta berperilaku teliti, tekun, jujur terhadap
data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi,berperilaku berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi.

D. Materi Pembelajaran
Faktual
1. Gambar berbagai Jenis Tumbuhan Lumut
2. Gambar daur hidup Lumut Tanduk
Konseptual
1. Ciri – ciri umum Tumbuhan
2. Klasifikasi Bryopyta berdasarkan bentuk gametofit dan sporofitnya
3. Peranan Bryophyta dalam kehidupan
Prosedural
Analisis fenetik dan filogenetik tumbuhan di lingkungan sekitar (di Tubo)

E. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Discovery Learning
3. Metode : Diskusi, Tanya jawab, Pengamatan dan Penugasan

F. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran

1. Media / Alat
a. Gambar jenis – jenis tumbuhan lumut
b. Gambar Daur hidup lumut tanduk
c. Leptop, LCD, Pawer Point

G. Sumber Belajar

1. Irnaningsih, Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Pemintan Matematika dan Ilmu – Ilmu
Alam.Peenerbit Erlangga 2014
2. Dyah cipta ningsi dk, Biologi Peminatan Matematika dan ilmu – ilmu alam SMA/MA Kelas X .
PT intan Pariwara Nama Pengarang, Judul buku,Penerbit,2017
3. Buku – Buku yang relevan
4. Internet
5. Lingkungan
H. Langkah-Langkah Pembelajaran

Alokasi
Kegiatan / Sintak Deskripsi Kegiatan
Waktu (menit)
Pendahuluan 1. Guru menyiapkan fisik dan psikis peserta 10 Menit
didik dengan menyapa dan memberi
salam, yang selanjutnya siap untuk
mengikuti proses pembelajaran seperti
berdoa, mengecek kehadiran peserta,
serta menunjuk salah satu peserta didik
memimpin menyanyikan satu lagu
nasional (Religiousitas, Nasionalisme)
2. Apersepsi: Guru mengajukan pertanyaan–
untuk membangkitkan ingatan peserta
didik pada materi sebelumnya dan
mengkaitkan dengan materi yang akan
dipelajari (Sebutkan cirri yang
membedakan jamur dari tumbuhan )
(Kemandirian)
3. Guru memotivasi: Guru membuat
pertanyaan untuk memotivasi siswa, siapa
anggota pencinta alam? Coba ceritakan
dengan singkat pengalamannya
berinteraksi dengan tumbuhan! (Literasi)
4. Guru menjelaskan kompetensi dan
indikator pembelajaran yang akan
dicapai dan teknik penilaian yang akan
dilakukan.
5. Guru menyampaikan garis besar cakupan
materi dan kegiatan yang akan dilakukan
termasuk penguatan nilai-nilai karakter
dan peningkatan keterampilan Abad 21
sesuai tuntutan KD
6. Guru menyampaikan lingkup dan teknik
penilaian yang akan digunakan, termasuk
penilaian kemampuan literasi dan
penguatan pendidikan karakter.

Inti 1. Guru menampilkan berbagai jenis 5 menit


tumbuhan lumut
Stimulation
(stimulasi/pemberian
rangsangan)
Alokasi
Kegiatan / Sintak Deskripsi Kegiatan
Waktu (menit)

2. Peserta didik diminta mengamati


gambar tersebut (Literasi)
3. Guru mengajukan pertanyaan berkaitan
dengan gambar (Kemandirian)
4. Peserta didik berfikir kritis untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan oleh guru baik secara individu
maupun kelompok (Kemandirian, Gotong
royong)
Problem statement 1. Peserta didik di dalam kelompok 10 menit
(pernyataan/ identifikasi diharapkan bekerja sama untuk
masalah) mengidentifikasi permasalahan dari
setiap gambar yang di tampilkan guru
( Gotong royong, Literasi)
2. Identifikasi masalah yang diharapkan
muncul:
a. Mengapa lumut dapat tumbuh di
tempat yang lembab ?
b. Bagaimana membedakan lumut
berdasarkan gambar di atas ?
c. Bagaimana mengelompokkan ke enam
lumut tersebut ?
d. Bagaimana peranan ke enam lumut
tersebut berdasarkan gambar di
atas ?
3. Peserta didik menyepakati masalah
yang akan diidentifikasi ( gotong
Royong)
Data collection 1. Peserta didik bekerjasama dan 50 menit
(Pengumpulan Data). bekerja keras menelah berbagai
literatur atau referensi untuk
menyelesaikan permasalahan yang
telah dirumuskan (Gotong royong,
Literasi)
2. Peserta didik dalam kelompok
Alokasi
Kegiatan / Sintak Deskripsi Kegiatan
Waktu (menit)
bekerjasama memberi masukan atau
jawaban terhadap masalah tersebut
(Gotong royong)
Data Processing 1. Dari data yang didapat peserta didik 25 menit
(Pengolahan Data) mengolah data melalui diskusi
kelompok (Integritas, Gotong royong)
2. Setiap kelompok meramu hasil
pengolahan data untuk di
presentasikan( Gotong Royong
Kemandirian)

