Anda di halaman 1dari 6

Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum Volume 6 No.

1 Januari-April 2012 , ISSN 1978-5186

Penegakan Hukum Lingkungan Terhadap Analisis Dampak


Lingkungan (AMDAL) Reklamasi Pantai di Kota Bandar
Lampung

Eka Deviani

Dosen Bagian Hukum Administrasi Negara FH Universitas Lampung

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penegakan hukum lingkungan


terhadap Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) reklamasi pantai di
Kota Bandar Lampung, dan faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam
penegakan hukum terhadap AMDAL reklamasi pantai di Kota Bandar Lampung.
Berdasarkan hasil penelitian dokumen dan wawancara ditemukan bahwa
penegakan hukum lingkungan yang dilakukan di Bandar Lampung adalah
mencakup penegakan hukum pidana (code penal), perdata dan administrasi.
Adapun faktor-faktor yang menjadi penghambat adalah faktor Hukum, faktor
Aparat (Pemerintah) dan faktor Ekonomi.

Kata Kunci : AMDAL, reklamasi pantai, dan faktor penghambat.

I. PENDAHULUAN pembangunan pariwisata dan


perekonomian daerah.
Pelaksanaan penimbunan Reklamasi pantai pada
pantai Teluk Lampungbersifat dasarnya akan menimbulkan dampak
reklamasi, berarti mengembalikan perubahan garis pantai dan
pantai pada kondisi pantai semula lingkungan yang akan berpengaruh
yaitu dengan ketentuan penimbunan terhadap keselamatan lalu lintas
atau reklamasi pantai maksimum kapal maupun kepentingan instansi
sampai batas terluar atau sampai terkait lainnya. Oleh karena
kedalaman 2,5 m LWS, atau sesuai reklamasi pantai secara langsung
dengan rekomendasi Perumpel II akan menimbulkan perubahan
Panjang dan atau Badan Pertanahan lingkungan, maka pemberian izin
Nasional (BPN) sesuai dengan reklamasi pantai harus dilengkapi
ketentuan yang berlaku. Penimbunan dengan Rencana Pengelolaan
tersebut pada prinsipnya merupakan Lingkungan (RKL) dan Rencana
pengembalian areal daratan semula Pemantauan Lingkungan (RPL) yang
sebelum terjadi abrasi pantai. merupakan produk akhir dari
Pelaksanaan reklamasi pantai Analisis Mengenai Dampak
pada kawasan Teluk Lampun Lingkungan (AMDAL).
dilakukan sejalan dengan Program Dalam kenyataan masih banyak
Pemerintah, untuk mengembalikan perusahaan-perusahaan baik yang
kondisi pantai, menciptakan pantai bergerak di bidang pariwisata ataupun
baru yang serasi, menunjang bisnis melakukan reklamasi pantai
tanpa memiliki RKL dan RPL.

172
Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum Volume 6 No. 1 Januari-April 2012 , ISSN 1978-5186

