Anda di halaman 1dari 2

Belanda, 19 Oktober 2015

Teruntuk Ibu Guruku

Assalamualaikum wr wb
Halloo Ibu, bagaimana kabarnya? Saya harap Ibu selalu sehat dan berada di dalam lindungan Allah
SWT. Ibu masih ingatkan dengan saya? Saya adalah Aria Nugraha Murid ibu yang selalu membuat
Ibu kesal ketika di SMA. Tentunya saya yakin ibu masih mengingatnya.
Buk, saya menulis surat ini untuk mengucapkan rasa terimakasih yang tak terhingga kepada jasa –
jasa Ibu yang begitu besar terhadap diri saya. Ibu telah membimbing saya dengan penuh kesabaran
dan keikhlasan. Selain itu, Ibu telah menyadarkan diri saya untuk bertanggung jawab terhadap diri
ini.
Saya masih mengingatnya Buk, Kejadian beberapa tahun lalu yang menjadi titik balik dalam
kehidupan saya. Kejadian yang membuat saya sadar betapa bodoh dan sia – sianya diri saya waktu
itu. Ibu masih mengingatnya bukan? Ketika saya sedang bolos dari sekolah dan Ibu menghampiri
saya di tempat penyewaan play station. Ibu tarik kuping ini dengan sangat keras dan semua orang
yang ada di sana menertawaiku. Tahukah Ibu ? Ketika itu pula hati ini sangat kesal kepada Ibu.
Namun, ketika Ibu membawaku ke ruang BK dan menasehatiku, Aku pun menangis ketika
mendengar semua nasehat dari ibu.
Hingga sekarang saya pun masih mengingat perkataan itu. Ibu berkata,”Kalau kamu sekolah hanya
untuk main, berhenti dari sekolah kasian dengan orang tua mu.” perkataan itu lah yang selalau
terngiang – ngiang dalam benakku. Mungkin jika saja Ibu tidak datang dan menjewer telingaku waktu
itu, aku masih menjadi orang yang kacau.
Saya ingin sekali bertemu dengan ibu dan mengucapkan rasa terimakasih saya secara langsung.
Namun, sepertinya keadaan masih belum mengijinkannya karena saya masih harus menjalani
tanggung jawab sebagai duta besar Indonesia di Belanda.
Oleh karena itu, melalui surat ini saya mengucapkan rasa terimakasih ku kepada Ibu. Mungkin ini
tidak sebanding dengan apa yang telah Ibu lakukan terhadapku karena saya tahu jasa – jasa ibu tidak
akan sanggup untuk terbalas. Yang bisa saya lakukan adalah berdoa semoga ibu selalu sehat dan
berada di dalam lindungan Allah SWT.
Teruslah berjuang Bu dan tetaplah semangat dalam menjalankan tugas mulia sebagai guru yang
mendidik calon – calon manusia yang beriman dan beradab. Sampai di sini surat ini saya sampaikan
mungkin suatu hari Tuhan mempertemukan kita kembali.
Tiada yang abadi di dunia ini, tetapi jasa dan pengabdianmu akan terus hidup sepanjag waktu. Terima
kasih Guruku tercinta.

Dengan Penuh Cinta,

Aria Nugraha
Padang, 2 Mei 2018

Teruntuk Bapak dan Ibu guruku

Assalamualaikum wr. wb.


Bagaimana kabar Bapak dan Ibu ? Saya berharap Bapak dan Ibu selau berada dalam keadaan sehat
walafiat. Oh iya Pak, bu, saya ingin menyampaikan sebuah berita gembira untuk Bapak dan Ibu.
Berita yang menjadi harapan kita semuanya ketika aku masih berada di SD bahwa aku telah berhasil
terpilih sebagai siswa SMP favorit di kota Padang sejak tahun lalu.
Aku mengucapkan terimakasih kepada Bapak dan Ibu atas didikannya dan bimbingannya selama ini.
Aku tidak akan pernah melupakan jasa – jasa Bapak dan Ibu karena Bapak dan Ibu lah yang telah
menemukan bakat ku dan Bapak dan Ibulah yang telah membimbingku menjadi siswa yang
berbakat.
Tiada kata lelah apalagi putus asa dalam mendidikku. Bapak dan Ibu selalu medidikku dengan penuh
keyakinan dalam hati Bapak dan Ibu. Bapak dan Ibu selalu memotivasi dan menyakinkan aku untuk
menjadi siswa yang hebat. Kini semua usaha Bapak dan Ibu selama ini telah terbayar.
Oleh karena itu, saya sangat berterimakasih kepada Bapak dan Ibu atas jasa – jasa yang telah Bapak
dan Ibu berikan kepadaku.
Sekali lagi saya mengucapkan terimakasih dan sampai jumpa lagi.

Salam Hormat,

Putri Aliyyah

Anda mungkin juga menyukai