Verification Peserta didik melakukan verifikasi data 20 menit


(Pembuktian) dengan santun melalui curah pendapat
dengan teman kelompok lain, dan guru
(Nasionalisme)

Generalization (menarik 1. Dari hasil verifikasi data, peserta didik 5 menit


kesimpulan/generalisasi) dapat mengambil kesimpulan dengan
jujur dan teliti tentang dan
peranannya dalam kehidupan
(Integritas)
2. Peserta didik membaca kembali
kesimpulan setelah di verifikasi oleh
guru ( Literasi)

Penutup 1. Guru memfasilitasi peserta didik dalam 15 menit


menemukan kesimpulan dari
pembelajaran yang dilakukan melalui
mereviu indikator yang hendak dicapai
pada hari itu (Gotong royong)
2. Guru melakukan penilaian untuk
mengetahui tingkat ketercapaian
indikator. Instrumen penilaian menjadi
lampiran RPP (Integritas)
3. Guru meminta beberapa peserta didik
untuk mengungkapkan manfaat
mempelajari tumbuhan lumut
4. Guru melakukan refleksi terhadap
proses pembelajaran
5. Guru memberikan tugas kepada peserta
didik yang dapat memacu
kreativitasnya untuk melakukan
investigasi tentang peranannya
Alokasi
Kegiatan / Sintak Deskripsi Kegiatan
Waktu (menit)
beberapa jenis tumbuhan lumut yang
bermanfaat bagi kesehatan.
6. Guru menugaskan kepada peserta didik
untuk merencanakan tindakan gerakan
kebersihan keluarga, lingkungan
tempat tinggalnya (bersihkan lumut di
tembok kamar mandi)

I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

a. Teknik Penilaian:
1. Sikap : Observasi dan jurnal
2. Pengetahuan : Tes Tertulis
3. Keterampilan : Unjuk Kerja
b. Bentuk Penilaian:
1. Sikap : lembar observasi sikap disiplin dan kerjasama,PD,PAT (Lampiran 1)
2. Pengetahuan : soal esai (Lampiran 2)
3. Keterampilan : rubrik presentasi (Lampiran 3)

c. Remedial
Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang capaian KD nya belum tuntas
Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.

d. Pengayaan
Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai
berikut:
 Siwa yang mencapai nilai n ( Ketuntatasan ) < n < (Maksimum ) diberikan materi masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
 Siswa yang mencapai nilai diberikan materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman
sebagai pengetahuan tambahan.
Ternate, 10 Maret 2018
Mengetahui Guru Pengajar
Kepala SMAN 4 Kota Ternate

Kandacong,S.Pd, M.PdSi Nurida Wahab, S.Pd. M.Pd


NIP. 196503051992031019 NIP. 196904171994122005
Materi Pembelajaran

KINGDOM PLANTAE (Dunia Tumbuhan)

Dunia tumbuhan atau kingdom Plantae beranggotakan semua organisme eukariotik multiseluler
fotosintetik yang memiliki klorofil a dan b, menyimpan karbohidrat yang biasanya berupa tepung, dan
embrionya dilindungi oleh jaringan tumbuhan parental.

Dunia tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan tidak berpembuluh (Atracheophyta) dan tumbuhan
berpembuluh (Tracheophyta). Tumbuhan Atracheophyta adalah kelompok lumut, sedangkan kelompok
Tracheophyta adalah kelompok paku- pakuan dan tumbuhan berbiji.

