Disusun Oleh :
Vianca Samara A.
11141030000045
Pembimbing :
Penguji :
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. ER
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 21 tahun
Tanggal Lahir : 14 Juni 1996
Agama : Islam
Suku bangsa/negara : Indonesia
Status pernikahan : Cerai hidup
Pendidikan terakhir : SMK
Pekerjaan : Tidak bekerja
Alamat : Jl. Abdul Fatah, Kp. Bubulak, Desa Bojong
Jengkol RT 01/02, Kecamatan Ciampea,
Bogor
Tanggal masuk IGD : 13 April 2018
Tanggal masuk R. Kresna : 14 April 2018
Tanggal masuk R. Abimanyu : 17 April 2018
A. Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluarganya ke IGD RS Marzoeki Mahdi
(pada 13 April 2018) karena gelisah dan bicara sudah tidak nyambung
sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit (SMRS).
B. Keluhan Tambahan
Menurut ibunya, pasien tidak merasa kelelahan walaupun bekerja
sebagai supir ojek dari pagi sampai sore sejak 1 minggu SMRS walaupun
tidurnya kurang, pasien juga mulai tidak nyambung jika diajak berbicara.
Pasien sudah tidak meminum obat selama 1 minggu karena terlalu sibuk
bekerja.
Manik
Hipomanik
Eutim
Hipotim
Depresi
2013 2016-2017
2010
Sebelum 2010 : pasien tidak pernah menunjukkan gejala apapun
Tahun 2010 : pasien sakit hati melihat kekasihnya membawa
wanita lain. Setelah itu, selama 2 minggu pasien terlihat sering
melamun, banyak diam, tidak mau pergi ke sekolah. Pasien juga merasa
bersalah dan takut hamil karena telah berhubungan seksual dengan
kekasihnya. Kemudian pasien dibawa oleh keluarga ke RS Marzoeki
Mahdi untuk melakukan rawat jalan.
Tahun 2011-2012 : pasien merasa sudah sembuh dan tidak menunjukan
gejala apapun sehingga tidak pernah kontrol ke RS Marzoeki Mahdi.
Tahun 2013 : pasien kembali menunjukan gejala yang sama
karena pasien stres menghadapi ujian akhir SMK.
Tahun 2015 : pasien pertama kali di rawat di RS Marzoeki Mahdi
pada bulan Februari 2015 karena pasien bicara sendiri, meludah
sembarangan, makan berlebih, dan emosinya labil karena pasien
bercerai dengan suaminya pada akhir 2014.
Tahun 2016-2017 : pasien selalu kontrol ke RS Marzoeki Mahdi dan
tidak menunjukan kekambuhan.
Tahun 2018 : 1 minggu SMRS pasien menjadi supir ojek dari pagi
hingga sore, pasien mengakui aktivitasnya meningkat dan merasa
kurang tidur. Ibunya mengatakan pasien tidak meminum obat karena
terlalu sibuk bekerja. Selain itu, pasien juga mulai tidak nyambung
ketika diajak berbicara dengan keluarga dan temannya. Kemudian
pasien datang ke IGD RS Marzoeki Mahdi. Pasien mengatakan datang
atas kemauan pasien sendiri dan meminta untuk dirawat agar pasien
mendapat ketenangan.
3. Riwayat Pendidikan
a. SD (5-11 tahun)
Pasien bersekolah di sekolah dasar negeri di dekat rumah. Prestasi
akademiknya baik dan pasien tidak pernah tinggal kelas. Pasien
tidak pernah ada masalah dengan teman-teman sekelasnya.
4. Riwayat Pekerjaan
Pasien pernah bekerja di pabrik roti selama 2 minggu setelah lulus
SMK, setelah itu pasien berhenti dari pekerjaan tersebut karena pasien
tidak suka ditegur oleh pengelola pabrik.
Pasien saat ini membantu ibunya berjualan kosmetik di pasar dan
terkadang menjadi supir ojek untuk menambah uang jajan.
6. Kehidupan Beragama
Pasien beragama Islam, sama dengan kedua orangtua. Keluarga
pasien merupakan keluarga yang kuat dalam beragama dan rajin dalam
mengikuti pengajian.