Hal ini terlihat dengan adanya Lampung selain mempunyai dampak


beberapa Surat Keputusan Gubernur negatif, juga mempunyai dampak
mengenai pemberian izin reklamasi positif, diantaranya terdapat banyak
pantai terhadap perusahaan- investor yang akan menanamkan
perusahaan yang ada tidak dilengkapi modalnya untuk mendirikan
dengan RKL dan RPL. Jadi RKL dan perusahaan di Bandar Lampung
RPL yang merupakan produk akhir terutama di daerah Teluk Lampung,
dari Amdal hanya sebagai alat sehingga menyebabkan tersedianya
kelengkapan admintrasi, karena banyak lapangan pekerjaan bagi
dalam hal ini yang terjadi izin warga setempat yang ingin bekerja
penimbunan pantai dahulu baru RKL pada perusahaan yang melakukan
dan RPL, yang seharusnya RKL dan penimbunan/reklamasi pantai yaitu
RPL dahul dan izin-izin lain sehingga mereka tidak menganggur.
selanjutnya izin penimbunan. Selain itu dampak positif dari
Fungsi RKL dan RPL yang penimbunan/reklamasi pantai yaitu
merupakan produk akhir dari Amdal meningkatkan jumlah Pendapatan
terhadap reklamasi pada dasarnya Asli Daerah (PAD) Provinsi
adalah untuk mengendalikan Lampung, karena banyak
perusakan lingkungan akibat adanya investor/pengusaha yang
reklamasi pantai. Oleh karena itu menanamkan modalnya serta
pemberian izin penimbunan terhadap mendirikan perusahaan di Bandar
reklamasi pantai harus dilengkapi Lampung.
RKL dan RPL. Berdasarkan hal Berdasarkan identifikasi
tersebut maka penegakan hukum masalah tersebut permasalahan
perlu diterapkan baik penegakan dirumuskan sebagai berikut :
hukum pidana, perdata maupun 1. Bagaimana penegakan hukum
administrasi, terhadap perusahaan- lingkungan terhadap Analisis
perusahaan yang menjalankan Mengenai Dampak Lingkungan
usahanya dengan melakukan (AMDAL) reklamasi pantai di
reklamasi pantai tanpa dilengkapi Kota Bandar Lampung?
RKL dan RPL. Dengan acuan 2. Faktor-faktor apakah yang
penegakan hukum tersebut adalah menjadi penghambat dalam
UU RI No.32 Th.2009 tentang penegakan hukum terhadap
perlindungan dan pengolahan Analisis Mengenai Dampak
lingkungan hidup, PP RI No.27 Lingkungan (AMDAL) reklamasi
Th.1999 tentang analisis dampak pantai di Kota Bandar Lampung?
lingkungan hidup, Kepres RI No.10
Th.2000 tentang pengendalian II. METODE PENELITIAN
dampak lingkungan. Penegakan
hukum tersebut diperlukan agar para Penelitian ini merupakan
pengusaha tidak sewenang-wenang penelitian normative dan empiris.
melakukan reklamasi pantai tanpa Pendekatan yuridis, ditujukan untuk
memikirkan dampaknya terhadap mengkaji keterkaitan peraturan
perusakan lingkungan pantai. perundang-undangan lingkungan
Pelaksanaan penimbunan atau hidup antara satu dengan yang lain
reklamasi pantai di Kota Bandar dalam hubungannya dengan
Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum Volume 6 No. 1 Januari-April 2012 , ISSN 1978-5186

penegakan hukum lingkungan. Reklamasi Pantai di Kota Bandar


Pendekatan empiris dilakukan Lampung dilihat dari sudut hukum
dengan cara melihat atau perdata, mengacu pada ajaran
mempelajari kenyataan-kenyataan mengenai perbuatan melawan hukum
hukum dalam bentuk perilaku, pasal 1365 Kitab Undang-undang
pendapat, perasaan, sikap secara Hukum Perdata (KUHPdt). Menurut
nyata. Pasal 1365 KUHPdt, perbuatan
melawan hukum yang membawa
III. HASIL PENELITIAN DAN kerugian kepada orang lain,
PEMBAHASAN mewajibkan orang yang karena
salahnya menimbulkan kerugian itu,
3.1.Penegakan Hukum Lingkungan untuk mengganti kerugian.
Terhadap Analisis Mengenai Unsur-unsur Pasal 1365
Dampak Lingkungan (AMDAL) KUHPdt yang harus dibuktikan
Reklamasi Pantai di Kota Bandar ialah:
Lampung a. Perbuatan tersebut harus
melawan hukum;
a. Penegakan Hukum Pidana b. Pelaku harus bersalah
c. Ada kerugian
Didalam rangka penegakan
d. Ada hubungan sebab akibat
hukum lingkungan dilihat dari sudut
antara perbuatan dengan
hukum pidana, maka perlu
kerugian.
pemrakarsa dalam hal ini pengusaha
Selanjutnya penggunaan
dapat dikenakan denda atau
hukum pidana dan hukum
kurungan bilamana melakukan
administrasi dalam rangka
kegiatan tidak memenuhi salah satu
penegakan hukum di bidang
syarat perizinan dalam hal ini
AMDAL Reklamasi Pantai ini
termasuk proses AMDAL.
terutama bertujuan agar tercapai
Konsultan AMDAL dapat
ketertiban kehidupan masyarakat
dikenakan sanksi pidana apabila
secara keseluruhan, sedangkan
studi AMDAL (data dan informasi)
hukum perdata bertujuan untuk
yang disampaikan tidak berdasarkan
memberikan perlindungan
studi yang benar/palsu, (misal
kepentingan warga masyarakat
AMDAL fiktif). Hal ini dibuktikan
secara individual dalam hubungan
dengan kesaksian ahli di pengadilan.
dengan warga masyarakat.
Dipertegas dalam UU RI No.32
Th.2009 tentang perlindungan dan
c. Penegakan Hukum
pengelolaan lingkungan hidup
Administrasi
terhadapa sangsi pidana/ketentuan
pidana pada Bab XV pasal 97 s/d
Berdasarkan hasil wawancara
120.
dengan Kepala Sub Bidang AMDAL
dan Kepala Bidang Konservasi,
b. Penegakan Hukum Perdata
Rehabilitasi Lingkungan Hidup dan
Keterkaitan pengelolaan Mitra Lingkungan Bapedalda
lingkungan hidup terhadap masalah Provinsi Lampung, maka terhadap
penegakan hukum AMDAL perusahaan yang tidak/belum
Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum Volume 6 No. 1 Januari-April 2012 , ISSN 1978-5186

