Sekolah
Sekolah
Assalamualaikum wr wb
Halloo Ibu, bagaimana kabarnya? Saya harap Ibu selalu sehat dan berada di dalam lindungan Allah
SWT. Ibu masih ingatkan dengan saya? Saya adalah Aria Nugraha Murid ibu yang selalu membuat
Ibu kesal ketika di SMA. Tentunya saya yakin ibu masih mengingatnya.
Buk, saya menulis surat ini untuk mengucapkan rasa terimakasih yang tak terhingga kepada jasa –
jasa Ibu yang begitu besar terhadap diri saya. Ibu telah membimbing saya dengan penuh kesabaran
dan keikhlasan. Selain itu, Ibu telah menyadarkan diri saya untuk bertanggung jawab terhadap diri
ini.
Saya masih mengingatnya Buk, Kejadian beberapa tahun lalu yang menjadi titik balik dalam
kehidupan saya. Kejadian yang membuat saya sadar betapa bodoh dan sia – sianya diri saya waktu
itu. Ibu masih mengingatnya bukan? Ketika saya sedang bolos dari sekolah dan Ibu menghampiri
saya di tempat penyewaan play station. Ibu tarik kuping ini dengan sangat keras dan semua orang
yang ada di sana menertawaiku. Tahukah Ibu ? Ketika itu pula hati ini sangat kesal kepada Ibu.
Namun, ketika Ibu membawaku ke ruang BK dan menasehatiku, Aku pun menangis ketika
mendengar semua nasehat dari ibu.
Hingga sekarang saya pun masih mengingat perkataan itu. Ibu berkata,”Kalau kamu sekolah hanya
untuk main, berhenti dari sekolah kasian dengan orang tua mu.” perkataan itu lah yang selalau
terngiang – ngiang dalam benakku. Mungkin jika saja Ibu tidak datang dan menjewer telingaku waktu
itu, aku masih menjadi orang yang kacau.
Saya ingin sekali bertemu dengan ibu dan mengucapkan rasa terimakasih saya secara langsung.
Namun, sepertinya keadaan masih belum mengijinkannya karena saya masih harus menjalani
tanggung jawab sebagai duta besar Indonesia di Belanda.
Oleh karena itu, melalui surat ini saya mengucapkan rasa terimakasih ku kepada Ibu. Mungkin ini
tidak sebanding dengan apa yang telah Ibu lakukan terhadapku karena saya tahu jasa – jasa ibu tidak
akan sanggup untuk terbalas. Yang bisa saya lakukan adalah berdoa semoga ibu selalu sehat dan
berada di dalam lindungan Allah SWT.
Teruslah berjuang Bu dan tetaplah semangat dalam menjalankan tugas mulia sebagai guru yang
mendidik calon – calon manusia yang beriman dan beradab. Sampai di sini surat ini saya sampaikan
mungkin suatu hari Tuhan mempertemukan kita kembali.
Tiada yang abadi di dunia ini, tetapi jasa dan pengabdianmu akan terus hidup sepanjag waktu. Terima
kasih Guruku tercinta.
Aria Nugraha
Padang, 2 Mei 2018
Salam Hormat,
Putri Aliyyah