1. TUMBUHAN LUMUT (Bryophyta)


Bila diamati dengan cermat, tubuh lumut tidak memiliki bentuk seperti tumbuhan pada umumnya,
yaitu berakar, berbatang, dan berdaun.
Struktur Tumbuhan Lumut

a. Ciri-ciri dan sifat lumut sebagai berikut:

 Habitat adalah didarat yang lembab atau basah. Hidup dengan melekat (epifit) dan ada pula
yang epifil.
 Organ tubuhnya sudah lengkap, yaitu akar yang berupa rhizoid, batang dan daun, susunan
tubuhnya umumnya lebih komplek dari pada Thallophyta.

 Mengalami metagenesis, yaitu suatu pergiliran keturunan antara fase sporofit dan gametofit.
 Sporofit merupakan keturunan generatif, berupa badan penghasil spora yang disebut
sporogonium. Sporofit ini tumbuh pada gametofit dan mendapat makanan darinya. Diujung
sporofit terdapat pembesaran adalah sporangium (kotak spora) fase gametofit lebih
dominant.

 Daun lumut kecil, terdiri atas selapis sel, kloroplas berbentuk jala. Di dalam daun terdapat
sel yang besar dan mati sebagai tempat menyimpan air.

 Akar, terdiri dari selapis sel yang bersekat dan tidak mempunyai berkas pengangkut (fasis)
berfungsi sebagai alat untuk menempel dan menyerap air serta garam mineral dari
substratnya. Akar lumut disebut rhizoid.

 Batang, pada golongan lumut hati (Hepaticae) tidak ditemukan, sedang pada lumut daun
ditemukan batang silindris.

Perhatikan skema daur hidup Bryophyta berikut:

Skema Metagenesis Tumbuhan Lumut

b. Pengelompokan berbagai spesies lumut menghasilkan tiga kelas, yaitu:

1. Kelas Hepaticopsida (Lumut hati)


Lumut hati berbentuk lembaran, hidup menempel di atas permukaan tanah yang lembab atau
terapung di atas air. Di tebing – tebing basah sering terdapat lumut ini.
Contohnya adalah Ricciocarpus dan Marchantia.

2. Kelas Anthoceratopsida (Lumut tanduk)


Lumut tanduk berhabitat di tepi sungai, danau, atau di sepanjang selokan. Seperti halnya lumut
hati, lumut tanduk juga mengalami pergiliran keturunan atau metagenesis.
Contohnya adalah Anthoceros.

3. Kelas Bryopsida (Lumut daun/sejati)


Lumut sejati tumbuh di tanah, tembok, dan tempat-tempat yang terbuka. Batangnya tegak,
bercabang – cabang dan berdaun kecil-kecil. Adapula yang seperti beludru hijau. Contohnya
adalah Polytrichum dan Sphagnum. Seperti organisme lain, lumut dapat memberikan manfaat
bagi manusia jika diketahui potensi yang dikandungnya.

c. Manfaat tumbuhan lumut bagi manusia.


 Marchantia polymorpha sebagai obat penyakit hepatitis.

 Sphagnum fimbriatum, S. squamosum, S. acutifolium, S. ruppinense sebagai bahan pengganti


kapas.
 Sebagai bantalan lumut di hutan, mampu menyerap air hujan dan air salju yang mencair.

 Lumut gambut di daerah rawa sebagai penyubur tanah.

 Lumut merupakan vegetasi perintis (tumbuhan pionir).

2. TUMBUHAN PAKU (Pteridophyta)


Kamu mungkin pernah makan sayur pakis. Pakis merupakan istilah lain untuk tumbuhan
paku.Tumbuhan paku merupakan salah satu kelompok tumbuhan yang tertua yang masih dapat
dijumpai di daratan. Tumubuhan berkormus adalah tumbuhan yang memiliki batang, akar, dan daun
yang sebenarnya. Artinya, batang, akar, dan daunnya sudah memiliki pembuluh angkut xilem dan
floem. Masih ingatkah kalian apafungsi pembuluh angkut xilem dan floem? Fosil tumbuhan paku
dijumpai pada batu- batuan zaman karbon, diperkirakan hidup 345 juta tahun yang lalu.