memiliki izin AMDAL tetapi sudah seperti faktor hukum yakni kurang
melakukan penimbunan/reklamasi tegasnya penerapan sangsi oleh
pantai dan sudah menjalankan instansi terkait dalam
usahanya dapat dikenakan sanksi penyelenggaraan reklamasi pantai
administrasi. terhadap perusahaan yang tidak
Jika terjadi pelanggaran melaksanakan kewajiban
peraturan, misalnya mengenai izin sebagaimana mestinya yang
AMDAL dalam rangka ditentukan di dalam surat keputusan
penimbunan/reklamasi pantai, maka pemberian izin penimbunan pantai
langkah represif untuk memaksakan merupakan kendala penyelenggaraan
kepatuhan dilakukan melalui reklamasi pantai.
penerapan sanksi administrasi, Tidak adanya peraturan yang
beberapa jenis sanksi administrasi dalam hal ini Perda yang secara
sebagai sarana penegakan hukum khusus mengatur tentang reklamasi
lingkungan adalah : pantai, sehingga penegakan hukum
a. Paksaan pemerintah AMDAL reklamasi pantai terhadap
(bestuursdwang) perusahaan yang tidak memiliki izin
b. Uang paksa (publiekrechtelijke AMDAL serta melakukan
dwangsom) pencemaran dan perusakan
c. Penutupan tempat usaha lingkungan akan sulit ditegakkan.
(slutting van een inrichting) Apabila perkara pencemaran
d. Penghentian kegiatan mesin dan perusakan lingkungan hidup
perusahaan diselesaikan melalui Peradilan Tata
(buitengebruikstelling van een Usaha Negara, maka kemungkinan
roastel); pengajuan gugatan pencabutan izin
e. Pencabutan izin (Muhammad ke PTUN akan menemui kendala,
Akib, 2000 : 72). antara lain karena panjangnya alur
penyelesaian sengketa dan tidak
Dipertegas dalam UU No.32 jelasnya tenggang waktu pengajuan
Th. 2009 tentang perlindungan dan gugatan bagi pihak ke tiga.
pengelolaan lingkungan hidup Selain faktor hukum, faktor
terhadap sanksi administrative pada aparat pemerintah yang dalam hal ini
Pasal 76 s/d 83 yaitu koordinasi antar instansi yang
terkait dalam penyelenggaraan
3.2. Faktor-Faktor Penghambat reklamasi pantai belum mantap karna
Penegakan Hukum Terhadap secara teknis kewenangan ada pada
Analisis Mengenai Dampak masing-masing instansi pemberi izin
Lingkungan (AMDAL) dengan berbagai keterbatannya.
Reklamasi Pantai Di Bandar Faktor ekonomi juga
Lampung. menyebabkan hukum tidak dapat
ditegakkan sebagaimana mestinya.
Faktor penghambat penegakan Mislanya apabila perusahaan
hukum terhadap pelaksanaan tersebut ditutup atau di cabut izin
reklamasi pantai yang telah lama usahanya, maka dalam hal ini akan
dilaksanakan yaitu sejak tahun 1983, mengakibatkan puluhan bahkan
disebabkan oleh beberapa faktor, ratusan buruh akan menganggur
Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum Volume 6 No. 1 Januari-April 2012 , ISSN 1978-5186