7. Riwayat Sosial
Pasien adalah orang yang mudah bergaul dan ramah dengan orang
lain. Pasien juga senang bermain dengan teman-teman di sekitar rumah,
baik teman laki-laki maupun teman perempuan. Ibu pasien mengatakan
pasien mempunyai kebiasaan mengaji pada malam Senin bersama ibu-
ibu sekitar lingkungan rumah. Pasien tidak memiliki masalah dengan
teman-temannya. Pasien dekat dengan orang tua dan keluarga pasien
yang lain.
8. Riwayat Hukum
Pasien dan keluarganya mengatakan ia tidak mempunyai riwayat
tindakan kriminal sebelumnya.
9. Riwayat Ekonomi
Sumber perekonomian keluarga adalah dari ayah pasien yang
bekerja sebagai tukang kayu dan ibu pasien yang bekerja menjual
kosmetik di pasar. Pasien saat ini membantu ibunya dan terkadang
menjadi supir ojek.
F. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan satu-satunya. Saat ini pasien tinggal bersama
dengan ibu dan ayah tiri pasien. Menurut pasien, dalam keluarga pasien
tidak terdapat riwayat anggota keluarga yang mengalami gangguan seperti
pasien atau gangguan mental lainnya. Keluarga pasien mengatakan ayah
kandungnya memiliki penyakit diabetes dan ibu pasien memiliki riwayat
darah tinggi. Dikeluarga pasien tidak ada juga riwayat penyalahgunaan
alkohol atau zat lain.
Keterangan:
Laki-laki
Perempuan
Pasien
Bercerai
DM
G. Situasi Kehidupan Terkini
2. Dorongan kehendak
Pasien ingin segera pulang ke rumah dan membantu ibu pasien di
rumah.
Deskripsi Umum
1. Penampilan Umum
Seorang wanita dewasa muda, penampilan rapi, kebersihan diri baik,
rambut hitam panjang keriting, kuku pendek, perawakan sesuai usia,
kebersihan gigi dan mulut tampak baik.
2. Kesadaran
a. Kualitatif : Compos Mentis
b. Kuantitatif : GCS E4M6V5
4. Pembicaraan
Pasien menjawab pertanyaan dengan cepat dan tegas, terkadang
bercerita secara spontan, volume suara cukup, intensitas suara sedang,
artikulasi jelas, spontan, perbendaharaan kata cukup.
Alam Perasaan
1. Mood : eutim
2. Ekspresi Afektif
- Skala diferensiasi : luas
- Kestabilan : stabil
- Keserasian : serasi
- Pengendalian : baik
- Intensitas : dalam
- Empati : baik
Fungsi Intelektual
1. Taraf Pendidikan, pengetahuan, dan kecerdasan :
- Taraf Pendidikan : SMK
- Pengetahuan Umum : Baik, pasien dapat mengetahui nama
presiden dan wakil presiden RI saat ini.
- Kecerdasan : Baik, pasien mampu menjawab soal
pengurangan serial 7 dari 100 (Seven Serial Test).
3. Orientasi
- Orientasi waktu : Baik, pasien mengetahui hari, tanggal,
bulan, dan tahun pada saat itu.
- Orientasi tempat : Baik, pasien mengetahui dirinya sedang
berada di bangsal Abimanyu RS Marzoeki Mahdi.
- Orientasi Personal : Baik, pasien dapat mengenali pemeriksa.
4. Daya Ingat
- Daya ingat jangka panjang : baik, pasien masih ingat nama
TKnya.
- Daya ingat jangka menengah : baik, pasien masih ingat nama
teman-teman dekat pasien saat SMA.
- Daya ingat jangka pendek : baik, pasien masih ingat menu
sarapan pagi dan siangnya.
- Daya ingat sesaat : baik, pasien mampu menyebutkan
kembali 3 nama benda yang sebelumnya disebutkan pemeriksa
ketika diminta.