Struktur Tumbuhan Paku

a. Adapun ciri-ciri tumbuhan paku adalah sebagai berikut:


 Sudah mempunyai akar, batang, dan daun yang jelas.
 Pada batang sudah terdapat jaringan pengangkut, dengan sistem konsentris.
 Terjadi metagenesis.
 Generasi sporofit mempunyai akar sejati, berumur panjang dan merupakan keturunan
generatif.
 Generasi gametofitnya adalah protalium, tidak mempunyai akar sejati, serta mempunyai
anteridium dan arkegonium.
 Embrionya berkutub satu

 Ujung daun paku yang muda umumnya menggulung.

 Akar paku berupa akar serabut, terdapat kaliptra, tipe pembuluh angkut konsentrik.
 Batang umumnya berupa akar tongkat, kecuali pada paku tiang dan sejenisnya.

 Daun paku dapat dibedakan menjadi mikrofil dan makrofil, tetapi dapat juga dibedakan
menjadi sporofil dan tropofil.

b. Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan dikenal 3 jenis tumbuhan paku, yaitu:
1. Paku Homospora (Isospora); Merupakan kelompok tumbuhan paku yang hanya menghasilkan
satu jenis spora saja, misalnya paku kawat (Lycopodium clavatum).

Paku kawat (Lycopodium clavatum)

2. Paku Heterospora
Merupakan kelompok tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis spora yaitu: mikrospora
(jantan) dan makrospora (betina), misalnya paku rane (Selaginella wildenowii) dan semanggi
(Marsilea crenata).
Paku rane (Selaginella wildenowii) dan Semanggi (Marsilea crenata)

3. Paku Peralihan
Merupakan kelompok tumbuhan paku yang menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama
(isospora) tetapi memiliki fungsi berbeda yaitu sebagian jantan dan sebagian betina
(heterospora), misalnya paku ekor kuda (Equisetum debile).

Paku ekor kuda (Equisetum debile)

Tumbuhan paku diklasifikasikan berdasar ciri tubuhnya menjadi empat subdivisi, yaitu:

1. Paku Purba/Telanjang (Psilopsida)


Dikatakan telanjang karena tidak berdaun atau daunnya kecil, ada pula yang tidak berakar
sejati. Kebanyakan hidup di zaman purba dan ditemukan dalam bentuk fosil. Ada satu jenis
yang sekarang masih ada tetapi hampir punah, yaitu Psilotum.
Paku Purba (Psilotum)

2. Paku Kawat (Lycopsida)


Lycopsida memiliki ciri-ciri: berdaun kecil dan tersusun spiral, sporangium muncul di ketiak daun dan berkumpul
membentuk strobilus (kerucut). Batangnya seperti kawat.

Contohnya: Lycopodium, Selaginella, dan Isoetes.

Lycopodium

3. Paku Ekor Kuda (Sphenopsida)


Sphenopsida memiliki ciri-ciri: daun kecil, tunggal dan tersusun melingkar. Sporangium terdapat
dalam strobilus (kerucut). Contohnya: Equisetum dan Calamites.
Equisetum

4. Paku Sejati (Pteropsida)


Pteropsida merupakan tumbuhan paku yang dapat dilihat di sekitar kita, yang umum disebut
pakis. Ciri-cirinya: daunnya besar, daun muda menggulung, sporangium terdapat pada
sporofil (daun penghasil spora).
Contohnya: paku tiang (Alsophilla glauca), suplir (Adiantum cuneatum), semanggi (Marsilea
crenata).

Suplir (Adiantum cuneatum) dan Semanggi (Marsilea crenata)

c. Jenis tumbuhan paku yang dimanfaatkan bagi kepentingan manusia, antara lain:
 Untuk tanaman hias, misalnya Platycerium bifurcatum (paku tanduk rusa), Asplenium nidus
(paku sarang burung), Adiantum cuneatum (suplir), Selaginella wildenowii (paku rane).

 Untuk bahan obat-obatan, misalnya Aspidium felixmas, dan Lycopodium clavatum (paku
kawat).

 Untuk sayuran (dapat dimakan), misalnya Marsilea crenata (paku semanggi).