(kehilangan pekerjaan) dan IV. SIMPULAN


perusahaan akan menderita kerugian
yang sangat besar sehingga keadaan Berdasarkan uraian-uraian
ekonomi akan memburuk. tersebut, dapat disimpulkan sebagai
Selain faktor-faktor berikut :
penghambat penegakan hukum 1. Bahwa dalam rangka penegakan
AMDAL reklamasi pantai di Kota hukum lingkungan dilihat dari
Bandar Lampung, berdasarkan hasil sudut hukum pidana, maka
penelitian di lapangan terdapat pula pemrakarsa dalam hal ini
faktor-faktor penghambat dalam pengusaha dapat dikenakan
penyelenggaraan reklamasi pantai denda atau kurungan bilamana
antara lain : melakukan kegiatan tidak
memenuhi salah satu syarat
1. Luasnya pantai yang direklamasi perizinan dalam hal ini termasuk
oleh perusahaan, merupakan proses AMDAL. Sedangkan
kendala dalam penyelenggaraan perusahaan yang tidak/belum
reklamasi pantai, apalagi bila memiliki izin AMDAL tetapi
tidak ditunjang dengan dana yang sudah melakukan
cukup besar serta peralatan yang penimbunan/reklamasi pantai dan
canggih dan lengkap maka sudah menjalankan usahanya
sebagian masyarakat akan dapat dikenakan sanksi
terhambat. administrasi sesuai dengan UU
2. Adanya sebagian masyarakat No.32 Th. 2009 Terhadap sanksi
yang masih belum bersedia administrasi.
meninggalkan lokasi yang akan 2. Faktor-faktor penghambat dalam
di timbun, karena alasan dekat rangka penegakan hukum
dengan tempat usaha. terhadap AMDAL reklamasi
3. Hambatan lain yang dihadapi pantai di Kota Bandar Lampung
selama ini lebih banyak adalah meliputi Faktor Hukum,
menyangkut pemindahan rumah, Faktor Aparat (Pemerintah) dan
misalnya sudah dibayar faktor Ekonomi.
kemudian kembali ketempat
asalnya. Dalam soal reklamasi
tidak ada istilah ke tempat DAFTAR PUSTAKA
asalnya, yang ada adalah sistem
kerja sama dengan pihak terkait Akib,Muhammad, 2000. Justicia
dengan menggunakan Pengendalian Pencemaran
pendekatan. Oleh karena itu dan Perusakan Lingkungan
daerah-daerah reklamasi yang (Kajian dari Aspek Hukum
bermasalah dihindari dahulu, Lingkungan Administrasi).
terutama yang menyangkut ganti Fakultas Hukum Universitas
rugi. Lampung.
Arief, Barda Nawawi. 2000. Hukum
Penegakan Lingkungan
Hukum
Dan Kebijakan
Penanggulangan Kejahatan.
Citra Aditya Bakti. Bandung.
Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum Volume 6 No. 1 Januari-April 2012 , ISSN 1978-5186

Hardjasoemantri, Koesnadi. 2000. Peraturan Pemerintahan Nomor 27


Hukum Tata Lingkungan. Tahun 1999 Tentang Analisis
Gadjah Mada University Press. Mengenai Dampak
Yogyakarta. Lingkungan
Mamudji,Sri dan Soerdjono Harian Radar Lampung, Senin 20
Soekanto. 1995. Penelitian Agustus 2001.
Hukum Normatif Suatu
Tinjauan Singkat. Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
Mechsan, Sudirman. 1997. Justicia.
Reklamasi Pantai Untuk
Keperluan Pembangunan dan
Kaitannya Dengan
Pendaftaran Tanah. Fakultas
Hukum. Universitas Lampung.
Nurhalim, H. 1999. Pengertian dan
Dasar-Dasar AMDAL
Pelatihan Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Lautan.
Pekan Baru, 28 Juni s.d 7 Juli
1999
Silalahi, Daud. 1995. Penelitian
Aspek-Aspek Hukum Tentang
Ketentuan AMDAL Dalam
Pembangunan Industri. Bahan
Pembinaan Hukum Nasional
Departemen Kehakiman.
Soemartono, R.M. Gatot P. 1996.
Hukum Lingkungan Indonesia.
Sinar Grafika, Jakarta.
Laporan Akhir Rencana Tata
Bangunan Dan Lingkungan
Kawasan Arteri Pusat Kota
Bandar Lampung Tahun
Anggaran 1996/1997. Pemda
Kotamadya Daerah Tingkat II
Bandar Lampung.
Undang-undang Nomor 23 Tahun
1997 Tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Undang-undang Nomor 22 Tahun
1999 Tentang Pemerintahan
Daerah.

Anda mungkin juga menyukai