Anda di halaman 1dari 11

KETERAMPILAN BERBICARA

Makalah Ini Disusun Guna Melengkapi Tugas Mata Kuliah


Keterampilan Berbahasa dan Sastra Indonesia

Disusun Oleh :
1. Siska Anindya 86206170007
2. Indah Zulfa 86206170015
3. Muhammad Ikrom 86206170053

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHADI SETIABUDI
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Shalawat serta salam semoga
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan
para pengikutnya.
Maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh dosen pengajar dan juga untuk lebih memperluas
pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi penulis. Pada kesempatan ini saya
ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam
penyusunan makalah ini yang berjudul Keterampilan Berbicara.
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu
saya mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat.

Brebes, Oktober 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penulisan ................................................................................. 1
B. Tujuan Penulisan .............................................................................................. 1
C. Manfaat Penulisan ............................................................................................ 2
BAB II KETERAMPILAN BERBICARA
A. Pengertian Berbicara ........................................................................................ 3
B. Tujuan Berbicara .............................................................................................. 3
C. Jenis-Jenis Berbicara ........................................................................................ 5
D. Hubungan Antara Keterampilan Berbicara dengan Keterampilan Lainnya..... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 7
B. Saran ................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan


Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi antar manusia. Bahasa
sebagai alat komunikasi ini, dalam rangka memenuhi sifat manusia sebagai
makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan sesama manusia. Seseorang
yang mempunyai kemampuan berbahasa yang memadai akan lebih mudah
menyerap dan menyampaikan informasi baik secara lisan maupun tulisan.
Berbicara mempunyai peranan sosial yang sangat penting dalam
kehidupan manusia. Berbicara merupakan alat komunikasi tatap muka yang
sangat vital. Berbicara dapat pula bertindak sebagai suatu daya pemecah
belah, yang mempertajam perbedaan-perbedaan antara kelompok sosial.
Keterampilan berbicara secara formal memerlukan latihan dan pengarahan
yang intensif. Seseorang yang mempunyai keterampilan berbicara yang baik,
pembicaraannya akan lebih mudah dipahami oleh penyimaknya. Berbicara
menunjang keterampilan membaca dan menulis. Menulis dan berbicara
mempunyai kesamaan yaitu sebagai kegiatan produksi bahasan dan bersifat
menyampaikan informasi. Kemampuan seseorang dalam berbicara juga akan
bermanfaat dalam kegiatan menyimak dan memahami bacaan. Akan tetapi,
masalah yang terjadi di lapangan adalah tidak semua orang mempunyai
kemampuan berbicara yang baik. Oleh sebab itu, pembinaan keterampilan
berbicara harus dilakukan.

B. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang penulisan di atas, maka tujuan yang ingin
dicapai pada penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian berbicara.
2. Untuk mengetahui tujuan berbicara.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis berbicara.

1
4. Untuk mengetahui hubungan antara keterampilan berbicara dengan
keterampilan lainnya.

C. Manfaat Penulisan
Berikut ini manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini.
1. Memperluas pengetahuan dan pemahaman kita mengenai keterampilan
berbicara.
2. Memberikan informasi kepada teman mahasiswa mengenai tujuan
berbicara, jenis-jenis berbicara.
3. Menambah pengetahuan tentang hubungan antara keterampilan berbicara
dengan keterampilan lainnya.

2
BAB II

KETERAMPILAN BERBICARA

A. Pengertian Berbicara
Linguis berkata bahwa “speaking is language”. Berbicara adalah suatu
keterampilan berbahasa yang berkembang pada kehidupan anak, yang hanya
didahului oleh keterampilan menyimak dan pada masa tersebutlah
kemampuan berbicara atau berujar dipelajari.
Berbicara merupakan keterampilan dalam menyampaikan pesan melalui
bahasa lisan kepada orang lain. Berbicara itu bukan sekadar mengucapkan
bunyi-bunyi atau kata-kata saja, melainkan suatu alat untuk
mengomunikasikan gagasan-gagasan yang disusun serta dikembangkan
sesuai kebutuhan pendengar.
Menurut Tarigan (2008:16) mengemukakan berbicara adalah kemampuan
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan,
menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan. Selanjutnya
menurut Haryadi dan Zamzani (1997:54) mengatakan berbicara pada
hakikatnya merupakan suatu proses berkomunikasi, sebab di dalamnya terjadi
pesan dari suatu sumber ke tempat lain.
Dari pengertian yang sudah disebutkan dapat disimpulkan bahwa
keterampilan berbicara adalah suatu proses untuk mengekspresikan,
menyatakan serta menyampaikan ide, pikiran, gagasan atau isi hati kepada
orang lain dengan menggunakan bahasa lisan yang dapat dipahami oleh orang
lain.