 Sebagai pupuk hijau, misalnya Azolla pinnata dan Anabaena azollae.
 Sebagai pelindung tanaman pertanian, misalnya Gleichenia linearis

3. SPERMATOPHYTA (TUMBUHAN BERBIJI)


Spermatophyta dapat menghasilkan bunga sehingga termasuk ke dalam anthophyta. Habitat
spermatophyta biasanya di darat, tetapi ada juga yang dapat ditemukan mengapung di daerah
perairan (contohnya teratai).

a. STRUKTUR DAN CIRI SPERMATOPHYTA (TUMBUHAN BERBIJI)


 Tubuhnya makroskopis dengan ukuran yang bervariasi.
 Termasuk organisme multiseluler dan eukariotik (memiliki dinding sel).
 Sudah mempunyai akar, batang dan daun sejati.
 Pada umumnya spermatophyta bersifat autotrof (dapat menghasilkan makanannya sendiri
melalui proses fotosintesis), kecuali pada tumbuhan berbiji yang bersifat parasit.
 Memiliki berkas pengangkut berupa xilem (pengangkut air dan mineral dari tanah) dan floem
(mengangkat zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh).
 Proses reproduksinya melalui penyerbukan (Polinasi) dan pembuahan (fertilisasi).
b. REPRODUKSI (PERKEMBANGBIAKAN)
Proses reproduksi spermatophyta secara generatif (seksual) dilakukan dengan membentuk biji
yang diawali dengan pembentukan gamet (gametogenesis), kemudian penyerbukan (polinasi), lalu
terjadi peleburan gamet jantan dan betina (fertilisasi) yang akan menghasilkan embrio.
Perkembangan secara vegetatif (aseksual) dilakukan dengan organ-organ vegetatif seperti tunas,
rhizoa, atau solon.
c. KLASIFIKASI SPERMATOPHYTA (TUMBUHAN BERBIJI)
Secara umum spermatophyta (Tumbuhan Berbiji) dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu :
1. Angiospermae (Tumbuhan berbiji tertutup)
Angiospermae berasal dari Bahasa Yunani, angios yang artinya “tertutup” dan spermae artinya
biji. Jadi, secara Bahasa, Angiospermae adalah tumbuhan yang menghasilkan biji tertutup. Hampir
semua tumbuhan angiospermae memiliki bunga. Diantara semua tumbuhan tinggi lainnya, kelompok
tumbuhan angiospermae inilah yang memiliki jenis paling banyak, yaitu kurang lebih ada sekitar
300.000 spesies. Tumbuhan dari kelompok ini juga sangat penting, baik bagi manusia maupun
hewan karena merupakan sumber makanan.
Ciri-ciri yang paling umum dimiliki oleh tumbuhan angiospermae adalah:
 Bakal biji yang terlindungi oleh daun buah, sehingga disebut biji tertutup.
 Tumbuhan angiospermae umumnya berupa pohon besar, perdu, tumbuhan rambat ataupun
panjat, dan tumbuhan tidak berkayu.
 Daunnya relative lebar dan pipih dengan bentuk yang beranekaragam.
 Memiliki sistem perakaran serabut dan tunggang.
 Memiliki batang lunak dan keras berkayu.
 Memiliki bunga sebagai alat perkembangbiakan utama.
 Angiospermae juga dapat dibagi lagi menjadi dua kelompok :
 Berdasarkan jumlah keping lembaganya, tumbuhan angiospermae dibagi menjadi dua kelas,
yaitu Monocotyledonae (berkeping satu) dan Dycotyledonae (berkeping dua)
a. Monocotyledonae (monokotil)
Tumbuhan monokotil memiliki ciri-ciri antara lain, yaitu:
 bijinya memiliki satu daun lembaga;
 sistem akar serabut;
 batang tidak berkambium;
 bentuk tulang daun melengkung atau sejajar;
 jumlah mahkota bunga berkelipatan tiga.
b. Dycotyledonae (dikotil)
Tumbuhan dikotil memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 Bijinya memiliki dua daun lembaga.
 Sistem akarnya tunggang.
 Batangnya berkambium.
 Pertulangan daunnya menyirip atau menjari.
 Bagian mahkota bunga memiliki jumlah berkelipatan 2, 4, atau 5.