Gangguan persepsi
1. Halusinasi
- Halusinasi Auditorik : tidak ada
- Halusinasi visual : tidak ada
- Halusinasi Olfaktorik : tidak ada
- Halusinasi Gustatorik : tidak ada
- Halusinasi taktik : tidak ada
2. Ilusi : tidak ada
3. Depersonalisasi : tidak ada
4. Derealisasi : tidak ada
Pikiran
1. Proses Pikir
- Produktivitas : cukup, pasien menjawab semua pertanyaan
pemeriksa dan ide cerita cukup.
- Kontinuitas pikiran : koheren.
- Hendaya berbahasa : tidak ditemukan hendaya berbahasa
2. Isi Pikiran
- Preokupasi : tidak ada
- Waham : tidak ada
- Ide mirip waham : tidak ada
Pengendalian Impuls
Baik
Daya Nilai
1. Daya nilai sosial : Baik, ketika ditanyakan mengenai pandangan
pasien terhadap mencuri, pasien mengatakan bahwa mencuri adalah
tindakan yang tidak baik dan dilarang oleh agama.
2. Uji daya nilai : Baik, pasien mengatakan apabila menemumukan
dompet di jalan ia akan mengembalikannya.
3. Penilaian realita : tidak terganggu
Tilikan
Tilikan derajat 1 (pasien tidak mengakui bahwa dirinya mengalami
gangguan jiwa, pasien mengatakan datang ke RS Marzoeki Mahdi untuk
mendapatkan ketenangan)
A. Status Internus
Keadaan umum : Terlihat gelisah
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Frekuensi napas : 20x/menit
Frekuensi nadi : 88x/menit
Suhu : 36ºC
Kulit : sawo matang
Kepala : tidak ada deformitas
Rambut : hitam, keriting, panjang
Mata : konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik
THT : dalam batas normal
Gigi dan mulut : dalam batas normal
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : bunyi jantung I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Paru : simetris, vesikuler, rh-/-, wh-/-
Abdomen : buncit, supel, bising usus normal, hepatomegali (-)
Ekstremitas : akral hangat, edema (-)
B. Status Neurologis
GCS : 15 (E4,V5,M6)
Diagnosis Aksis II
Diagnosis Aksis IV
Ditemukan faktor pencetus berupa pasien masih trauma dengan
kejadian masa lalu yaitu gagal menikah. Selain itu, pasien juga sangat
khawatir dengan keadaan ayah kandungnya yang sakit diabetes mellitus.
Diagnosis Aksis V
Skala GAF :
X. PENATALAKSANAAN
Psikofarmaka:
1. Depacote 1 x 500 mg p.o
2. Lithium carbonas 2 x 200 mg p.o
Psikoedukasi:
- Memberi kesempatan kepada pasien untuk
menceritakan/mengungkapkan isi hatinya sehingga pasien dapat
merasa lebih tenang.
- Memberi psikoterapi suportif pada pasien agar pasien memahami
kondisi penyakitnya sehingga pasien menyadari bahwa dia
membutuhkan pengobatan yang lama dan teratur.
- Memotivasi pasien untuk merawat diri secara mandiri, rajin minum
obat dan selalu makan secara teratur.
Sosioedukasi:
- Memberi nasihat kepada keluarga pasien agar mengerti keadaan
pasien, selalu bersabar dalam menghadapi pasien, dan selalu
memberi dukungan kepada pasien untuk tetap mengikuti
pengobatan medis
- Mengingatkan keluarga pasien untuk rajin membawa pasien kontrol
ke RS Marzoeki Mahdi dan mengawasi pasien untuk minum obat
secara teratur
XI. PROGNOSIS
Ad Vitam : Bonam
Ad fungtionam : Dubia ad Bonam
Ad Sanationam : Dubia ad Bonam
1. Elvira SD, Hadisukanto G. Buku Ajar Psikiatri. Jakarta : Badan Penerbit FKUI,
2013.
2. Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & Sadock’s Buku Ajar Psikiatri Klinis, ed 2.
Jakarta : EGC, 2010.
3. Maslim R. Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III.
Jakarta : Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmadjaya, 2001.
LAMPIRAN