B. Tujuan Berbicara
Setiap kegiatan berbicara yang dilakukan manusia selalu mempunyai
maksud dan tujuan. Menurut Tarigan (2008:16) tujuan utama berbicara
adalah untuk berkomunikasi. Agar dapat menyampaikan pikiran secara

3
efektif, maka sebaiknya sang pembicara memahami makna segala sesuatu
yang ingin dikombinasikan, dia harus mampu mengevaluasi efek komunikasi
terhadap pendengarnya, dan dia harus mengetahui prinsip-prinsip yang
mendasari segala sesuatu situasi pembicaraan, baik secara umum maupun
perorangan. Pada dasarnya berbicara mempunyai tiga maksud umum, yaitu:
1. Memberitahukan dan melaporkan (to inform)
2. Menjamu dan menghibur (to entertain)
3. Membujuk, mengajak, mendesak, dan meyakinkan (to persuade)

Seorang pembicara pada dasarnya terdiri atas empat hal yang kesemuanya
diperlukan dalam menyatakan pikiran/pendapatnya kepada orang lain.

1. Pertama, sang pembicara merupakan suatu kemauan, suatu maksud, suatu


makna yang diinginkannya dimiliki oleh orang lain yaitu suatu pikiran (a
thought).
2. Kedua, sang pembicara adalah pemakai bahasa, membentuk pikiran dan
perasaan menjadi kata-kata.
3. Ketiga, sang pembicara adalah sesuatu yang ingin disimak, ingin
didengarkan, menyampaikan maksud dan kata-katanya kepada orang lain
melalui suara.
4. Terakhir, sang pembicara adalah sesuatu yang harus dilihat,
memperlihatkan rupa, sesuatu tindakan yang harus diperhatikan dan dibaca
melalui mata. (Knower, 1958:1331).

Pengetahuan mengenai hakekat sang pembicara itu akan turut pula


membuat kita menjadi penyimak yang baik. Keberhasilan sesorang
berkomunikasi dalam masyarakat menunjukkan kematangan pribadinya. Ada
empat keterampilan utama yang merupakan ciri pribadi yang dewasa yaitu
1. Keterampilan sosial adalah kemampuan untuk berpartisipasi secara
efektif dalam hubungan-hubungan masyarakat.
2. Keterampilan semantik adalah kemampuan untuk mempergunakan
kata-kata dengan tepat dan penuh pengertian. Untuk memperoleh

4
keterampilan semantik, kita harus memiliki pengetahuan yang luas
mengenai makna-makna yang terkandung dalam kata-kata serta
ketetapan dan kepraktisan dalam penggunaan kata-kata.
3. Keterampilan fonetik adalah kemampuan membentuk unsur-unsur
fonetik bahasa kita secara tepat. Keterampilan ini perlu karena turut
mengemban serta menentukan persetujuan atau penolakan sosial.
4. Keterampilan vokal adalah kemampuan untuk menciptakan efek
emosional yang diinginkan dengan suara kita. (Powers, 1951: 6-8)

C. Jenis-Jenis Berbicara
Secara garis besar, berbicara (speaking) dapat dibagi atas:
1. Berbicara di muka umum pada masyarakat (public speaking) yang
mencakup empat jenis, yaitu:
a. Berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat memberitahukan atau
melaporkan yang bersifat informatif (informative speaking).
b. Berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat kekeluargaan,
persahabatan (fellowship speaking).
c. Berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat membujuk, mengajak,
mendesak, dan meyakinkan (persuasive speaking).
d. Berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat merundingkan dengan
tenang dan hati-hati (deliberative speaking).
2. Berbicara pada konferensi (conference speaking) yang meliputi:
a. Diskusi kelompok (grup discussion) yang dapat dibedakan atas:
1) Tidak resmi (informal) , yang mencakup:
a) Kelompok studi
b) Kelompok pembuat kebijaksanaan
c) Komite
2) Resmi (formal) , yang mencakup:
a) Konferensi
b) Diskusi panel
c) Simposium