2. Gymnospermae (Tumbuhan Berbiji Terbuka)


Gymnospermae berasal dari Bahasa Yunani, gymnos artinya telanjang atau terbuka dan spermae
artinya biji. Secara Bahasa, Gymnospermae adalah tumbuhan yang memiliki biji terbuka. Disebut
dengan biji terbuka karena, bakal bijinya terbuka atau tidak dilindungi oleh daun-daun buahnya.
Ciri-cirinya sebagai berikut:
 Bakal biji tidak dilindungi oleh daun buah, itulah sebabnya tumbuhan ini disebut dengan
tumbuhan gymnospermae.
 Umumnya berupa pohon besar.
 Pada batangnya terdapat kambium, sehingga batang dapat membesar.
 Umumnya memiliki akar tunggang. Dan tumbuhan gymnospermae memiliki berkas pengangkut
berupa floem dan xylem.
 Bentuk daunnya berupa jarum atau sisik seperti daun pohon pinus dan cemara, dan ada juga
yang daunnya lebar seperti daun melinjo.
 Tidak memiliki bunga sesungguhnya.
 Alat perkembangbiakannya berupa strobilus atau disebut dengan runjung. Strobilus ini terdiri
atas dua yaitu, strobilus jantan dan strobilus betina. Strobilus jantan berupa kumpulan
kantung-kantung sari yang berisi serbuk sari dan mengandung sperma. Sedangkan strobilus
betina mengandung bakal biji yang berisi sel telur.
 Beberapa tumbuhan Gymnospermae memiliki alat kelamin (jantan dan betina) pada satu pohon,
namun ada juga yang terpisah.

d. PEMANFAATAN SPERMATOPHYTA (TUMBUHAN BERBIJI)


 Sebagai makanan pokok, contohnya gandum, jagung, padi, dan sagu.
 Dijadikan sayuran, contohnya kacang, tomat, kol, wortel dan kentang.
 Sebagai bahan dasar pakaian, contohnya rami dan kapas.
 Untuk bahan bangunan, contohnya seperti jati, meranti, dan sana keling.
 Sebagai obat-obatan, contohnya mengkudu, adas, dan kumis kucing.
 Ada juga yang dimanfaatkan untuk kosmetik
Penilaian Sikap

1. Lembar observasi sikap : Saat diskusi

No Indikator Kriteria Keterangan


1. Teliti
2. Tekun,
3. Jujur
4. Disiplin,
5. Tanggung jawab,
6. Peduli
7. Berani
8. Santun

2. Jurnal

No Waktu Nama Kejadian/Perilaku Aspek Sikap Pos/Neg Tindak


Lanjut

3. Penilaian Diri

No Pernyataan Ya Tidak
Selama kegiatan kelompok, saya:
1. Mengusulkan ide kepada kelompok
2. Sibuk mengerjakan tugas saya sendiri
3. Tidak berani bertanya karena malu ditertawakan
4. Menertawakan pendapat teman
5. Aktif mengajukan pertanyaan dengan sopan
6. Melaksanakan kesepakatan kelompok, meskipun
tidak sesuai dengan pendapat saya

4. Penilaian Antar Teman


Petunjuk
1. Amati perilaku 2 orang temanmu selama mengikuti kegiatan kelompok.
2. Isilah kolom yang tersedia dengan tanda cek (√) jika temanmu menunjukkan perilaku
yang sesuai dengan pernyataan untuk indikator yang kamu amati atau tanda strip (-)
jika temanmu tidak menunjukkan perilaku tersebut.
3. Serahkan hasil pengamatan kepada bapak/ibu guru.

Nama Teman : 1. ………………… 2. …………………


Nama Penilaian : ………………………………….………
Kelas/Semester : ………………………………….………
No Pernyataan/Indikator Pengamatan Teman 1 Teman 2
1. Teman saya mengajukan pertanyaan dengan sopan
2. Teman saya mengerjakan kegiatan sesuai
pembagian tugas dalam kelompok
Teman saya mengerjakan kegiatan sesuai
pembagian tugas dalam kelompok
3. Teman saya mengemukakan ide untuk
menyelesaikan masalah
4. Teman saya memaksa kelompok untuk menerima
usulnya
4. Teman saya menyela pembicaraan teman kelompok
5. Teman saya menjawab pertanyaan yang diajukan
teman lain
6. Teman saya menertawakan pendapat teman yang
aneh
7. Teman saya melaksanakan kesepakatan kelompok
meskipun tidak sesuai dengan pendapatnya

Tingkat penguasaan

KKM Rentang Predikat


92 - 100 A
75 84 – 91 B
76 – 83 C
< 75 D
Penilaian Pengetahuan

Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 4 Kota Ternate


Kelas/Semester : X / Genap
Tahun pelajaran : 2017 - 2018
Mata Pelajaran : Biologi

No Kompetensi Indikator Materi Indikator Level Nomor Bentuk


Dasar Pencapaian Soal Kognetif Soal Soal
Kompetensi
( IPK )
1 3.8 3.8.3 Pengelo Disajikan Aplikasi 1 PG
Mengelompok Mengelompokkan mpokan beberapa
kan tumbuhan tumbuhan ke dalam Bryophy gambar
devisio Bryophyta ta tumbuhan
ke dalam
berdasarkan berdasa lumut,
divisio
bentuk gametofit rkan peserta
berdasarkan
dan sporofitnya bentuk didik
ciri-ciri gametof dapat
umum, serta it dan menunjuk
mengaitkan sporofit kan yang
peranannya nya termasuk
dalam kelas
kehidupan Hepatica

3.8.4 Menentukan Peranan Disajikan Aplikasi 2 PG


peranan Bryophyta Bryophy peranan
dalam kehidupan ta tumbuhan
dalam lumut,
kehidup peserta
an didik
dapat
menunjuk
kan
peranan
lumut
hati
Soal

1. Perhatikan gambar tumbuhan lumut dibawah ini!

1 2 3

4 5 6

Tumbuhan lumut yang termasuk kelas Hepatica ditunjukkan oleh nomor ….


A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 3 dan 5
E. 5 dan 6

2. Perhatikan peranan tumbuhan lumut di bawah ini :


1. Sebagai vegetasi perintis
2. Sebagai bahan pengganti kapas
3. Mengobati gangguan fungsi hati
4. Membentuk tanah gambut di daerah rawa
Peranan lumut daun ditunjukkan oleh nomor ....
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4
Pedoman Penskoran

No. Jawaban Skor


Soal
1 B 1

2 D 1

Jumlah 2

Tingkat penguasaan
KKM Rentang Predikat
92 - 100 A
75 84 – 91 B
76 – 83 C
< 75 D
Penilaian Ketrampilan

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas/Semester :X/2
Tahun pelajaran : 2017 / 2018
Kompetensi Dasar : Menyajikan laporan hasil pengamatan dan analisis fenetik dan
filogenetik tumbuhan serta peranannya dalam kehidupan
Indikator Pencapaian Kompetensi
4.8.1 Melakukan kegiatan pengamatan dan analisis fenetik dan filogenetik
tumbuhan di lingkungan sekitar (di Tubo)
4.8.2 Menuliskan data hasil kegiatan pengamatan dan analisis
4.8.3 Menyajikan data hasil kegiatan pengamatan dan analisis dalam bentuk
laporan tertulis
Rubrik Penilaian
Skor Penilaian
No Aspek Yang dinilai
3 ( Baik) 2 (Cukup) 1 (Kurang)
1. Persiapan alat dan bahan
2. Melaksanakan pengamatan
3 Hasil Pengamatan
4 Kesimpulan
Jumlah Skor

Pedoman Penskoran
No Aspek Kriteria
yang
dinilai
1. Persiapan 3 = Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan
alat dan 2 = Kurang menyiapkan sebagian alat dan bahan yang diperlukan
bahan 1 = Tidak menyiapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan
2. Melaksan 3 =Mampu melaksanakan percobaan dengan benar sesuai dengan
a kan prosedur yang ada
pengamat 2 = Kurang mampu melaksanakan percobaan sebagian prosedur yang ada
an 1 = Tidak melaksanakan percobaan sebagian prosedur yang ada
3. Hasil 3 = Hasil pengamatan sesuai dengan sumber
2 = Hasil pengamatan kurang sesuai dengan sumber
1 = Hasil pengamatan tidak sesuai dengan sumber
4. Kesimpul 3 = Pernyataan kesimpulan jelas dan benar
an 2 = Pernyataan kesimpulan hampir benar
1 = Pernyataan kesimpulan tidak benar
Jumlah Skor 12

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑋 100
12

 Pedoman Penilaian
No Rentang Nilai Predikat

1 89 – 100 A = Sangat Baik

2 78 – 88 B = Baik
3 67 – 77 C = Cukup

4 0 – 66 D = Kurang

Anda mungkin juga menyukai