5
b. Prosedur parlementer (parliamentary prosedure)
c. Debat

D. Hubungan Antara Keterampilan Berbicara dengan Keterampilan


Lainnya
Berbicara adalah salah satu aspek keterampilan berbahasa. Aspek-
aspek keterampilan bahasa lainnya adalah menyimak, membaca, dan
menulis. Keempat aspek tersebut berkaitan erat, antara berbicara dengan
menyimak, berbicara dengan menulis, dan berbicara dengan membaca.
1. Hubungan Berbicara dengan Menyimak

Berbicara dan menyimak adalah dua kegiatan yang berbeda namun


berkaitan erat dan tak terpisahkan. Kegiatan menyimak didahului oleh
kegiatan berbicara. Kegiatan berbicara dan menyimak saling melengkapi
dan berpadu menjadi komunikasi lisan, seperti dalam bercakap-cakap,
diskusi, bertelepon, tanya-jawab, interview, dan sebagainya.

2. Hubungan Berbicara dengan Membaca

Berbicara dan membaca berbeda dalam sifat, sarana, dan fungsi.


Berbicara bersifat produktif, ekspresif melalui sarana bahasa lisan dan
berfungsi sebagai penyebar informasi. Membaca bersifat reseptif melalui
sarana bahasa tulis dan berfungsi sebagai penerima informasi.

3. Hubungan Berbicara dengan Menulis

Kegiatan berbicara maupun kegiatan menulis bersifat produktif-


ekspresif. Kedua kegiatan itu berfungsi sebagai penyampai informasi.
Penyampaian informasi melalui kegiatan berbicara disalurkan melalui
bahasa lisan, sedangkan penyampaian informasi dalam kegiatan menulis
disalurkan melalui bahasa tulis.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berbicara merupakan keterampilan dalam menyampaikan pesan melalui
bahasa lisan kepada orang lain. Berbicara itu bukan sekadar mengucapkan
bunyi-bunyi atau kata-kata saja, melainkan suatu alat untuk
mengomunikasikan gagasan-gagasan yang disusun serta dikembangkan
sesuai kebutuhan pendengar.
Keterampilan berbicara adalah suatu proses untuk mengekspresikan,
menyatakan serta menyampaikan ide, pikiran, gagasan aau isi hati kepada
orang lain dengan menggunakan bahasa lisan yang dapat dipahami oleh orang
lain.
Setiap kegiatan berbicara yang dilakukan manusia selalu mempunyai
maksud dan tujuan. Menurut Tarigan (2008:16) tujuan utama berbicara
adalah untuk berkomunikasi. Pada dasarnya berbicara mempunyai tiga
maksud umum, yaitu:
1. Memberitahukan dan melaporkan (to inform)
2. Menjamu dan menghibur (to entertain)
3. Membujuk, mengajak, mendesak, dan meyakinkan (to persuade)

B. Saran
Demikian pembahasan dari makalah ini. Kami berharap semoga
pembahasan dalam makalah ini dapat membantu dan bermanfaat. Kami
berharap kritik dan saran untuk kesempurnaan dalam tugas selanjutnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Haryadi dan Zamzani. 1997. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia.


Jakarta: Depdikbud.

Knower, Franklin H. 1958. Speech dalam Encyclopedia of Educational Research.


New York: Macmillan Company 1960.

Powers, David Guy. 1951. Fundamentals of Speech. New York: Mc Graw-Hill


Book Company, Inc.

Saidi. _____. Kemampuan Berbahasa Lisan (Berbicara). [pdf],


https://www.academia.edu/29872889/KEMAMPUAN_BERBAHASA_LIS
AN_BERBICARA.docx. (Diakses tanggal 5 Oktober 2018).

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.


Bandung: Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai